Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1

UNSUR UNSUR ALKALI TANAH

Penyusun :
Kelompok ( 5 )
Riza Nurafni ( 1205702 )
Rahmi Fitriani ( 1205708)
Rihin Think Nur Nst ( 1205740)
Radiatun Hasanah ( 1205731)

Hari/tanggal : Senin/ 10 Februari 2014


Dosen : Miftahul Khair, S.Si, M.Si
Asisten :1. Prambudi Ayuman
2. Zettry
3. Maulina Anna
LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK 1
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

Daftar Isi

A. Teori Dasar............................................................................................................................3
a.Sifat Umum dari Senyawa Alkali tanah...............................................................................3
2.Kereaktifan unsur alkali tanah.............................................................................................5
C.Alat dan Bahan.......................................................................................................................6
a.Alat......................................................................................................................................6
b.Bahan...................................................................................................................................6
D.Prosedur Kerja........................................................................................................................7
Eksperimen 1. Reaksi Dengan Air..........................................................................................7
Eksperimen 2. Sifat Asam-Basa.............................................................................................7
Eksperimen 3. Kestabilan Termal Garam Karbonat dari Alkali Tanah..................................8
Eksperimen 4. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah.........................................9
E.Hasil dan Pengamatan.............................................................................................................9
1. Reaksi dengan air...............................................................................................................9
2. Sifat Asam-Basa.................................................................................................................9
3.Kestabilan Termal Karbonat..............................................................................................10
4. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah...........................................................10
F.Diskusi...................................................................................................................................11
G.Kesimpulan...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

A. Teori Dasar
a.Sifat Umum dari Senyawa Alkali tanah
Unsur-unsur blok s dalam sistim periodik adalah unsur-unsur yang paling reaktif.
Semua unsur alkali sangat reaktif. Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan
dengan unsur alkali. Kereaktifan unsur-unsur alkali menunjukkan kecenderungan perubahan
yang jelas. Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat dari Mg dan Ca.(Tim Kimia
Anorganik, 2014)
Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai banyak persamaan sifat kimianya,sifatsifat kimia ditentukan oleh elektron valensinya,yaitu elektron yang terdapat pada kulit
lintasan yang terluar.Karena elektron valensi unsur yang segolongan sama,dengan sendirinya
sifat kimianya juga sama.
Unsur golongan alkali sangat elekropositif dan reaktif.Unsur ini karena reaktifnya
tidak

terdapat

dalam keadaan

bebas

di

alam.Fransium merupakan

unsur yang

radioaktif.Semua unsure golongan ini merupakan penghantar panas dan listrik yang
baik.karena lunaknya logam golongan ini dapat dipotong dengan pisau,semuanya merupakan
reduktor

yang

kuat

dan

mempunyai

panas

jenis

yang

rendah.

Logam alkali dalam keluarga IA dari table berkala dan logam alkali tanah dalam keluarga IIA
dinamakan demikian karena kebanyakan oksida dan hidroksidanya termasuk di antara basa
(alkali) yang paling kuat yang dikenal .
Ciri khas yang paling menyolok dari logam alkali dan alkali tanah adalah
keaktifannya yang luar biasa besar.Karena logam-logam ini begitu aktif sehingga mereka tak
terdapat sebagai unsur,bila bersentuhan dengan udara atau air.Tak satupun dari unsur- unsur
IA dan IIA terdapat di alam dalam keadaan unsurnya.Semua unsur alkali terdapat dalam
senyawaan alam sebagai ion unipositif (positif-satu),semua unsur alkali tanah terdapat
sebagai ion dipositif (positif-dua) .(Keenan, 1984)
Logam alkali dan alkali tanah adalah zat pereduksi yang sangat kuat,karena begitu
mudah

kehilangan

nonlogam,membentuk

elektron.Mereka
senyawaan

mudah
ion

bergabung

seperti

dengan

kebanyakan

halida,hidrida,oksida

dan

unsur
sulfida.

Halida anhidrat dapat dibuat dengan dehidrasi dari garam hidrat.Halida-halida magnesium
dan kalsium mudah menyerap air.Kemampuan untuk membentuk hidrat seperti juga
kelarutannya dalam air menurun dengan naiknya ukuran dan halide-halida Sr,Bad an Ra

biasanya anhidrat.Hal ini melengkapi kenyataan bahwa energi menurun secara lebih cepat
daripada energi kisi dengan bertambahnya ukuran M2+ .(Cotton, 1989)
Densitas logam-logam alkali jauh lebih kecil dibandingkan dengan densitas logamlogam lain pada umumnya. Sebagian besar logam mempunyai densitas antara 5-15 gr/cm3
sedangkan densitas logam alkali jauh lebih rendah yaitu antara 0,52- 1,87 gr/cm 3. Biasanya
logam alkali disimpan didalam minyak untuk menghindari terjadinya kontak langsung
dengan udara, kontak langsung dengan udara segera mengakibatkan terbentuknya satu
lapisan oksida yang tebal pada permukaan logam tersebut. (Sugiyarto Kristian, 2010)
Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan massa yang
tinggi dan tidak reaktif. Namun kenyataan, sifat-sifat logam-logam alkali berlawanan dengan
sifat-sifat tersebut yaitu lunak, rapatan massa rendah dan sangat reaktif. Kelunakan dan
kerendahan titik leleh logam-logam alkali dapat dikaitkan dengan lemahnya ikatan metalik
dalam unsur-unsur ini. Perubahan entalpi atomisasi logam-logam umumnya berharga antara
400-600 kJ mol-1. Ternyata terdapat hubungan antara sifat lunak dan rendahnya titik leleh
dengan rendah perubahan entalpi atomisasi.(Shevla G, 1985)
Unsur-unsur dalam sistem periodik yang dipertimbangkan bersifat logam adalah
unsur-unsur golongan s. Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang keras dengan
rapatan massa yang tinggi dan tidak reaktif. Namun kenyataannya, sifat logam-logam alkali
berlawanan dengan sifat tersebut ialah rapatan massa rendah dan sangat reaktif , sama halnya
dengan golongan alkali tanah dimana akan semakin reaktif dengan naiknya nomor atom.
(Sugiyarto Kristian, 2010)
Karakter Ionik
Ion logam alkali tanah selalu mempunyai tingkat oksidasi +2, dan senyawanya
bersifat stabil,padatan bersifat ionic,tak berwarna kecuali hadirnya anionic brwarna.Sebagian
sifat kovalen di jumpai untuk senyawa magnesium,terlebihlebih senayawa berrilium
didominasi oleh ikatan kovalen.

Kelarutan logam alkali tanah

Berbeda dari garam-garam golongan alkali yang mudah larut adalam air,berbagai
garam golongan alkali tanah tidak larut dalam air. Pada umumnya garam alkali tanah yang
larut dalam air adalah garam dari anionic valensi tunggal seperti nitrat dan klorida,sedangkan
yang sukar larut adalah garam dari anionic valensi ganda seperti karbonat dan
fosfat.Beberapa

anion

khusus

menunjukkan

kecendrungan

kelarutan

yang

cukup

mencolok,misalnya untuk garam sulfat dari atas kebawah dalam golongannnya menunjukkan
kecendrungan mudah larut menjadi sukar larut,sebaliknya hidroksidanya menunjukkan
kelarutan yang semakin membesar.
b.Kereaktifan unsur alkali tanah
Beberapa karakteristik logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut:

Be

Mg

Ca

Sr

Ba

Nomor atom

12

20

38

56

Konfigurasi elektron

2s2

3s2

4s2

5s2

6s2

Massa atom relatif, Ar

9,01216

34,305

40,08

87,62

137,34

Titik leleh / K

1553

924

1124

1073

1123

Kerapatan (gcm-3)

1,86

1,74

1,55

2,54

3,59

Entalpi peleburan (kJ mol-1)

11,6

9,0

8,0

9,2

7,7

Titik didih / K

3040

1380

1710

1650

1910

Entalpi penguapan (kJ mol-1)

293

129

150

139

151

sifat unsur

C.Alat dan Bahan

a.Alat
1. tabung reaksi
2. penjepit tabung
3. pipa penyalur gas
4. gelas kimia 400 ml
5. corong
b.Bahan
1. Kertas indikator
2. Larutan indikator
3. Serbuk Mg
4. Pita Mg
5. Logam kalsium
6. Magnesium oksida
7. Kalsium Klorida (CaCl2)
8. Barium klorida (BaCl2)
9. Mg klorida (MgCl2)
10. Magnesium karbonat
11. Kalsium karbonat
12. Barium karbonat
13. Air kapur (Ca(OH)2)

D.Prosedur Kerja
Eksperimen 1. Reaksi Dengan Air
Dimasukkan sekeping logam kalsium dan magnesium ke dalam air dingin yang
terdapat dalam gelas kimia

Diamati reaksi yang terjadi

Karena reaksi antara magnesium lambat maka lakukan eksperimen seperti gambar di bawah
ini:

Eksperimen 2. Sifat Asam-Basa


Dimasukkan kurang lebih 0,01 g magnesium oksida, kalsium hidroksida dan barium
hidroksida ke dalam tiga tabung reaksi masing-masing

Ditambahkan 10 ml air, ke dalam masing-masing tabung reaksi,kemudian kocok

Ditambahkan 2 tetes larutan indikator universal ke dalam masing-masing tabung

Di amati pH dan reaksi yang terjadi

Eksperimen 3. Kestabilan Termal Garam Karbonat dari Alkali Tanah

Dipanaskan masing-masing garam karbonat yang kering dari magnesium (MgCO3),


kalsium (CaCO3) dan barium (BaCO3) dalam tiga tabung reaksi dengan susunan
seperti gambar di atas

Panaskan sampai beberapa menit

Dicatat kecepatan timbulnya gas, dan tingkat kekeruhan air kapur serta reaksi yang
terjadi

Eksperimen 4. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah


Dimasukkan 2 ml larutan 0,1 M ion logam alkali tanah (Mg2+, Ca2+, Ba2+) dalam
tabung reaksi yang berbeda

Ditambahkan volume yang sama larutan ion hidroksida 0,1 M ke dalam masingmasing tabung

Dilakukan percobaan yang mirip tetapi sebagai pengganti ion hidroksida gunakan ion
sulfat dan ion karbonat.

E.Hasil dan Pengamatan


1. Reaksi dengan air
Persamaan reaksi
Mg + H2O MgO + H2

Pengamatan
Ada gelembung gas (H2) dan terjadi

Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2

penguapan. Mg larut tapi lambat.


Ada gelembung gas (H2)

2. Sifat Asam-Basa
Persamaan reaksi
MgO + H2O Mg(OH)2

Ph
8

Ca(OH)2 + H2O CaO + 2H2O

12

BaO + 2H O
2

13

Ba(OH)2 + H2O

3.Kestabilan Termal Karbonat


Persamaan reaksi
MgCO MgO +
3

CO2
CaCO3
CO2
BaCO3

Timbulnya gas
____

Kekeruhan relatif air kapur


____

CaO +

Sedikit

Tidak keruh

BaO +

Tidak ada

Tidak keruh (sudah


teroksidasi

CO2

4. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah


Persamaan reaksi
MgO + H O Mg (OH )
2

Ca(OH)2 + H2O CaO +


2H2O

Ba(OH)2 + H2O BaO +


2H2O

OHBanyak

SO4Tidak ada

CO3Sedikit endapan

endapan
Tidak ada

endapan
Sedikit

Sedikt endapan

endapan

endapan

Sedikit

Banyak

Banyak

endapan

endapan

endapan

F.Diskusi
Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan II pada tabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr),
barium (Ba), dan radium (Ra).Pada praktikum ini ada empat macam percobaan yang di
lakukan oleh praktikan terhadap logam alkali tanah yaitu:

1.Reaksi dengan air


Saat logam Ca dimasukan

ke dalam air dingin terbentuk gelembung gas ini di

sebabkan Karena kalsium cepat bereaksi walaupun dengan air dingin.Sedangkan logam
Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air dingin dan hanya dapat bereaksi dengan air
panas. Logam magnesium merupakan unsur elektron positif dan reduktor kuat serta kurang
reaktif.Dari hasil pengamatan, Mg dengan menggunakan air panas reaksi terjadi lebih cepat
daripada dengan air dingin. Hal ini ditunjukkan dengan lebih cepatnya terbentuk gelembung
gas pada tabung reaksi daripada percobaan sebelumnya pada logam magnesium dalam air
dingin. Hal ini menunjukkan bahwa suhu dapat mempercepat terjadinya reaksi.

2.sifat asam-basa
Saat MgO direaksikan dengan air ,larutan tersebut bercampur.Warna larutan menjadi bening
berendapan.Kemudian setelah diuji dengan kertas lakmus menghasilkan

pH = 8. Ini

menunjukkan bahwa larutan bersifat basa. Reaksi MgO dengan air menghasilkan endapan
putih yaitu Mg(OH)2, hal ini dikarenakan larutan tersebut lewat jenuh atau Ksp larut < hasil
kali konsentrasi ion-ionnya sehingga larut dalam air.
Pada reaksi antara Ca(OH)2 dengan air menghasilkan larutan yang keruh dan terdapat
endapan putih. Setelah itu diukur pH-nya dengan kertas indikator dan ternyata pH-nya = 12
yang menunjukkan larutan tersebut bersifat basa kuat yang disebut kapur.
Reaksi Ba(OH)2 dengan air menghasilkan larutran yang keruh dan terdapat endapan. Setelah
itu diukur pH-nya dengan kertas indikator dan ternyata pH-nya = 13. Hasil ini menandakan
bahwa larutan bersifat basa.
Dari tiga percobaan tersebut dapat kita lihat bahwa dari atas kebawah dalam satu
golongan yaitu Mg,Ca dan Ba mudah melepaskan OH - dan pH semakin tinggi yang
menunjukkan larutan bersifat basa.Hal ini di sebabkan karena semakin besarnya jari-jari dan
nomor atom.

3. Kestabilan Termal Karbonat


Pada percobaan kestabilan termal karbonat larutan yang tersedia hanya Ca(CO)3 dan
Ba(CO)3 sedangkan Mg(CO)3 tidak ada.
Pada pengamatan kestabilan termal karbonat ini dilakukan dengan memanaskan
kalsium karbonat dan Barium karbonat dimana kalsium karbonat menghasilkan gelembung
gas sedangkan barium karbonat tidak menghasilkan gelembung gas.Sedangkan tingkat
kekeruhannya kalsium karbonat dan barium karbonat tidak terjadi kekeruhan sama sekali.
Pengamatan ini berbeda dengan teori,hal ini di sebabkan karena larutan tersebut sudah
terkontaminasi dengan udara.Menurut teori adanya gelembung gas akan mengakibatkan air
kapur menjadi keruh. Kekeruhan tersebut terjadi karena adanya CO 2 yang dialirkan pada air
kapur. Jika dilihat dari waktu yang dibutuhkan pada proses pemanasan maka BaCO 3 > CaCO3
> MgCO3 kestabilan thermalnya.Jika dilihat dari kecenderungan kestabilan thermal dari
karbonat alkali tanah maka BaCO3 memiliki kestabilan thermal yang lebih besar dari CaCO3
lebih besar dari MgCO3.Ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk proses pemanasan
lebih lama jika dibandingkan dengan CaCO3 dan MgCO3.

4. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah


Reaksi antara logam alkali tanah dengan ion OHBerdasarkan pengamatan endapan yang dihasilkan Mg(OH)2 lebih banyak dibanding
Ca(OH)2 atau Ba(OH)2. Hal ini dapat dilihat dari harga Ksp masing-masing senyawa.
Semakin kecil harga Ksp, maka semakin sukar zat melarut dan semakin mudah pula
zat mengendap, sehingga ion Ba2+ lebih mudah larut dalam hidroksida dibandingkan
Ca2+ dan Mg2+.
Reaksi logam alkali tanah dengan ion SO42Reaksi antara ion Mg2+ dengan ion sulfat menghasilkan larutan bening tidak ada
endapan,Ca+ dengan ion sulfat terbentuk sedikit endapan dan Ba+ dengan ion sulfat terdapat
banyak endapan. Dari hasil ini dapat kita lihat bahwa Mg2+ mudah larut dalam SO42+, Ca2+
sedikit larut, dan Ba2+ sukar larut dalam ion SO42-.Hal ini di sebabkan pengaruh dari masingmasing harga Ksp.

Reaksi antara alkali tanah dengan ion CO32-

Reaksi antara ion Mg2+ dengan ion Carbonat menghasilkan sedikit endapan, Ca2+
dengan ion karbonat menghasilkan endapan, dan begitu juga dengan Ba 2+ menghasilkan
banyak endapan.Dari hasil ini dapat kita lihat bahwa Mg 2+ lebih cepat larut daripada Ca2+ dan
Ba2+.Hal ini di sebabkan karena harga Ksp Mg2+ lebih besar daripada Ba2+.

G.Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:

1. Kalsium dapat bereaksi dengan air dingin sedangkan Magnesium bereaksi lambat dengan
air dingin dan sedikit lebih cepat dengan air panas.
2.
Logam alkali tanah yang berupa senyawa oksida atau hidroksida bila direaksikan
dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa.Dalam satu golongan dari atas ke bawah
sifat basa dan pH nya semakin meningkat.
3.
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari atas ke bawah seiring dengan
nomor atom.
4.
Kelarutan senyawa alkali tanah yaitu:
a.golongan dari atas ke bawah makin mudah larut dalam ion hidroksida.
Mg2+ < Ca2+ < Ba2+
b.golongan dari atas ke bawah makin sukar larut dalam ion sulfat
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+
c.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin sukar larut dalam ion karbonat
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. (2001). Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Cotton, A. (1989). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Erlangga.
Keenan, D. (1984). Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Shevla G. (1985). Analisis Kualitatif Makro dan Semimakro. Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Sugiyarto Kristian. (2010). Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tim Kimia Anorganik. (2014). Penuntun Praktikum Anorganik 1. padang: FMIPA UNP.

Anda mungkin juga menyukai