Anda di halaman 1dari 22

Laporan Praktikum

Kimia Dasar

SIFAT- SIFAT UNSUR

MARSELINA PASORONG

H031221062

LABORATORIUM KIMIA DASAR


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN

SIFAT- SIFAT UNSUR

Disusun dan diajukan oleh:

MARSELINA PASORONG

H031221062

Laporan praktikum telah diperiksa dan disetujui oleh:

Makassar, 1 Oktober 2022

Praktikan Asisten

MARSELINA PASORONG MUHAMMAD JUSLIANDI


NIM. H031221062 NIM. H031181331
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan

sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau

transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan

sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu

dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik

(Dwinata dkk., 2016).

Unsur kimia adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 (satu) jenis

atom. Variasi yang luar biasa yang mengelilingi jagat raya tersusun atas

substansisubstansi yang bisa juga disebut dengan unsur. Singkatnya unsur adalah

suatu bahan murni yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron sebagai

pembentuk unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu baru dapat

membentuk senyawa unsur kimia Unsur-unsur alkali merupakan logam yang

sangat reaktif sehingga tidak terdapat dalam keaadaan unsur bebasnya di alam.

Bila logam litium, natrium, dan kalium direaksikan dengan air maka dapat diamati

bahwa reaksireaksi tersebut menghasilkan panas (Dwinata dkk., 2016).

Berdasarkan uraian singkat di atas, praktikum kali ini penting untuk

dilakukan, khususnya oleh mahasiswa jurusan kimia agar dapat mengetahui

beberapa sifat dari unsur-unsur kimia tertentu. Dalam konteks percobaan kali ini,

diharapkan mahasiswa dapat memahami beberapa sifat kimia (reaktivitas

terhadapair dan kelarutan garam sulfat dan garam hidroksida) dari unsur-unsur

golongan alkali (IA) dan unsur-unsur golongan alkali tanah (IIA).


1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Maksud dalam percobaan ini adalah untuk mempelajari beberapa sifat

unsur golongan alkali (IA) dan alkali tanah (IIA).

1.2.2 Tujuan Percobaan


1. Mempelajari reaktifitas unsur golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah

(IIA) dengan air.

2. Mempelajari kelarutan golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (IIA)

dalam garam sulfat (H2SO4).

3. Mempelajari kelarutan golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (IIA)

dalam garam hidroksida (NaOH).

1.2.3 Prinsip Percobaan

Prinsip pada percobaan ini adalah mereaksikan logam alkali dan alkali

tanah dengan air dingin, pemanasan dan penambahan indikator PP

(phenolptalein). Merekasikan larutan alkali tanah dengan asam sulfat (H2SO4) dan

natrium hidroksida (NaOH), kemudian diperhatikan reaksi yang terjadi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Logam Alkali


Logam alkali mengisi kolom pertama tabel periodik dan berkisar dari

alkali yang berpotensi menjadi logam, hidrogen (H), hingga logam alkali yang

terabaikan, fransium (Fr), dengan litium (Li), natrium (Na), kalium (K) , rubidium

(Rb) dan cesium (Cs) terletak di antaranya. Tidak ada logam alkali yang diketahui

menjadi super konduktor pada tekanan kamar. Namun, unsur nomor satu,

hidrogen, isolator listrik yang sangat baik dalam bentuk terkondensasi, hampir

pasti akan menjadi logam alkali jika terkena tekanan ekstrim dan kemungkinan

menunjukkan superkonduktivitas pada suhu kamar (Schilling, 2006).

Unsur-unsur alkali merupakan logam yang sangat reaktif sehingga tidak

terdapat dalam keaadaan unsur bebasnya di alam. Bila logam litium, natrium, dan

kalium direaksikan dengan air maka dapat diamati bahwa reaksi-reaksi

tersebut menghasilkan panas, bahkan Na sampai meleleh dan K sampai terbakar.

Hal ini menunjukkan bahwa K lebih reaktif dibanding Na dan Na lebih reaktif

dibanding Li (Fitri, 2019).

2.2 Logam Alkali Tanah

Unsur golongan ini bersifat basa sama seperti unsur alkali, namun tingkat

kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amofer. Logam alkali tanah

memiliki jari- jari atom yang besar dan harga energi ionisasi yang kecil. Berarti,

atom- atom golongan unsur golongan alkali tanah mudah melepaskan elektron.

Mudah melepaskan elektron artinya mudah mengalami oksidasi sehingga unsur


ini bersifat pereduksi kuat. Alkali tanah termasuk logam yang mudah bereaksi

dengan unsur nonlogam. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin

kebawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan

bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari berilium ke barium. Selain

dengan air, unsur logam alkali tanah juga dapat bereaksi dengan gas oksigen,

halogen, dan nitrogen (Sutresna, 2007).

Seperti dengan unsur logam alkali, unsur golongan alkali tanah juga

memberikan warna- warni khas jika garam dari unsur- unsur tersebut dibakar.

Kekhasan warna nyala dari kation logam tersebut dapat digunakan untuk

mengidentifikasi suatu senyawa ( Sutresna, 2007).

2.3 Indikator Phenolptalin (PP)

Indikator pp adalah asam diprotik dan tidak berwarna. Indikator pp mula-

muka berdisosiasi menjadi suatu bentuk tak berwarna dan kemudian dengan

kehilangan hidrogen kedua menjadi ion dengan sistem terkonjugasi sehingga di

hasilkan warna merah.


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat Percobaan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, rak tabung,

pipet tetes, spritus, gelas kimia 250 mL, pinset, sikat tabung, cawan petridish,

kawat kasa, kaki tiga, gelas kimia 500 mL, labu semprot, kertas saring, gegep

kayu, dan batang pengaduk.

3.2 Bahan Percobaan


Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah logam Li, Na, Mg, dan Ca,

larutan MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2 0,5 M, larutan NaOH 0,5 M, larutan

H2SO4 0,5 M, indikator PP.

3.3 Prosedur Percobaan


3.3.1 Reaktifitas Unsur
Disiapkan 3 buah tabung reaksi yaitu berisi air 2 mL. Tabung reaksi(1) diisi

logam Li, tabung (2) dengan logam Mg dan tabung (3) dengan tabung logam Ca.

Diamati dan diperhatikan reaksi. Diamati dan diperhatikan reaksi yang terjadi,

jika tidak terjadi reaksi, dipanaskan tabung hingga terjadi reaksi (terjadi reaksi

ditandai adanya gelembung-gelembung gas). Diteteskan indikator PP ke dalam

masing-masing tabung dan mencatat perubahan warnanya. Untuk unsur natrium,

pertama-tama diapungkan secarik kertas saring di atas permukaan air dalam

cawan petridish dengan menggunakan pinset, diletakkan sepotong logam Na di

atas kertas tersebut. Biarkan hingga terjadi ledakan kecil, kemudian diteteskan

indikator PP dan dicatat perubahan warnanya.


3.3.2 Kelarutan Garam Sulfat
Disiapkan 4 tabung reaksi. Tabung reaksi (1) diisi dengan MgCl 2, tabung

reaksi (2) diisi dengan CaCl2, tabung reaksi (3) diisi dengan SrCl2 dan tabung

reaksi (4) diisi dengan BaCl2, masing-masing 1 mL dengan konsentrasi 0,5 M.

Ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M pada masing-masing tabung tersebut.

Diperhatikan endapan terbentuk.

3.3.3 Kelarutan Garam Hidroksida


Disiapkan 4 tabung reaksi. Tabung reaksi (1) diisi dengan MgCl2, tabung

reaksi (2) diisi dengan CaCl2, tabung reaksi (3) diisi dengan SrCl2 dan tabung

reaksi (4) diisi dengan BaCl2, masing-masing 1 ml dengan konsentrasi 0,5 M.

Ditambahkan 1 ml NaOH 0,5 M pada masing-masing tabung tersebut.

Diperhatikan endapan yang terbentuk.


4.3 Pembahasan
4.3.1 Reaktifitas Unsur
Pada percobaan pertama yaitu dilakukan pengujian reaktifitas unsur dari

logam alkali dan alkali tanah terhadap aquades. Logam yang diuji reaktifitasnya

terhadap air adalah logam Li, Mg, Ca, dan Na. Berdasarkan hasil percobaan yang

diperoleh, ketika masing- masing logam Li dan Ca direaksikan dengan aquades

dapat dilihat bahwa terbentuk gelembung pada masing- masing tabung reaksi. Hal

ini membuktikan bahwa telah terjadi reaksi kimia. Kemudian, kedua tabung

tersebut ditetesi indikator phenolftalein (PP) dan kedua tabung tersebut

mengalami perubahan warna menjadi ungu. Perubahan warna ini menandakan

bahwa larutan tersebut bersifat basa (alkalis). Sementara itu, logam Mg tidak

bereaksi dengan aquades, melainkan aquades yang digunakan perlu dipanaskan

terlebih dahulu untuk bisa bereaksi dengan logam Mg. Sama seperti logam Li dan

Ca, setelah dipanaskan akan terbentuk gelembung kemudian berubah warna

menjadi ungu muda. Berbeda dengan logam lain, logam Na diletakkan di cawan

petridish yang sebelumnya sudah diisi aquades dan kertas saring diatasnya. Hal ini

dilakukan karena logam Na sangat reaktif dibandingkan ketiga logam tersebut.

Logam Na akan bereaksi dan menimbulkan letupan api kecil. Setelah itu, ditetesi

indikator phenolftalin menghasilkan perubahan warna menjadi lebih ungu.

Logam alkali lebih reaktif dibandingkan dengan logam alkali tanah. Salah

satu hal yang menyebabkan logam alkali lebih reaktif dibandingkan logam alkali

tanah adalah energi ionisasi yang cenderung lebih kecil. Logam alkali cenderung

mudah untuk melepaskan elektron sehingga logam alkali memiliki lebih banyak

energi untuk dapat bereaksi dengan senyawa lain. Karena itulah, logam alkali
lebih reaktif dibandingkan logam alkali tanah. Kereaktifan logam ini dapat ditulis

Na > Li > Ca > Mg.

Perbedaan reaktifitas juga terjadi pada logam-logam pada golongan yang

sama. Dalam hal ini, logam Na lebih reaktif dibandingkan dengan logam Li serta

logam Ca lebih reaktif dibandingkan dengan logam Mg. Perbedaan reaktivitas

unsur dalam satu golongan ini disebabkan oleh perbedaan jari-jari atom di antara

unsur-unsur. Hal ini sesuai dengan teori bahwa dalam satu golongan semakin ke

bawah maka jari-jari atom dan reaktifitas unsur akan cenderung meningkat.

4.3.2 Pengendapan Garam Sulfat


Pada percobaan kedua yaitu dilakukan uji kelarutan (pengendapan) garam

sulfat pada beberapa senyawa dari unsur golongan alkali tanah. Senyawa-senyawa

tersebut adalah MgCl2, SrCl2 dan BaCl2. Berdasarkan hasil percobaan yang

diperoleh, masing-masing larutan MgCl2 ketika ditambahkan H2SO4 tidak

terbentuk endapan dan tidak mengalami perubahan warna. Hal ini menandakan

bahwa tidak terjadi reaksi kimia. Sedangkan pada larutan SrCl2 dan BaCl2 yang

ditambahkan H2SO4 mengalami perubahan warna menjadi putih pekat dan

terbentuk endapan. Adapun kelarutan garam sulfat yang terbentuk dari loga alkali

tanah yaitu MgSO4 > SrSO4 > BaSO4.

4.3.3 Pengendapan Garam Hidroksida


Pada percobaan pengendapan garam hidroksida dilakukan uji kelarutan

garam hidroksida pada beberapa senyawa yang terbentuk dari unsur golongan IIA.

Senyawa yang digunakan adalah MgCl₂, SrCl₂, dan BaCl₂. Berdasarkan hasil

pengamatan, diketahui bahwa semua larutan yang diuji, baik MgCl₂, SrCl₂,
maupun BaCl₂ membentuk endapan ketika ditambahkan NaOH. Hal ini juga

sesuai dengan teori bahwa kelarutan suatu senyawa berbanding terbalik dengan

jumlah endapan yang terbentuk. . Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh,

masing-masing larutan MgCl2, SrCl2 dan BaCl2 ketika ditambahkan mengalami

perubahan warna menjadi putih pekat dan terbentuk endapan. Hal ini menandakan

bahwa terjadi reaksi kimiaAdapun kelarutan garam hidroksida yang terbentuk dari

logam alkali tanah yaitu MgOH2 < SrOH2 < BaOH2.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

1. Urutan kereaktifan unsur pada pengamatan reaktivitas terhadap air dari yang

terkecil ke yang terbesar yaitu : Mg, Li, dan Na.

2. Urutan kelarutan logam pada pengamatan kelarutan garam sulfat dari yang

terkecil ke terbesar yaitu : MgCl2, SrCl2, dan BaCl2.

3. Urutan kelarutan logam pada pengamatan kelarutan garam hidroksida dari

yang terkecil ke yang terbesar yaitu : BaCl2, SrCl2, dan MgCl2.

5.2 Saran Untuk Praktikum


Saran yang dapat saya sampaikan untuk praktikum kali ini adalah

sebaiknya praktikan yang sedang melakukan percobaan lebih memahami panduan

agar lebih maksimal melakukan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Schilling, J. S., 2006, Superconductivity in The Alkali Metals, High Pressure


Research, 26(3): 145-163.

Fitri, Z., 2019, Kimia Unsur Golongan Utama, Syiah Kuala University Press,
Aceh.

Dwinata, R. A., Efendi, R., dan Yudha S, S. P. 2016 “Rancang Bangun Aplikasi

Tabel Periodik Unsur dan Perumusan Senyawa Kimia dari Unsur Kimia

Dasar Berbasis Android” Jurnal Rekursif, 4(2): 176-183.

Sutresna N., 2007, Cerdas Belajar Kimia, Grafindo Media Pratama.


LAMPIRAN 1.

BAGAN KERJA

A. Reaktifitas Unsur

Logam alkali (Mg)

- Dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisiair 2 mL.

- Dicatat dan diamati reaksi yang terjadi.

- Dipanaskan jika tidak terjadi reaksi (sampai terbentuk

gelembung gas).

- Diteteskan indikator PP.

- Diamati dan dicatat perubahan warna yang terjadi.

Hasil

BAGAN KERJA

Logam alkali (Ca)

- Dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisiair 2 mL.

- Dicatat dan diamati reaksi yang terjadi.

- Dipanaskan jika tidak terjadi reaksi (sampai terbentuk

gelembung gas)

- Diteteskan indikator PP.

- Diamati dan dicatat perubahan warna yang terjadi.


Hasil
BAGAN KERJA

Logam alkali (Na)

- Diapungkan secarik kertas saring diatas permukaan air

dalam cawan petridish dengan menggunakan pinset.

- Diletakkan sepotong logam Na di atas kertas.

- Dibiarkan hingga terjadi ledakan kecil- kecil (jangan

terlalu dekat.

- Diteteskan indikator PP.

- Dicatat perubahan warna.


Hasil

BAGAN KERJA
B. Kelarutan Garam Sulfat

MgCl2

- Disiapkan 1 tabung reaksi

- Diisi tabung dengan MgCl2

- Ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M.

- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.


Hasil
BAGAN KERJA

SrCl2

- Disiapkan 1 tabung reaksi

- Diisi tabung dengan SrCl2

- Ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M.

- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.

Hasil

BAGAN KERJA

BaCl2

- Disiapkan 1 tabung reaksi

- Diisi tabung dengan BaCl2

- Ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M.

- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.


Hasil -

BAGAN KERJA
C. Kelarutan dalan Garam Hidroksida

MgCl2
D.

- Disiapkan 1 tabung reaksi

- Diisi tabung dengan MgCl2

- Ditambahkan 1 mL NaOH 0,5 M.

- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.


Hasil
BAGAN KERJA

SrCl2

- Disiapkan 1 tabung reaksi

- Diisi tabung dengan SrCl2

- Ditambahkan 1 mL NaOH 0,5 M.

- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.


Hasil

BAGAN KERJA

BaCl2

- Disiapkan 1 tabung reaksi

- Diisi tabung dengan BaCl2

- Ditambahkan 1 mL NaOH 0,5 M.

- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.


Hasil
Lampiran 2. Dokumentasi

A. Reaktifitas Unsur

Gambar 1. Larutan Li, Mg dan Ca

Gambar 2. Campuran Lauran Li, Mg dan Ca denfan H2O

B. Kelarutan Garam Sulfat

Gambar 3. Larutam MgCl2 dengan H2SO4


Gambar 4. Larutan SrCl2 dengan H2SO4

Gambar 5. Larutan BaCl2 dengan H2SO4

C. Pengendapan Garam Hidroksida


Gambar 6. Latutan MgCl2 dengan NaOH

Gambar 7. Larutan SrCl2 dengan NaOH

Gambar 8. Larutan BaCl2 dengan NaOH

Anda mungkin juga menyukai