Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

Kimia Dasar II
PERCOBAAN IV
LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH


Dwi Putra Ardiyanta Patabang
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Praktikum: 21 April 2022

Histori Laporan Ringkasan Praktikum


Konsul 1: Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari beberapa sifat
Konsul 2: logam alkali dan alkali tanah. Percobaan ini dilakukan untuk memenuhi dasar materi
ACC: kesetimbangan ion dalam larutan pada mata kuliah “Kimia Dasar II”. Metode yang
kami gunakan yaitu dengan merancang alat dan bahan untuk mempelajari beberapa
sifat logam alkali dan alkali tanah. Dalam pengerjaannya, dilakukan uji reaktifitas
dan uji reaksi nyala api menggunakan beberapa senyawa dari logam golongan A dan
B pada tabel unsur periodik, dimana senyawa yang digunakan yaitu logam kalium,
padatan natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca), barium (Ba) dan stronsium (Sr). Uji
reaktifitas dilakukan dengan menggunakan logam kalium, dimana logam kalium di
potong kecil, lalu diletakkan diatas tissu yang kemudian diapungkan secara hati hati
kedalam pinggan penguap yang berisi aquades sehimgga terjadi ledakan yang
kemudian larutan dalam pinggan diperiksa menggunakan larutan fenolftalein. Uji
reaksi nyala api dilakukan dengan membakar padatan natrium, kalium, kalsium,
barium dan stronsium menggunakan alat pembakar, dimana digunakan kawat nikrom
untuk membakar padatan – padatan tersebut. Kawat nikrom terlebih dahulu
dibersihkan dengan cara mencelupkan kawat nikron kedalam larutan HCl pekat yang
ada pada gelas kimia , kemudian dipanaskan pada alat pembakar. Padatan kemudian
diambil menggunakan kawat nikrom dan dipanaskan diatas alat pembakar untuk
melihat warna api yang dihasilkan. Dari percobaan yang dilakukan, dapat
disimpulkan uji reaktifitas dengan mereaksikan logam alkali dengan air akan
menghasilkan larutan yang bersifat basa disertai ledakan dan uji nyala api
menghasilkan warna nyala api yang berbeda.

Keywords: logam alkali, alkali tanah, uji nyala api.

PENDAHULUAN
Dalam mempelajari materi kimia unsur golongan alkali dan alkali tanah tidak hanya dengan
menghafal tentang pengertian suatu konsep dan aplikasinya, lebih jauh lagi, dibutuhkan proses berpikir
dalam memahaminya. Hal ini disebabkan materi kimia unsur golongan utama tidak hanya berupa definisi
tetapi juga berupa konsep abstrak seperti konsep tentang reaksi-reaksi kimianya (Dwiningsih, 2018).
Logam alkali (unsur golongan 1) dinamakan demikian karena kebanyakan oksida dan hidroksidanya
termasuk diantara basa (alkali) paling kuat yang dikenal. Unsur dalam golongan ini meliputi unsur litium,
natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Kemiripan konfigurasi elektron khususnya elektron
valensi, ns1, logam alkali mengakibatkan adanya beberapa kemiripan sifat fisika dan kimia unsurnya. Unsur
golongan ini bersifat lunak, sangat reaktif, berbentuk logam monovalen yang ada dalam senyawa-senyawa
ionik tak berwarna. Senyawa-senyawa natrium dan kalium telah dikenal sejak lama dan kedua unsur ini juga

UPT. LABORATORIUM TERPADU UNIT KIMIA


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

penting bagi kehidupan. Senyawa-senyawa ini juga merupakan barang penting dalam perdagangan dan
industri kimia (Fitri, 2019).
Logam alkali tanah sendiri terdiri atas enam unsur, yaitu berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium
(Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), radium (Ra). Logam golongan IIA disebut logam alkali tanah, karena
sifat-sifatnya seperti logam alkali. Unsur logam alkali tanah bersifat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan
unsur atau zat lain membentuk senyawa. Beberapa reaksi unsur logam alkali tanah yaitu reaksi antara unsur
logam alkali tanah dengan air, oksigen, nitrogen, halogen, dan hidrogen. Unsur logam alkali tanah bereaksi
dengan air membentuk senyawa hidroksida. Semua unsur logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air
kecuali Berilium (Be) (Alponita, 2019).
Kalium merupakan logam alkali yang sangat reaktif, mempunyai rumus atom K+ berwarna putih
perak dan merupakan logam yang lunak. Kalium mempunyai nomor atom 19, titik didih 1033ºK, titik lebur
336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm3 . Kalium dapat teroksidasi di udara dan bereaksi dengan air yang
menghasilkan kalium hidroksida dan gas hydrogen. Reaktif dengan air sehingga reaksinya dapat
menimbulkan ledakan dan nyala api. Secara umum, senyawa kalium memiliki kelarutan yang sangat tinggi
dalam air, karena energi hidrasi ion K+ yang tinggi. Kalium teroksidasi lebih cepat daripada logam
kebanyakan dan membentuk oksida dengan ikatan oksigen-oksigen seperti halnya semua logam alkali
kecuali litium. Semua senyawa biner kalium oksigen diketahui bereaksi hebat dengan air, membentuk kalium
hidroksida (Bahri, 2020).
Kalium dan natrium merupakan logam alkali yang dapat dianalisis dengan uji nyala api karena
dipandang sebagai objek analisis klinis yang umum. Analisis uji nyala api berkaitan dengan suatu teknik
analisis spektroskopi emisi atom. Hal ini sangat relevan karena tingginya kepekaan spektroskopi emisi atom
terhadap warna. Oleh karena itu, uji nyala terhadap logam alkali merupakan salah satu percobaan yang
umum dilakukan dalam laboratorium (Magfiroh, 2019).
Spektrum nyala pada unsur golongan IA dan IIA memberi warna nyala yang khas pada nyala api
biasa, dalam pekerjaan laboratorium analitik uji-uji nyala sering digunakan untuk mengungkapkan ada
tidaknya berbagai unsur alkali dan alkali tanah. Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spectrum emisinya,
unsur yang terinteraksi karena pemanasan atau sebab lainnya, memancarkan radiasi elektromagenetik yang
disebut spektrum emisi. Spektrum emisi teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna yang dihasilkan,
tetapi sesungguhkan spektrum terdiri atas beberapa garis warna (panjang gelombang) yang khas bagi setiap
unsur (Afifah, 2021).

PROSEDUR PERCOBAAN
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia, rak dan tabung reaksi, kawat nikrom,
alat pembakar atau bunsen, jepit tabung reaksi, pinggan penguap, penjepit, plat kobalt, serta tissue.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu logam kalium, padatan natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca),
barium (Br), strontium (Sr), HCl pekat, indikator fenolftalein, dan aquades.
Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu untuk melakukan uji reaktifitas dan uji reaksi nyala api.
Prosedur kerja yang pertama yaitu uji reaktifitas, dimana dijepit dan diambil sepotong logam kalium lalu
diletakkan diatas tissue. Logam kalium yang sudah diletakkan diatas tissue kemudian diapungkan kedalam
pinggan penguap yang berisi aquades menggunakan penjepit (perhatikan : jangan terlampau dekat pada
tempat reaksi). Setelah reaksi selesai, larutan dalam pinggan penguap kemudian diperiksa menggunakan
larutan fenopthalein.
Prosedur kerja yang kedua yaitu uji reaksi nyala api, dimana kawat nikrom terlebih dahulu
dibersihkan dengan mencelupkannya ke dalam gelas kimia yang berisi larutan HCl pekat. Kemudian
panaskan kawat nikrom pada nyala api alat pembakar (bunsen). Perlakuan tersebut dilakukan hingga
tampak warna lain pada nyala api. Langkah selanjutnya yaitu mengambil salah satu padatan menggunakan
kawat nikrom dan bakar padatan tersebut menggunakan alat pembakar sehingga terjadi perubahan warna.
Gunakan plat kobalt untuk melihat perubahan warna nyala api yang terjadi pada padatan tersebut. Ulangi
percobaan tersebut menggunakan padatan yang lain.

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil percobaan sebagai berikut.
1. Uji Reaktifitas
Perlakuan Hasil
Air + logam kalium Larutan basa disertai ledakan.
Larutan + indicator pp (fenoftalein) Larutan berwarna ungu.

Dalam kimia, reaktifitas adalah dorongan dimana zat kimia mengalami reaksi kimia, baik
dengan sendirinya atau dengan bahan lain, dengan pelepasan energi secara keseluruhan. Zat kimia
reaktif adalah zat – zat yang bereaksi secara liar jika direaksikan atau dicampurkan dengan zat lain,
seperti logam alkali yang reaktif terhadap air atau campuran asam kuat atau basa yang tidak cocok.
Reaktifitas kimia dapat menimbulkan bahaya apabila adanya interaksi atau reaksi dari dua atau lebih
senyawa kimia yang berbeda seperti reaksi polomerisasi, kondensasi, hidrolisis, dan tercampurnya
dua atau lebih bahan kimia yang tidak sesuai.
Pada percobaan kali ini, uji reaktifitas dilakukan dengan mereaksikan logam kalium dengan
air (H2O) di dalam pinggan penguap. Kalium merupakan suatu senyawa yang termasuk dalam
golongan alkali tanah yang memiliki symbol K dan nomor atom 19. Kereaktifan logam alkali tanah
bertambah besar sesuai dengan bertambahnya jari – jari atom. Pada saat mereaksikan logam kalium
dengan air yaitu dengan mengapungkan logam alkali yang sudah dipotong kecil kedalam pinggan
penguap yang berisi aquades, kalium melebur dan membentuk larutan KOH. Logam kalium
bereaksi hebat dengan air menghasilkan larutan basa dan gas hidrogen. Reaksi ini berlangsung
secara ekstoterm atau melepas sejumlah energi sehingga dapat menghasilkan letupan atau ledakan.
Ledakan yang dihasilkan tergantung dari logam kaliumnya sendiri, semakin besar potongan logam
kalium akan memicu ledakan yang cukup besar ketika direaksikan dengan air sedangkan semakin
kecil potongan logam kalium akan menghasilkan letupan ketika direaksikan dengan air. Hal yang
sama juga berlaku pada natrium, rubidium, dan logam lainnya.

1.1 Tabel gambar uji reaktifitas.


Gambar Keterangan

Potongan logam kalium yang diapungkan


didalam pinggan penguap berisi air dan
mengeluarkan asap.

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

Ledakan yang terjadi dari reaksi logam kalium


dan air.

Meneteskan larutan fenolftalein kedalam larutan


yang telah direaksikan.

Persamaan reaksi dari logam kalium dan air adalah sebagai berikut.

2 K (S ) +2 H 2 O( l ) → 2 KO H (aq) + H 2 (g)

Hasil reaksi logam kalium dengan air adalah larutan kimia kalium hidroksida (KOH) dan gas
hidrogen (H2). Setelah direaksikan, larutan tersebut ditambahkan dengan indikator pp (larutan
fenolfthalein) yang menyebabkan warna larutan tersebut berubah menjadi warna ungu, sehingga
hasil percobaan uji reaktifitas dari logam kalium dan air yaitu reaksi dari logam kalium dan air akan
membentuk basa dengan gas hidrogen, dari gas hidrogen tersebut dapat menyebabkan ledakan saat
mereaksikan logam kalium dan air.
2. Uji Reaksi Nyala Api
Hasil dari percobaan uji reaksi nyala api dapat dilihat pada tabel berikut.
2.1 Tabel hasil pengamatan uji reaksi nyala api.
Perlakuan Hasil pengamatan
Padatan natrium (Na) Kuning keemasan.
Padatan kalsium (Ca) Merah Bata (merah kekuningan).
Padatan kalium (K) Lembayung (nila).

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

Padatan barium (Ba) Hijau kekuningan.


Padatan strontium (Sr) Merah tua agak keunguan.

2.2 Tabel gambar hasil pengamatan uji reaksi nyala api.


Gambar Keterangan

Reaksi nyala api menggunakan padatan natrium


(Na).9oo

Reaksi nyala api menggunakan padatan kalsium


(Ca).

Reaksi nyala api menggunakan padatan kalium


(K).

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

Reaksi nyala api menggunakan padatan barium


(Ba).

Reaksi nyaka api menggunakan padatan


strontium (Sr).

Percobaan uji reaksi nyala api dilakukan dengan menggunakan 5 senyawa dari unsur
golongan A dan B yakni padatan natrium (Na), kalsium (Ca), kalium (K), barium (Br), dan
strontium (Sr). Setiap unsur senyawa yang digunakan pada percobaan uji reaksi nyala api memiliki
nyala api yang berbeda. Dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan, setiap senyawa memiliki nyala
api yang berbeda, dimana padatan natrium menghasilkan warna nyala api kuning keemasan, padatan
kalsium menghasilkan warna nyala api merah bata (merah kekuningan), padatan kalium
menghasilkan warna nyala api lermbayung atau nila, padatan barium menghasilkam warna nyala api
hijau kekuningan, dan padatan strontium menghasilkan warna nyala api merah tua agak keunguan.
Hal itu disebabkan karena jika suatu senyawa kimia dipanaskan, maka senyawa tersebut akan terurai
menjadi unsur – unsur pernyusunnya (baik itu berupa gas ataupun uap). Hal ini membuat atom –
atom tersebut mampu menyerap sejumlah energi dan membuat keadaan atom menjadi tereksitasi
atau tidak stabil dan pada akhirnya akan mudah kembali ke keadaan semula atau dasar dengan cara
memancarkan energi yang diserapnya dalam bentuk cahaya. Peristiwa ini disebut De – eksitasi atau
Emisi. Cahaya yang dipancarkan pada saat proses De – eksitasi memiliki nilai panjang gelombang
yang berbeda – beda tergantung pada masing – masing jenis unsur. Panjang gelombang yang
dihasilkan tersebut sangat menentukan warna apa yang dihasilkan. Berdasarkan serangkaian
peristiwa atau percobaan tersebutlah, sehingga kita dapat mengidentifikasi unsur – unsur tersebut
dengan berdasarkan warna nyala api yang dihasilkan.

KESIMPULAN

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

Berdasarkan tujuan dan hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1) Logam alkali
dan alkali tanah sangat reaktif (sangat mudah bereaksi dengan unsur lain). (2) Reaksi dari logam kalium
dengan air akan membentuk larutan basa dengan gas hidrogen, dari gas hidrogen itulah yang menyebabkan
terjadinya ledakan saat mereaksikan logam kalium dan air. (3) Logam alkali dan alkali tanah memiliki warna
nyala api yang berbeda yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi logam tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Afifah, N. (2021). Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Alponita, F. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Laboratorium Virtual Menggunakan Macromedia
Flash Pada Praktikum Reaksi Alkali Dan Alkali Tanah Di Kelas XII SMA. Skripsi. Universitas Jambi.
Bahri, S., Pratiwi, D., Zulnazri (2020). Ekstrasi Kalium Dari Limbah Kulit Biji Kopi (Coffea Sp) Menggunakan
Metode Reflux. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 9(1), 26.

Dwiningsih, K., Sukarmin, Muchlis, dan Rahma, T. P. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia
Menggunakan Media Laboratorium Virtual Berdasarkan Paradigma Pembelajaran Di Era Global. Jurnal
Teknologi Pendidikan, 6(2), 158.
Fitri, Z. (2019). Kimia Unsur Golongan Utama. Banda Aceh : Syiah Kuala University Press.
Magfiroh, E. (2019). Penentuan Konsentrasi Logam Alkali Dengan Uji Nyala Menggunakan Aplikasi RGB Color
Detector Untuk Mengembangkan Kinerja Ilmiah Mahasiswa. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung.

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

Lampiram

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG


LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

DWI PUTRA ARDIYANTA PATABANG

Anda mungkin juga menyukai