Anda di halaman 1dari 27

PENUNTUN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK I

oleh :

TIM KIMIA ANORGANIK I

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2014
PERCOBAAN I
UNSUR-UNSUR ALKALI TANAH
A. Tujuan Percobaan
Mempelajari sifat unsur alkali tanah

B. Pendahuluan
Unsur-unsur blok s dalam system periodik adalah unsur-unsur yang paling
reaktif. Semua unsur alkali sangat reaktif. Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif
bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan unsur-unsur alkali
menunjukkan kecenderungan perubahan yang jelas. Dalam percobaan ini akan
dipelajari beberapa sifat dari Mg dan Ca.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi Corong
Penjepit tabung Kaca arloji
Pipa penyalur gas Spatula
Gelas kimia 400 ml Gelas ukur

2. Bahan
Larutan indikator
Logam kalsium Kertas indikator
Kalsium oksida Pita magnesium
Magnesium karbonat Magnesium oksida
Barium karbonat Barium hidroksida
Kalsium karbonat

D. Cara Kerja
1. Reaksi Dengan Air
Masukkan sekeping logam kalsium ke dalam air dingin yang terdapat
dalam gelas kimia
Amati reaksi dan periksa hasil reaksi
Lakukan dengan logam magnesium
a. Tulis persamaan reaksi yang terjadi
b. Bandingkan kereaktifan unsur-unsur ini dalam air
c. Dalam reaksi terjadi logam alkali tanah bertindak sebagai reduktor. Zat
apakah yang direduksi dalam reaksi ini.

2
Mungkin, reaksi antara mangnesium dan air sangat lambat. Lakukan
eksperimen seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, biarkan percobaan
ini sampai setengah jam, kemudian periksa hasilnya.

2. Sifat Asam-basa
Ke dalam tabung reaksi masing-masing di masukkan kurang lebih 0,01
gram mangnesium oksida, kalsium hidroksida. Tambahkan 10 ml air ke
dalam masing-masing tabung reaksi kemudian dikocok. Tambahkan 2 tetes
larutan indikator universal ke dalam masing-masing tabung. Periksa pH
larutan dalam masing-masing tabung.
a. Bagaimana perubahaan pH masing-masing tabung
b. Tulis persamaan reaksi ion
c. Apakah sama hasilnya jika sebagai pengganti magnesium oksida
digunakan magnesium hidroksida
d. Bandingkan kekuatan sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion

3. Hidrolisis Klorida
Klorida ion larut dalam air membentuk ion hidrat sederhana. Banyak
klorida dan oksida atau hidroksida. Misalnya alumunium klorida bereaksi
dengan air membentuk alumunium hidroksida,
AlCl3 + 3 H2O-------->Al(OH)3+ 3 HCl
Kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah, dapat diperkirakan dengan cara
memanaskan klorida hidrat dan memeriksa gas hydrogen klorida.
Dalam kamar asam panaskan klorida hidrat dari magnesium, kalsium dan
barium dalam tabung reaksi. Periksa asam klorida yang terbentuk.
a. Apakah ada klorida yang terhidrolisis? Apakah ada kecendrungan
dalam hidrolisis ?
b. Klorida manakah yang lebih bersifat kovalen ?

4. Kestabilan Thermal Karbonat


Panaskan masing-masing garam karbonat yang kering dari magneasium,
kalsium dan barium dalam tiga tabung reaksi dengan susunan seperti
gambar 2
Panaskan sampai beberapa menit
Catat kecepatan timbulnya gas dan tingkatan kekeruhan air kapur
a. Tulis persamaan reaksi yang terjadi
b. Bagaimana urutan kecenderungan kestabilan thermal dari karbonat
alkali tanah

3
5. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
Masukkan 2 ml larutan 0,1 M ion logam alkali tanah (Mg++, Ca++, Ba
++) dalam tabung reaksi yang berbeda.
Tambahkan volume yang sama larutan ion hidroksida 0,1 M ke dalam
masing-masing tabung. Catat endapan yang terbentuk.
Lakukan percobaan yang mirip tetapi sebagai pengganti ion
hidroksida, gunakan ion sulfat dan ion karbonat

E. Pertanyaan
1. Jelaskanlah kaitan antara sifat kelarutan suatu zat dengan energy kisi dan
energy hidrasi !
2. Mengapa terdapat perbedaankecendrungan kelarutan senyawa hidroksida
unsur alkali tanah ? berikan penjelasan !
3. Urutkanlah kelarutan senyawa hidroksida dengan senyawa garam unsur
alkali tanah berdasarkan harga Kspnya, mulai dari senyawa yang mudah
larut hingga yang sukar larut !
4. Jelaskanlah bagaimana cara meningkatkan kelarutan suatu zat dalam
suatu pelarut tertentu.
5. Bagaimana cara yang paling efektif untuk mengetahui kelarutan suatu
zat dalam pelarut air.

AIR PANAS
Logam Mg
dibungkus kertas saring

Gambar 1

4
Pemanasantinggidenganlampubunsen

Gambar 2

PERCOBAAN II
HALOGEN

A. Tujuan Percobaan
1. Membandingkan unsur sifat dan reaksi unsur halogen
2. Mempelajari beberapa cara pembuatan senyawa halogen

B. Pendahuluan
Unsur halogen termasuk unsur non logam yang sangat reaktif dengan
konfigurasi electron pada kulit terluar ns2 5
np . Unsur-unsur ini cenderung
menangkap satu elektron untuk mencapai kestabilan gas mulia sehingga
merupakan oksidator kuat. Karena kereaktifannya unsur ini tak terdapat
sebagai atom bebas di alam. Umumnya terdapat sebagai garam ionik jika
bersenyawa dengan unsur logam. Kereaktifan unsur halogen makin menurun
dengan naiknya nomor atom, begitupun dengan sifat oksidatornya serta nilai
keelektronegatifannya.
Flour (F) dan Clor (C1) pada suhu kamar berwujud ga, Br berwujud
cair sedangkan Iod dan Astatin berwujud padat. Khusus Astatin merupakan
unsur radioaktif sehingga keberadaannya di alam sangat sedikit. Dengan

5
memperhatikan wujud unsur ini pada suhu kamar dapat disimpulkan bahwa
titik leleh dan titik didih unsur tersebut naik dengan bertambahnya nomor
atom.
Sebagai unsur non logam yang sangat reaktif, unsur-unsur halogen
umumnya bereaksi dengan unsur yang ada. Unsur halogen, kecuali Flour
dapat memiliki tingkat bilangan oksidasi mulai dari -1, +1, +3, +5 dan +7.
Unsur-unsur ini juga dapat saling bereaksi sesamanya membentuk senyawa
halogen (X2) serta dapat pula bereaksi antara satu dengan lainnya membentuk
senyawa antar halogen.
Reaksi unsur-unsur ini dengan hidrogen akan menghasilkan suatu
senyawa asam, begitupun jika direaksikan dengan air akan membentuk
senyawa asam oksinya.
Pembuatan halogen umumnya dilakukan dengan mengoksidasi ion
halide dalam senyawa garam atau asam dengan menggunakan suatu oksidator
kuat seperti KMnO4, batu kawi, K2Cr2O7 dan sebagainya. Cara ini tidak
berlaku bagi pembuatan F2 dan Astatin.Cukup banyak senyawa halogen yang
bermanfaat bagi manusia dan umumnya dapat dibuat dengan reaksi kimia
biasa ataupun reaksi redoks.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
Tabung reaksi
Pembakar Bunsen

2. Bahan
Mangan (IV) oksida
Brom
Kertas indikator
Air Brom
Karbon tetra klorida
Kalium permanganat
I2
Klor (Sumber klor)
HCl pekat

D. Cara Kerja
1. Pembuatan Halogen

6
Pembuatan halogen di dasarkan atas oksidasi ion halide
2 X--------->X2 + 2e
Reaksi antara mangan (IV) oksida atau kalium dengan asam klorida, asam
bromide atau asam yodida.
Panaskan 1 ml asam klorida pekat dengan sesendok kecil KMnO2
teteskan beberapa tetes asam klorida pekat pada setengah sendok
KMnO4

Pertanyaan
a. Jelaskan apa yang terjadi dan tulis persamaan reaksinya
b. Tulis persamaan reaksi yang terjadi
c. Bandingkan reaksi dengan MnO2 dan KMnO4 sebagai oksidator dalam
kedua percobaan di atas
d. Tulis ion-ion halide menurut urutan dalam mudahnya dioksidasi
e. Jelaskan apa sebabnya semua ion halide susah dioksidasi dibandingkan
dengan yang lain

2. Sifat Fisik Halogen


Buatlah suatu tabel untuk membandingkan, warna wujud pada suhu kamar,
titik leleh dan titik didih dari Flour, Klor, Brom dan Yod.
Kecenderungan apa yang terlihat dari sifat fisik halogen jika massa atom
relatifnya bertambah.

3. Sifat Kimia Halogen


a. Reaksi halogen dengan air
Kerja dalam kamar asam. Alirkan gas Klor ke dalam 5 ml air beberapa
detik. Uji pH larutan dengan kertas indikator.

Pertanyaan
Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari percobaan di atas. Air dengan air
Klor mengandung Klor terlarut dan campuran dua asam yang terbentuk jika
Klor direaksikan dengan air. Sebutkan nama kedua asam ini. Tulis
persamaan reaksinya.
Dalam satu tabung reaksi masukkan 5 ml air lalu tambahkan 1 tetes
Brom sehingga Brom larut
Bandingkan halogen yang yang lebih mudah melarut dalam air, pH
larutan dan sifat sebagai pengelantang

7
b. Kelarutan halogen dalam karbon tetraklorida
Kocok 3 ml air Klor dengan 1 ml karbon tetraklorida
Ulangi eksperimen dengan 3 ml air Brom, kemudian dengan satu
Kristal kecil yod, sebagai pengganti 3 ml air Klor.
Buat tabel dan jelaskan pengamatan anda ketiga percobaan di atas.

4. Pembuatan Senyawa Halogen


a. Pembuatan kaporit dan kalium khlorat
1) Pembuatan kaporit [ Ca(CIO)2 ]
Buatlah bubur kapur dalam gelas kimia dengan cara melarutkan 5
gram CaO dalam 10 ml air. Gerus hingga membentuk bubur, bila
masih terlalu kental tambahkan air tetes demi tetes.
Alirkan gas Klor ke dalam bubur kapur tersebut sampai jenuh. (gas
Klor dibuat dengan mereaksikan KMnO4 dengan HCl atau dengan
mereaksikan 30 gr NaCl, 30 gr MnO2 dan asam sulfat pekat 250
mL)
Larutan dikisatkan hingga semua airnya menguap, maka akan
diperoleh zat padat putih Ca (OCl)2

Pertanyaan
Tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada pembuatan kaporit
Atas dasar apa kapur Klor (kaporit) dapat digunakan sebagai
pengelantang, Jelaskan !
Tulis persamaan reaksi yang terjadi pada saat pengelantangan kain
di atas rerumputan.

2) Pembuatan kalium khlorat


Larutkan 5 gram KOH ke dalam 25 ml aquades yang terdapat pada
gelas piala 100 ml
Didihkan larutan KOH tersebut di atas spritus dan pada saat
mendidih alirkan gas Klor yang baru dibuat ke dalam gelas piala
tersebut
Ujilah larutan KOH tersebut dengan kertas lakmus merah, jika
larutan tak bersifat basa lagi hentikan pengaliran gas Klor
Dinginkan campuran yang terbentuk dan saringlah Kristal-
kristal yang terbentuk

8
Pertanyaan
Tuliskan reaksi yang terjadi pada pembuatan kalium karbonat
Mengapa pengaliran gas klor dihentikan setelah larutan tidak
bersifat basa lagi
Hitunglah prosentase rendamen kalium klorat

b. Pembuatan Asam Bromida (HBr)


Sediakanlah 2 tabung reaksi
Pada tabung pertama masukkan 0.5 gram KBr dan 0.5 ml larutan asam
posfat. Tutup tabung dengan sumbat yang dilengkapi dengan pipa
pengalir gas
Pada tabung ke dua isikan 2 ml larutan perak nitrat
Panaskan tabung reaksi pertama dan alirkan gas yang terjadi ke tabung
ke dua. Amati apa yang terjadi

Pertanyaan
Tuliskan reaksi yang terjadi dalam pembuatan HBr ini
Dapatkah asam pospat dalam pembuatan HBr ini diganti dengan asam
sulfat pekat, Jelaskan

PERCOBAAN III
BELERANG

A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari modifikasi belerang,
2. Mempelajari sifat H2SO4

B. Pendahuluan

9
Belerang mempunyai sifat alotrofi yaitu suatu kemampuan zat untuk
terdapat lebih dari satu macam bentuk. Sifat fisika dari bentuk alotrop suatu
unsur itu sama, tetapi berbeda dalam sifat kimianya.
Belerang rombik atau disebut juga belerang terdiri dari molekul S 8.
Belerang rombik ini melarut dalam alkohol, eter dan karbon disulfida dan
hasil penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-pelarut ini
menghasilkan kristal oktahedral.
Belerang monoklin disebut juga belerang. Belerang bentuk ini
mengkristal dari leburan belerang diatas 95,6oC berbentuk jarum-jarum
prisma. Molekul belerang terdiri dari cincin S8.
Jika belerang dipanaskan perlahan-lahandalam tabung reaksi akan
meleleh menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S 8. Titik lebur S adalah
95,6oC, dan titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan pemanasan.
Jika suhu dinaikkan warna akan menjadi gelap, dan cairan menjadi
kental karena cincin S8 mulai putus dan membentuk rantai. Kekentalan
bertambah sampai mencapai maksimum pada 200oC ketika cairan menjadi
hitam. Jika suhu terus dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik didih
444,6oC. Uap terdiri dari S6, S4, dan S2.
Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan ke dalam air
dingin, akan diperoleh belerang plastis atau disebut juga belerang berbentuk
rantai spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi belerang rombik
bercincin S8.

Belerang koloid diperoleh dari :


a. Mencampurkan larutan hidrogen sulfida dingin dan belerang dioksida
2 H2S + SO2 2 H2O + S
b. Mereaksikan larutan natrium thiosulfat dengan asam klorida pekat
S2O32- + 2H+ H2O + SO2 + S

C. Alat dan Bahan


1. Alat
1 pembakar 2 gelas kimia 250 ml
1 gelas ukur 12 tabung reaksi
1 sendok plastik kecil 1 penjepit tabung reaksi

10
1 kaca arloji 1 corong
2 cawan penguap 1 rak tabung reaksi

2. Bahan
Belerang H2SO4 pekat
Pb 1 M CH3COOH
Gula pasir C2H5OH Na2SO3
BaCl2 CS2
K2Cr2O7 1 M

D. Cara Kerja
1. Modifikasi Belerang
a. Larutkan 0,5 gram serbuk belerang dalam 5 ml CS2. Tuangkan larutan
ini ke dalam kaca arloji, tutup dengan kertas saring, tetapi biarkan
sebagian kecil permukaan tidak tertutup dan biarkan CS 2 menguap.
Perhatikan kristal yang terbentuk.
b. Lebur serbuk belerang (1 sendok) dalam cawan penguapan. Panaskan
dengan hati-hati, jangan sampai belerang cair berwarna coklat. Setelah
semua belerang melebur (warna kuning coklat), hentikan pemanasan
dan biarkan sehingga membeku. Perhatikan garis-garis dari kristal
yang terbentuk.
c. Panaskan perlahan-lahan serbuk belerang dalam tabung reaksi sambil
menggoyang goyang tabung. Dengan cermat amati warna viskositas
belerang sejak meleleh hingga medidih
d. Tuangkan belerang yang baru saja mendidih ke dalam gelas kimia yang
berisi air sampai terbentuk batang yang panjang dan tipis.

2. Hidrogen Sulfida
a. Panaskan dalam tabung reaksi campuran parafin, belerang dan asbes.
Periksa gas yang keluar dengan kertas timbal asetat. Catat pengamatan
anda
b. Reaksikan sebutir FeS dan HCl encer dalam tabung reaksi yang dilengkapi
dengan pipa yang ujungnya lancip

3. Sifat Asam Sulfat

11
a. Panaskan hati-hati sekeping tembaga dengan 1 ml asam sulfat pekat (tidak
sampai mendidih). Catat pengamatan anda
b. Letakkan kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 yang
diasamkan, dimulut tabung reaksi cata pengamatan anda
c. Tambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat pada gula yang terdapat
dalam reaksi. Catat pengamatan anda.
d. Masukkan 2 ml asam asetat dan 2 ml alkohol ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan 2 ml asam sulfat pekat lalu panaskann dengan cara
memasukkan tabung reaksi dalam air panas yang terdapat pada gelas
kimia. Amatilah
e. Larutkan sedikit Na2SO3 dalam air dan tambahkan barium klorida serta
beberapa tetes asam klorida encer. Ada kemungkinan terbentuk endapan
karena pengotoran Na2SO3 oleh SO4 2-. Saring endapan kemudian pada
filtrat tambahkan air brom sehingga warna kuning tidak hilang lagi.




E. Pertanyaan
1. Tuliskan semua reaksi kimia yang terjadi dalam pembuatan belerang
rombis dan monoklin serta reaksi antara firit dan HCl
2. Gambarkan struktur dari belerang rombis dan monoklin
3. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari H2S.
















12










PERCOBAAN IV
NITROGEN
A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari beberapa reaksi redoks asam nitrat dan garam nitrit serta
reaksi redoks senyawa nitrit.
2. Mempelajari cara pembuatan senyawa nitrogen.

B. Pendahuluan
Unsur nitrogen terdapat cukup melimpah di alam sebagai gas N2
yang mengambil volum 78% dari volume udara. Selain itu nitrogen juga
terdapat dalam berbagai senyawa baik organik maupun anorganik.
Kelimpahan senyawa nitrogen ini disebabkan oleh tingkat oksidasinya yang
bermacam-macam, mulai dari -3 s/d +5. Dengan bermacam tingkat bilangan
oksidasi ini unsur dan senyawa nitrogen mudah mengalami reaksi redoks.
Oksidasi nitrogen merupakan merupakan oksidasi asam sehingga bila
direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa asam. Gas NO bersifat tak
stabil dan mudah tereduksi menjadi gas NO2 yang berwarna coklat. Jika NO2
ini direaksikan dengan air maka akan dihasilkan senyawa HNO3.
Asam Nitrat merupakan asam kuat yang bersifat oksidator. Asam
ini dapat beraksi dengan berbagai logam dengan menghasilkan gas oksida
nitrogen yang berbeda sesuai dengan tingkat kepekatan HNO3 yang
digunakan. Senyawa hibrida yang paling terkenal adalah amoniak (NH3) yang
secara industri dibuat dengan proses Haber Boch yaitu mereaksikan gas
nitrogen dan gas hidrogen pada kondisi yang sesuai. Amoniak di lab dibuat
dengan cara mereaksikan suatu garam nitrit atau garam amonium klorida
dengan suatu basa serta dibantu dengan pemanasan. Gasm amoniak yang

13
dihasilkan larut baik dalam air membentuk senyawa basa amonium
hidroksida.
Senyawa-senyawa nitrogen lainnya disintesis dengan cara
mereaksikan senyawa-senyawa nitrogen yang ada dengan pereaksi yang
sesuai.


C. Alat dan Bahan
1. Alat
Tabung reaksi
Labu erlenmeyer
Beker glass
Batang pengaduk
2. Bahan
Kertas lakmus
Tembaga
Logam Al
Asam nitrat
Larutan NaOH encer

D. Cara kerja
a. Reaksi Redoks Asam Nitrit dan Garam Nitrit
Masukkan 0,5 gr tembaga ke dalam tabung reaksi, tambahan beberapa
tetes asam nitrat pekat. Amati reaksinya
Encerkan 2 ml asam nitrat pekat untuk memperoleh asam nitrat 7M.
Tambahkan 3 keping logam Cu pada asam nitrat tersebut dan amati
perubahan yang terjadi.
Ke dalam tabung reaksi lain masukkan 2 ml HNO3 pekat dan 5ml
larutan NaOH encer. Lalu tambahkan satu keping logam Al serta
panaskan. Periksa gas yang terjadi dengan kertas lakmus yang telah
dibasahi aquades.

b. Reaksi redoks asam nitrit
Dinginkan 10 ml asam sulfat encer 0,5 M ke dalam tabung
reaksi dengan es sekitar 5 menit. Masukkan asam sulfat dingin ini ke
dalam tabung reaksi lain yang telah diisi dengan 1 gr NaNO3. Larutan ini
mengandung senyawa nitrit.

14
c. Pembuatan senyawa nitrogen
1) Pembuatan amoniak
Ke dalam tabung reaksi masukkan 0,5 gr garam nitrit padat dan
0,75 gr KOH padat serta 5 gr serbuk besi. Panaskan tabung reaksi
tersebut dan uji gas yang rterbentuk dengan kertas lakmus yang telah
dibasahi dengan aquades

2) Pembuatan gas NO dan NO2
LAKUKAN DI KAMAR ASAM ATAU DI LUAR
LABORATORIUM !!!
Sediakan 2 tabung reaksi. Pada tabung reaksi 1 masukkan 3 ml
HNO3 encer dan 3 keping logam Cu. Panaskan tabung reaksi ini dan
alirkan gas yang terbentuk ke tabung reaksi 2 yang berisi air. Amati
warna dan uji sifat larutan dengan lakmus.
Kedalam tabung reaksi masukkan 2 ml HNO3 pekat dan satu keping
logam Cu. Amati apa yang terjadi, jika tidak terjadi reaksi panaskan
dengan hati-hati.

3) Pembuatan asam nitrat
Sediakan gelas piala 250 ml, isikan es dan air ke dalamnya dan
letakkan satu tabung reaksi dalam gelas piala tersebut.
Pada tabung reaksi lain reaksikanlah3 gr KNO3 dengan 2,5ml H2SO4
pekat. Pasang sumbat dan pipa pada tabung reaksi yang didinginkan.
Lihat gambar 4.


KNO3 + H2SO4

Gelas Tabun
Sumb Piala g
at reaksi

Es

15

Gambar 4. Alat untuk membuat asam nitrat

d. Sifat Asam Nitrat
1) Sifat mengikis
Masukkan 3 ml HNO3 pekat dalam cawan porselin
Celupkan batang pengaduk pada asam nitrat dan teteskan asam
nitratnya pada kertas lakmus biru
Ulangi langkah ini untuk gabus
Masukkan bahan-bahan berikut ke dalam cawan secara bergantian dan
amati perubahan yang terjadi : bulu putih, kain putih, kain warna, bulu
domba (wol), dan sehelai mahkota bunga kembang sepatu.
2) Oksidasi karbon
Tungkan 1 ml HNO3 pekat ke dalam satu kaca arloji
Bakar 3-4 batang lidi korek api dan biarkan hingga membara, matikan
apinya dan masukkan lidi tersebut ke dalam HNO3. Catat apa ysng
terjadi.

E. Pertanyaan
1. Tuliskan semua reaksi kimia yang terjadi pada percobaan ini.
2. Tentukan bilangan oksidasi nitrogen pada senyawa NO, NO2, NH3
dan NaNO3
3. Jelaskan cara pembuatan amoniak dalam skala industri serta jelaskan
kondisi-kondisi reaksi tersebut.
4. Tuliskan reaksi asam nitrat dengan suatu protein.
PERCOBAAN V
ALUMUNIUM DAN SENYAWANYA

A. Tujuan Percobaan
Mempelajari kimia alumunium dan senyawanya, serta membandingkannya
dengan kimia magnesium dan senyawanya.

B. Pendahuluan
Sifat kimia alumunium sangat ditentukan oleh muatan yang besar dan jari-
jari yang kecil dari ion Al+3 yaitu kerapatan muatan yang besar.
Kerapatan muatan
Ka Satuan Jari-jari Muatan/

16
tion muatan ion (nm) jari-jari
Na +1 0,098 10
+

M +2 0,065 31
g+2
Al +3 0,048 63
+3

Zn +2 0,074 27
+2

Cu +2 0,069 29
+2


Jika garam alumunium dilarutkan dalam air ion Al +3segera membentuk
Al(H2O)63+ yang biasanya ditulis dengan Al 3+(aq). Di dalam larutan air, air
yang dibebaskan berfungsi sebagai basa dan dapat diperoleh kesetimbangan
sebagai berikut:

Al(H2O)63++ H2O Al(H2O)5OH + H3O+
Dalam basa yang kuat seperti NaOH terjadi reaksi,
Al(H2O)63++ 3OH- Al(H2O)3(OH)3(s) + 3H2O
Dalam larutan NaOH yang berlebih,
Al(H2)3(OH)3- (s) Al(H2O)2(OH)-(aq) + H2O





C. Alat dan Bahan
1. Alat
tabung reaksi
pipa penyalur
gelas kimia
pembakar bunsen

2. Bahan
keping alumunium
pita magnesium
natrium hidroksida encer
larutan Mg2+ 0,1 M
serbuk alumunium
asam klorida encer

17
larutan Al3+ 0,1 M

D. Cara Kerja
1. Percobaan 1. Reaksi dengan asam klorida.
Campurkan 5 ml asam klorida encer dengan beberapa keping
logam alumunium 0,5 gr dalam satu tabung reaksi. Jika alumunium
belum bereaksi setelah lima menit, panaskan campuran. Ulangi
percobaan dengan pita magnesium sebagai pengganti keping
alumunium. Jelaskan pengamatan anda dan tulis persamaan reaksinya.

2. Percobaan 2. Rekasi dengan larutan natrium hidroksida.
Campurkan 5 ml larutan natrium hidroksida encer dengan beberapa
keping alumunium atau sesendok serbuk alumunium 0,5 gr dalam
tabung reaksi. Jika setelah 5 menit belum bereaksi panaskan tabung
reaksi tersebut.
Catat pengamatan anda
Tulis persamaan reaksi yang terjadi
Ulangi percobaan dengan magnesium sebagai pengganti
alumunium. Bandingkan kedua rekasi.
Apa sebabnya panci alumunium tidak boleh dicuci dengan soda
cuci (Natrium Karbonat).

3. Percobaan 3. Membandingkan sifat asam basa ion Al 3+dan
Mg2+yang terhidrasi.
Tuangkan 3 ml larutan Al3+ ke dalam sebuah tabung reaksi dan ke
dalam tabung yang lain 3 ml larutan Mg2+0,1 M. Periksa pHsetiap
larutan dengan menggunakan kertas indikator.
Manakah asam Bronsted-Lowry terkuat? Jelaskan jawaban anda!
Tambahkan larutan encer NaOH pada 3 ml larutan Al3+ 0,1 M
sehingga endapan terbentuk larut kembali.

Pertanyaan
Uraikan dan jelaskan apa yang terjadi dan tulis reaksinya!
Apa sebabnya Al(OH)4(H2O)2 melarut dalam air sedangkan
Al(OH)3(H2O)3 tidak melarut. Ulangi percobaan untuk larutan Mg2+
(aq) 0,1 M sebagai pengganti larutan Al3+(aq) 0,1 M.
Uraikan dan jelaskan apa yang terjadi! Apakah sebabnya endapan tidak
melarut dalam larutan Natrium Hidroksida berlebih?

18
Dimanakah letak perbedaan utama antara sifat kimia dari alumunium
dan Magnesium?









PERCOBAAN VI
KIMIA TEMBAGA


A. Tujuan Percobaan
Pada percobaan ini akan dipelajari :
a. beberapa reaksi pendahuluan tentang tembaga
b. pembuatan tembaga (I) oksida
c. reaksi antara Cu2O dan CuO dengan senyawa asam

B. Landasan Teori
Beberapa data fisika tentang logam tembaga dapat dilihat berikut ini:
Nomor atom 29

Konfigurasi elektron (Ar) 3d10 41
Energi ionisasi pertama 745 KJ/mol
Energi ionisasi kedua 1956 KJ/mol

Kerapatan 8,92 gr/cm3
Titik leleh 1356 K
Titik didih 2868 K
Jari-jari atom 0,177 nm

Di beberapa tempat dapat dijumpai logam tembaga dalam keadaan bebas
namun 80 % tembaga diperoleh dari bentuk bijihnya seperti CuFeS 2 dan
Cu2S. Oleh karena itu bijih tembaga hanya mengandung beberapa persen
tembaga. Untuk memperoleh tembaga, bijih tersebut digerus kemudian
dipekatkan secara flotasi.

19
Tahap kedua adalah mereduksi bijih tembaga sulfida menjadi
logam. Bijih tembaga mula-mula dipanggang diudara menghasilkan tembaga
(I) sulfida, ferro sulfida dan gas SO2 dengan reaksi sebagai berikut :

2 CuFeS2 + 4 O2 Cu2S + 2 FeO + 3


SO2
FeO + SiO3 FeSiO3
2 Cu2S + 3 O2 2 Cu2O + 2 SO2
2 Cu2O + Cu2S 6 Cu + SO2

Sampai dengan tahap ini, tembaga masih mengandung kurang
lebih 3% zat pengotor terutama terdiri dari besi dan belerang.
Untuk mendapatkan tembaga lebih murni dapat dilakukan dengan
cara elektrolisis.
Tembaga umumnya berada dalam tingkat oksidasi +2,
sedangkan Cu+ dalam larutan hanya berumur beberapa detik dan
sangat mudah teroksidasi menjadi Cu2+ yang relatif lebih stabil.

C. Alat dan Bahan
a. Alat
12 tabung reaksi 1 penjepit tabung
1 rak tabung reaksi 1 gelas ukur 10 ml
2 tabung lebur 1 pembakar bunsen
1 gelas kimia 100 ml 1 gelas kimia 250 ml
Corong Pipet tetes

b. Bahan
Tembaga H2SO4 1 M
kalium Natrium Tartrat HNO3 2 M
Glukosa HCl pekat
Tembaga (II) oksida CuSO4 0,25 M
Amoniak

D. Cara Kerja
a. Percobaan pendahuluan
1. Dengan menggunakan penjepit, panaskan sekeping logam Cu pada
nyala pembakar.

20
2. Masukkan sekeping tembaga ke dalam 2 ml asam nitrat encer,
kemudian panaskan. Periksa gas yang terbentuk.
3. Tambahkan larutan natrium hidroksida encer setetes demi setetes
pada 2 ml larutan tembaga sulfat, sampai larutan amoniak berlebih.
4. Tambahkan asam klorida pekat setetes demi setetes pada 2 ml
larutan tembaga sulfat. Tambahkan terus asam klorida pekat
sampai tidak terjadi lagi perubahan.

b. Tembaga (I) dan tembaga (II)
1. Pembuatan tembaga (I) oksida. Biasanya tembaga (I) oksida dibuat
dengan cara mereduksi ion Cu2+ dalam larutan basa. Reaksi ini
merupakan dasar uji Fehling (Benedict) untuk gula reduksi.
Masukkan 5 ml tembaga (II) sulfat ke dalam tabung reaksi. Ke
dalam tabung reaksi yang lain campurkan 5 ml larutan Natrium
hidroksida dan 1 gram glukosa pada campuran di atas, panaskan
sampai terjadi endapan merah jingga. Biarkan endapan
mengendap, kemudian larutan didekantasi dan cuci endapan
dengan air. Gunakan endapan ini untuk eksperimen 2. Endapan
merah jingga adalah tembaga (I) oksida.
2. Reaksi antara tembaga (I) oksida dan tembaga (II) oksida dengan
asam. Ke dalam masing-masing tiga tabung reaksi masukkan
sedikit (0,1 g) tembaga (I) oksida. Masukkan dalam masing-masing
tiga tabung reaksi yang lain sedikit tembaga (II) oksida, Gunakan
tabung-tabung reaksi ini untuk mempelajari reaksi antara masing-
masing oksida dengan asam klorida encer, asam sulfat encer dan
asam nitrat encer. Tambahkan asam-asam itu perlahan-lahan pada
oksida sampai asam itu berlebih, kemudian panaskan dan amati
dengan seksama apa yang terjadi. Hasil eksperimen 2
menunjukkan bahwa tembaga (I) oksida dapat ada dalam keadaan
tertentu tetapi suasana lain ion Cu+ mengalami disproporsional.




E. Pertanyaan

21
1. Jelaskan faktor apa yang mempengaruhi kestabilan ion cupri
dibandingkan dengan ion cupro?
2. Berdasarkan jawaban saudara pada soal No 1, manakah yang lebih
banyak kelimpahannya di alam, senyawa cupro atau senyawa cupri?
3. Faktor apakah yang menyebabkan perbedaan warna antara ion cupro
dan ion cupri dalam larutan air?
4. Tuliskan semua reaski yang terjadi dalam percobaan ini?
5. Jelaskan mengapa ion cupro dapat mengalami reaksi disproporsionasi?























PERCOBAAN VII
PEMBUATAN KALIUM NITRAT

A. Tujuan Percobaan
Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya, pada suhu tertentu.
Membuat kalium nitrat.

B. Landasan Teori

22
Garam nitrat terdapat di chili terutama dalam bentuk natrium nitrat.
Natrium nitrat bersifat higroskopis. Oleh sebab itu untuk berbagai keperluan,
natrium nitrat yang lebih murah itu dibuat menjadi kalium. Kalium nitrat
dapat dibuat dari KCl yang terdapat dalam mineral sulfit dan NaNO3. Jika
larutan jenuh dari masing-masing pereaksi dicampur. NaCl yang kurang
melarutakan mengendap.
KC L(ag) + NaN O 3 ( aq) NaC l (s )+ KN O3 (aq )

Jika cairan didinginkan, KNO3 mengendap. Endapan ini dipisahkan
kemudian dimurnikan dengan cara rekristalisasi. Nama umum untuk KNO3
adalah sendawa sedangkan NaNo3 disebut sendawa chili. Kalium
nitratmengkristal dalam bentuk prima rombik. Tetapi jika larutannya
diuapkan, perlahan-lahan pada kaca arloji akan mengkristal dalam bentuk
rombohedral isomorf dengan natrium nitrat dan kalsit. KNO3 meleleh pada
336o C dan pada suhu tinggi menghasilkan oksigen.
2 KN O3 2 KN O2 +O2

Leburan garam ini adalah oksidator kuat, belerang, arang dan fosfor dapat
terbakar dalam leburan ini menghasilkan kalium sulfat, karbonat, dan fosfat.
KNO3 digunakan dalam pembuatan mesiu, dan sebagian lagi digunakan
dalam pengolahan daging.

C. Alat dan Bahan


a. Alat
Gelas kimia 400 ml Cawan penguap
Corong Spatula
Gelas kimia 600 ml Kaca arloji

23
- -
- -
-
-
b. Bahan
Kalium klorida -
Natrium nitrat -
Akuades

24
-
D. Cara Kerja
- Larutan 14,91 gram KCldalam 50 ml air panas.
- Larutan 17 gram NaNO3dalam 50 ml air panas.
- Campur kedua larutan di atas.
- Uapkan larutan sampai volum larutan menjadi 40 ml (pada
umumnya larutan mendidih secara tidak teratur, olehkarena itu
digunakan penangas air).
- Segera saring larutan ketika sedang panas.
- Uapkan larutan sampai volume lartan menjadi 20 ml.
- Dinginkan larutan. Kalium nitrat akan mengkristal.
- Murnikan Kristal kalium nitrat dengan cara mengkristalkan
sehingga bebas ion klorida.
- Timbang KNO3 yang diperoleh dan hitung randemennya.
-
E. Pertanyaan
1. Berat KNO3 yang diperoleh %
2. Rendemen %
3. Hitung kalium nitrat yang melarut dalam 50o C (berat 100 l air 100
gr).
4. Apa yang terjadi jika 50 gr kalium nitrat 100 gr air didinginkan dari
40oC menjadi 20oC.
5. Jelaskan factor-faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan
kelarutan dari senyawa KNO3 dan senyawa NaNO3.
6. Berdasarkan hasil percobaan reaksi endoterm atau isotherm-kah
pembentukan senyawa KNO3.
7. Usulkanlah satu cara untuk pembuatan senyawa NaNO3 berdasarkan
pengalaman saudara dalam pembuatan KNO3.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- PERCOBAAN VIII
- PEMURNIAN NaCl
-
A. Tujuan Percobaan
Memahami Prinsip Pemurnian Dan Pengkristalan Garam NaCl
Mengkristalkan Dan Memurnikan Garam NaCl
-
B. Landasan Teori
- Natrium klorida terdapat dalam air laut (2,8%). Air laut merah
mengandung 23, 2% natrium klorida. Diperkirakan bahwa di lautan
terdapat 4 x 1015 ton natrium klorida. Di Eropa dan Amerika Serikat
terdapat lapisan batuan garam jauh di bawah permukaaan tanah.,
yang mengandung kurang lebih 70% NaCl.
- Garam merupakan bahan baku langsung dari natrium dalam
berbagai senyawa seperti: NaOH, Na 2CO3, dan NaHCO3 serta Na2SO4. Natrium
klorida murni dapat diperoleh dengan cara mengalirkan gas HCl ke dalam bagian
garam dan 100 bagian air (26%) dan kelarutannya bertambah sedikit saja jika di
naikkan.
-
C. Alat dan Bahan
a. Alat
Gelas Kimia 400 ml
Gelas ukur 50 ml
Batang Pengaduk
Gelas Ukur 100 ml
Neraca
Corong Pemisah
-
b. Bahan
Garam Dapur
Aquades
H2SO4 pekat
-
-
D. Cara Kerja
- Larutkan 360 gram garam dapur dalam 1 liter air.
- Saring larutan
- Jenuhkan larutan dengan gas hidrogen klorida
- Gas hidrogen klorida dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur
dengan H2SO4 pekat.
- saring endapan dengan corong buchner
- cuci sedikit dengan air dingin
- keringkan pada oven, pada suhu 200 C
- laporkan hasil pemurnian (beberapa Garam NaCl yang diperoleh dan
beberapa garam dapur yang anda gunakan).
-
E. Pertanyaan
1. Apa sebabnya untuk memperoleh NaCl murni diperlukan HCl (g)
2. Apa sebabnya HCl (g) di buat dengan cara mereaksikan garam dapur
dengan H2SO4 bukan dengan asam yang lain.
3. Apakah Hbr dan HI dapat dibuat dengan cara mereaksikan garamnya
dengan H2SO4 pekat. Jelaskan jawaban anda.
4. Biasanya garam dapur diperoleh langsung dari penguapan air yang
mengandung garam kalsium dan magnesium. Bagaimana
menghilangkannya.
- Tugas
1. Buat laporan singkat yang berisi:
- Sumber NaCl di alam
- Penggunaan NaCl
- Sintesis berbagai senyawa di mana NaCl Digunakan sebagai bahan
dasarnya.
-
-

Anda mungkin juga menyukai