Anda di halaman 1dari 4

( Pilihan Ganda Kompleks )

1. Dalam kehidupan sehari – hari kita dapat melihat adanya berbagai macam peristiwa, misalnya
pembakaran, perkaratan logam besi, pembususukan makanan. Juga peristiwa perubahan warna
daging buah apel dan kulit pisang yang segera berubah kecoklatan karena adanya reaksi enzim
polifenol oksidase dan tironase dengan oksigen yang ada di udara. Semua fenomena yang kita
lihat tersebut merupakan peristiwa redoks.
Ada tiga konsep reaksi redoks yakni : konsep penggabungan dan pelepasan oksigen, konsep
pelepasan dan penangkapan oksigen dan konsep perubahan biangan oksidasi. Peristiwa redoks
adalah reaksi kimia, dan tidak semua reaksi kimia adalah redoks. Perhatikan beberapa reaksi
kimia di bawah ini!
1)
2)
3)
4)
5)
A. reaksi nomor 1) adalah redoks, dimana MgO sebagai oksidator dan sebagai reduktor
B. reaksi nomor 2) adalah redoks, dimana sebagai reduktor
C. reaksi nomor 3) bukan redoks, karena tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi
D. reaksi nomor 4) redoks, karena terjadi bilangan oksidasi
E. reaksi nomor 5) NaI adalah reduktor, karena bilangan oksidasi I berubah dari -1 menjadi 0

2. Larutan penyangga adalah larutan untuk mempertahankan dan menjaga keseimbangan pH. Pada
dasarnya larutan penyangga terbentuk dari asam lemah dan basa konjugasinya, atau basa lemah
dengan asam konjugasinya.
Berikut ini pasangan yang dapat membentuk larutan penyangga adalah …
A.
B.
C. HCN dan NaCN
D. KOH dan HF
E. H2CO3 dan K2CO3

3. Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air, dan lysis yang berarti peruraian. Sehingga
definisi hidrolisis garam adalah reaksi peruraian yang terjadi antara kation dan anion garam
dengan air dalam suatu larutan. Beberapa sifat dan karakteristik dari hidrolisis garam, yaitu :
1. Menghasilkan asam dan basa pembentuknya
2. Kation dan anion dari asam kuat atau basa kuat tidak terhidrolisis
3. Kation dan anion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah terhidrolisis
Garam-garam berikut ini yang kedua ionnya (kation dan anionnya) bereaksi dengan air adalah

A.
B.
C. NaCl
D.
E. NaCN

4. Sifat koligatif larutan elektrolit dipengaruhi oleh factor Van’t Hoff. Dengan adanya ionisasi,
jumlah partikel bertambah sehingga sifat koligatif larutan elektrolit berbeda dengansifat
koligatif larutan non elektrolit. Adapun contoh perumusan sifat koligatif larutan elektrolit
adalah sebagai berikut :
gr 1000
∆Td = x x Kd x { 1 + ( n – 1 ) α }
Mr p
Keterangan yang benar untuk simbul – simbul dari perumusan di atas adalah ….

A. ∆Td adalah penurunan titik didih larutan


B. gr adalah massa zat terlarut (gram)
C. p adalah massa zat terlarut (gram)
D. Kd adalah tetapan kenaikan titik didih molal (0 C/m)
E. n adalah jumlah ion zat terlarut

5. Korosi pada besi dapat terjadi karena beberapa factor. Proses korosi pada besi itu sendiri
bersifat merusak, karena menjadikan sifat kelogamannya hilang dan menjadi senyawa yang
rapuh. Proses korosi pada besi dapat dapat dipercepat, juga dapat diperlambat dengan
beberapa perlakuan. Perlakuan yang dapat memperlambat korosi pada besi adalah ….
A. memasukkan besi dalam larutan air garam
B. memasukkan besi kedalam larutan asam.
C. Membalut dengan plastik
D. Melumuri besi dengan oli
E. pengecatan

( Soal Menjodohkan )

1. Perhatikan dengan seksama persamaan reaksi redoks berikut :

Berdasarkan persamaan reaksi di atas, pasangan zat dan perannya dalam reaksi redoks
tersebut yang benar adalah ….
Zat
A.
B.
C.
D.
E.
perannya
1) oksidator
2) reduktor
3) zat hasil oksidasi
4) zat hasil reduksi

2. Menurut Teori Asam basa Arrhenius, asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion jika
dilarutkan dalam air, sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion jika dilarutkan
dalam air. Besarnya jumlah ion atau ion yang dihasilkan tergantung pada jenis
asam basa tersebut. Pasangkan data antara rumus molekul dengan namanya dengan benar.
Rumus molekul
A.
B. NaOH
C. HCl
D.
E. NaCl
Jenis asam basa
1. asam kuat
2. asam lemah
3. basa kuat
4. basa lemah
3. Senyawa-senyawa asam basa dapat diidentifikasi secara aman menggunakan indicator.
Indikator yang biasa digunakan antara lain kertas lakmus, indicator alami, larutan indicator
buatan, dan indicator dalam bentuk alat. Pasangkan data berikut dengan benar.
Jenis indikator
A. kertas lakmus
B. indikator alami
C. indikator buatan
D. indikator alat
E. indicator laju reaksi
`indikator
1. bromtimol biru
2. lakmus merah
3. pH meter
4. kunyit

4. Sifat koligatif adalah sifat- sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi
partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenisnya. Sifat koligatif ini banyak
kegunaannya dalam kehidupan sehari – hari.
Jenis sifat koligatif

A. Penurunan tekanan uap larutan


B. Penurunan titik beku larutan
C. Kenaikan titik didih larutan
D. Tekanan osmosis
Contoh pemanfaatan sifat koligatif dalam kehidupan sehari – hari :

1) Pembuatan cairan fisiologis misal infus


2) Pembuatan kolam apung Atlantis Water Adveture, di Taman Impian Jaya Ancol
3) Pembuatan campuran pendingin dalam pembuatan es puter

5. Unsur klor dalam senyawanya dapat ditemukan dalam berbagai bilangan oksidasi.
Bilangan oksidasi unsur klor dalam senyawanya :

A. – 2
B. – 1
C. 0
D. +1
E. +7
Ion – ion klor dalam senyawanya

1) Cl-
2) ClO-
3) ClO4-

( Soal Benar/ Salah )

1. Senyawa NH3(g) dapat bereaksi dengan menurut persamaan


reaksi berikut :

Perdasarkan persamaan reaksi di atas, apabila gas amonia yang direaksikan 8 mol, maka
dibutuhkan gas oksigen sebanyak 12 mol
Pernyataan tersebut benar ataukah salah
2. Larutan amonium asetat dapat mengalami hidrolisis parsial. Pernyataan
tersebut benar atau salah.

3. -Perpindahan partikel-partikel koloid bermuatan listrik karena pengaruh medan listrik


disebut Elektroforesis. Pernyataan tersebut benar atau salah.

4. Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari – hari banyak sekali contohnya, antara lain
pembuatan cairan fisiologis berupa cairan infuse, pembasmian keong mas , pengawetan
makanan, pembuatan obat tetes mata dan pengolahan air limbah. Berbagai manfaat sifat
koligatif dalam kehidupan sehari – hari merupakan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh
karenanya hendaknya kita harus pandai bersyukur kepadaNya.
Beberapa contoh penerapan sifat koligatif di atas merupakan penerapan sifat koligatif
“tekanan osmosis”

5. Perhatikan persamaan redoks berikut :


Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
Dalam persamaan redoks di atas terjadi perubahan bilangan oksidasi pada atom H dari +1
menjadi 0

Anda mungkin juga menyukai