Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA UNSUR

ALKALI TANAH

DISUSUN OLEH:

NAMA : HANI SYAHIDAH

NIM : K1A022060

HARI, TANGGAL : RABU, 14 SEPTEMBER 2022

ASISTEN : RIZQI AFIFAH

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

PURWOKERTO

2022
ALKALI TANAH

I. TUJUAN
Mengetahui sifat-sifat logam alkali tanah beserta senyawanya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat dalam
golongan II A yaitu, Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca),
Stonsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Terdapat dalam
golonagn II A pada tabel periodik unsur. Biasanya logam berwarna putih
keabu-abuan. Logam juga sangat elektropositif dan sangat reaktif
(sedikit lebih lemah dari logam alkali). Membentuk ion positif (2+),
senyawa oksida, basa dan garam hampir serupa dengan logam alkali
(Mulyono, 2009).
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar. Tetapi energi
ionisasinya kecil. Artinya atom-atom unsur golongan alkali tanah
mudah melepas elektron atau mudah mengalami oksidasi sehingga
unsur golongan alkali bersifat pereduksi kuat. Namun karena elektron
valensinya terdiri atas dua elektron sifat pereduksinya tidak sekuat unsur
golongan alkali yang memiliki satu elektron valensi. Hal ini dapat dilihat
dari gejala reaksi dengan air yang tidak sehebat unsur golongan alkali.
Potensial elektroda juga meningkat dari Ca ke Ba (Sudarmo, 2004).
Warna logam alkali tanah perak berkilauan. Unsur golongan IIA
biasanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan laruta basa dan
hidrogen. Berilium sulit bereaksi dengan air dikarenakan ukuran atom
yang kecil sehingga tumbukan antar atom berelium dan air lebih sedikit.
Berilium berwarna abu-abu, ringan, dan mudah pecah. Berilium
merupakan salah satu unsur yang beracun (Cotton, 1989). Titik didih
dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi dibanding suhu ruangan,
sehingga unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat pada suhu
ruangan. Sifat kimia logam dari Berilium ke Barium keelektronegatifan
dan energi ionisasinya berkurang atau mengecil. Semua senyawa dari

2
Kalsium, Stronsium, dan Barium berbentuk kovalen. Semakin ke bawah
sifat logam dan sifat basa semakin kuat (Mulyono, 2009).
Sifat kimia dari logam alkali tanah dalam pembentukkan senyawa
ionik mirip dengan logam alkali, tetapi berbeda dalam rumus dan
reaktifitasnya yang lebih rendah. Hal ini terjadi karena ionisasi pertama
lebih tinggi dan energi ionisasi kedua membentuk Mn2+ yang stabil.
Umumnya dalam satu golongan semakin kebawah nomor atom
cenderung semakin meningkat. Jari-jari atom dan energi ionisasi
semakim kebawah semakin besar karena kulit dari atom tersebut
semakin banyak. Biasanya, pada periode yang sama jari-jari ion
golongan II lebih kecil dari jari-jari ion golongan I karena muatan inti
meningkat (Mulyono, 2009).
Logam alkali tanah di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawa.
Logam Magnesium dan Kalsium yang berada dalam batuan silikat dan
aluminosilikat menjadi kationnya. Kation yang berada disilikat larut
dalam air dan dibawa ke laut dengan air hujan. Ion-ion Ca2+ dan Mg2+
banyak ditemukan di laut. Apabila terjadi reaksi dengan sedimen
kalsium karbonat, magnesium akan membentuk dolomit atau
CaCO3.MgCO3. Beril atau Be3Al2(SiO3)6 merupakan mineral utama
berilium yang dapat ditemukan dalam mutiara dari jenis aquamarin (biru
terang) dan emerald (hijau tua). Logam stronsium dapat ditemukan di
dalam celestit, SrSO4, dan stronsianat, SrCO3.Barium terdapat pada
barit (BaSO4) dan iterit (BaCO3). Radium dapat ditemukan dalam
jumlah kecil pada bijih uranium, sebagai unsur radioaktif (Syamsidar,
2013).

3
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kimia unsur
alkali tanah adalah tabung reaksi, gelas kimia, pembakar bunsen,
pipa bengkok, dan corong.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan pada praktikum kimia unusr
alkali tanah adalah kertas saring universal, logam kalsium, serbuk
magnesium, magnesium oksida, magnesium hidroksida, kalsium
hidroksida, barium hidroksida, magnesium karbonat, kalsium
karbonat, barium karbonat, magnesium klorida, dan air kapur.
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Percobaan Pertama
1. Sekeping logam Ca dan sedikit serbuk Mg
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda
yang berisi air dingin.
2. Diamati reaksi yang terjadi.
3. Jika reaksi berjalan sangat lambat, maka dilakukan
dengan air panas.
3.3.2 Percobaan Kedua
1. Sebnayk 0,1 g MgO, Mg(OH)2, Ca(OH)2, Ba(OH)2
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berbeda.
2. Masing-masing tabung ditambahkan air sebanyak 5
mL, kemudian di kocok.
3. Dicek pH larutan dengan menggunakan kertas
indikator universal.
3.3.3 Percobaan Ketiga
1. Sebanyak 2 mL Ba2+ 0,1 M, Mg2+ 0,1 M, Ca2+ 0,1 M
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda.
2. Ditambahkan NaOH sebanyak 2 mL ke dalam
masing-masing tabung, dan diamati kelarutannya.

4
3. NaOH diganti dengan larutan yang mengandung
SO42-, kemudian diganti lagi dengan CO32-.
4. Dibandingkan kelarutannya.
3.3.4 Percobaan Keempat
1. MgCO3 dimasukkan kedalam tabung reaksi yang
telah dihubungkan dengan gelas kimia yang berisi
kapur dengan gelas kimia yang berisi kapur dengan
pipa bengkok.
2. Dipanaskan diatas pembakar bunsen.
3. Diamati tingkat kecepatan timbulnya gas dan tingkat
kelarutan air kapur.
4. MgCO3 diganti dengan CaCO3 kemudian diganti
dengan BaCO3.
5. Setiap mengganti garam karbonat, air kapur juga
diganti.
3.4 Skema Kerja
(Terlampir)

5
DAFTAR PUSTAKA

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press, Jakarta.

Mulyono. 2009. Kamus Kimia Bumi Aksara. Jakarta.

Sudormo, Unggul. 2004. Kimia Umum. Erlangga. Jakarta.

Syamsidar. 2013. Dasar Reaksi Kimia Anorganik. Makssar : Alauddin University


Press.

6
Lampiran

Skema Kerja

3.4.1 Percobaan Pertama

Sekeping logam Ca Serbuk Mg

Ditambahkan air dingin pada


masing-masing tabung.

Diamati reaksi yang terjadi.

Diganti dengan air panas jika


reaksi diatas sangat lambat.

Hasil
3.4.2 Percobaan Kedua

0,1 g MgO 0,1 g Mg(OH)₂ 0,1 g Ca(OH)₂ 0,1 g Ba(OH)₂

Ditambahkan 2 mL air ke
dalam empat tabung.

Dikocok keempat tabung.

Dicek pH menggunakan
kertas indikator universal.

Hasil

7
3.4.3 Percobaan Ketiga

2 mL Ba²⁺ 0,1 M 2 mL Mg²⁺ 0,1 M 2 mL Ca²⁺ 0,1 M

Ditambahkan 2 mL NaOH
0,1 M ke dalam tiga tabung.

Diamati kelarutannya.

NaOH diganti dengan SO₄²⁻.

Diganti lagi dengan CO₃²⁻.

Dibandingkan kelarutannya.

Hasil

3.4.4 Percobaan Keempat

MgCO₃, CaCO₃, dan BaCO₃

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Dihubungkan tabung reaksi dengan
gelas kimia yang berisi air kapur
dengan pipa bengkok.

Dipanaskan diatas pembakar bunsen.

Diamati kecepatan timbulnya gas dan


tingkat kekeruhan air kapur.

Hasil

8
9

Anda mungkin juga menyukai