Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

UNSUR-UNSUR ALKALI TANAH

Oleh :
Kelompok 5

I Kadek Dwika Putra Supardi NIM. 2008511019


I Kadek Bagus Mas Pratama NIM. 2008511022
Luh Gede Ardina Putri Kusuma Wardani NIM. 2008511025
Vallery Valencya Fawaka NIM. 2008511033
Ahmad Khulafaur Rosyidin NIM. 2008511034
Ni Komang Intan Cahya Permata Sari NIM. 2008511038
Wildan Immanur Akbar NIM. 2008511042
Ni Made Kinanti Padma Gayatri NIM. 2008511046
Komang Dian Sukma Dewi NIM. 2008511047
Dian Pramesti Kesumawardani NIM. 2008511053
Ferdinandus Kalvino NIM. 2008511059

Dosen Pengampu :
Putu Suarya, S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
I. Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat unsur alkali tanah.
2. Dapat menjelaskan reaksi yang terjadi pada logam magnesium dengan air.
3. Mengetahui sifat keasaman dan kebasaan larutan Magnesium oksida.
4. Mengetahui sifat keasaman dan kebasaan larutan Kalsium oksida.
5. Dapat menjelaskan reaksi yang terjadi pada BaCl2 dan CaCl2 yang
dipanaskan.

II. Dasar Teori


Unsur-unsur blok s dalam sistim periodik adalah unsur-unsur yang paling
reaktif. Semua unsur alkali sangat reaktif. Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif
bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan unsur-unsur alkali
menunjukkan kecenderungan perubahan yang jelas. Dalam percobaan ini akan
dipelajari beberapa sifat dari Mg dan Ca.(Tim Kimia Anorganik, 2014)
Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai banyak persamaan sifat
kimianya,sifatsifat kimia ditentukan oleh elektron valensinya,yaitu elektron yang
terdapat pada kulit lintasan yang terluar.Karena elektron valensi unsur yang
segolongan sama,dengan sendirinya sifat kimianya juga sama.Unsur golongan
alkali sangat elekropositif dan reaktif.Unsur ini karena reaktifnya tidak terdapat
dalam keadaan bebas di alam.Fransium merupakan unsur yang radioaktif.Semua
unsure golongan ini merupakan penghantar panas dan listrik yang baik.karena
lunaknya logam golongan ini dapat dipotong dengan pisau,semuanya merupakan
reduktor yang kuat dan mempunyai panas jenis yang rendah. Logam alkali dalam
keluarga IA dari table berkala dan logam alkali tanah dalam keluarga IIA
dinamakan demikian karena kebanyakan oksida dan hidroksidanya termasuk di
antara basa (alkali) yang paling kuat yang dikenal .Ciri khas yang paling menyolok
dari logam alkali dan alkali tanah adalah keaktifannya yang luar biasa besar.Karena
logam-logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai unsur,bila
bersentuhan dengan udara atau air.Tak satupun dari unsur- unsur IA dan IIA
terdapat di alam dalam keadaan unsurnya.Semua unsur alkali terdapat dalam
senyawaan alam sebagai ion unipositif (positif-satu),semua unsur alkali tanah
terdapat sebagai ion dipositif (positif-dua) .(Keenan, 1984)
Strontium lebih lunak dibanding kalsium dan terdekomposisi dalam air
secara cepat. Ia tidak menyerap nitrogen dibawah suhu 380 derajat Celcius. Elemen
ini harus direndam dalam minyak tanah (kerosene) untuk menghindari oksidasi.
Logam strontium yang baru terbelah memiliki warna keperak-perakan, tapi dapat
dengan cepat menjadi kuning jika teroksidasi. Logam ini jika terbelah secara halus
dapat terbakar di udara secara spontan.Stronsium-90, sebuah radioaktif isotop dari
strontium, merupakan produk umum dari ledakan nuklir. Stronsium-90 memiliki
waktu paruh sekitar 28,8 tahun dan meluruh menjadi Yttrium-90 melalui peluruhan
beta. Stronsium-90 ini terutama mematikan karena memiliki waktu paruh relatif
lama, sangat radioaktif dan dapat diserap oleh tubuh, dimana terakumulasi dalam
sistem rangka.Stronsium adalah logam lunak dengan warna putih keperakan,
permukaannya dioksidasi oleh udara pada suhu kamar dan menjadi oksidanya SrO
dan nitrit nya Sr2N2 pada suhu tinggi. Kimia barium atau Ba tidak terlalu luar biasa
teteapi BaSO4 digunakan sebagai media kontras untuk diagnotik sinar x perut sebab
senyawa ini tidak larut dalam air. Ion Ba2+ sangat beracun dan larut dalam air yang
mengandung ion ini harus ditangani dengan hati-hati. Stronsium adalah logam
lunak dengan warna putih. Ra atau radium terdapat pada bijih uranium, kandungan
nya hanya 10-6 kali kandungan uranium. Radium tidak digunakan lagi sebagai
sumber radiasi (Saito, 2004).
Berellium diperoleh dari reduksi Ca dan Mg pada BeCl3, sangat ringan dan
digunakan sebagai jendelan dalam peralatan sinar x. penyerapan radiasi
elektromagnetik bergantung pada kerapatan electron pada bahan dan Be
mempunyai daya penghentian yang terendah persatuan ketebalan massa dari
seluruh bahan konstruksi. Logamnya atau hidroksinya larut dalam basa kuat
menghasilkanion berillat. Larutan-larutan garam Be adalah asam, sehubungan
dengan hidrolisis. Berrilium membentuk rantai panjang dalam Kristal. Penghirupan
senyawa beryllium dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang serius. Berilium
adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini
beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah.
Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan
penguat dalam aloy (Cotton dan Wilkinson, 2009).
Magnesium oksida (MgO), atau magnesia, adalah suatu padatan mineral
putih higroskopis yang terdapat di alam sebagai periklase dan merupakan sumber
bagi magnesium (lihat pula oksida). Senyawa ini memiliki rumus empiris MgO dan
terdiri dari kisi ion Mg2+ dan ion O2− terikat bersama melalui ikatan
ionik.Magnesium oksida pada proses pengukuran densitas menunjukan bahwa nilai
densitasnya meningkat seiring dengan peningkatan suhu sintering. Sintering adalah
pemanasan material atau bahan dengan cara memanaskannya tidak sampai
melampaui titik lelehnya. Peningkatan densitas menunjukan telah terjadinya proses
pemadatan (densifikasi) selama fase kenaikan suuhu dalam proses sintering, yang
memungkinkan terjadiya perubahan struktur dan mikro struktur dimana partikel-
partikel saling mengikat sehingga ukuran butiran menjadi lebih besar dari menutupi
seluruh permukaan. Suhu sintering mempengaruhi sifat fisis MgO. MgO dikenal
sebagai senyawa bahan yang tahan api, yaitu suatu padatan yang secara fisik serta
kimiawi stabil pada suhu tinggi. Hal ini memiliki dua sifat yang berguna:
konduktivitas termal yang tinggi serta konduktivitas listrik yang rendah (Dahliana
et al., 2013).
Kalsium merupakan salah satu unsur alkali tanah yanag reaktif keberadaan
nya melimpah, mudah ditempa dan dibentuk serta satu golongan dengan barium
dan stronsium. Dari keasaman golongan tersebut diharapkan magnet dengan bahan
kalsium dapat disintesis. Kalsium merupakan sebuah elemen kimia yang memiliki
simbol Ca dan nomor atom 20. Kalsium adalah mineral penting yang paling banyak
dibutuhkan oleh manusia. Kalsium bermanfaat untuk membantu proses
pembentukan tulang dan gigi serta diperlukan dalam pembekuan darah, kontraksi
otot, transmisi sinyal pada sel saraf. Kalsium dapat membantu mencegah terjadinya
osteoporosis. Kalsium dapat berperan dalam menurunkan tekanan darah serta dapat
untuk mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskuler pada wanita post-
menopause (Harianto dan Darminto, 2013).
Kecenderungan golongan alkali dengan meningkatnya nomor atom yaitu,
Titik leleh dan titik didih menurun, unsur lebih reaktif, ukuran atom membesar,
densitas meningkat proportional dengan meningkatnya massa atom, kekerasan
menurun. kecenderungan elemen atau senyawa-senyawa alkali tanah membentuk
senyawa kompleks dengan penurunan urea sebagai radius ionik meningkat. Jadi
magnesium (II) membentuk senyawa kompleks dengan 2 molekul urea. Kalsium
(II) membentuk senyawa kompleks dengan menggunakan 1 molekul urea
sedangkan stronsium dan barium asetat tidak bereaksi (Megharbel et al., 2013).

III. Alat dan Bahan


a. Alat
1. Tabung Reaksi
2. Gelas Piala 250mL
3. Erlenmeyer 100mL
4. Pengaduk

b. Bahan
1. Kertas Indikator
2. Tembaga
3. KNO3
4. Cu(NO3)2
5. Es
6. Alumunium
7. H2SO4 encer
8. NaOH encer
9. HNO3 encer
10. HNO3 pekat
11. KI
12. KMnO4

IV. Skema Kerja

1. Reaksi asam nitrat dengan tembaga

Aquades
Mg

Amati reaksi dan


perubahan yang terjadi.

Ukur aquades Tuangkan aquades ke Masukkan logam


sebanyak 10 mL. dalam tabung reaksi. tembaga (Mg) ke
dalam tabung reaksi.

2. Sifat asam-basa pada MgO & CaO


MgO CaO

Timbang MgO dan CaO masing-


masing sebanyak 0,01 gram

Aquades Aquades

Tambahkan aquades kedalam tabung reaksi Tambahkan aquades kedalam tabung reaksi yang
Masukan masing-masing
yang berisi padatan CaO, lalu kocok perlahan berisikedalam
padatantabung
MgO, reaksi
lalu kocok perlahan dan terdapat
dan terdapat endapan putih pada larutan CaO endapan putih pada larutan MgO
yang berbeda

Larutan indikator PP

Larutan indikator PP

Tambahkan 2 tetes larutan indikator PP Tambahkan 2 tetes larutan indikator PP


dan Larutan CaO berubah warna menjadi dan Larutan MgO berubah warna menjadi
warna pink warna pink pekat

Kertas Lakmus

Masukkan kertas lakmus pada masing-masing tabung reaksi dan perhatikan


perubahan warna pada kertas lakmus.
Kertas lakmus berubah warna menjadi biru pada larutan MgO yang menandakan
bahwa larutan tersebut bersifat basa.
Pada CaO kertas lakmus berwarna biru pekat menandakan bahwa larutan tersebut
CaO MgO bersifat basa

3. Hidrolisis Klorida
CaCl2 BaCl2

Timbang CaCl2 dan BaCl2 masing- Masukkan CaCl2 dan BaCl2 masing-
masing sebanyak 0,51 gram masing sebanyak 0,51 gram ke dalam
tabung reaksi

Panaskan CaCl2 yang Panaskan CaCl2 yang ada di tabung reaksi


ada di tabung reaksi hingga meleleh dan catat waktu pertama kali zat
hingga meleleh dan meleleh. Namun percobaan dihentikan karena
catat waktu pertama BaCl2 tidak kunjung meleleh setelah 30 menit.
kali zat meleleh

V. Data Pengamatan

Data Pengamatan Percobaan I


No. Perlakuan Hasil pengamatan
1. 10 ml aquades + 2 keping logam Mg Terdapat gelembung gas

Data Pengamatan Percobaan II


No. Perlakuan Hasil pengamatan
1. Beberapa Tetes Aquades + MgO Larutan berubah warna menjadi
putih susu
+ Indikator PP Terdapat endapan putih, berubah
warna menjadi ungu cerah
+ diuji kertas lakmus merah Kertas berubah menjadi biru
muda
2. Beberapa tetes aquades + CaO Larutan berubah warna menjadi
putih susu
+ Indikator PP Terdapat endapan putih, berubah
warna menjadi ungu cerah
+ Diuji kertas lakmus merah Kertas berubah menjadi biru Tua

Data Pengamatan Peecobaan III


No. Perlakuan Hasil pengamatan
1. 0,51 g CaCl2 + Dipanaskan - Ada uap air
- Meleleh pada 11.48 detik
2. 0,52 g BaCl2 + Dioanaskan - Ada uap air sedikit
- Setelah 30 menit tidak
meleleh Dan tidak terjadi
perubahan pada zat yang
diuji

VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai unsur-unsur alkali tanah yang
meliputi reaksi dengan air, sifat asam basa, dan hidrolisis klorida. Berikut
pembahasan dari masing–masing percobaan:

1. Reaksi dengan Air

Pada percobaan yang pertama, yang dilakukan adalah pengujian untuk


melihat reaksi antar logam alkali tanah ini, yaitu dengan cara mereaksikan logam
alkali tanah dengan air yang dimana hanya menggunakan 2 keping logam
Magnesium (Mg). Logam Magnesium direaksikan dengan air didalam tabung
reaksi yang sudah disiapkan. Hasil pengamatan yang diperoleh yaitu pada logam
Magnesium terdapat gelumbung-gelembung gas yang menempel pada logamnya.
Logan alkali tanah bereaksu dengan air membentuk Magnesium Oksida dan
Hidrogen. Berikut reaksi yang terjadi di dalam tabung reaksi:

Mg (s) + H2O (l) → Mg(OH)2 (s) + H2 (g)

Logam magnesium merupaka unsur elektron positif dan reduktor kuat serta
kurang reaktif. Mg dengan menggunakan air reaksi yang akan tercipta adalah
terciptanya gelembung-gelembung yang terdapat di logam Magnesiumnya yang
dimana gelembung tersebut adalah gas Hidrogen

2. Sifat Asam – Basa


Pada percobaan yang kedua, yang dilakukan adalah pengujian dengan cara
mereaksikan padatan MgO dan CaO dengan air yang dimana nanti akan
ditambahkan 2 tetes larutan indikator PP lali di uji dengan kertas lakmus.
Mereaksikan padatan MgO dengan air, pada saat mencampurkan padatan
MgO dengan air warna larutan menjadi bening dan terdapat endapan putih.
Kemudian saat ditambahkan 2 tetes larutan indikator PP warna larutan berubah
menjadi pink. Kemudian larutan diuji dengan kertas lakmus warna yang dihasilkan
pada kertas lakmus adalah biru. Ini menunjukkan bahwa larutan bersifat basa.
Reaksi MgO dengan air menghasilkan endapan putih yaitu Mg(OH).
Mereaksikan padatan CaO dengan air, pada saat mencampurkan padatan
CaO dengan air setelah warna larutan menjadi putih dan terdapat endapan putih.
Kemudian saat ditambahkan 2 tetes larutan indikator PP warna larutan berubah
menjadi pink pekat. Kemudian larutan diuji dengan kertas lakmus warna yang
dihasilkan pada kertas lakmus adalah biru pekat. Ini menunjukkan bahwa larutan
bersifat basa. Reaksi CaO dengan air menghasilkan endapan putih yaitu Ca(OH).

MgO (s) + H2O (l) → Mg(OH)2 (s) + H2 (g)

CaO (s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (s) + H2 (g)

Dari dua percobaan tersebut dapat kita lihat bahwa dalam satu golongan
yaitu Mg dan Ca mudah melepaskan OH yang menunjukkan bahwa larutan ini
bersifat basa. Dengan bertambahnya jari-jari ionnya dan nomer atomnya maka akan
semakin bertambah sifat basa dalam senyawa alkali tanah dengan ion OH- .

3. Pembahasan 3
Kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah, dapat diperkirakan dengan
caramemanaskan klorida hidrat dan memeriksa gas hidrogen klorida (HCl)
yangdihasilkan. Pada percobaan ini masing-masing klorida hidrat dari
magnesium,kalsium dan barium dipanaskan dalam tabung reaksi pada kamar, dan
dipanaskan menggunakan pembakar Bunsen
Pada tabung reaksi pertama yang berisikan CaCl2 dipanaskan, CaCl2 meleleh pada
11,48 detik dan menghasilkan uap HCl dari larutan. Sedangkan saat tabung reaksi
kedua yang berisikan BaCl2 dipanaskan, setelah 30 menit berlangsung BaCl2 tidak
meleleh dan hanya menghasilkan sedikit uap HCl. Berikut persamaan reaksi yang
terjadi:
CaCl2: CaCl2 + 2H2O → Ca(OH)2 + 2HCl
BaCl2: BaCl2 + 2H2O → Ba(OH)2 + 2HCl
Dari hasil percobaan ketika dilakukan pada pembakaran CaCl2
menghasilkan gas HCl, dimana ketika di bakar semua CaCl2 meleleh. Akan tetapi
pada pembakaran BaCl2, tidak ada sedikit pun BaCl2 yang meleleh sehingga tidak
diketahui ada atau tidaknya gas HCl yang terbentuk. Semua logam alkali tanah
bereaksi dengan halogen dengancepat membentuk garam halida, kecuali Berilium.
Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali
F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Perbedaan waktu melelehnya garam CaCl2 dan BaCl2 yang signifikan disebabkan
oleh kecenderungan hidrolisis klorida pada garam CaCl2 yang lebih besar dari pada
garam BaCl2
VII. Kesimpulan

1. Unsur alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat pada golongan IIA,
yaitu terdiri dari unsur Be, Mg , Ca, Sr, Ba, Ra. Adapun sifat dari unsur
alkali tanah adalah cenderung melepas elektron valensinya sehingga
bermuatan +2, unsur alkali tanah merupakan unsur yang sangat reaktif tetapi
kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali.
2. Logam Magnesium merupakan unsur elektron positif dan reduktor kuat dan
kurang reaktif. Pada percobaan ini ketika logam Magnesium direaksikan
dengan air, reaksi yang terjadi adalah terciptanya gelembung-gelembung
gas hidrogen yang menempel pada logam magnesium. Berikut reaksinya:
MgO (s) + H2O (l) → Mg(OH)2 (s) + H2 (g)
3. Pada percobaan sifat asam-basa, MgO yang direaksikan dengan air dan
ditambahkan indikator, dilakukan pengujian tingkat keasaman dengan
menggunakan kertas lakmus, diketahui kertas lakmus merah berubah warna
menjadi biru yang berarti tidak ada tingkat keasaman pada sampel dan
larutan tersebut bersifat basa. Sifat kebasaannya juga dapat dilihat pada
larutan, yang mana terdapat endapan putih di mana endapan ini terbentuk
karena MgO sukar larut dalam air atau kelarutannya kecil.
4. Sifat keasaman pada CaO yang direaksikan dengan air dan ditambah
indikator dapat dilihat ketika dilakukan pengujian tingkat keasaman dengan
menggunakan kertas lakmus, diketahui kertas lakmus yang berwarna merah
menjadi biru pekat yang berarti tidak ada tingkat keasaman pada sampel dan
larutan tersebut bersifat basa. Sifat kebasaannya juga dapat dilihat dari
larutan, yang mana pada larutan terdapat endapan putih yang berasal dari
Ca(OH)2 yang tidak larut semuanya.
5. Pada tabung reaksi pertama yang berisikan CaCl2 dipanaskan, CaCl2
meleleh pada 11,48 detik dan menghasilkan uap HCl dari larutan.
Sedangkan saat tabung reaksi kedua yang berisikan BaCl2 dipanaskan,
setelah 30 menit berlangsung BaCl2 tidak meleleh dan hanya menghasilkan
sedikit uap HCl. Berikut persamaan reaksi yang terjadi:
Pemanasan CaCl2: CaCl2 + 2H2O → Ca(OH)2 + 2HCl
Pemanasan BaCl2: BaCl2 + 2H2O → Ba(OH)2 + 2HCl
Perbedaan waktu melelehnya garam CaCl2 dan BaCl2 yang signifikan
disebabkan oleh kecenderungan hidrolisis klorida pada garam CaCl2 yang
lebih besar dari pada garam BaCl2.
Daftar Pustaka

Cotton, R.A dan G. Wilkinson.2009.Kimia Anorganik Dasar,Jakarta:UI-Press


Dahliana, D, S. Sembiring dan W. Simanjuntak.2013.”Pengaruh Suhu Sintering
Terhadap Karakteristik Fisis Komposit Mg-O-SiO2 Berbasis Silika
Sekam Padi”. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika.Vol 1(1):49-52.
Harianto, F dan Darminto.2013.”Sintesis Kalsium Ferit Berbahan Dasar Pasir Besi
dan Batu Kapur dengan Metode Reaksi Padatan:. Jurnal Sains dan
seni.Vol 1(1):1-4.
Megharbel, S.M.E., A.E.Maghraby dan M.S.Refat.2013.”Infrared Investigations
for The Chemical Reaktions of Alkaline Earth Mental Hydrixide
with Urea Boiling Point in Aqueous Media”. International Journal
of Innovative Research in Science, Enginering and Technology vol
2(12):7326-7330.
Saito, T.2004. Buku Teks Online Kimia Organik di Terjemahkan oleh Sunandar.
Tokyo: Iwanami Publishing Company.
LAMPIRAN

I. Data Pengamatan

II. Dokumentasi Kegiatan


2.1. Percobaan 1 :

Gambar 1.1 mengukur aquades Gambar 1.2 menuangkan aquades


sebanyak 10 mL kedalam tabung reaksi

Gambar 1.3 memasukan logam Mg ke Gambar 1.4 mengamati reaksi


dalam tabung reaksi yang sudah berisi air

2.2 Percobaan 2:

Gambar 2.1 menimbang MgO Gambar 2.2 menimbang CaO

Gambar 2.3 memasukkan masing Gambar 2.4 penambahan aquades pada


masing kedalam tabung reaksi yang tabung reaksi CaO dan MgO
berbeda
Gambar 2.5 endapan CaO Gambar 2.6 endapan MgO

Gambar 2.7 perubahan warna CaO Gambar 2.8 perubahan warna MgO
setelah ditambahkan 2 tetes larutan setalah ditambahkan 2 tetes larutan
indicator PP indicator PP
Gambar 2.9 mengecek asam basa larutan Gambar 2.10 mengecek asam basa larutan
CaO menggunakan kertas lakmus MgO menggunakan kertas lakmus

2.3 Percobaan 3

Gambar 3.1 menimbang CaCl2


Gambar 3.2 memasukkan CaCl2 ke
dalam Tabung Reaksi

Gambar 3.3 memanaskan CaCl2 Gambar 3.4 menimbang BaCl2


Gambar 3.5 memasukkan BaCl2 kedalam Gambar 3.5 memanaskan BaCl2
tabung reaksi

Anda mungkin juga menyukai