Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pengampu :
Putu Suarya, S.Si., M.Si
b. Bahan
1. Kertas Indikator
2. Tembaga
3. KNO3
4. Cu(NO3)2
5. Es
6. Alumunium
7. H2SO4 encer
8. NaOH encer
9. HNO3 encer
10. HNO3 pekat
11. KI
12. KMnO4
Aquades
Mg
Aquades Aquades
Tambahkan aquades kedalam tabung reaksi Tambahkan aquades kedalam tabung reaksi yang
Masukan masing-masing
yang berisi padatan CaO, lalu kocok perlahan berisikedalam
padatantabung
MgO, reaksi
lalu kocok perlahan dan terdapat
dan terdapat endapan putih pada larutan CaO endapan putih pada larutan MgO
yang berbeda
Larutan indikator PP
Larutan indikator PP
Kertas Lakmus
3. Hidrolisis Klorida
CaCl2 BaCl2
Timbang CaCl2 dan BaCl2 masing- Masukkan CaCl2 dan BaCl2 masing-
masing sebanyak 0,51 gram masing sebanyak 0,51 gram ke dalam
tabung reaksi
V. Data Pengamatan
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai unsur-unsur alkali tanah yang
meliputi reaksi dengan air, sifat asam basa, dan hidrolisis klorida. Berikut
pembahasan dari masing–masing percobaan:
Logam magnesium merupaka unsur elektron positif dan reduktor kuat serta
kurang reaktif. Mg dengan menggunakan air reaksi yang akan tercipta adalah
terciptanya gelembung-gelembung yang terdapat di logam Magnesiumnya yang
dimana gelembung tersebut adalah gas Hidrogen
Dari dua percobaan tersebut dapat kita lihat bahwa dalam satu golongan
yaitu Mg dan Ca mudah melepaskan OH yang menunjukkan bahwa larutan ini
bersifat basa. Dengan bertambahnya jari-jari ionnya dan nomer atomnya maka akan
semakin bertambah sifat basa dalam senyawa alkali tanah dengan ion OH- .
3. Pembahasan 3
Kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah, dapat diperkirakan dengan
caramemanaskan klorida hidrat dan memeriksa gas hidrogen klorida (HCl)
yangdihasilkan. Pada percobaan ini masing-masing klorida hidrat dari
magnesium,kalsium dan barium dipanaskan dalam tabung reaksi pada kamar, dan
dipanaskan menggunakan pembakar Bunsen
Pada tabung reaksi pertama yang berisikan CaCl2 dipanaskan, CaCl2 meleleh pada
11,48 detik dan menghasilkan uap HCl dari larutan. Sedangkan saat tabung reaksi
kedua yang berisikan BaCl2 dipanaskan, setelah 30 menit berlangsung BaCl2 tidak
meleleh dan hanya menghasilkan sedikit uap HCl. Berikut persamaan reaksi yang
terjadi:
CaCl2: CaCl2 + 2H2O → Ca(OH)2 + 2HCl
BaCl2: BaCl2 + 2H2O → Ba(OH)2 + 2HCl
Dari hasil percobaan ketika dilakukan pada pembakaran CaCl2
menghasilkan gas HCl, dimana ketika di bakar semua CaCl2 meleleh. Akan tetapi
pada pembakaran BaCl2, tidak ada sedikit pun BaCl2 yang meleleh sehingga tidak
diketahui ada atau tidaknya gas HCl yang terbentuk. Semua logam alkali tanah
bereaksi dengan halogen dengancepat membentuk garam halida, kecuali Berilium.
Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali
F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Perbedaan waktu melelehnya garam CaCl2 dan BaCl2 yang signifikan disebabkan
oleh kecenderungan hidrolisis klorida pada garam CaCl2 yang lebih besar dari pada
garam BaCl2
VII. Kesimpulan
1. Unsur alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat pada golongan IIA,
yaitu terdiri dari unsur Be, Mg , Ca, Sr, Ba, Ra. Adapun sifat dari unsur
alkali tanah adalah cenderung melepas elektron valensinya sehingga
bermuatan +2, unsur alkali tanah merupakan unsur yang sangat reaktif tetapi
kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali.
2. Logam Magnesium merupakan unsur elektron positif dan reduktor kuat dan
kurang reaktif. Pada percobaan ini ketika logam Magnesium direaksikan
dengan air, reaksi yang terjadi adalah terciptanya gelembung-gelembung
gas hidrogen yang menempel pada logam magnesium. Berikut reaksinya:
MgO (s) + H2O (l) → Mg(OH)2 (s) + H2 (g)
3. Pada percobaan sifat asam-basa, MgO yang direaksikan dengan air dan
ditambahkan indikator, dilakukan pengujian tingkat keasaman dengan
menggunakan kertas lakmus, diketahui kertas lakmus merah berubah warna
menjadi biru yang berarti tidak ada tingkat keasaman pada sampel dan
larutan tersebut bersifat basa. Sifat kebasaannya juga dapat dilihat pada
larutan, yang mana terdapat endapan putih di mana endapan ini terbentuk
karena MgO sukar larut dalam air atau kelarutannya kecil.
4. Sifat keasaman pada CaO yang direaksikan dengan air dan ditambah
indikator dapat dilihat ketika dilakukan pengujian tingkat keasaman dengan
menggunakan kertas lakmus, diketahui kertas lakmus yang berwarna merah
menjadi biru pekat yang berarti tidak ada tingkat keasaman pada sampel dan
larutan tersebut bersifat basa. Sifat kebasaannya juga dapat dilihat dari
larutan, yang mana pada larutan terdapat endapan putih yang berasal dari
Ca(OH)2 yang tidak larut semuanya.
5. Pada tabung reaksi pertama yang berisikan CaCl2 dipanaskan, CaCl2
meleleh pada 11,48 detik dan menghasilkan uap HCl dari larutan.
Sedangkan saat tabung reaksi kedua yang berisikan BaCl2 dipanaskan,
setelah 30 menit berlangsung BaCl2 tidak meleleh dan hanya menghasilkan
sedikit uap HCl. Berikut persamaan reaksi yang terjadi:
Pemanasan CaCl2: CaCl2 + 2H2O → Ca(OH)2 + 2HCl
Pemanasan BaCl2: BaCl2 + 2H2O → Ba(OH)2 + 2HCl
Perbedaan waktu melelehnya garam CaCl2 dan BaCl2 yang signifikan
disebabkan oleh kecenderungan hidrolisis klorida pada garam CaCl2 yang
lebih besar dari pada garam BaCl2.
Daftar Pustaka
I. Data Pengamatan
2.2 Percobaan 2:
Gambar 2.7 perubahan warna CaO Gambar 2.8 perubahan warna MgO
setelah ditambahkan 2 tetes larutan setalah ditambahkan 2 tetes larutan
indicator PP indicator PP
Gambar 2.9 mengecek asam basa larutan Gambar 2.10 mengecek asam basa larutan
CaO menggunakan kertas lakmus MgO menggunakan kertas lakmus
2.3 Percobaan 3