Anda di halaman 1dari 18

Eskalasi Keselamatan

Praktikan di Laboratorium
ANGGOTA KELOMPOK
1. Vallery Valencya F [20-33]

2. Elma Tiana S [20-40]


3. Ni Made Sri Maharani [20-
43]
4. Yasmin Wulandari [20-44]
5. Ni Made Kinanti [20-46]
6.Amelia Adella P [20-51]
7. Anak Agung Sri W [20-60]
8. Ning Agnis [20-61]
9. Aghnia N. [20-62]
10. Ni Made Widaria M [20-
Latar Belakang
Laboratorium adalah sebuah ruangan (tempat) dimana Praktikan (sebutan untuk
orang yang melakukan praktik) atau tenaga kerja melakukan sebuah percobaan.
Percobaan yang dilakukan kemungkinan adanya kecelakaan apabila dilakukan
dengan cara tidak tepat dan bisa terjadi karena kelalaian atau kecerobohan saat
bekerja.. Maka dari itu, untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan, setiap
Praktikan diharuskan untuk memahami akan Keselamatan dan Keamanan Kerja di
Laboratorium.

Keselamatan dan Keamanan Kerja adalah salah satu aspek perlindungan


ketenagakerjaan. Dengan kata lain, sebuah situasi dan kondisi yang harus
diwujudkan di tempat kerja maupun laboratorium dengan berdasarkan ilmu
pengetahuan dan pandangan yang mendalam, guna melindungi manusia sebagai
tenaga kerja (Praktikan), lingkungan sekitar, dan karya budayanya. Keselamatan
dan Keamanan Kerja merupakan sebuah hak dan kewajiban untuk tenaga kerja
karena sangat berdampak langsung pada kelangsungan hidup, terutama kesehatan
pada tenaga kerja.
Pengertian DAN Cara Mengembangkan
Keselamatan dan Keamanan di Laboratorium.
Budaya keselamatan dan keamanan di laboratorium ini merupakan salah satu aspek
penting yang harus diperhatikan oleh seluruh personel yang menggunakan fasilitas
berupa laboratorium, baik sebagai pengelola, penguji, laboran, petugas gudang
reagen/media, praktikan, maupun petugas kebersihan. Dengan terciptanya suatu
laboratorium yang aman dan selamat, maka akan membuat segala aktivitas seperti
praktikum dan/atau penelitian akan berjalan dengan efektif dan efisien sebisa mungkin
segala kemungkinan kecelakaan yang terjadi diminimalkan.

Caranya sebagai berikut ;


1. Memulai membentuk komitmen dari semua orang yang menggunakan fasilitas
tersebut.
2. Menanamkan sikap kesadaran terkait keselamatan dan keamanan, meningkatkan
kewaspadaan terhadap bahaya atau risiko yang mungkin terjadi, serta praktik
laboratorium yang aman dan bijak.
3. Lembaga dapat membuat panduan umum terkait praktik yang aman dan selamat
sehingga budaya keselamatan dan keamanan di laboratorium terlaksana.
Jenis Bahaya &
Contoh kasus
a) Kebakaran, terjadi bila bahan kimia yang mudah terbakar
(pelarut organik dan gas) berkontak dengan sumber
panas.

b) Ledakan, dapat terjadi oleh reaksi yang amat cepat dari


bahan peledak, atau gas yang mudah terbakar atau
reaksi dari berbagai peroksida organik.

c) Keracunan, yaitu masuknya bahan kimia kedalam tubuh


yang dapat berakibat keracunan akut atau keracunan
kronik.

d) Iritan, bahan kimia non-korosif yang memiliki efek


peradangan membengkakkan dan kemerahan.

e) Zat Korosip, zat padat , cair , atau gas yang


menghancurkan jaringan hidup dengan tindakan kimia di
tempat yang mengalami kontak.
Jenis Bahaya & Contoh kasus
f) Alergen dan pemeka, reaksi balik sistem
kekebalan tubuh terhadap bahan kimia.

g) Asifiksian, zat yang mengganggu pengiriman


pasokan oksigen yang memadai ke organ tubuh
vital. h) Neurotoksin, Menimbulkan efek kerugian
pada struktur atau fungsi sistem saraf pusat
atau periferal , yang dapat bersifat
permanen ataupun sementara
Job / position title here i) Toksin Reproduktif, zat yang
menyebabkan kerusakan kromosom
● Adapt this to your needs (mutagen) dan zat dengan efek letal atau
● Try to keep it short teratogenik ( perubahan bentuk ) pada
● Get straight to the point janin.
● Don’t omit important information
j) Karsinogen, zat yang mampu
menyebabkan kanker.
TUJUAN DARI KESELAMATAN
DAN KEAMANAN KERJA DI LAB
a. Menciptakan kesehatan ,keselamatan dan kesejahteraan bagi semua
aspek.
b. Mencegah terkena resiko terganggunya kesehatan
c. Mampu Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan kimia
d. Dapat mengelola limbah lab dengan tepat sehingga tidak berdampak
negative terhadap diri sendiri dan lingkungan.
SYARAT DAN PROSEDUR
DARI KESELAMATAN
DAN KEAMANAN KERJA
DI LABORATORIUM
A. Aturan Umum Keselamatan Dan Keamanan Kerja Lab
1. Orang yang tidak berkepentingan di larang masuk.
2. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi dan paham
tentang eksperimennya.
3. Mengenali semua jenis alat lab dan keselamatan kerja serta cara
penanganannya.
4. Mengetahui cara penggunaan alat emergensi dan pertolongan pertama
serta mempraktekkan latihan keselamatan.
5. Mengetahui cara pengelolaan limbah bahan kimia.
6. Dilarang minum, makan dan merokok di dalam lab.
7. Dilarang terlalu banyak berbicara, bercanda, dan sejenisnya.
8. Jauhkan alat-alat yang tidak di perukan dari meja kerja seperti contohnya
hp.
Dilarang menggunakan

1. perhiasan yang dapat rusak


oleh bahan kimia
Dilarang menggunakan sepatu hak tinggi,
saptu yang terbuka, sepatu licin dan
B. Pakaian Di 2. disarankan menggunakan sepatu kets atau
yang menutup punggung kaki
Laboratirum
3. Bagi wanita yang berambut
panjang wajib mengikat rambutnya
Wajib menggunakan alat
pelindung diri, seperti : jas lab,
4. sarung tangan, kacamata
pelindung dan lainnya.
1. Hindari kontak langsung dengan mata

2. Hindari menghirup uap langsung atau


mencium bahan kimia.
C. Prosedur/ Cara Bekerja
3. Dilarang mencicipi bahan kimia
Dengan
Bahan Kimia 4. Mengetahui jenis bahan kimia yang
akan di pakai seperti tingkat
bahayanya, korosif, mudah terbakar,
dan lain sebagainya

5. Mengetahui cara penanganan dan


pengelolaan limbah bahan yang
digunakan.
D. Cara Memindahkan/Mengambil Bahan Kimia
o Membaca lebel bahan kimia sekurang-
kurangnya 2 kali
o Membaca dan memahami perbedaan cara
mengambil bahan kimia padat, cair dan gas.
o Pindahkan atau ambil bahan kimia hanya
sesuai bahan yang butuhkan.
o Dilarang mengembalikan bahna kimia yang
telah diambil dan digunakan kedalam botol
semula
E. Cara Memanaskan Larutan Kimia

Wadah Tabung Wadah Gelas Kimia

● a. Gunakan kaki tiga sebagai


● a. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar penopang gelas kimia tersebut.
sepertiganya. ● b. Letakkan batang gelas atau batu
● b. Api pemanas terletak pada bagian didih pada gelas kimia untuk
bawah larutan. menghindari pemanasan mendadak.
● c. Goyangkan tabung reaksi agar ● c. Jika gelas kimia tersebut berfungsi
pemanasan merata. sebagai penamas air , isikan air
● d. Arah mulut tabung reaksi pada tempat seperempatnya saja supaya tidak
yang kosong agar percikannya tidak terjadi tumpahan.
mengenai orang lain.
F. Cara Pengelolaan/Pembuangan Limbah

Dilarang membuang Untuk limbah organik, Limbah padat (kertas


limbah sembarangan, buanglah ditempat terpisah
saring, korek api,
buanglah ditempat yang agar dapat di daur ulang
endapan) dibuang
sudah disediakan
ditempat khusus.

Limbah yang tidak Limbah cair yang tidak larut


berbahaya (Misal : dlm air dan beracun
detergen) boleh langsung
Buang segera limbah dikumpulkan pada botol dan
dibuang di saluran bahan kimia setelah diberi label yg jelas.
pembuangan ,dg pengamatan selesai.
pengenceran air yang
cukup banyak .
G. Hal-hal Yang Perlu Dilakukan Jika
Terkena Bahan Kimia
a. Jangan panik .
b. Mintalah bantuan rekan anda yg ada didekat anda, oleh karenanya dilarang
bekerja sendirian di laboratorium.
c. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan tersebut,
bila memungkinkan bilas sampai bersih.
d. Bila kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak merata.
e. jika korban kesulitan bernapas maka bawalah keluar ruangan agar dapat
menghirup banyak oksigen.
f. Bila mengkawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedik secepatnya.
H. Kombinasi Bahan yang Harus Dihindari
dan Gas Berbahaya

Kombinasi yang dihindari Gas berbahaya

1. Natrium atau Kalium dg air a. Bersifat Iritasi : gas HCl, HF,


2. Amonium nitrat, serbuk seng dan nitrat dan nitrit, klorin,sulfur
air dioksida
3. Kalium nitrat dg natrium asetat b. Gas Karbon monoksida
4. Nitrat dengan ester c. Hidrogen sianida dan masih
5. Peroksida dg magnesium, seng banyak lainnya.
atau aluminium
6. Benzena atau alkohol dg api
KESIMPULAN
Keselamatan dan keamanan kerja di laboratorium bertujuan agar segala
aktivitas seperti praktikum dan/atau penelitian dapat berjalan dengan
efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut perlu membentuk
komitmen dengan semua orang yang menggunakan fasilitas tersebut, baik
sebagai pengelola, penguji, laboran, petugas gudang reagen/media,
praktikan, maupun tugas kebersihan. Budaya keselamatan dan keamanan
harus dimiliki setiap orang, tidak hanya harapan dari luar yang didorong
oleh peraturan lembaga. Maka dari itu penting tanggung jawab untuk
menanamkan sikap kesadaran keselamatan dan keamana praktik
laboratorium yang bijak sepanjang hayat. Hal yang harus diprioritaskan
adalah mematuhi peraturan bekerja di laboratorium dan bekerja secara
aman serta didukung oleh infastruktur yang memadai sesuai dengan
prosedur yang ada.
THANK
YOU
\

Anda mungkin juga menyukai