Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

ASAM SULFAT

Oleh :
Saniyyah Maharani (2008511018)
Azzahra Novtri Ramadhanty (2008511029)
Vallery Valencya Fawaka (2008511033)
Elma Tiana Siallagan (2008511040)
Yasmin Wulandari (2008511044)
Ni Made Kinanti Padma Gayatri (2008511046)
Amelia Adella Putri (2008511051)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2021

DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II.....................................................................................0
ASAM SULFAT...................................................................................................................................0
I. TUJUAN PRAKTIKUM............................................................................................................2
II. DASAR TEORI.........................................................................................................................2
III. ALAT DAN BAHAN................................................................................................................3
3.1 Bahan..........................................................................................................................................3
3.2 Alat..............................................................................................................................................3
IV. PROSEDUR KERJA.................................................................................................................3
4.1 Percobaan Reaksi Pengenceran..............................................................................................3
4.1.1 Reaksi pengenceran asam sulfat pekat..................................................................................3
4.2 Percobaan Reaksi Dehidrasi...................................................................................................4
4.2.1 Reaksi dehidrasi dalam asam sulfat pekat.............................................................................4
4.2.2 Reaksi dehidrasi dalam asam sulfat encer.............................................................................4
4.3 Percobaan Oksidasi......................................................................................................................5
Reaksi oksidasi pada asam sulfat pekat dan encer.........................................................................5
V. DATA PENGAMATAN...............................................................................................................5
5.1 Percobaan 1. Reaksi pengenceran asam sulfat pekat dan encer...................................................5
5.2 Percobaan 2. Reaksi Dehidrasi....................................................................................................5
5.3 Percobaan 3. Reaksi Oksidasi......................................................................................................6
VI. PEMBAHASAN........................................................................................................................6
VII. KESIMPULAN.........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

I. TUJUAN PRAKTIKUM
 Memahami dasar teori tentang asam sulfat.

1
 Memahami sifat asam sulfat sebagai oksidator dan dehidrator.
 Mampu melakukan pengenceran asam sulfat pekat.
 Mengetahui reaksi dehidrasi dari asam sulfat.
 Mengetahui perbedaan reaksi asam sulfat pekat dan encer dengan logam Cu, Fe,
maupun Zn.

II. DASAR TEORI


Asam sulfat (H2SO4) merupakan senyawa kimia kelompok asam mineral
yang kuat. Secara alami, senyawa kimia asam sulfat sendiri terbentuk melalui
oksidasi mineral sulfida, contohnya berada pada besi sulfida, yakni pada asam
tambang yang berasa dari air yang kemudian dihasilkan dari oksidasi. Air dapat
melarukan logam yang ada pada biji logam sulfida tersebut, melalui sebuah
pembentukan uap awan yang beracun. Bahan baku utama produksi asam sulfat
adalah belerang, air, dan oksigen. Produksi asam sulfat sendiri melalui 2 (dua)
metode yang disebut sebagai proses kontak dan proses bilik timbale.

Asam sulfat dapat dikatakan berfungsi sebagai dehidrator. Hal tersebut


membutikan bahwa unsur pembentuk air dari beberapa senyawa akan ditarik oleh
asam sulfat pekat. Contohnya pada gula yang akan dikonversi menjadi karbon dan
air. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm yang luar biasa. Asam sulfat dapat
dikatakan pula berfungsi sebagai oksidator. Namun, oksidator asam sulfat sendiri
tidak bisa dibandingkan dengan asam nitrat karena asam nitrat jauh lebih dikuat
daripada asam sulfat. Sifat oksidator asam sulfat akan terbentuk apabila asam
sulfat dipakai dalam suasana yang panas dan pekat (apabila yang digunakan
adalah asam sulfat encer). Reaksi yang akan dihasilkan adalah reaksi biasa.
Sedangkan dengan asam sulfat pekat, maka reaksi yang akan dihasilkan menjadi
reaksi reduksi oksidasi (redoks)

Secara proses produksi, asam sulfat hampir sepenuhnya dapat dibuat.


Asam sulfat sendiri akan menyumbang atau melepas sulfur trioksida apabila telah
mencapai titik didihnya. Maka dari itu, akan terbentuknya konsentrasi asam
sebanyak 98,3% yang merupakan bentuk umum dari sebuah senyawa kimia asam
sulfat, yang kondisinya lebih stabil untuk disimpan. Namun, asam sulfat pun
memiliki konsentrasi asam 98% adalah asam sulfat pekat dan biasanya asam sulfat
pekat yang sering digunakan untuk praktikum. Kemurnian dari beberapa asam
sulfat sendiri sangat baik digunakan untuk proses pembuatan pupuk karena
sifatnya yang tidak berwarna. Jenis-jenis asam sulfat dan kegunaannya:
1. Asam sulfat dengan konsentrasi 10% digunakan untuk praktikum dilaboratorium
2. Asam sulfat dengan konsentrasi 33,5% digunakan untuk baterai
3. Asam sulfat dengan konsentrasi 62,18% digunakan untuk pupuk (asam bilik)

2
4. Asam sulfat dengan konsentrasi 76,31% atau yang disebut dengan asam menara
5. Asam sulfat dengan konsentrasi 97% atau yang disebut dengan asam sulfat pekat
yang digunakan untuk praktikum di laboratorium

III. ALAT DAN BAHAN

3.1 Bahan
 H2SO4 Pekat
 H2SO4 Encer
 CuSO4 H20
 Kayu ( Korek Api )
 Gula Pasir
 Logam Zn, Fe dan Cu
 Air

3.2 Alat
 Tabung Reaksi
 Gelas Beker
 Batang Pengaduk
 Penjepit
 Timbangan
 Alat Pemanas
 Pipet Tetes

IV. PROSEDUR KERJA

4.1 Percobaan Reaksi Pengenceran

4.1.1 Reaksi pengenceran asam sulfat pekat


1. Ambil 2 mL asam sulfat pekat kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi
2. Kedalam gelas beker masukkan 25 mL air dingin
3. Asam sulfat pekat ditambahkan secara perlahan kedalam air dingin sambil diaduk
Amati dan rasakan perubahan suhu yang terjadi pada gelas beker.

4.1.2 Reaksi pengenceran asam sulfat encer


1. Ambil 2 ml asam sulfat encer kemudian masukka ke dalam tabung reaksi
2. Kedalam gelas beker masukkan 25 mL air dingin
3. Asam sulfat encer ditambahkan secara perlahan kedalam air dingin sambil diaduk
Amati dan rasakan perubahan suhu yang terjadu pada gelas beker.
3
IV.2 Percobaan Reaksi Dehidrasi

IV.2.1 Reaksi dehidrasi dalam asam sulfat pekat


Siapkan 3 buah tabung reaksi masing – masing isi dengan 2 mL asam sulfat pekat.
1. Kedalam tabung reaksi yang berisi 2 mL asam sulfat pekat masukkan sekitar 1
gram CuSO4.5H2O. amati dan catat perubahan yang terjadi sampai diatas 30
menit.
2. Kedalam tabung reaksi yang berisi 2 mL asam sulfat pekat masukkan 1 gram gula
pasir. Amati dan catat perubahan yang terjadi
3. Kedalam tabung reaksi yang berisi 2 mL asam sulfat pekat masukkan sepotong
kayu (batang korek api). Amati dan catat perubahan yang terjadi
4. Ambil tabung reaksi yang berisi garam CuSO 4 dan tabung reaksi yang berisi kayu.
Tuangkan asam sulfat dari tabung reaksi tersebut kedalam tempat asam sulfat
pekat. Keluarkan CuSO4, dan kayu dari tabung dan dengan hati – hati masukkan
CuSO4 dan kayu tersebut kedalam gelas beker yang berisi 50 mL air. Amati
perubahan yang terjadi.

4.2.2 Reaksi dehidrasi dalam asam sulfat encer


Siapkan 3 buah tabung reaksi masing-masing isi dengan 2 mL asam sulfat pekat
emcer.
1. Kedalam tabung reaksi yang berisi 2 mL asam sulfat encer masukkan sekitar 1
gram CuSO4.5H2O. amati dan catat perubahan yang terjadi sampai diatas 30
menit.
2. Kedalam tabung reaksi yang berisi 2 mL asam sulfat encer masukkan 1 gram gula
pasir. Amati dan catat perubahan yang terjadi
3. Kedalam tabung reaksi yang berisi 2 mL asam sulfat encer masukkan sepotong
kayu (batang korek api). Amati dan catat perubahan yang terjadi
4. Ambil tabung reaksi yang berisi garam CuSO 4 dan tabung reaksi yang berisi kayu.
Tuangkan asam sulfat dari tabung reaksi tersebut kedalam tempat asam sulfat
encer. Keluarkan CuSO4, dan kayu dari tabung dan dengan hati – hati masukkan
CuSO4 dan kayu tersebut kedalam gelas beker yang berisi 50 mL air. Amati
perubahan yang terjadi.

4
4.3 Percobaan Reaksi Oksidasi

Reaksi oksidasi pada asam sulfat pekat dan encer


1. Kedalam masing – masing tabung reaksi masukkan sepotong logam : Zn, Fe dan
C
2. Tambahkan sebanyak 2 mL larutan asam encer kedalam logam diatas dan amati
dengan teliti. Amati gas yang timbul reaksi kimia yang terjadi
3. Ambil 3 tabung reaksi lain dan masukkan sebanyak 1 mL asam sulfat pekat
kedalamnya. Masukkan kedalam masing – masing tabung reaksi sepotong logam
Zn, Fe dan Cu. Panaskan dan amati perubahan yang terjadi

V. DATA PENGAMATAN

5.1 Percobaan 1. Reaksi pengenceran asam sulfat pekat dan encer


Asam Sulfat Pekat Air Perubahan Suhu
2 mL 25 mL Terjadi perubahan suhu, air
menjadi hangat dan meningkat.

Asam Sulfat Encer Air Perubahan Suhu


2 mL 25 mL Tidak terjadi perubahan suhu,
suhu tetap dan tidak berubah.

5.2 Percobaan 2. Reaksi Dehidrasi


No Bahan Kimia Dehidrator Pengamatan dan Hasil
1 CuSO4.5H2O Asam Sulfat Pekat CuSO4 berwarna endapan putih
pucat,suhu tetap, larutan bening.
2 Gula Pasir Asam Sulfat Pekat Gula larut dan menggumpal,
suhu tetap, warna kecoklatan
gelap, menghitam.
3 Kayu ( Korek Api ) Asam Sulfat Pekat Terjadi perubahan warna
menjadi hitam, suhu meningkat.

4 Hasil no.1 Air Cairan H2SO4 larut dalam air,


larutan bening.
5 Hasil no.3 Air Cairan H2SO4 warna tetap
hitam, batang korek api tidak
bereaksi, air tetap bening.

5
5.3 Percobaan 3. Reaksi Oksidasi
No Bahan Oksidator Pengamatan dan Hasil
1 Zn Asam Sulfat Encer Timbul banyak gelembung gas,
larutan tetap bening, ada reaksi.
2 Fe Asam Sulfat Encer Timbulnya banyak gelembung
gas, larutan berwarna abu-abu.
3 Cu Asam Sulfat Encer Tidak terdapat gelembung, tidak
bereaksi.
4 Zn Asam Sulfat Pekat Timbulnya banyak gelembung
gas, logam tidak mengapung,
suhu panas.
5 Fe Asam Sulfat Pekat Timbulnya gelembung gas,
terdapat endapan, larutan
berubah menjadi abu kehitaman,
timbul bau menyengat dan suhu
panas.
6 Cu Asam Sulfat Pekat Timbul gelembung gas, suhu
panas, cu belum bereaksi
sempurna.

VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan pengenceran asam sulfat pekat yang dilakukan dengan tujuan
yaitu, agar praktikan mampu menganalisa sifat asam sulfat sebagai oksidator dan
dehidrator, dimana dalam praktikum ini digunakan sebanyak 2 ml larutan asam sulfat
pekat yang diencerkan dengan 25 ml air.
Percobaan pertama yaitu pengenceran asam sulfat pekat. Dalam percobaan ini
bahan yang digunakan adalah 25 ml aquades dan 2 ml asam sulfat pekat, Asam sulfat
pekat 2 ml ditambahkan ke dalam 25 ml aquades secara perlahan sambil diaduk, Hasil
yang diperoleh adalah terjadi perubahan suhu, air menjadi hangat dan meningkat,
sehingga terjadi reaksi eksoterm di dalamnya.
Percobaan selanjutnya adalah pengenceran asam sulfat encer, bahan yang
digunakan adalah 2 ml asam sulfat encer dan 25 ml aquades, masukkan ke dalam
tabung reaksi aduk secara perlahan, hasil yang diperoleh adalah tidak terjadi
perubahan suhu, suhu tetap dan tidak berubah
Percobaan kedua merupakan reaksi dehidrasi. Percobaan ini menggunakan 3
tabung reaksi yang masing masing berisi 2 mL asam sulfat pekat. 1 gram
CuSO4.5H2O ditambahkan kedalan tabung reaksi pertama yang kemudian
menghasilkan endapan CuSO4. Hal itu disebabkan asam sulfat menarik senyawa air
dari CuSO4.5H2O dan warna larutan putih pucat,suhu tetap, larutan bening.
Tambahkan sekitar 1 gram gula pasir pada tabung reaksi kedua yang kemudian
menghasilkan larutan berwarna hitam kecoklatan dan sebagian sedikit sedikit
menggunpal dengan suhu yang tetap

6
Percobaan ketiga adalah reaksi oksidasi, percobaan ini melibatkan 3 logam
yaitu Zn,Fe,dan Cu. Lalu oksidator yang digunakan adalah H2SO4 encer dan H2SO4
pekat. Percobaan dilakukan dengan cara memasukkan logam Zn,Fe,dan Cu ke tabung
reaksi yang berbeda kemudian dimasukkan H2SO4 ke dalam tabung masing-masing
1. Tabung reaksi dengan logam Zn dan H2SO4 encer menghasilkan timbulnya
banyak gelembung gas, larutan tetap bening dan menghasilkan reaksi Zn(s) +
H2SO4(aq)→ ZnSO4(aq) + H2(g)
2. Tabung reaksi dengan logam Fe dan H2SO4 encer menghasilkan banyak
gelembung gas, larutan berwarna abu-abu. Reaksi : Fe(s) +
H2SO4(aq)→FeSO4(aq)+H2(g)
3. Tabung reaksi yang berisi logam Cu dan H2SO4 encer tidak bereaksi dan
tidak menghasilkan gelembung, Reaksi : Cu(s)+H2SO4(aq)→tidak ada hasil
reaksi
4. Tabung reaksi dengan logam Zn dan H2SO4 pekat menghasilkanbanyak
gelembung gas, logam tidak mengapung, suhu panas. Reaksi : Zn(s)
+2H2SO4(aq)→ ZnSO4(aq) + 2H2O(l)+SO2(g)
5. Tabung reaksi dengan logam Fe dan H2SO4 pekat menghasilkan gelembung
gas, terdapat endapan, larutan berubah menjadi abu kehitaman, timbul bau
menyengat dan suhu panas. Reaksi : Fe(s) + 2H2SO4(aq)→FeSO4(aq)
+2H2O(l)+SO2(g)
6. Tabung reaksi berisi logam Cu dan H2SO4 menghasilkan gelembung gas,
suhu panas, Cu belum bereaksi sempurna. Reaksi : Fe(s) +
2H2SO4(aq)→CuSO4(aq)+2H2O(l)+SO2(g)

VII. KESIMPULAN

Asam sulfat merupakan senyawa kimia kelompok asam mineral yang


kuat. Secara alami, senyawa kimia asam sulfat sendiri terbentuk melalui oksidasi
mineral sulfida, contohnya berada pada besi sulfida, yakni pada asam tambang
yang berasa dari air yang kemudian dihasilkan dari oksidasi. Air dapat melarukan
logam yang ada pada biji logam sulfida tersebut, melalui sebuah pembentukan uap
awan yang beracun. Contohnya pada gula yang akan dikonversi menjadi karbon
dan air. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm yang luar biasa. Asam sulfat
dapat dikatakan pula berfungsi sebagai oksidator. Namun, oksidator asam sulfat
sendiri tidak bisa dibandingkan dengan asam nitrat karena asam nitrat jauh lebih
dikuat daripada asam sulfat. Secara proses produksi, asam sulfat hampir
sepenuhnya dapat dibuat. Asam sulfat sendiri akan menyumbang atau melepas
sulfur trioksida apabila telah mencapai titik didihnya. Maka dari itu, akan
terbentuknya konsentrasi asam sebanyak 98,3% yang merupakan bentuk umum
dari sebuah senyawa kimia asam sulfat, yang kondisinya lebih stabil untuk
disimpan.
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa H2SO4
bertindak sebagai dehidrator yang berarti menarik air dari senyawa lain nya.

7
H2SO4 juga berperan sebagai oksidator pada logam-logam sehingga dapat
terjadinya suatu reaksi kimia

DAFTAR PUSTAKA

8
Putri, A. H., Hasibuan, N. H., & Hawari, F. Y. (2019). Preparasi Asam Sulfat Skala Industri
di Indonesia.
Prast, Helen, & Helda. (2015). Laporan Praktikum Asam Sulfat.
https://www.academia.edu/12044810/Laporan_Praktikum_Asam_Sulfat . Diakses
pada tanggal 22 Februari 2021.
Hayati. Ismi. (2018). Laporan Praktikum Kimia Dasar Asam Sulfat.
https://www.scribd.com/document/395437374/Laporan-Praktikum-Kimia-Dasar-
Asam-Sulfat. Diakses pada tanggal 22 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai