Anda di halaman 1dari 17

Sifat Kelarutan

Dalam Sistem
Periodik Unsur
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Vallery Valencya Fawaka NIM
2008511033
Ni Komang Intan Cahya Permata Sari NIM
2008511038
Sang Ayu Made Risma Maharani NIM
2008511039
Elma Tiana Siallagan NIM
2008511040
Komang Dian Sukma Dewi NIM
2008511047
Amelia Adella Putri NIM
2008511051
I Gusti Agung Tri Dharma Padni NIM
Kepakisan 2008511054
Ni Nyoman Adinda Tri Cahyanti NIM
2008511055
Anak Agung Sri Widyastuti NIM
2008511060
Ning Agnis Purnama Sari NIM
2008511061
Apa itu Kelarutan ?
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan
suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk
larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan
dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang
larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Zat-zat
tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun
terhadap suatu pelarut. Pelarut umumnya merupakan
suatu cairan yang dapat berupa zat murni ataupun
campuran. Sedangkan, zat yang terlarut dapat berupa
gas, cairan lain, atau padat.
Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan
dapat dilampaui untuk menghasilkan suatu larutan yang
disebut lewat jenuh (supersaturated) yang metastabil.
Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat
terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya
kesetimbangan antara zat terlarut (solute) yang terlarut
dan yang tak terlarut. Banyaknya zat terlarut (solute) yang
melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu untuk
menghasilkan suatu larutan jenuh disebut kelarutan
(solubility) zat tersebut.
Sifat Koligatif Larutan

01 02
Larutan Non Larutan
Elektrolit Elektrolit
Terdapat empat sifat fisika yang penting yang besarnya
bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut tetapi tidak
bergantung pada jenis zat terlarutnya. Keempat sifat ini dikenal
dengan sifat koligatif larutan. Sifat ini besarnya berbanding lurus
dengan jumlah partikel zat terlarut. Sifat koligatif tersebut adalah
tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmosis.
1. Tekanan Uap 2. Titik Beku
Larutan Larutan
Tekanan uap larutan lebih rendah
dari tekanan uap pelarut Penurunan tekanan uap larutan menyebabkan titik
murninya. Pada larutan ideal, beku larutan menjadi lebih rendah dari titik beku
menurut hukum Raoult, tiap pelarut murninya. Hukum sifat koligatif untuk
komponen dalam suatu larutan penurunan titik beku larutan berlaku pada larutan
melakukan tekanan yang sama dengan zat terlarut atsiri (volatile) maupun tak-
dengan fraksi mol kali tekanan atsiri (nonvolatile). Berdasarkan hukum tersebut,
uap dari pelarut murni. penurunan titik beku larutan dari titik beku pelarut
murninya berbanding lurus dengan molalitas
PA = XA . P0A larutan.

Dimana: Δtf = kf . m
PA = tekanan uap yang
dilakukan oleh komponen A Dimana:
dalam larutan. Δtf = penurunan titik beku larutan.
XA = fraksi mol komponen A. kf = penurunan titik beku molal pelarut.
P0A = tekanan uap zat murni A. m = konsentrasi larutan dalam molal.
3. Titik DidiH Larutan
Titik didih larutan bergantung pada kemudahan zat terlarutnya menguap.
Jika zat terlarutnya lebih mudah menguap daripada pelarutnya (titik didih zat
terlarut lebih rendah), maka titik didih larutan menjadi lebih rendah dari titik
didih pelarutnya atau dikatakan titik didih larutan turun. Kenaikan titik didih
larutan disebabkan oleh turunnya tekanan uap larutan. Berdasarkan hukum
sifat koligatif larutan, kenaikan titik didih larutan dari titik didih pelarut
murninya berbanding lurus dengan molalitas larutan.

Contohnya larutan etil alkohol dalam air titik didihnya lebih rendah dari 100°C
tetapi lebih tinggi dari 78,3°C (titik didih etil alkohol 78,3 °C dan titik didih air
100 °C). Jika zat terlarutnya tidak mudah menguap daripada pelarutnya (titik
didih zat terlarut lebih tinggi), maka titik didih larutan menjadi lebih tinggi dari
titik didih pelarutnya atau dikatakan titik didih larutan naik.

Δtb = kb . m

Dimana:
Δtb = kenaikan titik didih larutan.
kb = kenaikan titik didih molal pelarut.
m = konsentrasi larutan dalam molal.
4. Tekanan Osmose Larutan
Tekanan osmose larutan adalah tekanan yang harus diberikan pada larutan
untuk mencegah terjadinya osmose (pada tekanan 1 atm) ke dalam larutan
tersebut.Besarnya tekanan osmose berbanding lurus dengan konsentrasi zat
terlarut.

p = = M. R. T

Dimana:
π = tekanan osmose (atm).
n = jumlah mol zat terlarut (mol).
R = tetapan gas ideal = 0,08206L.atm/mol.K
T = suhu larutan (K).
V = volume larutan (L).
M = molaritas (M = mol/L).

Jika tekanan yang diberikan pada larutan lebih besar dari tekanan osmose,
maka pelarut murni akan keluar dari larutan melewati membran
semipermeabel. Peristiwa ini disebut osmose balik (reverse osmosis), misalnya
pada proses pengolahan untuk memperoleh air tawar dari air laut.
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit memperlihatkan sifat koligatif Empat macam sifat koligatif larutan
yang lebih besar dari hasil perhitungan dengan elektrolit adalah:
persamaan untuk sifat koligatif larutan
• Penurunan tekanan uap,
nonelektrolit di atas. Perbandingan antara sifat
ΔP = i.P0.XA
koligatif larutan elektrolit yang terlihat dan hasil
perhitungan dengan persamaan untuk sifat • Kenaikan titik didih
koligatif larutan nonelektrolit, menurut Van't Δtb = i.kb.m
Hoff besarnya selalu tetap dan diberi simbul i (i
= tetapan atau faktor Van't Hoff). Semakin • Penurunan titik beku
kecil konsentrasi larutan elektrolit, harga i Δtf = i.kf.m
semakin besar, yaitu semakin mendekati • Tekanan osmose
jumlah ion yang dihasilkan oleh satu molekul p = = i. M. R. T
senyawa elektrolitnya.
Sifat Unsur
Unsur-unsur yang ditemukan di alam
memiliki sifat yang berbeda-beda.
Sifat unsurlah yang dapat
membedakan satu unsur dengan
unsur lainnya dan juga
mengelompokkan unsur dengan sifat-
sifat yang mirip.

__ __ __ __ __
Sifat - Sifat Unsur
01 02
Fisika Kimia
Sifat fisika unsur adalah Sifat kimia unsur adalah sifat
karakteristik yang dapat dilihat tanpa yang mengubah unsur menjadi
mengubah unsur tersebut menjadi zat baru dan juga bagaimana
unsur yang baru dengan proses unsur tersebut bereaksi dengan
kimia. zat lain.
Pembagian sifat-sifat unsur dalam tabel periodik
berdasar sifat fisika dan kimia

Logam Alkali
Logam Alkali 01 02 Tanah

Tabel
Periodik
Gas Mulia 04 Halogen
03
Logam Alkali
Unsur logam alkali adalah unsur yang terdapat
pada golongan IA tabel periodik yaitu litium,
natrium, kalium, rubidium, cesium, dan fransium.
Alkali secara spontan dapat bereaksi dengan air,
oksigen, non-logam, bahkan unsur
halogen.Senyawa logam alkali hampir semuanya
larut dalam air termasuk senyawa sulfatnya.
Logam Alkali Tanah
Logam alkali tanah adalah
unsur yang terdapat pada
golongan IIA.Logam alkali
tanah memiliki titik didih dan
titik leleh yang rendah.
Senyawa alkali tanah tidak
semuanya larut dalam air.
Berikut daftar kelarutan
senyawa alkali tanah dalam air.
Halogen
Unsur halogen adalah unsur yang terdapat pada
golongan VIIA pada tabel periodik yaitu fluorin, klorin,
bromin, iodin, dan astatin. Dari namanya, halogen berarti
unsur yang menghasilkan garam atau natrium. Molekul
halogen bersifat nonpolar, maka mudah larut dalam
pelarut nonpolar, seperti karbon tetraklorida (CCl4) atau
kloroform (CHCl3). Sebaliknya halogen ini sukar larut
dalam pelarut polar seperti H2O. Contohnya I2 sukar larut
dalam air. tetapi mudah larut dalam larutan iodida.

I2(s) + I-(aq) → I3
Gas Mulia
Unsur gas mulia adalah unsur yang
terdapat pada golongan VIIA pada
tabel periodik yaitu helium, neon,
argon, kripton, xenon, dan radon.Gas
mulia memiliki titik didih dan titik
leleh yang sangat rendah karena gaya
antaratomnya lemah. Gas mulia
memiliki kelarutan yang sangat
rendah sehingga dapat
mempertahankan bentuk gasnya
dalam pelarut apapun.
THANKS
! Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai