Anda di halaman 1dari 15

LARUTAN KIMIA

KELOMPOK 2

ANDI
RIAN
TAMAYO
AJAR
YERY
WIDADI
NUR
ANGGI A

NUR
WAHYUDI BAYU A.S

BUDI
SANTOSO
LARUTAN KIMIA
1. Sifat Dasar Larutan
2. Komposisi larutan
3. Jenis Larutan
4. Konsentrasi Larutan
5. Kelarutan
6. Sifat Koligatif Larutan
Sifat Dasar Larutan
• Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara
molekul. Disebut campuran karena susunannya atau
komponennya dapat berubah dan di sebut homogen karena
susunannya begitu seragam sehinggah tidak dapat diamati
adanya bagian-bagian yang berlinan, bahkan dari mikroskop
optis sekalipun.
• Komponen larutan tediri dari Pelarut (solvent) dan zat larut
(solute). Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat
berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau
meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan.
Dan uraian mengenai gejala ini memerlukan komposisi
larutan.dan berdasarkan daya hantarnya larutan dibagi
menjadi larutan elektrolit dan non elektrolit.
KOMPOSISI LARUTAN
• Ada beberapa cara untuk menyatakan
komposisi larutan. Yaitu dengan Presentase
massa/ persen bobot : presentase
berdasarkan massa suatu zat dalam larutan.
Dalam kimia yang paling bermanfaat
menyatakan komposisi adalah fraksi mol,
molaritas, dan molalitas. Dan untuk lebih
jelasnya akan dijelaskan pada pembahasan
konsentrasi larutan.
JENIS LARUTAN
Larutan berdasarkan daya hantarnya dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan
larutan non-elektrolit.
1. Larutan elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Pada larutan
ini dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
a. elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat,
karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi
ion-ion (alpha = 1).
• Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
• ·           Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl0 3, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
• ·           Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti:
NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
• ·           Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al 2(SO4)3 dan lain-lain
JENIS LARUTAN
Elektrolit Lemah
• Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar
listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O <
alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
• Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S
dan lain-lain
• Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
• Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4,
PbI2 dan lain-lain.
JENIS LARUTAN
Larutan non Elektrolit
• Larutan non- elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,
karena zat terlarutnya di dalam pelarut /tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak
meng-ion).
• Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
• - Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain
Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
• Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan
• Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem
Jenis Larutan
Berdasarkan jenuh atau tidaknya larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung zat terlarut (solute)
kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh
2. Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah zat terlarut
(solute) yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan pelarut (solute)
padatnya.
3. Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung
lebih banyak zat terlarut (solute) daripada yang diperlukan untuk larutan
jenuh.
Berdasarkan sifat kualitatif, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
4. Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak zat
terlarut (solute) dibanding pelarut (solvent).
5. Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit zat terlarut (solute)
dibanding pelarut (solvent).
KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam sejumlah tertentu
larutan. Secara fisika konsentrasi dapat dinyatakan dalam % (persen) atau ppm (part per
million) = bpj (bagian per juta). Dalam kimia konsentrasi larutan dinyatakan dalam molar
(M), molal (m) atau normal (N).
1. Persen massa (% b/b)
Persen massa menyatakan perbandingan massa zat terlarut (solute) terhadap massa
larutan
% Solute =    100 %
2. Persen volum (% v/v)
Persen volum menyatakan perbandingan zat terlarut (solute) terhadap volum larutan 
(%  solute =    100 %)
3.    Persen massa/volum (% b/v)
Persen massa per volum menyatakan perbandingan massa zat terlarut (solute) terhadap
volume larutan
(%    100 %)
KONSENTRASI LARUTAN
4. Persen volum/massa (% v/b)
Persen volum per massa menyatakan perbandingan volum zat terlarut (solute) terhadap massa larutan
(%    100 %)
5.   Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan
(M =  x )
6.    Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap kilo gram (1000 gram) pelarut.
(m =  x )
7. Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jumlah ekuivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan.
(N =  x n x )
8. ppm
ppm menyatakan massa (Mg) zat terlarut (solute) dalam tiap Kg larutan
ppm =
  
 
KELARUTAN
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu,
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain jenis zat terlarut,
jenis pelarut, temperatur, dan tekanan.
• a. Jenis Zat
Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur
dengan baik, sedangkan zat-zat yang struktur kimianya berbeda umumnya kurang
dapat saling bercampur (like dissolves like).
• b. Suhu
Kelarutan gas umumnya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi. Misalnya
jika air dipanaskan, maka timbul gelembung-gelembung gas yang keluar dari
dalam air, sehingga gas yang terlarut dalam air tersebut menjadi berkurang.
Kebanyakan zat padat kelarutannya lebih besar pada temperatur yang lebih tinggi.
• c. Tekanan
Perubahan tekanan pengaruhnya kecil terhadap kelarutan zat cair atau padat.
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi tergantung pada
banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan.
Dan sifat koligatif larutan ini memiliki 2 jenis sifat
1. Sifat Koligati Larutan Non-Elektrolit
Sifat larutan berbeda dengan sifat pelarut murninya. Terdapat empat sifat fisika yang penting
yang besarnya bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut tetapi tidak bergantung pada jenis
zat terlarutnya. Keempat sifat ini dikenal dengan sifat koligatif larutan. Sifat ini besarnya
berbanding lurus dengan jumlah partikel zat terlarut.
a. Tekanan Uap Larutan
Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarut murninya. Pada larutan ideal,
menurut hukum Raoult, tiap komponen dalam suatu larutan melakukan tekanan yang sama
dengan fraksi mol kali tekanan uap dari pelarut murni.
 PA = XA . P0A
PA = tekanan uap yang dilakukan oleh komponen A dalam larutan.
XA = fraksi mol komponen A.
P0A = tekanan uap zat murni A.
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
b. Titik Didih Larutan
Titik didih larutan bergantung pada kemudahan zat terlarutnya menguap. Jika zat terlarutnya lebih mudah menguap
daripada pelarutnya (titik didih zat terlarut lebih rendah), maka titik didih larutan menjadi lebih rendah dari titik didih
pelarutnya atau dikatakan titik didih larutan turun
Δtb = kb . m
• Δtb = kenaikan titik didih larutan.
• kb = kenaikan titik didih molal pelarut.
• m = konsentrasi larutan dalam molal.
c. Titik Beku Larutan
Penurunan tekanan uap larutan menyebabkan titik beku larutan menjadi lebih rendah dari titik beku pelarut murninya.
Hukum sifat koligatif untuk penurunan titik beku larutan berlaku pada larutan dengan zat terlarut atsiri (volatile)
maupun tak-atsiri (nonvolatile). Berdasar hukum tersebut, penurunan titik beku larutan dari titik beku pelarut murninya
berbanding lurus dengan molalitas larutan.
Δtf = kf . m
• Δtf = penurunan titik beku larutan.
• kf = penurunan titik beku molal pelarut.
• m = konsentrasi larutan dalam molal.
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
d. Tekanan Osmose Larutan
Peristiwa lewatnya molekul pelarut menembus membran semipermeabel dan
masuk ke dalam larutan disebut osmose. Tekanan osmose larutan adalah tekanan
yang harus diberikan pada larutan untuk mencegah terjadinya osmose (pada
tekanan 1 atm) ke dalam larutan tersebut. Hampir mirip dengan tekanan pada gas
ideal, pada larutan ideal, besarnya tekanan osmose berbanding lurus dengan
konsentrasi zat terlarut.
p =  = M. R. T
• π = tekanan osmose (atm).
• n = jumlah mol zat terlarut (mol).
• R = tetapan gas ideal = 0,08206 L.atm/mol.K
• T = suhu larutan (K).
• V = volume larutan (L).
• M = molaritas (M = mol/L).
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
2. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit memperlihatkan sifat koligatif yang lebih besar dari hasil
perhitungan dengan persamaan untuk sifat koligatif larutan nonelektrolit di atas.
Empat macam sifat koligatif larutan elektrolit adalah:
a)      Penurunan tekanan uap,
ΔP = i.P0.XA
b)      Kenaikan titik didih
 Δtb = i.kb.m
c)      Penurunan titik beku
Δtf = i.kf.m
d)      Tekanan osmose
 p =  = i. M. R. T

Anda mungkin juga menyukai