A. Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
bervariasi. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute,
relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang
tekanan dan suhu. Kelarutan zat padat dan cairan tidak terpengaruh oleh tekanan,
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air
minyak, dan asam asetat, akan tetapi jika menggunakan air biasanya tidak
disebutkan.
B. Konsentrasi larutan
Apabila zat terlarut banyak sekali, sedangkan pelarutnya sedikit, maka dapat
dikatakan bahwa larutan itu pekat atau kosentrasinya sangat tinggi. Sebaliknya bila
zat yang terlarut sedikit sedangkan pelarutrnya sangat banyak, maka dapat
dikatakan larutan itu encer atau kosentrasinya sangat rendah. Banyak cara untuk
dalam kuantitas pelarut (atau larutan). Dengan demikian, setiap sistem kosentrasi
1. Persentase (%), menyatakan jumlah zat terlarut (solut)dalam 100 gram larutan.
% terlarut = x 100%
2. Molaritas (M), yaitu jumlah mol zat terlarut setiap volume tertentu (1dm 2) larutan.
M=
M=
Molal =
Molal =
N=
5. Fraksi Mol
Fraksi mol suatu dalam larutan didefinisikan sebagai banyaknya mol (n) komponen
itu, dibagi dengan jumlah mol keseluruhan komponen dalam larutan itu. Dalam
C. Larutan Baku
Larutan baku adalah larutan yang kepekaannya diketahui dengan tepat dan
dapat dibuat melalui dua cara. Kedua cara tersebut masing-masing tergantung dari
penggunaan bahan baku. Bahan baku adalah bahan kimia yang dapat digunakan
standard solution).
Larutan baku primer yaitu larutan yang dapat diketahui kadarnya dan stabil
Larutan baku primer yang digunakan dalam titrasi asam basa oksalat, asam
dengan jalan pembekuan dengan larutan atau secara langsung tidak dapat
penyimpanan.