I. Tujuan Praktikum.
2.1 Larutan.
Larutan adalah campuran homogen dalam suatu campuran terdapat
molekul-molekul, atom-atom, ion-ion dan zat atau lebih disebut campuran,
karena susunannya dapat diubah-ubah disebut campuran homogen, karena
komponen-komponen penyusunnya telah kehilangan sifat fisiknya dan
susunannya sangat seragam sehingga tidak dapat diamati.
Contohnya : Larutan NaOH dan larutan eH3OH dalam Aquades.
Suatu larutan tersusun dari komponen pelarut (jumlahnya lebih
banyak). Serta komponen zat terlarut (jumlahnya sedikit).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain
adalah tekanan dan suhu. Kelarutan zat padat dan cairan tidak terpengaruh
oleh tekanan, sedangkan kelarutan gas-gas akan bertambah, apabila
tekanan diperbesar.
(Kimia I. Isfan Anshary).
X (terlarut) = n (terlarut)
n (terlarut) + n (pelarut)
X (Pelarut) = n (pelarut)
n (terlarut) + n (pelarut)
Dalam persentase fraksi mol dinyatakan sebagai mol persen.
(Kimia 2. Benny Karyandi)
2.4 Perbandingan antara berbagai skala konsentrasi
Skala konsentrasi molar dan normalitas sangat bermanfaat untuk.
Eksperimen volumetri dimana kuantitas zat terlarut dalam larutan dengan
volume bagian larutan itu. Skala normalitas sangat menolong dalam
membandingkan volume dua larutan yang diperlukan untuk bereaksi
secara kimia.
Keterbatasana skala normalitas adalah bahwa suatu larutan
mungkin mempunyai lebih dari satu nilai normalitas, bergantung pada
reaksi yang menggunakannya. Kosentrasi molar larutan sebaliknya
merupakan suatu bil tetap karena bobot molekul zat itu tidak bergantung
pada reaksi yang menggunakannya.
Skala fraksi mol sangat berguna dalam karya-karya teoritas karena
banyak sifat-sifat fisika larutan dapat dinyatakan dengan lebih jelas dalam
perbandingan jumlah molekul pelarut dan zat terlarut.
(Kimia Dasar E.G jerame L. Rossenberg)
Kimia volumetri yaitu pembuatan larutan baku. Zat murni di
timbang dengan teliti, kemudian di larutkan dalam laba ukur sampai
volume tertentu dengan tepat. Dimana normalitasnya diperoleh dengan
perhitungan larutan-larutan baku primer yaitu Natnium Oksalat, kalium
Bikromat, barak, Natrium Karbonat, kalium Iadida.
Zat-zat kimia yang dipakai untuk membuat larutan harus
memenuhi syarat.
1. Zat yang digunakan harus murni dan mempunyai rumus molekul yang
pasti.
2. Zat yang digunakan harus mempunyai berat ekuivalen yang pasti.
3. Zat yang digunakan mudah di keringkan.
4. Stabil dimana larutan baku primer dapat dipakai untuk menentukan
kadar larutan yang tidak diketahui.
(Nonimus 2008)
III. Alat dan Bahan.
3.1 Alat-alat
1. Neraca digital
2. labu ukur ukur 500 ml. 1000 ml
3. Kaca arloji
4. Spatula
Pengeceran.
V1.M1 = V2.M2
V.24.6 = 100.0,5
100.0,5
V1 =
24.6
V1 = 2,03 ml
5.2 Pembahasan
1. CH3OH dalam air
Campuran ini menghasilkan larutan standar. Campuran metanol
dengan air, masing-masing akan tetap mempertahankan sifat fisik baik
air maupun metil alkohol, keduanya bisa disebut pelarut atau sebagai
zat terlarut dan air sebagai pelarut. Metil alkohol dalam air merupakan
larutan tak pernah menjadi jernih.
VI. Kesimpulan
Salah satu pelarut yang paling penting bagi reaksi kimia adalah air, suatu
zat yang umum tapi merupakan pelarut yang baik untuk bermacam-macam zat
kimia baik yang berbentuk ion atau molekul.
Satuan umumnya adalah zat yang berada pada larutan dalam jumlah yang
besar sedangkan zat lainnya dianggap sebagai saluen. Pada larutan yang
mengandung air maka air tersebut selalu dianggap saluen walaupun jumlahnya
relatif sedikit.
Contoh :
NaOH 0.4 gram dan aquades 100 ml, kedua larutan ini berupa cairan
kedua-duanya. Sebagai zat terlarut atau pelarut, tetapi disini aquades
sebagai pelarut karena aquades lebih banyak dari NaOH, sedangkan
NaOH sebagai zat terlarut, larutan yang dihasilkan adalah larutan
standar.
Daftar Pustaka