KIMIA DASAR
Acara : ……
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
Disusun oleh :
Nama : ………………………………………………….
Hari/Tanggal : ………………………………………………….
Asisten : ……………........……………………………….
Acara : ……
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
Disusun oleh :
Nama : …………………………………......
No. Mhs : …………………………………......
Hari/Tanggal : …………………………………......
Asisten : …………...................................
Disahkan oleh :
Asisten praktikum
(..........................................................)
KREDIT NILAI LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
I PENDAHULUAN
JUDUL PERCOBAAN 1
TUJUAN PRAKTIKUM 4
II METODE
CARA KERJA 5
IV KESIMPULAN 10
V DAFTAR PUSTAKA 5
JUMLAH 80
Mengetahui,
Asisten
(………………………………) (…………….…………………)
I. PENDAHULUAN
A. Judul
Ekstraksi Pelarut
B. Tujuan
B.1 Mengenal suatu metode pemisahan kimia.
B.2 Memahami jenis-jenis metode ekstraksi.
B.3 Mengetahui kadar asam stearat pada PE dan alkohol.
B.4 Mengetahui volume NaOH yang digunakan saat titrasi.
B.5 Mengetahui perubahan warna sebelum dan sesudah titrasi
II. METODE
Alat: Bahan:
a. Buret a. Larutan sabun
b. Gelas ukur b. 10 ml Petroleum Eter
c. Erlenmeyer c. 5 ml NaCl jenuh
d. Pro pipet d. 10 ml H2O (aquades)
e. Pipet ukur e. 2 tetes PP
f. Corong f. 20 ml alkohol
g. Corong pisah g. Larutan NaOH 0,01 N
i. Gelas beker
j. Pipet tetes
B. Cara Kerja
Pada tahap satu, sebanyak 20 ml larutan sabun dimasukkan ke dalam
corong pisah, lalu ditambahkan dengan 10 ml Petroleum Eter dan dikocok selama
kurang lebih 10 menit. Setelah terjadi emulsi / busa, ditambahkan lagi 5 ml
larutan NaCl jenuh dan kembali dikocok selama kurang lebih 10 menit. Setelah
dikocok, larutan kemudian didiamkan terlebih dahulu, lalu dipisahkan antara
larutan PE dengan larutan sabun. Setelah itu, larutan PE ditaruh di dalam
erlenmeyer dan larutan sabun ditaruh di dalam gelas beker. Larutan sabun kembali
dimasukkan ke dalam corong pisah untuk diekstraksi dan percobaan diulangi
sebanyak tiga kali, hingga didapatkan volume PE sebanyak 30 ml.
Pada tahap kedua, larutan PE yang sebelumnya ada di dalam erlenmeyer
dimasukkan ke dalam corong pisah, lalu ditambahkan dengan 10 ml H2O (aquades)
dan 2 tetes PP sehingga warna larutan menjadi merah muda. Setelah itu, larutan
dikocok selama kurang lebih 10 menit kemudian didiamkan hingga kedua larutan
membentuk dua lapisan (terpisah). Larutan air dan PE dipisahkan, lalu larutan air
dibuang. Setelah itu, ditambahkan lagi 10 ml H2O dan 2 tetes PP, serta percobaan
dilakukan berulang kali hingga air tidak basa lagi (warnanya bening).
Pada tahap ketiga, larutan PE dari tahap kedua di dalam corong pisah
ditambahkan dengan 20 ml alkohol. Setelah itu, larutan dikocok selama kurang
lebih 10 ml lalu didiamkan. Larutan alkohol dan PE kemudian dipisahkan, larutan
alkohol dimasukkan ke dalam erlenmeyer 1, dan larutan PE dimasukkan ke
larutan ke dalam erlenmeyer 2. Larutan alkohol dan larutan PE masing-masing
ditambahkan 2 tetes PP, serta dititrasi dengan larutan NaOH 0,01 N yang terdapat
dalam buret. Setelah itu, dihitung kadar asam stearat dalam sabun. Kadar asam
stearat dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
A. Hasil Percobaan
% Asam Stearat
Alkohol = Vpengenceran sabun x NNaOH x V NaOH x BM asam stearat
VAlkohol x 100%
Berat sabun
Pada percobaan didapatkan kadar asam stearat dalam PE sebesar 8,34%,
sedangkan kadar asam stearat dalam alkohol sebesar 318,61%. Perbedaan
persentase yang signifikan ini terjadi karena asam stearat lebih mudah larut pada
alkohol dibandingkan dengan PE. Hal ini disebabkan karena, di dalam alkohol
terdapat gugus OH- dan asam stearat juga mempunyai gugus OH-, sehingga dapat
terjadi ikatan hidrogen yang menyebabkan daya larut asam stearat lebih besar ke
alkohol karena daya tariknya lebih kuat.
Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah reaksi antara C17H35COOH
dengan NaOH pada saat titrasi. Titrasi menggunakan indikator PP yang
menunjukkan perubahan warna pada trayek pH 8-10. NaOH yang merupakan basa
kuat akan membuat suasana basa pada titik akhir titrasi. Perubahan warna oleh PP
terlihat ketika ion stearat bereaksi sempurna dengan natrium sehingga terbentuk
sodium stearat dalam suasana basa. Selama titrasi berlangsung, ion stearat
(C17H35COOH-) bereaksi dengan ion natrium (Na+) membentuk sodium stearat.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
C17H35COOH- + Na+ C17H35COONa
Pada percobaan ini, proses ekstraksi pelarut menggunakan corong pemisah.
Pada saat larutan dikocok, tutup keran sesekali harus dibuka untuk menghindari
pecahnya corong pemisah akibat tekanan gas yang ditimbulkan dari pengocokan
larutan tersebut.
Pada percobaan ini berlaku hukum “Like Dissolves Like” yang menyatakan
bahwa larutan polar dan non polar tidak akan bercampur. Begitu juga dengan
larutan yang ekstraksi di dalam corong pemisah, dapat dilihat ketika petroleum
eter dicampurkan dengan aquades guna membasakan larutan tersebut. Setelah
larutan dikocok dan didiamkan beberapa saat akan terlihat dua larutan yang
memisah. Petroleum eter merupakan pelarut yang besifat senyawa polar
sedangkan alkohol pelarut yang memiliki fungsi yang sama dengan aquades
merupakan senyawa polar hal ini lah yang mengakibatkan terjadinya pemisahan
diantara kedua larutan tersebut.
Fungsi dari pengocokkan ini agar zat pelarut terdistribusi dalam kedua
pelarut yang tak saling campur. Larutan yang ada di dalam corong pisah setelah
diekstraksi didiamkan beberapa saat. Tujuannya adalah agar kedua larutan dalam
corong pisah dapat membentuk dua lapisan yang sudah benar-benar terpisah,yang
pada langkah selanjutnya kedua larutan akan dipisahkan. Pada percobaan
dilakukan pencucian berulang kali dengan ditambahkan aquades, fungsinya untuk
menghilangkan sifat basa dari PE yang dapat ditandai dengan perubahan warna
indikator PP dari yang berwarna merah muda hingga menjadi bening.
Aquades sendiri merupakan pelarut yang digunakan sebagai pelarut yang
mudah larut dalam sabun, dan sebagai pelarut sabun yang masih terlarut pada PE.
Petroleum eter berfungsi sebagai pengikat asam lemak pada sabun. Pada
percobaan digunakan NaOH yang berfungsi sebagai titran yang digunakan pada
tahap akhir ekstraksi pelarut. Larutan NaCl yang digunakan berperan sebagai
emulgator bagi PE (non polar) dan air sabun (polar).
Setelah lapisan PE tidak bersifat basa (berwarna bening), ditambahkan
alkohol ke dalam corong pemisah. Alkohol berfungsi untuk membantu pengikatan
asam stearat oleh PE. Alkohol sebagai pelarut polar akan menarik zat lain yang
bersifat asam sehingga asam stearat yang merupakan senyawa non polar terikat
oleh PE yang merupakan pelarut non polar.
IV. KESIMPULAN
Amiarsih, D., Yulianingsih, dan S.D., Sabari. 2006. Pengaruh Jenis dan
Perbandingan Pelarut terhadap Hasil Ekstraksi Minyak Atsiri Mawar.
Jurnal Hortikultura 16(4): 356-359.
Anonim. 2006. Asam Stearat.
http://pustan.bpkimi.kemenperin.go.id/files/SNI%2006-2885-1992.PDF.
Diakses pada tanggal 7 Oktober 2014.
Arni, Arnianty. 2012. Ekstraksi Digesti.
https://www.academia.edu/5487094/Ekstraksi_Digesti. Diakses pada
tanggal 7 Oktober 2014.
Dayat, Suryana. 2013. Cara Membuat Sabun. CreateSpace, USA.
Kristianti, A. N. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Airlangga University Press, Surabaya.
Lumantow, Chindy Alies Chinthya. 2013. Ekstraksi.
http://nurul.kimia.upi.edu/arsipkuliah/web2013/1106139/blog-single-with
image-ekstraksi.html. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2014.
Makfoeld, Djarir. 2006. Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi. Kanisius, Yogyakarta.
Meles, Dewa Ketut. 2012. Farmakologi Obat Herbal.
http://repo.unair.ac.id/data/bahan_kuliah/fkh/12%20FARMAKOLOGI%
0BAT%20HERBAL.ppt. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2014.
Pudjaatmaka. 2002. Kamus Kimia. Balai Pustaka, Jakarta.
Purba, C.Y.C. 2011. Ekstraksi.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53776/BAB%20I
%2Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=2. Diakses pada tanggal 7 Oktober
2014.
Tuminah, Sulistyowati. 2009. Efek Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak tak
Jenuh “Trans” terhadap Kesehatan.
http://bpk.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/751/1685
Diakses pada tanggal 7 Oktober 2014.
Williams, D.F. 1981. Extraction with Supercritical Gases. Chem. Engineering Sci.
36(11): 1769-1788.
LAMPIRAN
Diketahui:
Vol. pengenceran sabun = 400 ml
Vol. PE = 30 ml
Vol. Alkohol = 20 ml
Vol. NaOH (titrasi PE) = 1,1 ml
Vol. NaOH (titrasi alkohol) = 28 ml
Berat sabun = 500 mg
N NaOH = 0,01 N
BM asam stearat = 284,47
Ditanya:
1. % Asam stearat dalam PE?
2. % Asam stearat dalam alkohol?
Perhitungan:
1. Kadar asam stearat dalam PE