Anda di halaman 1dari 2

2.

5 Tambahan Simbol-Simbol Keselamatan Kerja dari Bahan-Bahan Berbahaya di Laboratorium


1. Bahan Kimia Mudah Meledak

2. Cairan Kimia Mudah Terbakar

3. Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya

4. Bahan yang Memancarkan Radiasi Radioaktif, Sinar X, Sinar UV dll


5. Bahan Kimia gas Berbahaya kalau Terhirup

6. Bahan Kimia Gas yang Mudah terbakar

2.6 Lembaran Pengamanan MSDS (Material Safety Data Sheet)


1. Lembaran pengamanan MSDS yang bertujuan untuk membantu para petugas
laboratorium kimia untuk mengenali akan potensi bahaya yang mungkin timbul waktu
akan menggunakan suatu bahan kimia.
2. Lembaran pengamanan MSDS berisikan sifat-sifat fisik dan kimia suatu bahan kimia, tata
cara dalam menangani jika sewaktu waktu terjadi kecelakaan dalam keadaan darurat.
3. Dikeluarkan oleh pabrik yang mengeluarkan bahan tersebut
4. Lembaran pengamanan MSDS terdiri dari 16 bagian yang berisi beberapa cntoh,
diantaranya :
1. Nama umum bahan kimia, misalnya aseton dan nomor telpon dalam keadaan
darurat yang dapat dihubungi.
2. Kadar kandungan bahan kimia, misalnya aseton 99%.
3. Penampakan secara fisik, misalnya aseton itu bening dan tidak berwarna, potensi
bahaya terbesar yang dapat ditimbulkan bahan kimia, misalnya untuk aseton bisa
terjadi luka pada mata, dan kalau gasnya terhirup dapat membuat pusing dan
ngantuk.
4. Pertama yang harus dilakukan jika terjadi keadaan bahaya, misalnya jika mata
terkena aseton maka segera mata harus diguyur dan cuci dengan air selama ± 15
menit.
5. Alat pemadam kebakaran yang sesuai misalnya berisi bahan kimia kering, karbon
dioksida, dan busa.
6. Prosedur yang harus diikuti untuk menghindarkan bahan kimia setelah terjadi
kecelakaan, meliputi pembersihan tumpahan dan peralatan keamanan yang harus
dikenakan oleh petugas.
7. Informasi mengenai apakah bahan kimia ini mudah terbakar, resiko meledak dan
beresiko membentuk senyawa peroksida. Misalnya hidrogen peroksida (H2O2) bisa
membuat kerusakan lensa mata, luka lambung, muntah dan luka bakar. Namun H2O2
dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Senyawa lain adalah asam peroksid dan garam
peroksida.
8. Memberikan informasi mengenai peraturan diambang batas maksimum
dilingkungan ( untuk aseton misalnya tidak lebih dari 500 ppm )serta peralatan atau
situasi khusus yang ada bila bekerja dengan bahan kimia tersebut (untuk aseton
harus ada ventilasi udara).
9. Informasi sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan kimia. Sifat-sifat ini meliputi wujud
bahan pada temperatur kamar, penampakan fisik, bau, pH, tekanan uap pada
temperatur kamar, kekentalan titik leleh, suhu dekomposit, kelarutan, berat
molekul, dan rumus molekul.
10. Informasi tentang stabilitas dan reaktifitas. Kondisi-kondisi agar bahan stabil dan
kondisi-kondisi yang harus dihindari. Misalnya tidak boleh bercampur dengan bahan
lain. Misalnya aseton sangat mudah mengoksidasi bahan lain ).
11. Informasi mengenai bahan kimia bersifat karsinogenik ( memicu pertumbuhan sel-
sel kanker).
1. Epidemik :timbulnya penyakit pada sekelompok orang secara
bersamaan.
2. Mutagenik : menyebabkan perubahan kromosom yang dapat merubah
keturunan, genetik.
3. Teratogenik :mepengaruhI perubahan atau pertumbuhan embrio.
12. Informasi efek bahan kimia terhadap lingkungan ( LC 50 terhadap ikan), terdegradasi
atau tidak.
13. Informasi yang berkaitan dengan limbah. Misalnya apakah bahan kimia sebagai
limbah B3 ( bahan beracun dan berbahaya).
14. Informasi mengenai transport. Meliputi nomor pengiriman dan klasifikasi tata cara
pengepakannya ( klasifikasi grup II ) yang erat hubungannya dengan kerusakan
barang.
15. Informasi mengenai benda bahaya bahan kimia yang lain. Misalnya bahan mudah
terbakar.
16. Informasi tambahan yang lain. Misalnya nomor dan tanggal penerbitan MSDS.

Anda mungkin juga menyukai