Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN LARUTAN CuSO4 0,2 M 250 mL

Oleh :

Kelompok 1

1. Romita Erika Narestifuri (18030194010)


2. Muhamad Bagus Tri Laksono (18030194011)
3. Sisilia Fil Jannati (18030194012)
4. Syafira Humairoh (18030194013)

PKB 2018

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2019
A. JUDUL PRAKTIKUM : PEMBUATAN LARUTAN CuSO4 0,2 M 250 mL
B. TUJUAN : 1. Membuat larutan CuSO4 0,2 M 250 mL
C. DASAR TEORI :
A. Senyawa CuSO4

Kristal CuSO4·5H2O Bubuk anhidrat CuSO4

Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah sebuah senyawa


kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini eksis di bumi dengan
kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau
pucat atau abu-abu putih, sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO 4·5H2O),
berwarna biru terang.

Sifat-sifat

Tembaga(II) sulfat pentahidrat akan terdekomposisi sebelum mencair pada 150 °C,


akan kehilangan dua molekul airnya pada suhu 63 °C, diikuti 2 molekul lagi pada
suhu 109 °C dan molekul air terakhir pada suhu 200 °C. Kelarutan dalam air 317
g/L pada 20 °C.

Pada suhu 650 °C, tembaga (II) sulfat akan terdekomposisi menjadi tembaga(II)


oksida (CuO) dan belerang trioksida (SO3).

Warna tembaga(II) sulfat yang berwarna biru berasal dari hidrasi air. Ketika
tembaga(II) sulfat dipanaskan dengan api, maka kristalnya akan terdehidrasi dan
berubah warna menjadi hijau abu-abu.

B. Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam solute
(terlarut). Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O),
selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat.
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan  suatu gas dengan gas lainnya.
Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran
gas adalah homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan
melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagian cairan adalah
air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan padatan adalah padatan-padatan
dalam mana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari
komponen lainnya
C. Pembuatan Larutan
Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari
bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaaan
atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada
tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan
kepekaan larutan adalah  molaritas, molalitas, normalitas, persen massa, persen
volume, persen berat per volume.

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut yang terdapat di dalam sejumlah
tertentu pelarut atau larutan salah satu satuan konsentrasi yang paling umum dalam
kimia adalah molaritas (M) atau konsentrasi molar yaitu menunjukkan jumlah mol
zat terlarut dalam setiap liter larutan.

m = mol zat terlarut / liter larutan (L)

Prosedur dalam melakukan proses pengenceran adalah penambahan lebih


banyak pelarut ke dalam sejumlah tertentu kelarutan akan mengubah (mengurangi)
konsentrasi larutan tanpa mengubah jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam
larutan.

mol zat terlarut sebelum pengenceran = mol zat terlarut setelah pengenceran

karena molaritas didefinisikan sebagai mol zat terlarut dalam satu liter larutan
maka jumlah mol zat terlarut adalah
mol zat terlarut = mol zat terlarut / liter larutan x volume larutan

atau

M x V = mol zat terlarut

Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut. Satuan
molal tidak tergantung pada suhu dan biasanya digunakan untuk menyatakan
banyaknya partikel zat terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut. Jika 1 gram zat
terlarut dilarutkan dalam pelarut, maka kemolalan (m) larutan dirumuskan :

m = mol zat terlarut / kg pelarut

atau

m = w / Bm x 1000 / p

Normalitas (N) dan berat ekivalen (BE) adalah banyaknya gram atau berat
ekivalen (BE) zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan.

Rumus Normalitas :

N = m / BE x 1000 / mL

atau

Mr / ion H+ atau ion OH ֿ

Dimana massa dalam bentuk gram, BE dengan satuan gram/mol dan volume
(L) . Berat ekivalen dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi sebagai berikut :

BE = Mr / banyaknya atom H yang dilepas atau diterima

Dalam reaksi netralisasi, setiap senyawa akan melepaskan atau menerima atom
hydrogen. Jadi berat ekivalen (BE) berdasarkan reaksi netralisasi (asam basa) dapat
ditentukan sebagai berikut :

BE = Mr / banyaknya atom H yang dilepas atau diterima

Berat ekivalen suatu senyawa dalam pengendapan dan pengomplekan


ditentukan oleh valensi dari senyawa tersebut
BE = Mr / valensi senyawa tersebut

Berat ekivalen dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya


elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi oksidasi atau reduksi.

BE = Mr / banyaknya eֿ yang dilepas atau diikat

D. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Labu ukur 250 mL 1 buah
2. Gelas kimia 100 mL 1 buah
3. Gelas ukur 25 mL 1 buah
4. Corong kaca kecil 1 buah
5. Botol semprot 1 buah
6. Pipet tetes 1 buah
7. Neraca analitik 1 buah
 Bahan :
1. Aquades secukupnya
2. CuSO4.5H2O 12,475 gram

E. PROSEDUR KERJA
Ditambahkan aquades hingga tanda batas

Dibilas gelas dan corongnya

corong
Dipindahkan ke dalam labu ukur dengan

aquades
Dilarutkan di dalam gelas kimia dengan

Ditimbang sesuai dengan perhitungan

Dihitung massa yang diperlukan


Larutan CuSO4 0,2 M

CuSO4.5H2O padatan
F. DATA PENGAMATAN

No. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan


Sebelum Sesudah
Perc
1.  Kristal  Aquades Kristal
CuSO4.5H2O
padatan CuSO4.5H2O tidak CuSO4.5H2O(s) + H2O(l)  CuSO4.5H2O
berwarna berwarna CuSO4.5H2O(aq) apabila dijadikan
1. Dihitung massa yang diperlukan biru  kristal larutan menjadi
2. Ditimbang sesuai dengan  Aquades CuSO4.5H2O larutan
perhitungan tidak + aquades : CuSO4.5H2O
3. Dilarutkan di dalam gelas kimia berwarna larutan berwarna biru.
dengan aquades berwarna Massa
4. Dipindahkan ke dalam labu ukur biru CuSO4.5H2O yang
dengan corong diperlukan untuk
5. Dibilas gelas dan corongnya membuat larutan
6. Ditambahkan aquades hingga CuSO4.5H2O 0,2 M
tanda batas 250 mL adalah
sebesar 12,475
Larutan CuSO4 gram
0,2 M
G. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Telah dilakukan percobaan pembuatan larutan CuSO4.5H2O 0,2 M 250 mL
bertempat di laboratorium kimia dasar pada tanggal 19 November 2019. Langkah
pertama yang dilakukan adalah menimbang padatan CuSO4.5H2O yang berbentuk
kristal bewarna biru dengan menggunakan peralatan yaitu spatula, gelas kimia 100
mL dan neraca analitik. Penimbangan dilakukan menggunakan neraca analitik
bertujuan untuk ketelitian dan ketepatan dalam penimbangan sehingga konsentrasi
yang didapatkan sesuai dan tepat. CuSO4.5H2O ditimbang terlebih dahulu gelas kimia
pada neraca analitik yang bertujuan untuk mengetahui massa CuSO4.5H2O yang
memiliki keakuratan yang tinggi, penimbangan itu menghasilkan massa gelas kimia
yaitu sebesar 65,3780 selanjutnya dikalibrasi agar massa CuSO4.5H2O yang
dibutuhkan tepat pada saat penimbangan. Lalu dimasukkan serbuk CuSO4 sebanyak
12,475 gram dalam gelas kimia. Setelah dilakukan penimbangan, serbuk dalam gelas
kimia ditambahkan aquades tak berwarna sebanyak ± 80 mL yang bertujuan untuk
proses pelarutan CuSO4.5H2O karena kristal CuSO4.5H2O memerlukan waktu cukup
lama untuk dapat larut dalam air dingin. Kemudian dilakukan proses pengadukan agar
semua kristal CuSO4.5H2O larut secara sempurna dan homogen. Setelah semua kristal
CuSO4.5H2O larut didalam air, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah
memindahkan larutan CuSO4.5H2O kedalam labu ukur 250 mL , dimasukkan dengan
corong kaca agar memudahkan proses pemindahan . Dilanjutkan penambahan
aquades sampai tanda batas yang bertujuan agar konsentrasi larutan yang ditetapkan
dan ditentukan benar benar akurat. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :

CuSO4.5H2O(s) + H2O(l)  CuSO4.5H2O(aq)


Selanjutnya dilakukan pengocokan minimal 20 kali yang bertujuan agar terbentuk
laruan yang homogen secara sempurna dilanjutkan dengan proses inventaris larutan
yaitu dengan meimdahkan larutan CuSO4 yang berada pada labu ukur kedalam wadah
botol yang lebih besar dimasukkan dengan corong kaca agar mudah untuk
dipindahakan setelah dipindahkan dilakukan pelabelan pada botol untuk memudahkan
pada saat dibutuhkan.
H. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Kristal CuSO4.5H2O apabila dijadikan larutan menjadi larutan CuSO4.5H2O


berwarna biru.
2. Massa CuSO4.5H2O yang diperlukan untuk membuat larutan CuSO4.5H2O 0,2
M 250 mL adalah sebesar 12,475 gram
I. DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Edisi ke3 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga(II)_sulfat) diakses pada Jumat. 22


November 2019. Pukul 18.40 WIB.

J. LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Pembuatan larutan CuSO4

FOTO KETERANGAN
Ditimbang 12,475 gram padatan CuSO4
dengan teliti menggunakan neraca
analitik
Dilarutkan padatan CuSO4 pada gelas
kimia dengan menggunakan aquades

Dipindahkan larutan CuSO4 ke dalam


labu ukur 100 mL
Diencerkan sampai tanda batas

Dikocok secara homogen agar


tercampur sempurna
Dipindahkan ke wadah seperti
digambar untuk melakukan labelling
dengan menuliskan nama senyawa
beserta tanggal pembuatan larutannya
PERHITUNGAN

Diketahui : Konsentrasi CuSO4.5H2O = 0,2 M

V CuSO4.5H2O = 250 mL

Mr CuSO4.5H2O = 259,5

Ditanya : massa CuSO4.5H2O yang diperlukan=…?

Jawab :

massa 1000
M= ×
Mr V ( mL)

massa 1000
0,2= ×
249,5 250

0,2× 249,5
Massa =
4

Massa = 12,475 gram

Jadi massa yang diperlukan untuk membuat larutan CuSO4.5H2O 0,2 M 250 mL
adalah sebanyak 12,475 gram.

Anda mungkin juga menyukai