Oleh :
Kelompok 1
PKB 2018
JURUSAN KIMIA
2019
A. JUDUL PRAKTIKUM : PEMBUATAN LARUTAN CuSO4 0,2 M 250 mL
B. TUJUAN : 1. Membuat larutan CuSO4 0,2 M 250 mL
C. DASAR TEORI :
A. Senyawa CuSO4
Sifat-sifat
Warna tembaga(II) sulfat yang berwarna biru berasal dari hidrasi air. Ketika
tembaga(II) sulfat dipanaskan dengan api, maka kristalnya akan terdehidrasi dan
berubah warna menjadi hijau abu-abu.
B. Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam solute
(terlarut). Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O),
selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat.
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya.
Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran
gas adalah homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan
melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagian cairan adalah
air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan padatan adalah padatan-padatan
dalam mana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari
komponen lainnya
C. Pembuatan Larutan
Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari
bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaaan
atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada
tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan
kepekaan larutan adalah molaritas, molalitas, normalitas, persen massa, persen
volume, persen berat per volume.
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut yang terdapat di dalam sejumlah
tertentu pelarut atau larutan salah satu satuan konsentrasi yang paling umum dalam
kimia adalah molaritas (M) atau konsentrasi molar yaitu menunjukkan jumlah mol
zat terlarut dalam setiap liter larutan.
mol zat terlarut sebelum pengenceran = mol zat terlarut setelah pengenceran
karena molaritas didefinisikan sebagai mol zat terlarut dalam satu liter larutan
maka jumlah mol zat terlarut adalah
mol zat terlarut = mol zat terlarut / liter larutan x volume larutan
atau
Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut. Satuan
molal tidak tergantung pada suhu dan biasanya digunakan untuk menyatakan
banyaknya partikel zat terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut. Jika 1 gram zat
terlarut dilarutkan dalam pelarut, maka kemolalan (m) larutan dirumuskan :
atau
m = w / Bm x 1000 / p
Normalitas (N) dan berat ekivalen (BE) adalah banyaknya gram atau berat
ekivalen (BE) zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan.
Rumus Normalitas :
N = m / BE x 1000 / mL
atau
Dimana massa dalam bentuk gram, BE dengan satuan gram/mol dan volume
(L) . Berat ekivalen dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi sebagai berikut :
Dalam reaksi netralisasi, setiap senyawa akan melepaskan atau menerima atom
hydrogen. Jadi berat ekivalen (BE) berdasarkan reaksi netralisasi (asam basa) dapat
ditentukan sebagai berikut :
E. PROSEDUR KERJA
Ditambahkan aquades hingga tanda batas
corong
Dipindahkan ke dalam labu ukur dengan
aquades
Dilarutkan di dalam gelas kimia dengan
CuSO4.5H2O padatan
F. DATA PENGAMATAN
J. LAMPIRAN
DOKUMENTASI
FOTO KETERANGAN
Ditimbang 12,475 gram padatan CuSO4
dengan teliti menggunakan neraca
analitik
Dilarutkan padatan CuSO4 pada gelas
kimia dengan menggunakan aquades
V CuSO4.5H2O = 250 mL
Mr CuSO4.5H2O = 259,5
Jawab :
massa 1000
M= ×
Mr V ( mL)
massa 1000
0,2= ×
249,5 250
0,2× 249,5
Massa =
4
Jadi massa yang diperlukan untuk membuat larutan CuSO4.5H2O 0,2 M 250 mL
adalah sebanyak 12,475 gram.