Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
KINETIKA KIMIA

Nama : Khoiriyah Nur Anuroniyah


NIM : 2108016076
Dosen pengampu : Abdul Malik, M. Si
Asisten Dosen: Syifara Chika
Fatimah Azzahro
Kelompok : 7( Kloter 2 )

BIO 1-C

LABORATORIUM IPA TERPADU


PROGRAM STUDI BIOLOGI S-1
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2021
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum : Praktikan mampu menjelaskan tanda-tanda reaksi
serta mampu menentukan laju dan orde reaksi.
2. Waktu praktikum : Kamis, 11 November 2021.
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Kimia dasar, lantai 2, Fakultas Sains
dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang.

B. DASAR TEORI

Kinetika kimia adalah studi tentang laju reaksi, perubahan konsentrasi reaktan
(atau produk) sebagai fungsi dari waktu Reaksi dapat berlangsung dengan laju yang
bervariasi, ada yang serta merta, perlu cukup waktu (pembakaran) atau waktu yang
sangat lama seperti penuaan, pembentukan batubara dan beberapa reaksi peluruhan
radioaktif ( Sri Handayani, 2013 ).

Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi antara lain:Konsentrasi, molekul-


molekul harus bertumbukan agar terjadi reaksi dalam konteks ini laju reaksi proporsional
dengan konsentrasi reaktan; Keadaan fisik, molekul-molekul harus bercampur agar dapat
bertumbukan; Temperatur, molekul harus bertumbukan dengan energi yang cukup untuk
bereaksi heterogen(Sri Handayani, 2013)Adanya Katalis, Katalis dapat mempercepat
terjadinya reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi dari reaksi tersebut,
serta berperan meningkatkan jumlah tumbukan yang efektif( Murphy, 2009 ).

Berdasarkan fasa dari katalis dan senyawa yang bereaksi, katalis dibagi dua:
Katalis homogen dan Katalis heterogen.
1. Katalis Homogen
Fase katalis sama dengan fase reaktan Katalis mempercepat laju reaksi kimia
dengan cara menurunkan energi aktivasi reaksi Contoh : hidrogen peroksida terurai
sangat lambat, 2 H2O2 (aq) → 2 H2O(l) + O2 (g) tetapi dengan adanya ion Brreaksi
dekomposisi berjalan sangat cepat :
2 Br- (aq) + H2O2 (aq) + 2 H+ (aq) → Br2 (aq) + 2 H2O(l) Br2 (aq) + H2O2 (aq) → 2
Br- (aq) + 2 H+ (aq) + O2 (g).
2. Katalis Heterogen
Fase katalis berbeda dari fase reaktan, seperti katalis berbentuk padatan dan
reaktannya gas atau cairan Tahap awal adalah adorpsi (ikatan molekul reaktan pada
permukaan katalis) Molekul teradsorpsi pada sisi aktif katalis Spesies teradorpsi (atom
atau ion) adalah sangat reaktif Contoh : reaksi katalisis hidrogenasi etilen : C2H4 (g) +
H2 (g) → C2H6 (g) H = −136kJ/mol ( Murphy, 2009 )
C. METODOLOGI
1. Alat

No. Nama alat Jumlah


1 Pipet tetes 8 buah
2 Gelas ukur 8 buah
3 Tabung reaksi 8 buah
4 Stopwatch 1 buah

2. Bahan

No Nama bahan
1 Aquades
2 Logam Magnesium (Mg)
3 Pb asetat (Pb(CH3COO)2)
4 Asam klorida (HCl)
5 Natrium Hidroksida (NaOH)
6 Asam Sulfat (H2SO4)
7 Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)

3. Material Safety Data Sheet

a) Logam Magnesium (Mg)

Keadaan fisik : padatan


Massa atom : 24,305 u
Titik lebur : 650°C
Jari-jari Van der Waals: 173 pmt
Kepadatan : 1,738 g/cm³.
Bau : Tidak berbau
Warna : Abu-abu mengkilap

b) Pb asetat (Pb(C2H3O2)2)
Keadaan fisik : Cairan
Kepadatan : 3,25 g/cm
Bau : Agak seperti cuka
Warna : Tidak berwarna.
Massa molar : 325,29 g/mol
Titik lebur : 280°C
Titik didih : Berdekomposisi

c) Asam klorida ( HCl )


Keadaan fisik : cairan
Bau : pedas
Warna : tak berwarna
Titik didih : 108,58 ℃
Titik lebur : -26,25 ℃

d) Natrium Hidroksida (NaOH)

Keadaan fisik : cairan


Bau : Tidak berbau
Warna : Putih
Massa molar : 39,9971 g mol−1
Titik lebur : 323 °C (613 °F; 596 K)4
Titik didih : 1388 °C (2530 °F; 1661 K)4

e) Asam Sulfat (H2SO4)

Keadaan fisik : cairan


Warna : bening
Massa molar : 98,079 g/mol
Bau : tidak berbau
Titik lebur : 10°C
Titik didih : 337°C

f) Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)


Keadaan fisik : cairan
Bau : tidak berbau
Warna : biru terang
Massa molar : 159,609 g/mol
Titik lebur : 110°C
Titik didih : -

Tindakan Pertlongan Pertama bila terkena bahan kimia diatas :


• Mata : segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit,
sesekali mengangkat kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis
segera.

• Kulit : dapatkan bantuan medis segera. Segara basuh kulit dengan banyak air
selama minimal 15 menit sambil melepas pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi.

• Tertelan : dapatkan bantuan medis segera. JANGAN memaksakan muntah,


jika sadar dan waspada, bilas mulut dan minum 2-4 cangkir susu atau air.
• Inhalasi : dapatkan bantuan medis segera. Hapus dari paparan dan segera
pindah ke udara segar. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jangan
menggunakan resuitasi mulut ke mulut jika korban menelan atau menghirup
zat tersebut; menginduksi pernapasan buatan dengan masker saku yang
dilengkapi dengan katup satu arah atau perangkat medis pernapasan yang tepat
lainnya.

• Catatan untuk dokter : perlakukan secara simtomatis dan suportif.

4. Prosedur kerja

a. Mengenal jenis-jenis reaksi

o Siapkan 4 tabung reaksi, beri label dan isi tabung dengan


reaktan:
o NaOH dan H2SO4; Pb-asetat dan HCl; HCl dan CuSO 4; aquades
dan logam Mg
o Catat apa yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi
tersebut. Apakah terjadi reaksi? Jika iya, gejala apa yang
muncul?

b. Kinetika reaksi logam Mg dengan HCl

o Siapkan pita logam Mg dengan panjang 0,5 cm sebanyak 4 buah.


o Siapkan larutan HCl 2,5 M. Dari larutan tersebut, buatlah larutan
HCl dengan konsentrasi 2,0 M; 1,5 M; dan 1M.
o Siapkan 4 tabung reaksi, beri label, lalu masukkan keempat
larutan HCl yang berbeda konsentrasinya ke dalam 4 tabung
reaksi tersebut.
o Masukkan sepotong logam Mg ke tabung pertama, bersamaan
dengan itu hidupkan stopwatch. Ketika Mg habis, matikan
stopwatch.
o Ulangi dengan menggunakan larutan dengan konsentrasi yang
berbeda, masing- masing diulang 2 kali.

D. HASIL PENGAMATAN
1) Mengenal jenis-jenis reaksi.
No Reakta Reaktan 2 Gejala Persamaan
tabu n1 reaksi
ng

Terbentuk gelembung- NaOH(aq) + H2SO4(aq)


1 H2SO4 → Na2SO4(aq) +
NaOH gelembung dan warna tetap H2O(aq)

2 HCl Terjadi endapan berwarna (Pb(C2H3O2)2(aq) +


Pb asetat HCl(aq)
putih →PbCl2(aq) +
CH3COOH(aq)

Warna larutan yang semula


3 CuS biru tua (terang ) berubah HCl + CuSO4
HCl → H2SO4(aq) +
O4 menjadi biru muda (pucat) CuCl2(aq)
dan terbentuk gelembung

4 Aquades Terdapat sedikit gelembung H2O(aq) + Mg(s)→


Mg
pada logam(Mg) Mg(OH)2 + H2

2) Kinetika reaksi logam Mg dengan HCl


Percobaan 1 Percobaan Keterangan
No [HCl] 2
tabu t 1/t t 1/t
ng (deti (deti
k) k)
1 2,5 M 17 0,059 M/s 26 0,038
M/s Timbul
30 0,033 M/s 37 0,027
2 2M M/s gelembung dan
49 0,020 M/s 54 0,018 gas H2
3 1,5 M M/s
218 0,0045 M/s 373 0,0026
4 1M M/s
Keterangan :
Laju reaksi (v) = 1/t

E. PEMBAHASAN

1. Mengenal jenis-jenis reaksi


Pada percobaan pertama direaksikan larutan NaOH dengan H 2SO4
menghasilkan larutan Natrium sulfat (Na2SO4) yang membentuk gelembung
gas akan tetapi warnanya tidak berubah. H2SO4 merupakan salah satu asam kuat
sedangkan NaOH merupakan basa kuat, jika keduanya direaksikan maka akan
menghasilkan reaksi netralisasi. Hasil dari reaksi netralisasi ini adalah garam.
Pada percobaan kedua direaksikan Pb asetat dengan asam klorida(HCl)
terjadi perubahan reaksi kimia, warna menjadi putih susu dan memiliki
endapan. Dari reaksi larutan Pb asetat dan larutan HCl menghasilkan endapan
PbCl2 dengan larutan CH3COOH. Reaksi ini disebut reaksi endapan.
Pada percobaan ketiga Asam klorida (HCl) direaksikan dengan larutan
tembaga sulfat (CuSO4) menghasilkan asam sulfat (H2SO4) dan tembaga
klorida (CuCl2). Pada pereaksian kedua larutan tersebut membentuk gelembung
gas dan perubahan warna dari biru tua (cerah) menjadi biru muda (pekat).
Reaksi ini disebut reaksi pembentukan gas.
Pada percobaan keempat direaksikan cairan aquades (H 2O) dengan logam
magnesium (Mg) menghasilkan Magnesium hidroksida dan larutan dihidrogen.
Terbentuk sedikit gelembung di area logam dengan waktu yang singkat dan
warna larutan yang tidak berubah. Magnesium hidroksida yang dihasilkan dari
pereaksian tersebut digunakan untuk ikut menetralkan asam lambung.
2. Kinetika reaksi logam Mg dengan HCl
Pembahasan kedua pada materi praktikum kinetika kimia adalah dengan
pereaksian logam Magnesium (Mg) dengan 4 larutan HCl yang masing-masing
memiliki konsentrasi yang berbeda, antara lain 1 M, 1,5 M, 2 M, dan 2,5 M.
4 buah potongan kecil logam Magnesium secara bersamaan dimasukkan
kedalam 4 tabung reaksi yang berisikan larutan HCl dengan konsentrasi yang
berbeda, Tabung 1 (1M), Tabung 2 (1,5M), Tabung 3 (2M), dan tabung 4
(2,5M), dilakukan percobaan sebanyak 2 kali. Pada Tabung 1 yang berisikan
larutan HCl 1M terbentuk gelembung gas berlangsung selama 218 detik,
kemudian tabung 2 yang berisikan larutan HCl 1,5M terbentuk gelembung yang
berlangsung selama 49 detik, lalu tabung 3 yang berisi larutan HCl 2M
terbentuk gelembung gas yang berlangsung selama 30 detik, dan tabung 4 yang
berisi larutan HCl 2,5M terbentuk gelembung gas yang berlangsung selama 67
detik.
Kemudian dilakukan percobaan kedua, pada percobaan kedua Tabung 1
yang berisikan larutan HCl 1M terbentuk gelembung gas berlangsung selama
138 detik, kemudian tabung 2 yang berisikan larutan HCl 1,5M terbentuk
gelembung yang berlangsung selama 121 detik, lalu tabung 3 yang berisi larutan
HCl 2M terbentuk gelembung gas yang berlangsung selama 52 detik, dan
tabung 4 yang berisi larutan HCl 2,5M terbentuk gelembung gas yang
berlangsung selama 17 detik.
Dari pembahasan tersebut, menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi
mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar konsentrasi pereaksi, maka laju
reaksi semakin cepat. Sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka laju
reaksi semakin lambat. Sedangkan semakin besar konsentrasi pereaksi, waktu
yang diperlukan untuk selesai bereaksi semakin cepat. Sebaliknya semakin
kecil konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi
semakin lama.
Persamaan reaksinya :
Mg (s) + 2HCl (aq) -> MgCl2 (aq) + H2 (g)

F. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan gejala yang
ditimbulkannya. Antara lain :
- larutan NaOH direaksikan dengan H2SO4 menghasilkan larutan Natrium
sulfat (Na2SO4) menunjukkan reaksi netralisasi
- Pb asetat direaksikan dengan asam klorida(HCl) HCl menghasilkan
endapan PbCl2 dengan larutan CH3COOH menunjukkan reaksi endapan.
- Asam klorida (HCl) direaksikan dengan larutan tembaga sulfat (CuSO 4)
menghasilkan asam sulfat (H2SO4) dan tembaga klorida (CuCl2),
menunjukkan reaksi pembentukan gas.
2. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi
pereaksi. Semakin besar konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin cepat.
Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin lambat.
Semakin besar konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi
semakin cepat. Sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksi, waktu yang
diperlukan untuk selesai bereaksi semakin lama.
Persamaan reaksinya :

Mg (s) + 2HCl (aq) -> MgCl2 (aq) + H2 (g)


DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri. 2013. Laju dan mekanisme dalam reaksi kimia. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta.
Brown, LeMay, Bursten, Murphy. 2009. Chemistry The Central Science, 11th eds :
Pearson Educational International.
Purba, Michael. 2004. KIMIA UNTUK SMA KELAS XI 2A. Jakarta: Erlangga.
Purba, Michael. 2006. KIMIA UNTUK SMA KELAS XI. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN

GAMBAR 1.1 Empat tabung reaksi berisi larutan Hcl gambar 1.2 penuangan larutan HCl dari gelas ukur kedalam

Dengan konsentrasi yang berbeda-beda tabung reaksi

Gambar 1.3 pereaksian logam Mg dengan aquades gambar 1.4 pereaksian larutan Pb asetat dengan asam klorida
Gambar 1.5 pereaksian larutan CuSo4 dengan asam klorida gambar 1.6 pereaksian larutan H2SO4 dengan larutan

NaOH

Gambar 1.7 seorang praktikan yang merasa bahwa dunia ini sudah tidak adil baginya v:

Anda mungkin juga menyukai