(1157040025)
Helmi Fauzi
1. Hasil Percobaan
1.1
Perlakuan
NaCl kotor padat dilarutkan
Larutan NaCl kotor disaring
Filtrat dipanaskan
NaCl kotor dan NaCl padat
(Kristal) dibandingkan
Pengamatan
Larutan NaCl agak keruh
Setelah disaring terdapat
partikel-partikel lain
Setelah dipanaskan
membentuk Kristal (padatan),
dan tidak mengandung
partikel lain
Nampak perbedaan pada
warna NaCl, NaCl kotor
Nampak agak kuning, NaCl
hasil rekristalisasi bersih,
cenderung putih
Persamaan reaksi
NaCl (s) + H2O (l) > NaCl (aq) + H2O (aq)
1.2
Kromatograf
Perlakuan
Kertas saring yang diberi
noda (tinta spidol), noda
berwarna biru
Kertas disimpan secara
vertical (dibuat berdiri) di
dalam gelas kimia yang berisi
cairan alkohol, diamati dan
waktu dicatat
Perhitungan Rf
Pengamatan
Dalam waktu lima menit
pertama alkohol naik dari
batas bawah ke atas warna
biru tua
15 menit selanjutnya pelarut
mencapai noda,
menghasilkan munculnya dua
warna, bagian atas berwarna
biru muda, bagian bawah
berwarna ungu
30 menit kemudian tinggi dari
tiap warna bertambah
Tinggi noda biru 1 cm, tinggi
noda biru muda 1 cm, tinggi
noda ungu 1,6 cm.
1.3
Perlakuan
Kamper berwarna hijau muda
ditumbuk halus
Kamper disimpan ke dalam
gelas kimia dan ditutupi
bagian atasnya oleh gelas
arloji
Es disimpan di atas gelas
arloji
Gelas kimia dipanaskan
dengan spirtus
Pengamatan
Dalam jangka waktu tertentu
kamper fasa berubah dari
padatan (serbu menjadi cair)
Beberapa selang waktu
kemudian berubah lagi
menjadi gas. Gas yang
menguap menempel pada
gelas arloji yang bersuhu
dingin.
Terbentuk kamfer berwarna
putih yang menempel pada
gelas arloji
Persamaan Reaksi
C10H16O (s) (dipanaskan)> C10H16O (g)
C10H16O (g) (didinginkan)> C10H16O (s)
1.4
Destilasi
Perlakuan
Larutan spirtus (campuran
spirtus dengan air)
dimasukkan ke dalam labu
dasar bulat dan dipanaskan
sekitar 80oC
Batu didih dimasukkan untuk
mencegah bumping
Perubahan yang terjadi
diamati
Pengamatan
Pada suhu 78oC sampel
menguap dan uap bergerak
ke kondensor
Setelah melewati kondensor,
hasil penguapan, larutan
spirtus murni didapat yang
ditampung oleh tabung
erlenmeyer, hasilnya
berbentuk cairan.
dalam medium tertentu atau dengan kata lain seberapa cepat larut dalam
suatu pelarut dalam suatu medium.
Percobaan sublimasi, percobaan sublimasi menggunakan prinsip
berdasarkan titik didih dan titik beku. Pada percobaan ini akan dipisahkan
antara kamper dengan zat warnanya atau dalam kasus lain debu. Kamper
yang digunakan adalah berwarna hijau muda. Pada saat dipanaskan
dalam selang waktu tertentu mencair, dan beberapa selang waktu
kemudian lagi wujudnya berubah menjadi gas. Pada saat menjadi gas, gas
kamper ini menempel pada gelas arloji yang suhunya dingin, karena pada
suhu dingin tersebut gas kamper berubah menjadi padatan yang tanpa
ada pewarnanya / debu, warna asli kamper bewarna putih berbentuk
padat. Jadi untuk memisahkan suatu campuran dapat dilakukan dengan
pengubahan wujudnya, dalam percobaan ini dengan cara pengupanan
(perbedaan titik didih) dan pengkristalan (titik beku)..
Dan terakhir adalah destilasi, percobaan ini berdasarkan perbedaan
titik didihnya. Pada percobaan ini menggunakan alat destilasi sederhana.
Yang terdiri dari labu dasar bulat yang berfungsi untuk memanaskan
sampel, kondensor untuk mendinginkan sampel, termometer sebagai
indikator suhu, batu didih untuk mencegah letupan, erlenmeyer sebagai
penampung sampel, konektor sebagai penghubung labu dasar dan
kondensor, statif sebagai penahan alat supaya berdiri tegak, selang atas
sebagai jalur keluar air dam selang bawah sebagai jalur air masuk, kedua
selang ini diletakkan dikondensor sebagai pendingin. Pada percobaan ini
sampel dalam spirtus dipanaskan di labu dasar, ketika suhu mencapai
sekitar 78oC spirtus akan menguap dan bergerak ke arah kondensor, pada
kondensor terjadi penurunan suhu yang menyebabkan wujud spirtus
kembali berubah menjadi cair dari gas. Hasil cairan spirtus ini murni tidak
mengandung air. Hal demikian terjadi karena adanya perbedaan titik didih
antara air dan spirtus. Titik didih air mencapai 100oC sedangkan titik didih
spirtus 78oC. Karena pada alat telah diatur bahwa suhu maksimum yang
akan dihasilkan adalah 80oC maka spirtus akan lebih cepat menguap dari
pada air.
Kesimpulan
1. Untuk memurnikan garam dapur kotor dapat dilakukan dengan cara filtrasi dan
rekristalisasi. Filtrasi adalah teknik pemisahan campuran yang didasarkan pada
ukuran partikel, ukuran partikel yang disaring harus lebih besar dari lubang
saringannya, dengan menyaring larutan NaCl kotor larutan NaCl murni didapatkan.
Rekristalisasi adalah proses pemisahan yang didasarkan pada perbedaan titik
didihnya, dengan memanaskan larutan NaCl hasil filtrasi air dalam larutan akan
menguap lebih dulu dan tersisa kristal NaCl.
2. Untuk memisahkan tinta dapat dilakukan dengan cara kromatografi yang berdasarkan
pada perbedaan kelarutan zat komponennya terlarut dalam perlarut yang bermedium
kertas saring. Proses ini meletakkan noda pada kertas saring kemudian dibiarkan
terlarut dalam kertas, sehingga komponen pembentuknya dapat terpisah.
3. Memisahkan kapur barus dengan warnanya / debu dapat dilakukan dengan cara
sublimasi, yakni dengan menguapkan kapur barus tersebut, ketika sudah menguap
kemudian didinginkan, sehingga akan terbentuk padatan kristal berwarna putih.
Teknik ini berdasarkan prinsip penguapan dan penkristalan.
4. Pemisahan air dan spirtus dengan prinsip penguapan (titik didih) dan pengembunan.
Larutan campuran dipanaskan dalam alat destilasi, zat yang titik didihnya lebih
rendah (dalam hal ini spirtus) akan menguap lebih cepat, kemudian akan masuk pada
kondensor untuk diembunkan dan hasilnya berupa spirtus murni terdapat di
erlenmeyer yang sebagai penampung.
Daftar Pustaka
1. Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.
2. Anonim. 2011. Komponen Destilasi. Tersedia http://kimiaindustry.blogspot.co.id/2011/10/komponen-destilasi.html diakses
pada 8 Desember 2015
3. Aprilia, Istiqomah. 2014. Praktikum Kimia Kromatograf. Tersedia :
http://www.kimia.clas.web.id/2014/12/praktikum-kimiakromatografi-1_12.html diakses pada 8 Desember 2015
4. https://id.wikipedia.org/wiki/metanol diakses pada 8 Desember 2015
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium-Klorida diakses pada 8
Desember 2015
6. Noor, Affif Riskani. LAPORAN KIMIA DASAR I KROMATOGRAFI.
Tersedia :
http://semuacoretankuliah.blogspot.co.id/2012/11/laporan-kimiadasar-i-kromatografi.html#.VnLQeVR97IU
Lampiran
Gambar 1 : Filtrasi, hasil menunjukan bahwa
Kromatograf, hasil
ada sebagian partikel tersaring
terpisah
(berupa titik hitam).
Gambar 3 :
adanya warna yang
dari satu warna.
Pertanyaan / Evaluasi
1. Selain yang telah disebutkan di atas, sebutkan 5 campuran lain
yang dapat dipisahkan dengan metode fltrasi, kristalisasi,
kromatograf, dan destilasi.
2. Selain empat metode di atas, apakah ada metode lain untuk
memisahkan campuran? Jika ada, sebutkan dan jelaskan prinsip
pemisahannya.
3. Gambarlah bagan kerja pemisahan campuran untuk setiap metode
di atas!
4. Pada percobaan destilasi, digunakan pendingin air mengalir
(kondensor), dimana air dialirkan dari bawah ke atas. Jelaskan
mengapa demikian?
Jawaban :
1. Filtrasi : larutan kopi hitam, memisahkan kelapa dengan santan,
memisahkan pasir dan air, memisahkan air jeruk dengan bijinya,
larutan KCl
Kristalisasi : larutan LiCl, larutan KCl, larutan MgCl2, larutan CaCl2,
BaCl2
Kromatograf : campuran kandungan makanan, campuran
kandungan minuman, campuran, kandungan dalam urin atlet
apakah mengandung obat-obat tertentu, pestisida dalam sayuran
Destilasi : campuran minyak mentah, larutan LiCl, larutan KCl,
larutan MgCl2, larutan CaCl2
2. A. Dekantasi : Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat
alternatif selain fltrasi untuk memisahkan cairan dan padatan.
Dekantasi dilakukan dengan cara menuang cairan secara perlahanlahan, dengan demikian padatan akan tertinggal di dalam wadah
tersebut. Metode jenis memang terbilang lebih cepat daripada
fltrasi, namun hasilnya masih kurang efektif. Hasil akan menjadi
lebih efektif bila ukuran zat padat jauh lebih besar, misalnya
campuran air dengan kerikil.
B. Sentrifugasi : Metode jenis ini sering dilakukan sebagai
pengganti fltrasi bila partikel padatan sangat halus dan jumlah
campurannya lebih sedikit. Metide sentrifugasi digunakan secara
luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari
plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan
mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah
berupa cairan berada di bagian atas.
Bagan 3
Bagan 2
Bagan 4