Anda di halaman 1dari 27

Percobaan 1

PEMISAHAN, PEMURNIAN, DAN


PERUBAHAN ZAT
Kelompok 4
1. Hilda Hidayah Oktaviani (4301419024)
2. Vivi Dwi Antika (4301419028)
3. Imro’ati Rosyidah (4301419049)
4. Isro’ Fajriatun A’yun (4301419051)
5. Fitrotul Hawa (4301419103)
Pendidikan Kimia 19-C
A. Tujuan

1. Memisahkan komponen
penyusun campuran 2. Memurnikan zat cair
berdasarkan perbedaan sifat pelarut dengan cara distilasi
fisiknya

3. Menunjukkan adanya
perubahan fisika dan
perubahan kimia.
B. LANDASAN
TEORI

Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika


atau kimia. Peristiwa fisika tidak mengubah zat
selama pemisahan dan dapat diubah kembali ke
wujud semula. Sedangkan peristiwa kimia
menghasilkan zat baru dan tidak dapat diubah
kembali ke semula. Cara pemisahan campuran
tergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen
yang terkandung didalamnya
(Supriyana, 2002)
Pemisahan campuran ada beberapa cara yang dapat
diterapkan seperti penyaringan yang di dasarkan pada
perbedaan partikel. Biasanya menggunakan kertas
saring yang porinya lebih kecil sehingga akan menahan
partikel. Contohnya seperti menyaring garam kotor,
garam kotor sebagai residu dan airnya sebagai filtrat.
Kemudian penguapan , penerapannya memanaskan
larutan sehingga pelarut menguap dan meninggalkan zat
prlarut. Terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih
yang lebih tinggi dari pada pelarutnya.
(Michael purba, 2007)
Kromatografi adalah cara pemisahan di mana
komponen-komponen yang akan dipisahkan
didistribusikan antara dua fase yaitu fase stasioner
dan fae gerak atau fase mobile. Fase stasioner
cenderung menahan komponen campurannya
sedangkan fase gerak menghanyutkan. Fase tetap
dapat berupa (padatan atau cairan) sedangkan fase
gerak dapat berupa (cairan atau gas ). Contoh
kromatografi sederhana yaitu kromatografi kertas
yang dapat dibuat dari kertas saring biasa atau
bahkan dari kertas tisu.
(Oxtoby, David W., Gillis H. P.,
Norman M. Nach trieb, 2001)
Perubahan fisis merupakan perubahan yang tidak
menghasilkan zat baru, perubahan fisis hanya merubah sifat
fisis zat sedanfkan zat itu sendiri tidak berubah. Contohnya
es yang mencair yang dapat dilihat dari beberapa sudut
pandang, salah satunya perubahan wujud yaitu perubahan
dari bentuk cair atau gas, dan sebaliknya.
Perubahan kimia merupakan perubahan yang menghasilkan
zat baru, contohnya reaksi perkaratan besi atau pembakaran
kertas. Ciri- ciri reaksi kimia yaitu perubahan warna, ini
merupakan petunjuk telah terbentuk zat baru. Kemudian ada
perubahan suhu, reaksi kimia selalu disertai pelepasan /
penyerapan energi. reaksi yang menghasilkan endapan
adalah reaksi kimia yang menghasilkan zat yang sukar
terlarut dan akan mengendap.
(Sudarno, 2014)
C. Alat dan bahan

Alat :
• Pembakar spirtus
• Pipa kaca
• Tabung reaksi
• Penjepit tabung
• Pinggan penguapan
• Kaki tiga
• Kasa asbes
• Sendok logam
• Gelas kimia 50 ml.
• Batang pengaduk
• Labu erlenmyer
• Botol ktomatografi setinggi 12 cm
• corong
Bahan :
• Lilin
• Pita Mg
• Kawat nikrom
• Belerang
• Garam kotor
• Kertas saring
• Tinta biru, merah, hijau
Pemisahan campuran dengan
D. CARA KERJA
menyaring dan menguapkan

Memasukkan satu sendok Mengaduk garam hingga Melipat kertas saring


garam kotor ke dalam gelas menjadi larutan hingga berbentuk kerucut
kimia yang berisi 10ml air homogen

Residu yang tertinggal Memasukkan kertas


Menyaring larutan dan
pada kertas saring saring ke corong dan
kumpulkan filtrat dalam
basahi dengan sedikit air
gelas kimia bersih.
D. CARA KERJA Pemisahan campuran dengan
menyaring dan menguapkan

Memasukkan filtrat ke dalam


pinggan penguapan
Mengambil filtrat 5ml Penguapan
Memanaskan filtrat
filtrat

Perbandingan garam awal Hasil dari penguapan


dan setelah penguapan filtrat menjadi garam
murni Jauhkan nyala api dari
pinggan
D. CARA KERJA Pemisahan dengan kromatografi
kertas

Menyiapkan Kertas Membuat titik 1 cm dari Membuat tiga titik


ktomatografi dan spidol bawah

Memasukan kertas
Hasil dari percobaan mengukur air < 1 cm
saring, biarkan air
merambat naik
D. CARA KERJA Perubahan Zat

Nyalakan lilin dan Mengamati Mengamati


amati lilin yang perubahan lilin awal perubahan lilin akhir
menyala

Hasil pipa kaca yang di


Masukan pipa kaca masukan pada nyala
Mengamplas pita Mg
ke zat cair lilin lilin
D. CARA KERJA Perubahan Zat

Pembakaran pita Mg Pembakaran


Pembakaran kawat
yang telah diamplas belerang dan amati
nikrom dan amati
dan amati apakah apakah terdapat
apakah terjadi pijaran
terjadi pijaran pijaran
E. PENGAMATAN

a. Pemisahan campuran dengan menyaring dan


menguapkan
Indikator Keterangan
Warna garam kotor sebelum di campur Keruh
air
Warna larutan campuran garam kotor Keruh
dan air
Warna zat yang tertinggal pada kertas Coklat keruh
saring
Warna filtrat/cairan setelah melalui Bening
kertas saring
Zat padat yang tertinggal pada pinggan Garam halus. Garam halus berwarna putih bersih
setelah penguapan filtrat

Perbandingan warna garam dengan zat Garam kotor berwarna keruh sedangkan zat
padat yang tertinggal pada pinggan padat yang tertinggal berwarna putih bersih
penguapan
b. Pemisahan dengan kromatografi kertas

Warna tinta Warna noda Jarak noda/jarak air


Tinta Biru 1. Biru Tua 8,9 cm / 9,2 cm
2. Biru Muda 8,7 cm / 9,2 cm
Tinta Hijau 1. Kuning 8,4 cm / 9,2 cm
2. Biru 8,1 cm / 9,2 cm
Tinta Merah 1. Ungu Muda 6,5 cm/ 9,2 cm
2. Ungu Tua 4,8 cm / 9,2 cm
3. Pink (merah muda) 2,7 cm / 9,2 cm
c. Perubahan zat
Indiktor Keterangan
Pembakaran lilin Lilin meleleh, lilin makin lama makin pendek. Iya, lilin
yang terbakar mengeluarkan kalor. Lilin meleleh
merupakan perubahan fisika. Sedangkan sumbunya
merupakan perubahan kimia.
Pipa kaca setelah dimasukkan ke Pipa kaca berubah menjadi hitam, menghasilkan zat
dalam nyala lilin baru berupa karbon (peubahan kimia )

Pipa kaca setelah dimasukkan ke Zat cair dibawah lilin menjadi padat dan menempel
zat cair dibawah nyala lilin pada dinding pipa kaca. Tidak terbentuk zat baru.
(perubahan fisika)
Pembakaran pita Mg Pada saat dibakar pita Mg menyala terang (perubahan
kimia)
Pembakaran kawat nikrom Kawat berpijar dengan warna merah. Setelah kawat
diekluarkan dari nyala api, kawat tersebut langsung
meredup. Pada kawat tersebut tidak terjadi zat
baru(perubahan fisika)
Pemanasan belerang dengan Ketika dipanaskan belerang melebur. Belerang terbakar.
sendok logam Terjadi zat baru dari padat ke cair. Terdapat bau yang
berupa gas (perubahan kimia)
F. PEMBAHASAN

Pada percobaan pertama adalah permunian garam kasar atau


kotor menjadi garam meja atau garam murni. Percobaa ini
diperlukan satu sendok the garam kotor. Garam tersebut lalu
dilarutkan dalam air sebanyak 10ml. Percobaan ini menghasilkan
larutan yang keruh, larutan diaduk hingga homogen. Campuran
yang telah homogen, kemudian di saring sehingga diperoleh filtrat
dan residu yang tertinggal pada kertas saring karena ukuran
partikelnya besar. Residu yang tertinggal berwarna coklatkeruh dan
filtrat yang dihasilkan berwarna bening. Filtrat yang diperoleh,
dipanaskan hingga airnya menguap. Hal ini ditandai dengan
terbentuknya kristal putih garam murni.
F. PEMBAHASAN

Percobaan kedua yaitu pemisahan dengan


kromatografi kertas. Kromatografi kertas merupakan salah
satubpengembangan dari kromatografi. Kromatografi
dilakukan dengan menotolkan larutan yang berisi sejumlah
komponen. Warna tinta yang digunakan adalah biru,merah,
dan hijau.
Pada percobaan kromatografi spot tinta biru
menghasilkan warna biru muda dan biru tua. Spot tinta warna
hijau menghasilkan warna kuning dan warna biru. Sedangkan,
spot tinta warna merah menghasilkan warna ungu muda,
ungu tua dan merah muda.
Dengan nilai Rf masing-masing yaitu spot tinta warna
biru adalah 0,97 dan 0,95. pada spot tinta warna hijau nilai
Rfnya 0,91 dan 0,88. pada spot tinta warna merah Rfnya
bernliai 0,71; 0,52; dan 0,29.
F. PEMBAHASAN

Percobaan ketiga yaitu perubahan zat yang terjadi pada lilin, pita Mg, kawat
nikrom, dan belerang. Pada percobaan pertama lilin meleleh maka akan terjadi
perubahan bentuk lilin menjadi lebih pendek dari bentuk semula. Hal ini
membentukan perubahan fisika, sedangkan sumbu pada lilin mengalami perubahan
kimia karena sumbu hangus terbakar menghasilkan zat baru berupa karbon.
Pipa kaca yang dimasukkan kedalam zat cair lilin dan pembakaan kawat nikrom
menghasilkan perunahan fisika karena zat cair pada lilin akan kembali kebentuk
semula dan pembakaran kawat nikrom tidak menghasilkan perubahan bentuk atau
tidak menghasilkan zat baru.
Pipa kaca yang telah dimasukkan pada nyala lilin, pembakaran pita Mg dan
pembakaran belerang menghasilkan perubahan kimia. Pipa kaca yang dimasukkan
ke dalam nyala napi menghasilkan zat baru berupa karbon. Pembakaran pita Mg
menghasilkan karbon dan nyala pijaran pada pita Mg. hal ini pita Mg bereaksi
dengan oksigen. Pembakaran pita Mg daoat direaksikan 2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s).
Pada pemasana belerang, awalnya belerang berbentuk serbuk belerang. Setelah
dipanaskan beleang melebur menjadi zat cair, setelah dipanaskan terus-menerus.
Zat cair menjadi gas. Ketika belerang dipanaskan menghasilkan pijaran berwarna
biru dan bau yang menyengat. Hal ini daoat direaksikan S(g) + O2(g) → SO2(g)
G. Simpulan

1. Dari percobaan kali ini dapat memisahkan


komponen penyusun campuran berdasarkan
perbedaan sifat fisiknya
2. Dapat menunjukkan adanya perubahan fisika
pada pembakaran lilin, pipa kaca yang
dimasukkan dalam zat cair dibawah nyala api lilin
dan pembakaran kawat nikrom
3. Dapat menunjukkan adanya perubahan kimia
pada pembakaran lilin yang sumbunya habis
terbakar, pipa kaca setelah dimasukkan ke dalam
nyala lilin, pembakaran pita Mg, dan pemanasan
belerang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai