Disusun oleh :
Nama : Praditya Hafiz Zatnika
NPM : E1C018039
Prodi : Peternakan
Judul Acara : KARAKTERISTIK PROTISTA DAN
KARAKTERISTIK FUNGI
Hari/ Tanggal : Kamis/ 4 April 2019
Dosen Pembimbing : Dr. Mimi Sutrawati, SP, M.Si
Ko-Ass : Marisa Wahyuni
B. Dasar Teori
1. Protista
Kingdom Protista merupakan kingdom yang mencangkup
organisme Eukariot (intinya mempunyai selaput/membran inti) yang tidak
termasuk ke dalam jamur, tumbuhan, dan hewan. Protista terdiri dari
organisme tingkat rendah yang pada dasarnya memiliki kesamaan struktur
yang sederhana walaupun daur hidup, organisasi sel, dan pembelahan
selnya berbeda-beda.
1. Saprofitik
Menyerap makanan hasil dari pembusukan zat organic yang ada di
sekelilingnya
2. Saprozoik
Mengambil makanan dari organisme mati yang telah mengalami
pembusukan
3. Holozoik
Memakan mikroorganisme lain, seperti bakteri, alga, dan jamur
(bersifat hewan)
4. Holofitik
Membentuk makanan sendiri atau mampu berfotosintesis (bersifat
tumbuhan)
Protozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi
aseksual dengan pembelahan dan pembentukan tunas, sedangkan
reproduksi seksual dengan konjugasi. Berdasarkan cara pergerakannya
dengan cara makannya protozoa di klasifikasikan menjadi 6 filum, yaitu:
1) Filum Rhizopoda
2) Filum Actinopoda
3) Filum Foraminifera
6) Filum Ciliophora
Penyebaran Alga
Reproduksi Alga
1. Euglenophyta 5. Rhodophyta
2. Chysophyta 6. Phaeophyta
3. Bacillariophyta (Diatom) 7. Dinoflagellata
4. Chlorphyta (Alga Hijau)
Myxomycota
Acrasiomycota
Jamur lendir seluler berbeda dengan jamur lendir
palsmodial karena jamur lender seluler merupakan organisme
haploid (hanya zigot saja yanh diploid). Adapun pada jamur lendir
Plsmodial, kondisi diploid lebih dominan dalam siklus hidupnya.
Jamur lendir seluler memiliki tubuh buah (fruiting body) yang
berfungsi dalam reproduksi aseksual. Sebagian besar jamur lendir
seluler tidak memiliki tahapan berflagel. Contoh spesiesnya adalah
Dyctyostelium.
Oomycota
a. Morfologi fungi
Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai ciri khusus
berupa benang tunggal atau bercabang-cabang yang disebut dengan hifa.
Kumpulan hifa akan membentuk miselium. Fungi merupakan organisme
eukariotik yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) mempunyai spora, (2)
memproduksi spora, (3) tidak mempunyai klorofil sehingga tidak
berfotosintesis, (4) dapat berkembangbiak seksual dan aseksual, (5) tubuh
filamen dan dinding sel mengandung kitin, glukosa dan manan (Waluyo,
2011).
D. Cara Kerja
1. Protista
a. Menyiapkan sampel.
b. Membersihkan gelas obyek dan penutup menggunakan alkohol 70%
c. Mengambil air sampel dengan pipet.
d. Meneteskan 1 tetes sampel air ke kaca benda dengan pipet.
e. Mengambil sedikit serat kapas, lalu letakkan dengan hati-hati serat kapas
diatas sampel air yang telah diteteskan di kaca benda. Ingat jangan terlalu
banyak, karena dapat menutupi protista yang akan diamati.
f. Menutup dengan kaca penutup
g. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10
h. Menggambar hasil pengamatan pada laporan sementara
i. Melakukan langkah yang sama pada setiap sample air.
2. Fungi
a. Menyiapkan sampel.
b. Membersihkan gelas obyek dan penutup menggunakan alkohol 70%
c. Meneteskan metil biru 0,01% di tengah gelas obyek
d. Mengambil koloni menggunakan jarum preparat, lalu meletakannya pada
gelas obyek yg sudah di tetesi metil biru
e. Menutup dengan kaca penutup
f. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 kemudian 10 x
40
g. Menggambar hasil pengamatan pada laporan sementara
h. Melakukan langkah yang sama pada setiap sample fungi.
E. Data Hasil Praktikum
Protozoa Khamir
G. Kesimpulan
Dari data Protista dapat disimpulkan bahwa :
1. Protista dapat ditemukan di lingkungan sekitar terutama di air.
2. Proista yang ditemukan pada setiap jenis air bisa berbeda jenis bisa juga
merupakan jenis yang sama.
3. Bentuk dan jenis protista dapat diketahui setelah melalui pengamatan di
bawah mikroskop.
H. Daftar Bacaan