Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENGENDAPAN

(LaporanPraktikum Kimia Dasar)

Oleh:
FERDI NAZIEP AKBAR JAYA
2214201021
Kelompok 3

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Analisis Pengendapan


Tanggal : 19 September 2022
Tempat :Laboratorium Nutrisi Jurusan peternakan
Nama :Ferdi Naziep Akbar Jaya
NPM : 2214201021
Jurusan :Perikanan dan Kelautan
Fakultas :Pertanian
Universitas : Lampung
Kelompok : 3 (tiga)

Bandarlampung, 19 September 2022


Mengetahui,
Asisten Dosen

EniMestiara
NPM. 2014201023
I.PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Pada praktikum kali ini mahasiswa belajar tentang materi praktikum analisis
pengendapan. Dalam kehidupan sehari hari, kita bisa melihat suatu pengendapan
sepert kita halnya dalam pengendapan contohnya saja kita dalam kehidupan sehari
hari seperti kita menyeduh kopi kita diamkaan atau kita saring maka timbul sisa
ampas atau endapan dari kopi tersebut. Kimia merupakan suatu ilmu teoritik
yang berlandaskan pada eksperimen (sari, 2010). Ilmu kimia merupakan ilmu
percobaan dan sebagian pengetahuannya berasal dari hasil penelitian yang
dilakukan di laboratorium (zarwinda, 2015). Sehingga dilihat dari sifat khasnya,
Ilmu kimia mempunyai dua sifat yaitu kualitatif dan kuantitatif, dimana
penyusunan konsep, prinsip, aturan-aturan dan penemuan baru didapat dari hasil
pengukuran dan pengamatan hasil percobaan di laboratorium (nugroho, eko
2010).

Teknik umum untuk memisahkan komponen logam terlarut adalah pengendapan.


Proses presipitasi melibatkan pengubahan pemisahan ion logam menjadi fase baru
yang berbentuk padat (endapan). Ion logam terdiri dari senyawa yang
kelarutannya (Ksp) lebih besar dari produk konsentrasinya, yang merupakan
penyebab pengendapan ini. Efisiensi suatu reaksi kimia dapat ditentukan melalui
perhitungan persentase hasil. Hampir di semua reaksi, kita akan mendapatkan
hasil yang lebih sedikit dari yang diharapkan. Hal ini terjadi karena sebagian
besar reaksi Merupakan reaksi kesetimbangan atau karena adanya beberapa
kondisi reaksi yang menyebabkan reaksi tidak berjalan sempurna. Para kimiawan
dapat memperoleh efisiensi reaksi dengan menghitung persentase hasil

sebagai berikut : presentasi hasil = ( hasil sesungguhnya/ hasil teoretis) x100%


hasil sesungguhnya adalah berapa banyak produk yang diperoleh setelah reaksi
selesai. Hasil teoritis adalah berapa banyak produk yang diperoleh berdasarkan
perhitungan stoikiometri. Perbandingan dari kedua hasil ini memberikan
penjelasan tentang seberapa efisien reaksi tersebut.

1.2 Tujuan

Pada akhir praktikum mahasiswa diharapkan menjelaskan tentang :


1. Menentukan persen hasil suatu reaksi kimia melalui analisis pengendapan .
2. Menghitung hasil nyata dan teori dari suatu reaksi kimia.
II.METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum kali ini dilakukan pada pukul 15.00 wib sampai dengan 17.50 wib.hari
senin,19 september 2022 di laboratorium nutrisi jurusan Peternakan, universitas
lampung

2.2 Alat dan Bahan

bahan-bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
BaCl2 dan K2CrO4 dengan konsentrasi 0,25 M.

dan alat-alat yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
erlenmeyer, pipet tetes, timbangan analitik, pengaduk kaca,dan pemanas.

2.3 Cara Kerja

Siapkan alat dan bahan yang akan disiapkan pada praktikum kali ini

Timbang sekitar 1 gram BaCl2 sekitar 0,6 sampai dengan 1.1 gram di
timbangan analitik

Lalu masukan BaCl2 tadi ke dalam erlenmeyer


Tambahkan 13 ml larutan K2CrO4 dengan konsentrasi 0,25 M , aduk
sampai endapan tidak terbentuk

Tambahkan lagi K2CrO4 lagi sampai tidak terdapat endapan (BaCrO4)

Panaskan sampai mendidih, setelah itu saring dengan kertas saring yang telah
diketahui bobot sebelumnya di timbangan analitik

Catat dan hitung hasil teoritis endapan BaCrO4 kemudian tentukan juga persen
hasil
III.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil pengamatan bobot dan warna

Percobaan Kertas Saring BaCl2 BaCr2O7


Bobot (gram) 0,078g 0,5414g 1,1446g
Pengamatan Putih Kuning
(warna)

Tabel 2. Perhitungan hasil endapan BaCr2O7

Hasil
Endapan Percobaan Teoritis(g) Kesalahan(%)
Endapan(%)
(g)
BaCr2O7 1,1446g 1,209g 94,67% 5,32%

3.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini pada tabel 1 pada bagian percobaan disini ada kolom yaitu
bobot dan pengamatan (warna ) pada kertas saring didiaptakan bobot nya sebesar
0,078 gram untuk pengamatan warna nya pada kertas saring belum ada warna
alias warna puth polos karena belum ditambahkaan larutan apapun pada kolom
ketiga BaCl ditimbang didaptkan bobot sebesar 0,5414 gram danuntuk
pengamatan warna nya BaCl berwarna putih dan bagian
Terakhir BaCr2O7 ditimbang didapatkan bobot sebesar 1,1446 gram kemudian
untuk warna berwarna kuning, kemudian beralih ke tabel bagiaan 2 yaitu
perhtungan hasil endapan BaCr2O7 pada kolom percobaan (g) didapatkan bahwa
bobot BaCr2O7

Setelah mengendap memiliki massa sebesar 1,1446gram untuk kolom selanjutnya


kolom teoritis(g) yang didapatkan pada hasil perhitungan di papan tulis
didaptakan hasil teoritis sebesar 1,209 gram, pada bagian kolom ke 4 yaitu hasil
endapan (%) dengan cara menghitung dengan menggunakan rumus hasil endapan
dibagi dengaan hasil teoritis dikali 100% sehingga menghasilkan 94,67% pada
kolom kesalahan (%) didapatkan dengan menggunakan rumus teori dikurang
praktek dibagi dengan teori dikali 100% sehingga menghasilkan 5,32%

Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti
prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam
bentuk suatu larutan. Youtube set badan kita harus memilih zat pelarut yang
cocok. Nyanyian lo gambarnya golongan-golongan diendapkan satu persatu,
endapan dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring atau diputar dengan
sentrifuge, senapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat
dan tiap-tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan. Kajian-kajian
diklarifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap
beberapa reagensia (Cokrosarjiwanto, 2009).

Gravimetri atau analisis bobot merupakan suatu metode kuantitatif dimana suatu
senyawa yang hendak ditentukan dilarutkan. Dari endapan ini, konsentrasi zat
yang hendak dapat dihitung secara stoikiometri. Endapan yang terjadi ditentukan
dengan menimbang. Persyaratan analisis gravimetri ini adalah endapan yang
ditimbang diendapkan dari pengeringan Pemisahan endapan yang mempunyai
susunan dan berat molekul yang diketahui (Rivai, 2015). Pengendapan terjadi
apabila suatu sampel diberi pereaksi yang spesifik dan menunjukkan hasil yang
positif, suatu sampel pasti memiliki reagen lainnya masing-masing yang dapat
membuktikan adanya analit yang dimaksud dalam sampel tersebut (Rakhmawati,
suprapto, 2013).
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa didapat pada praktikum kali ini adalah sebaagaii berikut :

1. kita bisa tau caara mengetahui atau menentukan persen hasil suatu reaksi kimia
dengan menggunakan cara analisis pegendapan untuk mengetahui nya harus
meninmbang bobot bobot terlebih dahulu seperti erlenmeyer, kertas saring, kertas
endaapan terakhir, dan bobbot senyawa. Dan harus mengetahui molaritas dan
molalitas suatu senyawa setelah semuanya sudah diketahui maka menggunakan
rumus yaitu analisis endapan = hasil endapan dibagi dengan hasil teoritis dikali
dengan 100%

2. menghitung hasil nyata dan hasil teori dari suatu eaksi kimia. Untuk hasil teori
bisa dicari dengan cara mengalikaan jumlah mol Ba(Cr2O7) sama massa relatif
Ba(Cr2O7)2 kalau di perhitungan seperti ini mol Ba(Cr2O7) x Mr Ba(Cr2O7)2
maka akan diketahui hasil massa teoritis nya . dan untuk hasil nyatanya bisa diliat
dari bobot dari kertas endapan setelah disaring dan dipanaskan

4.2 Saran

Saran saya pada praktikum kali ini adalah setiap mahasiswa harus menjaga
lingkungan agar tetap kondusif dan selalu menjaga protokol kesehatan seperti
memakai masker karena masker sangat penting dalam praktikum kaali ini karena
bau dari senyaawa zat kimia yang sangat berbahaya bagi organ pernapasan
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Cokrosarjiwanto. (2009). Kimia Analitik Kualitatif I. UNY Press. Yogyakarta

Ibnu, M.S., 2005. kimia analitik I, UNM press, Malang.


Komandoko, S.M., 2010. Konsep Dasar Kimia Analitik, UL ress, Jakarta.
Rakhmawati, Suprapto, 2013. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia
SMA/MA Kelas X Semester 2 Berbasis Learning Cycle 5E. Laporan
Penelitian. Malang
Rivai, 2015. Asas pemeriksaan Kimia, UI press, Jakarta
Paranita, Darni. 2013. Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia 1. Medan:

PTKI Medan.
LAMPIRAN
Dokumentasi

NO GAMBAR KETERANGAN
bobot kertas saring
setelah di oven

Bobot kertas saring

bobot erlenmeyer saat


kosong

Alat alatnya adalah


erlenmeyer,pengaduk
kaca, kertas saring, dan
corong
proses pemanasan sampai
mendiddih

Proses penyaringan
dengan menggunaakan
kertas penyaringan

Hasil setelah penyaringan


terbentuklah suatu
endapan endapan

BaCl2 setelah
dihomogenkan dengan
H2O

Anda mungkin juga menyukai