Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

Analisis Melalui Pengendapan

DISUSUN OLEH :

NAMA : Nurhayna Muzakkie


KELAS : AK 1 C
NO BP : 1920092
DOSEN PENGAMPU : Drs. Hazil Anwar, M.Si
Melysa Putri, M.Si

POLITEKNIK ATI PADANG


2020
I. TUJUAN

1. Mengendapkan BaCl2 dan menentukan prosentase hasil BaCrO4.


2. Menentukan prosentase BaCl2 dalam campuran.
3. Mendalami hukum stoikiometri.
4. Menggembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.

II. PRINSIP DASAR


Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari suatu larutan sebagai fase
padat atau terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.
Suatu zat akan mengendap jika hasil kali ion-ionnya lebih besar dari konsepnya.
Meskipun gravimetri dapat merupakan cara pemeriksaan kimia terhitung yang paling
tua dan paling jelas urutan kerjanya namun pemakaian terbatas dikarenakan waktu
pengerjaan yang lama. Selain itu berbagai persyaratan harus di penuhi agar
penentuan hasil yang maksimal.
Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit dari zat
lain,dan endapan ditentukan dengan cara ditimbang dan dilakukan perhitungan
stoikiometri.
Larutan merupakan zat-zat penyusun yang dicampurkan padat cair dipisahkan
secara fisik lagi. Larutan ada yang berbentuk padat, cair, gas, namun umumnya yang
disebut larutan ialah yang berupa cairan. Campuran heterogen adalah bila terdapat
perbedaan fase antara zat-zat penyusunnya atau terdapat bidang-bidang batas yang
memisahkan fase-fase dengan sifat dan susunan yang berbeda.
III. TEORI DASAR
Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan
analit dari zat lain, dan endapan ditentukan dengan cara ditimbang dan dilakukan
perhitungan stoikiometri. Cara ini dikenal dengan nama Gravimetri.
Gravimetri berdasar pada reaksi berikut :
aA + rR → AaRr
Keterangan :
A = molekul analit A
R = molekul analit R AaRr
= zat yang mengendap
Pereaksi R berlebih biasanya untuk menekan kelarutan endapan. Keberhasilan
analisa gravimetri bergantung pada kesempurnaan proses pemisahan hingga kuantitas
yang tidak mengendap tak ditemukan (biasanya 0,1 mg) dan zat yang ditimbang
mempunyai susunan tertentu yang diketahui dan murni (Bakti, 2010).
Titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat
setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu
titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati. Hubungan kuantitatif suatu pereaksi
dalam
larutan tepat sama dengan reaksi ini bila terjadi dimana saja. Koefisien dalam
persamaan reaksi merupakan perbandingan mol yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan persoalan stoikiometrinya. Perbedaan jika ada adalah satuan
laboratorium yang digunakan untuk menghitung jumlah pereaksi.
Larutan merupakan campuran homogen (serba sama) antara zat terlarut dalam
zat pelarut. Sedangkan zat terlarut merupakan zat yang terdispersi (tersebar secara
merata) dalam zat pelarut. Zat terlarut umumnya jumlahnya lebih sedikit dalam
campuran tersebut. Zat terlarut ini disebut solut dan zat pelarutnya umumnya
berwujud cair, zat pelarut merupakan zat yang mendispersikan komponen-komponen
zat terlarut. Umumnya yang termasuk zat pelarut adalah zat yang jumlahnya lebih
banyak dalam campuran tersebut. Zat pelarut ini biasa disebut dengan solven.
Kelarutan di definisikan sebagai konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.
Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit dari zat lain
dan endapan dengan cara menimbang endapan yang terbentuk kemudian dilakukan
perhitungan stoikiometri, cara pemisahan dengan pengendapan ini disebut dengan
gravimetri dalam reaksi hasil reaksi diperoleh suatu senyawa yang sukar larut dalam
air. Senyawa inilah disebut pengendapan.
Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari suatu larutan sebagai fase
padat atau terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.
Suatu zat akan mengendap jika hasil kali ion-ionnya lebih besar dari konsepnya.
Meskipun gravimetri dapat merupakan cara pemeriksaan kimia terhitung yang paling
tua dan paling jelas urutan kerjanya namun pemakaian terbatas dikarenakan waktu
pengerjaan yang lama. Selain itu berbagai persyaratan harus di penuhi agar penentuan
hasil yang maksimal (Brady, 1999).
Pembentukan endapan ini merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
memisahkan analit dari gangguan zat-zat lain, dan menentukan konsentrasi analit
dengan cara menimbang endapan yang terbentuk kemudian dilakukan perhitungan
stoikiometri. Cara pemisahan dengan pengendapan itu disebut gravimetri.
Larutan merupakan zat-zat penyusun yang dicampurkan padat cair dipisahkan
secara fisik lagi. Larutan ada yang berbentuk padat, cair, gas, namun umumnya yang
disebut larutan ialah yang berupa cairan. Campuran heterogen adalah bila terdapat
perbedaan fase antara zat-zat penyusunnya atau terdapat bidang-bidang batas yang
memisahkan fase-fase dengan sifat dan susunan yang berbeda.
Sifat keseluruhan dari larutan ditentukan dalam sifat zat pelarut tersebut lebih
sedikit terpengaruh oleh sifat dari zat terlarut atau solut, sifat larutan ini sangat
bergantung pada susunan atau komposisinya yang pada umumnya dinyatakan sebagai
konsentrasi dari zat yang terlarut, yang biasanya dinyatakan dalam sebagai
konsentrasi dari zat terlarut yang biasanya dinyatakan sebagai : fraksi mol, kemolaran
dari suatu zat terlarut, kemolaran zat terlarut, kenormalan zat terlarut, presentase zat
terlarut dan keformalan suatu zat terlarut.
Dalam suatu larutan sebenarnya terdapat dua bagian yaitu bagian atas yang
berupa cairan dan bagian bawah yang berupa endapan. Endapan sebenarnya
merupakan suatu zat yang memisahkan diri dari suatu zat larutan. Sebagai fase padat
atau terbentuk jika larutan menjadi jenuh terdapat zat yang bersangkutan.
Endapan atau larutan yang tinggal pada kertas saringan inilah yang terdapat atau
disebut filtrat. Dalam filtrasi pengendapan zat yang ditentukan beraksi dengan zat
painter dalam bentuk senyawa yang sukar melarut dalam air karena zat ini
ditentukan .
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar
dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat
dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan dan pemusingan (centrifuge). Endapan
terbentuk jika larutan lewat jenuh jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan (S)
suatu endapan, menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan
jenuhnya.
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan
paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Kesederhanaan itu jelas terlihat karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan
dengan menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain.
Tahap pengukuran dalam metode gravimetri adalah penimbangan. Analitnya secara
fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya.
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen
yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni
setelah melalui proses pemisahan (Rivai, 1995).
Dalam analisis melalui pengendapan untuk mendapatkan endapan yang
sempurna maka dilakukan penambahan ion sejenis. Adanya ion sejenis dalam larutan
menyebabkan kelarutan menjadi lebih kecil. Larutan jenuh adalah suatu keadaan
ketika suatu larutan telah mengandung suatu zat dengan konsentrasi yang maksimum.
Nilai konsentrasi maksimum yang dapat dicapai oleh suatu zat inilah yang dimaksud
dengan kelarutan. Larutan yang masih bisa melarutkan zat terlarut disebut larutan
kurang jenuh. Larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga
terbentuk endapan disebut larutan lewat jenuh. Semakin besar kelarutan suatu zat,
semakin zat tersebut larut.
Suatu metode analisis gravimetri biasanya didasarkan pada reaksi kimia seperti
: a A + r R → AaRr
dimana a molekul analit, A bereaksi dengan r molekul reagennya R. Produknya
yakini AarR, biasanya merupakan suatu substansi yang sedikit larut yang bisa
ditimbang setelah pengeringan untuk kemudian ditimbang. Biasanya reagen R
ditambahkan secara berlebih untuk menekan kelarutan endapan.
Metode gravimetri ditujukan untuk memisahkan suatu sampel menjadi
komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses dimana zat yang dipisahkan itu
digunakan untuk membentuk suatu fase baru yaitu endapan padat zat yang sukar larut
dalam air (mengendap) berada dalam kesetimbangan dengan ion-ionnya yang larut
dalam air. Harga Ksp untuk kesetimbangan itu kecil sekali. Besarnya konsentrasi ion-
ion sulit melarut dalam air tergantung pada kelarutan zat itu. Sedangkan Ksp adalah
hasil kali konsentrasi ion-ionnya dipangkatkan koefisien.
Suatu zat akan mengendap apabila hasil kali kelarutan ion – ionnya lebih besar
daripada harga Ksp. Pada percobaan ini larutan barium klorida diendapkan
dengan larutan kalium kromat.
BaCI2 (aq) + K2CrO4 (aq) → BaCrO4 (s) + 2 KCI (aq)
Endapan barium kromat disaring, hasil teoritis barium kromat dihitung dari endapan
yang terbentuk. Semua barium klorida dianggap berubah menjadi hasil. Hasil teoritis
ditentukan dari stoikiometri reaksi.
Dalam analisis Gravimetri terdapat tiga metode yang digunakan yaitu : metode
pengendapan, metode penguapan, dan metode elektrolisis untuk metode pengandapan
prinsip kerjanya yaitu senyawa yang akan dianalisis diendapkan dengan
menambahkan pereaksi yang sesuai dan selanjutnya dipisahkan endapannya. Untuk
metode penguapan prinsipnya yaitu zat yang mudah menguap diadsorpsi dengan
adsorben yang sesuai, dimana sebelumnya bisa ditambahkan pereaksi untuk membuat
suatu zat menjadi lebih mudah menguap atau lebih sulit menguap. Untuk metode
elektrolisis prinsipnya senyawa ion yang akan diendapkan dipisahkan secara
elektrolisis pada elektroda-elektroda yang sesuai. Metode gravimetri ditujukan untuk
memisahkan suatu sampel menjadi komponennya. Proses yang dilibatkan adalah
proses dimana zat yang dipisahkan itu digunakan untuk membentuk suatu fase baru
yaitu endapan padat zat yang sukar larut dalam air (mengendap) berada dalam
kesetimbangan dengan ion-ionnya yang larut dalam air. Harga Ksp untuk
kesetimbangan itu kecil sekali. Besarnya konsentrasi ion-ion sulit melarut dalam air
tergantung pada kelarutan zat itu. Sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion-
ionnya dipangkatkan koefisien (Underwood, 2001)
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat

1. Gelas piala 250 ml → Tempat pembuatan larutan


2. Gelas ukur 10 ml → Wadah tempat larutan
3. Pipet tetes → Mengambil larutan
4. Kertas saring → Menyaring larutan
5. Corong → Membantu memasukkan larutan dalam wadah
6. Pengaduk → Untuk mengaduk larutan
7. Timbangan → Untuk menimbang
8. Alat pemanas → Untuk memananaskan larutan
B. Bahan

1. Larutan BaCl2 → Sampel


2. Larutan K2CrO4 → Sampel
3. Air suling → Pelarut

V. PROSEDUR PRATIKUM
1.    Timbang gelas piala 250 ml dan catat bobotnya.
2.    Masukkan kira-kira 1 g BaCl2 ke dalam gelas piala dan timbang.
3.    Lalu tambahkan 25 ml iar suling, aduk hingga homogen, llau tambahkan lagi 25 ml
K2CrO4, aduk dan amati endapan yang terbentuk. Ujilah dengan memberikan
K2CrO4 beberapa tetes, apakah endapan yag terbentuk.
4.    Jika endapan BaCrO4 masih terbentuk, tambahkan terus hingga endapan hilang.
5.    Panaskan hingga mendidih, jauhkan dari api, dan saring dengan kertas saring
Whatman yang telah diketahui beratnya. Keringkan, timbang dan catat bobotnya.
6.    Hitung hasil teoritis endapan BaCrO4 dan persen hasilnya.
7.    Hitung massa dan persentase BaCl2 dalam campuran itu.  
VI. SKEMA KERJA

Di tambahkan 25ml air suling,


aduk sampai homogen

Ditimbang gelas piala Ditimbang gelas piala


250ml 250 ml + 1 gr BaCl2

Di Jika endapan BaCrO4 Diuji dengan beberapa tetes Kemudian tambahkan


masih terbentuk, K2CrO4 0,2M. apakah 25ml K2CrO4, aduk dan
tambahakan K2CrO4 0,2M endapan masih terbentuk amati endapan.
sampai endapan tidak
terbentuk lagi

Panaskan sampai
mendidih, jauhkan dari Ambil kertas saring, Kemudian Hitung hasil
api, dan saring dengan keringkan dan timbang. teoritis endapan BaCrO4,
kertas saring Catat bobotya. tentukan persen hasil.

JAWABAN PERTANYAAN

1) Berikan defenisi untuk : Filtrasi, % komposisi, endapan, stoikiometri,


supernatan, dan hasil teoritis?
a. Filtrasi : proses pemisahan antara zat padat dan zat cair.
b. % komposisi : persentase dari suatu zat yang terdapat dalam suatu larutan.
c. Endapan : zat yang memisahkan diri dari larutan berfase padat yang
terbentuk jika larutan lewat jenuh.
d. Stoikiometri : pengukuran dan penentuan unsur-unsur dalam materi
kuantitatif.
e. Hasil teoritis : hasil dari percobaan yang berdasarkan teori.
f. Supernatan : zat yang mengendap sebagai hasil reaksi dari pereaksi.

2) Bagaimana menguji endapan yang telah sempurna?


Apabila endapan itu tidak hilang jika diberi suatu larutan lain. Karena endapan
akan terbentuk jika larutan lewat jenuh dan endapan sempurna jika hasil kali
kelarutan ion-ion lebih besar dari Ksp.

3) Apa yang terjadi jika endapan tidak sempurna?


Endapan itu akan hilang jika diberi suatu larutan lain dan endapan itu akan
bercampur secara homogen. Biasanya endapan tidak terbentuk pada larutan tak
jenuh.

4) Apa yang anda lakukan jika partikel endapan terlihat dalam filtrat?
Bila endapan terlihat pada filtrat maka harus mengulangi proses filtrasi
kembali.

VII. DATA DAN PERHITUNGAN


A. Data

No. Bahan Massa (gr)


1. Berat sampel tertimbang 1,0051
2. Kertas saring 0,1375
Kertas saring + sampel setelah
3. pengeringan 0,6359

Anda mungkin juga menyukai