PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan pada praktikum kali ini adalah mempelajari cara membaca ukuran
volume dan mengevaluasi akurasi setiap alat gelas laboratorium.
1
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Buret
Buret digunakan untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu. Cara
menggunakannya pertama adalah memasukkan zat yang akan dititrasi, kemudian
tempelkan buret pada statip, buka kran yang ada pada buret dengan perlahan. Bilas
ujung buret dengan air dari botol mencuci (labu semprot) dan mengeringkannya
dengan hati-hati (Andriani, 2016).
2.3 Erlenmeyer
Tabung Erlenmeyer adalah wadah untuk bahan kimia yang berbentuk
kerucut dengan leher sebagai pegangan dan juga dapat digunakan untuk
mencantelkan sebuah penjepot / menggunakan stopper. Labu Erlenmeyer
digunakan untuk mengukur, mencapur dan menyimpan cairan. Bentuknya
2 Universitas Sriwijaya
membuat botol ini sangat stabil. Alat laboratorium ini adalah salah satu alat yang
paling umum digunakan dalam laboratorium kimia (Andriani, 2016).
Kebanyakan Labu Erlenmeyer terbuat dari kaca borossilikat sehingga
Erlenmeyer dapat dipanaskan dengan api atau autoclaved. Ukuran yang paling
umum dari Labu Erlenmeyer adalah 250 ml dan 500 ml. Labu Erlenemeyer juga
terdapat dalam ukuran 50, 125, 250, 500, 1000 ml. Erlenmeyer digunakan untuk
menyimpan dan memanaskan larutan. Cara kerjanya adalah siapkan erlenmeyer
yang sudah dibersihkan, isi dengan larutan yang. cara membersihkan erlenmeyer
adalah dengan cara membilas dahulu dengan air kemudian dicuci menggunakan
detergen dan dibilas dengan air suling (Andriani, 2016).
3 Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODELOGI PRAKTIKUM
4 Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah :
4.1.1 Percobaan Pertama
No Nama Alat Volume
1 Buret 50 mL
2 Gelas Beaker 50,2 mL
3 Erlenmeyer 60 mL
5 Universitas Sriwijaya
4.2 Pembahasan
Pada praktikum pengenalan keakuratan alat-alat gelas laboratorium sebagai
pengukur volume larutan ini kami diberikan asisten informasi tentang keakuratan
alat-alat gelas laboratrium, pada percobaan ini kami membandingkan keakuratan
pengukuran menggunakan buret, gelas beaker dan erlenmeyer, pada percobaan
pertama ini kami menuangkan aquadest 50 mL kedalam buret ketika kami lihat
hasilnya aquadest pas mencapai 50 ml, setelah kami alirkan aquadest tadi ke gelas
beaker hasilnya kurang dan saat kami mengalirkan aquadest dari gelas beaker ke
erlenmeyer ternyata hasilnya banyak sekali kekurangannya. ketiga alat tersebut
memiliki hasil yang berbeda-beda, selain itu juga alat yang memiliki keakurat yang
lebih tinggi atau lebih baik adalah buret karena pada buret terdapat banyak tanda
garis sehingga tingkat ketelitian nya relatif teliti, sedangkan pada gelas beaker dan
erlenmeyer terdapat garis yang renggang sehingga susah untuk membaca skala nya.
Di percobaan yang kedua yaitu membandingkan antara buret, gelas beaker dan
erlenmeyer, kami melakukan hal sama seperti pada percobaan satu yaitu dengan
memasukkan aquadest 50 mL ke dalam labu ukur hasilnya pengukuran pada labu
ukur tepat pada tanda garis, ketika kami alirkan aquadest tadi ke beaker glass
hasilnya berubah menjadi kurang dan saat kami alirkan aquadest dari beaker glass
ke erlenmeyer hasilnya pun berubah ukurannya semakin berkurang tidak mencapai
tanda 50 mL. Dengan demikian ketiga alat tersebut memiliki hasil yang berbeda-
beda dan dari percobaab kedua ini keakuratan labu ukur lebih tinggi
dibandingankan dengan beaker glass dan erlenmeyer.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi keakuratan suatu alat-alat gelas
laboratorium. Berdasarkan dari percobaan, semakin kecil permukaan lubang suatu
alat gelas laboratorium maka semakin tinggi tingkat keakuratannya dan begitu juga
sebaliknya. Yang kedua ialah berdasarkan hasil pengamatan bahwa semakin
banyak garis maka semakin tinggi pula ketelitiannya.
6 Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
7 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
8 Universitas Sriwijaya