Anda di halaman 1dari 26

Perlindungan Dan Pemanfaatan Varietas Tanaman Melalui

Perjanjian Benefit Sharing

Yuliana Diah Warsiki Susi Irianti


Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih Jayapura
Iriantisusi82@yahoo.co.id

Abstract
Indonesia has a rich diversity of local varieties of crops, but the Indonesian
people have not been able to enjoy maximum economic benefits from the use of
biological resources, especially local crop varieties. The Benefit Sharing
Agreement has the meaning of a collective agreement on the sharing of economic
benefits as compensation to local communities for the commercialization of local
crop varieties by others. Benefit sharing is expected to improve the welfare of
local communities in Indonesia. Local communities are given the right to manage,
utilize and preserve local varieties of crops.

Keywords: agreement, benefit sharing, legal protection, local crop


varieties
Abstrak
Indonesia memiliki keanekaragaman kekayaan varietas tanaman lokal yang
berlimpah, namun masyarakat Indonesia belum bisa menikmati manfaat ekonomi
secara maksimal dari penggunaan sumber daya hayati terutama varietas tanaman
lokal. Perjanjian Benefit Sharing memiliki makna kesepakatan bersama dalam
pembagian manfaat ekonomi sebagai kompensasi kepada masyarakat lokal atas
tindakan komersialisasi varietas tanaman lokal oleh pihak lain. Benefit sharing
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di Indonesia. Dan
masyarakat lokal diberi hak untuk mengelola, memanfaatkan dan melestarikan
varietas tanaman lokal yang ada.

Kata Kunci : Perjanjian, Benefit Sharing, Perlindungan Hukum, Varietas


Tanaman Lokal

Pendahuluan dan ditunjang antara lain dengan


Negara Republik Indonesia tersedianya varietas unggul.
adalah negara agraris, maka Sumberdaya plasma nutfah yang
pertanian yang maju, efisien dan merupakan bahan utama pemuliaan
tangguh mempunyai peranan yang tanaman, perlu dilestarikan dan
penting dalam rangka pencapaian dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam
tujuan pembangunan nasional, untuk rangka merakit dan mendapatkan
membangun pertanian yang maju, varietas unggul tanaman tanpa
efisien dan tangguh perlu didukung merugikan pihak manapun yang

1
2 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

terkait guna mendorong berorientasi ekspor, tetapi juga bagi


pertumbuhan industri perbenihan. komoditas untuk kebutuhan
Guna lebih meningkatkan minat dan domestik. Upaya peningkatan daya
peran serta perorangan maupun saing dapat dilakukan antara lain
badan hukum untuk melakukan dengan peningkatan produktivitas,
kegiatan pemuliaan tanaman dalam mutu dan pengembangan sistem
rangka menghasilkan varietas unggul secara terpadu. Peningkatan
baru, kepada pemulia tanaman atau produktivitas sangat dipengaruhi
pemegang hak perlindungan varietas oleh keberhasilan dalam
tanaman perlu diberi diberikan hak memperbaiki potensi genetik
tertentu serta perlindungan hukum varietas tanaman. kegiatan yang
atas hak tersebut secara memadai dan dapat menghasilkan varietas tanaman
sesuai dengan konvensi yang lebih unggul perlu didorong
internasional, perlindungan varietas melalui pemberian insentif bagi
tanaman perlu diatur dengan orang atau badan usaha yang
Undang-Undang. Dengan bergerak di bidang pemuliaan
pertimbangan hal tersebut diatas tanaman yang menghasilkan varietas
maka telah ditetapkan pengaturan baru sehingga mampu memberikan
mengenai perlindungan varietas nilai tambah lebih besar bagi
tanaman dalam suatu Undang- pengguna, dengan demikian maka
Undang yaitu Undang-Undang perlu adanya perlindungan terhadap
Nomor 29 Tahun 2000 Tentang varietas tanaman.
Perlindungan Varietas Tanaman. Indonesia memiliki
Dalam memenuhi berbagai beranekaragaman kekayaan varietas
keinginan di dalam negeri dan tanaman termasuk varietas tanaman
antisipasi perubahan lingkungan lokal yang berlimpah namun
strategi nasional , sektor pertanian masyarakat Indonesia belum bisa
harus mampu meningkatkan daya menikmati manfaat ekonomi secara
saing produk yang dihasilkan. maksimal dari penggunaan sumber
Peningkatan daya saing ini bukan daya hayati dan pengetahuan
hanya penting bagi komoditas tradisional tersebut. Varietas
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 3

tanaman lokal semakin terancam tanaman lokal (SDG tanaman). Hal


akibat eksploitasi berlebihan oleh ini juga berkaitan dengan
pihak lain tanpa memberikan nilai Pengetahuan tradisional yang
manfaat ekonomi kepada masyarakat merupakan sistem pengetahuan,
lokal maupun negara yang kreasi, inovasi dan ekspresi kultural
memilikivarietas tanaman lokal. yang bersifat turun temurun dalam
Perkembangan ekonomi yang suatu masyarakat diwilayah tertentu
semakin mengarah kepada sistem serta terus berkembang sesuai
pasar bebas merupakan sesuatu yang dengan perkembangan masyarakat
tidak dapat dihindari lagi dengan itu sendiri. Misalnya Varietas
terbentuknya kerjasama perdagangan tanaman anggrek merupakan salah
internasional di dalam WTO (World satu tanaman hias dengan keindahan
Trade Organizatation). Indonesia pada bunganya. Bermacam bentuk,
memiliki kewajiban untuk tetap warna dan ciri yang unik menjadi
memperhatikan nilai-nilai, budaya, daya tarik bunga anggrek. Selain
karakter dan pandangan hidup sebagai tanaman hias, anggrek juga
masyarakat lokal didalam proses merupakan salah satu sumber bunga
penyusunan hukum nasional potong yang bernilai ekonomi tinggi
termasuk juga ketika Indonesia dan sangat berpotensi untuk
melaksanakan kewajiban dikembangkan, mengingat
Internasional yang telah disepakati penyebaran anggrek yang sangat
oleh Indonesia. Hukum nasional besar berada di daerah tropis dengan
harus senantiasa melindung sekitar 80 % genera dan spesiesnya
keberadaan varietas tanaman lokal berada di kawasan Asean dan
dan bahkan pengetahuan tradisional sebagian besar berada di pulau
karena hal ini akan menjadi sasaran Papua.
pencurian pihak dalam mupun pihak Oleh karena itu peningkatan
asing. kualitas dan kuantitas tanaman
Demikian juga dengan anggrek di Papua harus terus
masyarakat lokal berhak untuk dikembangkan, dilindungi, termasuk
memiliki hak komunal atas varietas usaha konservasinya. Berbagai jenis
4 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

spesies asli Papua dengan nilai seni bergerak di bidang pemuliaan


dan kreativitas yang tinggi terus tanaman harus diberi penghargaan
bermunculan di setiap pemeran dan dalam menghasilkan varietas
lomba-lomba tanaman anggrek baik tanaman yang baru. Salah satu
di tingkat lokal, nasional maupun penghargaan adalah memberikan
internasional. Sejalan dengan perlindungan hukum atas kekayaan
perkembangan ilmu biologi yang intelektual dalam menghasilkan
sangat pesat sekarang ini, telah varietas tanaman, termasuk dalam
muncul suatu terobosan baru yang menikmati manfaat ekonomi dan
sangat menjanjikan untuk hak-hak pemuliaan lainnya.
peningkatan kualitas dan kuantitas Perlindungan varietas tanaman
tanaman anggrek yaitu dengan merupakan suatu ketentuan dalam
bioteknologi. Di bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
peranggrekan, para ahli tanaman yang dalam sejarah perlindungannya
maupun para penggemar tanaman sebagai hak kebendaan immaterial
hias sebenarnya telah mengadakan yang diberikan kepada individu oleh
penelitian-penelitian secara intensif negara. Di negara lain, seperti
untuk pembudidayaan atau Amerika, meskipun tidak disebut
pemuliaannya. Diawali pada tahun secara khusus dalam peraturan
1856, seorang peneliti dari Inggris negaranya, telah dikenal adanya
bernama John Doming berhasil peraturan mengenai perlindungan
membuat silangan pertama pada terhadap varietas tanaman. Peraturan
anggrek yaitu dari dua spesies tersebut berlaku tahun 1930
anggrek Calanthe. bersamaan dengan terbitnya The
Peningkatan produktivitas dan United States Patent Act 1930. Dan
mutu sangat dipengaruhi oleh di Eropa, Undang-Undang yang
keberhasilan pengembangan berkaitan dengan perlindungan
innovasi, terutama dalam terhadap varietas tanaman dan
memperbaiki potensi genetik varietas hasilnya telah dikenal sejak abad ke-
tanaman anggrek. Oleh karena 16.
individu atau badan usaha yang
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 5

Pada tahun 1991, beberapa perubahan menjadi Undang-Undang


negara di dunia telah menyepakati Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten
suatu konvensi internasional tentang (UUP Tahun 2001). Pada Pasal 7
perlindungan varietas tanaman, huruf d diatur bahwa varietas
kesepakatan internasional termuat tanaman sebagai makhluk hidup
dalam International Convention for merupakan invensi yang tidak
the Protection of New Varieties of diberikan paten. Invensi merupakan
Plants, yang lebih dikenal dengan ide dari inventor yang dituangkan
istilah UPOV. UPOV merupakan kedalam suatu kegiatan pemecahan
akronim dari Union International masalah yang spesifik di bidang
pour la protection des obtentions teknologi, dapat berupa produk atau
vegetale. proses atau penyempurnaan dan
Ketentuan hukum di Indonesia pengembangan produk atau proses.
yang memberikan perlindungan UUP mengalami perubahan lagi
terhadap varietas tanaman, pada yaitu UU No 13 Tahun 2016.
awalnya diatur dalam Undang- Perubahan-perubahan aturan
Undang Paten (UUP). Dalam UUP perlindungan hak paten yang
Tahun1989 Pasal 7 huruf c dikatakan diberikan terhadap varietas tanaman
bahwa semua varietas tanaman dapat dilakukan berdasarkan pada
dimintakan hak patennya, kecuali pertimbangan bahwa, untuk
untuk komoditi tanaman padi, memenuhi kebutuhan pangan bagi
jagung, ubi kayu, dan ubi jalar. rakyat diperlukan upaya penelitian
Selanjutnya UUP mengalami dan pengembangan kearah invensi
amandemen menjadi UUP Tahun teknologi yang dapat menghasilkan
1997, dimana dalam UUP Tahun bahan pangan dalam jumlah, ragam,
1997 ketentuan pengecualian dan kualitas yang sebanyak-
permohonan paten terhadap varietas banyaknya. Namun ketentuan
tanaman dihapuskan sehingga semua perlindungan varietas tanaman
jenis varietas tanaman dapat berdasarkan UU Paten belum dapat
dimintakan hak paten tanpa kecuali. sepenuhnya memenuhi harapan para
UUP Tahun 1997 mengalami pihak pemulia untuk mendapat
6 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

perlindungan hukum terhadap hasil para pemulia tanaman untuk


invensinya. Ketentuan lain yang menghasilkan invensi baru.
memberi dasar perlindungan bagi Pada dasarnya ketentuan berupa
pemuliaan tanaman adalah Undang- undang-undang merupakan sarana
Undang Nomor 12 Tahun 1992 yang diperlukan untuk mendorong
tentang Sistem Budidaya Tanaman dan melindungi kegiatan dalam
yang pada intinya berisi tentang menghasilkan varietas tanaman yang
pengaturan pemberian penghargaan bersifat unggul. Para pihak yang
bagi invensi teknologi di bidang bergerak dalam bidang pemuliaan
budidaya tanaman, jenis dan varietas tanaman membutuhkan suatu aturan
baru bagi perorangan maupun badan khusus yang dapat memberikan
hukum. jaminan dan perlindungan hukum
Disamping itu, terdapat secara jelas dan tegas. Perlindungan
Peraturan Pemerintah Nomor 44 yang di maksud berupa adanya
Tahun 1995 tentang Perbenihan, pengakuan hak atas kekayaan
yang mengatur tentang pemberian intelektual bagi hasil invensi berupa
penghargaan kepada inventor varietas baru tanaman. Perlindungan
varietas tanaman baru. Namun hukum pada hakekatnya sekaligus
penghargaan yang diperoleh para merupakan pelaksanaan dari
pihak pemulia tanaman berdasarkan berbagai kewajiban internasional
UU Nomor 12 Tahun 1992 dan PP yang harus dilakukan oleh Indonesia,
Nomor 44 Tahun 1995 hanya bersifat khususnya yang berkaitan dengan
sosiologis, dimana para pihak Konvensi Perserikatan Bangsa-
pemulia tanaman diberi kewenangan Bangsa tentang Keanekaragaman
memberikan nama atas hasil Hayati (United Nations Convention
invensinya dan pemberian sejumlah on Biological Diversity), Konvensi
uang yang dimaksudkan sebagai Internasional tentang Perlindungan
pengganti biaya yang telah Varietas Tanaman Baru
dikeluarkan dalam kegiatan (International Convention for the
pemuliaan tanaman. Kompensasi ini Protection of New Varietas of
belum tentu dapat mendorong minat Plants), dan World Trade
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 7

Organization/ Trade Related Aspect memberikan landasan hukum bagi


of Intellectual Property Right yang upaya terciptanya varietas unggul
antara lain mewajibkan kepada yang baru dan pengembangan
negara-negara anggota seperti industri perbenihan.
Indonesia mempunyai dan Konsep Perlindungan Varietas
melaksanakan peraturan perundang- Tanaman (PVT) ini dikembangkan
undangan di bidang Hak Kekayaan karena ketentuan tentang paten tidak
Intelektual (HKI). memberikan perlindungan atas
Salah satu dari kewajiban yang varietas tanaman baru sebagai hasil
harus ditaati Indonesia yang dari proses permuliaan tanaman.
berkaitan dengan hak kekayaan Berdasarkan ketentuan internasional
intelektual (HKI) mensyaratkan; tentang HKI dikatakan bahwa jika
Satu, negara anggota untuk negara tidak memberikan PVT dalam
memberikan perlindungan terhadap UU paten, maka negara tersebut
varietas tanaman yang baru; Kedua, harus membuat undang-undang
untuk mengembangkan penemuan- khusus tersendiri yang efektif untuk
penemuan baru di bidang pertanian perlindungan varietas tanaman baru
dan menggunakan dengan sebaik- ini. Hukum tentang paten Indonesia
baiknya kekayaan sumber daya hanya melindungi proses untuk
hayati yang dimiliki Indonesia untuk membuat atau memproduksi tanaman
merakit varietas unggul guna dengan menggunakan teknik-teknik
mendukung pembangunan ekonomi; bioteknologi. Sedangkan PVT
Ketiga, untuk mendorong kegiatan memberikan perlindungan atas
yang menghasilkan varietas tanaman produk, yang berupa bibit/benih yang
unggul dengan memberikan dihasilkan dari teknik-teknik
penghargaan bagi mereka (badan bioteknologi maupun alami dalam
usaha atau orang) yang bergerak bentuk varietas tanaman baru,
dibidang pemuliaan tanaman dan persyaratan perlindungan dan
Keempat, untuk mendorong dan perkecualian. Oleh karena itu
memberi peluang dunia usaha dalam Varietas tanaman yang tidak
pembangunan di dibidang pertanian,
8 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

dilindungi dalam paten dapat suatu ketentuan internasional yang


dilindungi dalam UU PVT. khusus memberikan perlindungan
Perlindungan varietas tanaman bagi varietas baru tanaman yang di
(PVT) yang merupakan “sui generis” bentuk untuk melindungi hak
dari paten merupakan perlindungan pemulia (breader’s rights). Hak
terhadap varietas tanaman yang pemulia (breeder’s rights)
dihasilkan oleh pemulia tanaman merupakan hak ekslusif yang
yang mengandung unsur baru, unik, diberikan kepada pemegangnya
seragam, stabil (BUSS). Di Indonesia untuk menghasilkan atau
pengelolaan Paten dan pengelolaan menggunakan kembali dan menjual
PVT tidak berada di satu tangan, varietas tanaman yang telah
Paten berada di bawah Kementerian dihasilkan. Dalam UU PVT
Hukum dan HAM Republik diberikan suatu hak khusus yang
Indonesia, sedangkan PVT dikelola dimaksudkan untuk menegaskan
di bawah Kementerian Pertanian pengakuan atas adanya hak yang
Republik Indonesia. Dengan adanya dimiliki oleh pemilik/pemegang hak,
Undang-Undang Nomor 29 Tahun yaitu hak untuk melarang atau
2000 tentang Perlindungan Varietas memberi ijin penggunaan secara
Tanaman, maka keberadaan pemulia komersial dari hak pemulia tersebut.
yang melakukan pemuliaan akan Hak yang di maksud adalah Hak
terlindungi, dimana pemulia yang Perlindungan Varietas Tanaman
menghasilkan varietas tanaman yang (Hak PVT). Baik UPOV Convention
memenuhi ketentuan UU PVT maupun UU PVT mengatur bahwa
tersebut dapat memperoleh hak PVT tidak semua invensi varietas baru
dan mendapatkan manfaat ekonomi tanaman dapat begitu saja
dari hasil pemuliaannya itu. mendapatkan perlindungan hak
Pembentukan UU PVT ini banyak pemulia. Hal ini disebabkan karena
mengadopsi International varietas tanaman yang dapat
Convention for The Protection of diberikan perlindungan (PVT)
New Varieties of Plants (selanjutnya merupakan varietas dari jenis atau
disebut UPOV Convention), yaitu spesies tanaman baru, unik, seragam,
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 9

stabil dan di beri nama. Sedangkan Penting untuk dicatat bahwa


persyaratan perlindungan Undang-Undang ini memfasilitasi
berdasarkan pada UU PVT Indonesia perkembangan bioteknologi modern
adalah sama dengan persyaratan yang memproduksi varietas yang
pendaftaran di negara-negara lainnya baru melalui rekayasa genetika.
yang telah meratifikasi UPOV 1991. Namun, kelihatannya UU ini kurang
Hal ini menimbulkan pertanyaan, memberikan perlindungan terhadap
jika tingkat pembangunan pertanian varietas tradisional atau varietas
untuk mengembangkan varietas yang tanaman lokal yang telah
baru di Indonesia tidak sama dengan dikembangkan oleh petani, karena
negara-negara di mana UPOV sangat sulit bagi petani dengan
berasal. varietas tanaman lokalnya untuk
Undang-Undang No. 29 Tahun memenuhi kriteria seragam dan stabil
2000 tentang Perlindungan Varietas sebagaimana disyaratkan oleh UU
Tanaman disusun sebagai upaya PVT. Dalam kaitannya varietas
pemenuhan kewajiban internasional tanaman lokal sebagaimana diatur
Indonesia, dan bertujuan untuk dalam Undang-Undang Perlindungan
menciptakan serta meningkatkan Varietas Tanaman perlu untuk
minat perorangan maupun badan mendapat perlindungan hukum.
hukum untuk melakukan kegiatan Sistem Hak Kekayaan
pemuliaan tanaman dalam rangka Intelektual dibentuk dengan tujuan
menghasilkan varietas unggul baru. untuk melindungi hak individual
Namun, hingga saat ini masih bukannya hak komunal yang dimiliki
terdapat beberapa ketentuan yang oleh masyarakat lokal. Sistem HKI
tidak diatur dalam Undang-Undang didalam TRIPs Agreement tidak
No. 29 Tahun 2000 tentang melindungi nilai adat istiadat
Perlindungan Varietas Tanaman. Hal masyarakat lokal. Seperti Indonesia
ini menciptakan peluang terjadinya negara berkembang memiliki budaya
multitafsir dan ketidakpastian hukum komunal dan gotong royong di dalam
dalam pelaksanaannya. kehidupan masyarakat. Hal ini yang
harus menjadi perhatian Indonesia
10 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

dalam melakukan harmonisasi nilai- Varietas tanaman lokal


nilai induvidualistik didalam merupakan aset kekayaan milik
ketentuan TRIPs Agreement dengan masyarakat lokal Indonesia. Dan
nilai-nilai komunal di masyarakat varietas tanaman lokal sangat
lokal. tergantung dengan penyebaran
Sistem HKI di dalam ketentuan geografis dan karakter lokal di
TRIPs Agreement memberikan Indonesia. Dengan demikian
perlindungan hukum kepada pemilik masyarakat lokal dapat menuntut
HKI untuk melaksanakan haknya Benefit Sharing atas pemanfaatan
atau mengijinkan pihak lain untuk varietas tanaman lokal. Dengan
melaksanakannya maupun melarang demikian maka perlu diatur
pihak lain tanpa ijin untuk perjanjian Benefit Sharing antara
menggunakan hak tersebut. Hak Pemerintah Daerah dalam hal ini
yang dimiliki masyarakat lokal Bupati/Walikota atau Gubernur
terhadap varietas tanaman dijelaskan dengan masyarakat lokal sehingga
oleh Prof. Agus Sardjono, yang tercipta keadilan dalam masyarakat
menyatakan bahwa “perlindungan lokal.
pengetahuan tradisional merupakan Bertolak dari pemikiran yang
kombinasi : economic right dan demikian itulah maka sangat relevan
moral right....”. Pendapat Prof. Agus jika dimensi benefit sharing menjadi
Sardjono tersebut dapat membantu topik yang khusus dalam membahas
menjelaskan mengenai perlindungan dasar filosofis pentingnya
hukum terhadap pengetahuan “Perjanjian Benefit Sharing Sebagai
tradisional dan varietas tanaman Upaya Perlindungan Dan
lokal yang dikaitkan dengan Pemanfaatan Varietas Tanaman
economic right dan moral right dan Lokal”.
benefit sharing. Sistem perlindungan
Pembahasan
hukum tersebut sebaiknya
Berkaitan dengan penulisan
dirumuskan dan dilaksanakan oleh
yang berjudul “Perjanjian Benefit
warga masyarakat yang
Sharing Sebagai Upaya
bersangkutan.
Perlindungan Dan Pemanfaatan
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 11

Varietas Tanaman Lokal”, maka yang mengadakan perjanjian adalah


perlu dibahas tentang Dasar filosofis sama dan seimbang. Hal ini sesuai
arti pentingnya Perjanjian, Benefit dengan asas yang terdapat dalam
Sharing, Perlindungan, PVT dan hukum perjanjian, yaitu :
pemanfaatan varietas tanaman lokal. 1) Asas Kesepakatan/ Asas
a) Perjanjian Konsensualisme
Pengertian dari perjanjian selalu Konsensualisme berasal dari
mengacu pada pengertian perjanjian kata konsensus yang berarti sepakat.
pada umumnya yang diatur dalam Jadi kesepakatan yang dimaksud
pasal 1313 KUH Perdata, berbunyi adalah bahwa antara kedua belah
“suatu perjanjian adalah perbuatan pihak terjadi adanya kata sepakat.
dengan mana satu orang atau lebih Konsensualisme ini juga berarti
mengikatkan dirinya terhadap satu bahwa apa yang dikehendaki oleh
orang lain atau lebih”. pihak uang lain.
Perjanjian standar disebut juga 2) Asas Kekuatan Mengikat
perjanjian baku, Perjanjian standar Asas ini mengandung arti bahwa
adalah suatu persetujuan yang dibuat kedua belah pihak harus memenuhi
para pihak mengenal sesuatu hal apa yang telah dijanjikannya. Dalam
yang isinya telah ditentukan secara pasal 1338 KUHPerdata dikatakan
baku (standar) serta dituangkan bahwa perjanjian berlaku sebagai
secara tertulis. Kata standar atau Undangn-undang bagi para pihak
baku artinya perjanjian yang menjadi atau disebut juga “Pacta
tolak ukur yang dipakai sebagai Sunservanda”, yaitu apa yang telah
patokan atau pedoman bagi setiap disetujui harus dilaksanakan.
konsumen yang mengadakan 3) Asas Kebebasan Berkontrak
hubungan hukum dengan pelaku Seseorang bebas untuk membuat
usaha. atau tidak membuat suatu isi
Dengan adanya pengertian perjanjian. Bebas untuk menentukan
tentang perjanjian seperti ditentukan isi perjanjian dan syarat-syarat dari
diatas, bisa diambil kesimpulan perjanjian itu serta bentuk tertentu
bahwa kedudukan antara para pihak atau tidak dan bebas menentukan
12 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

undang-undang mana yang akan particuler person or on some


dipakainya untuk perjanjian itu. charity.
4) Asas Itikad Baik Dan Kepatutan 4) Pecuniary aid extended by a
Perjanjian atidak hanya benefit society.
mengikat hal-hal yang dengan tegas Pada Protokol Nagoya berisikan
menyatakan didalamnya, akan tetapi akses sumber daya genetik dan
juga untuk segala sesuatu yang dikembangkan konsep pembagian
menurut sifat perjanjiannya yang wajar dan adil. Dengan adanya
diharuskan oleh keputusan/kebiasaan konvensi keanekaragaman hayati
dan Undang-undang. merupakan perjanjian internasional
Kebebasan untuk melakukan yang bertujuan untuk membagi
kontrak serta pemberian kesepakatan manfaat yang timbul dari adanya
terhadap kontrak dalam perjanjian sumber daya genetik secara adil dan
standar tidak dilakukan sebebas merata. Dengan melihat sejarah
dengan perjanjian yang dilakukan bahwa masyarakat adat dan juga
secara langsung dengan melibatkan komunitas lokal telah menggunakan
para pihak dalam menegosiasikan sumber daya genetik maupun
klasula perjanjian. pengetahuan tradisional. Seperti
b) Benefit Sharing untuk menyembuhkan penyakit,
Benefit adalah : penyediaan makanan dalam
1) Profit : advantage; promotion of memenuhi kehidupan sehari-hari.
welware or prosperity; helpful Namun demikian dalam
result. pengembangan pengetahuan
2) Benefaction or deed of kindess; keanekaragaman hayati telah
favor bestowed; privilege dikembangkan berbagai macam
3) A special theatrical or musical kosmetik dan juga dalam bidang
performance, at which the farmasi. Konvensi keanekaragaman
performers usually serse hayati, Access and Benefit Sharing
gratuitously, and the proceeds of (ABS) diartikan sebagai pembagian
which are bestowed on some keuntungan yang adil dan merata
dari keuntungan yang dihasilkan dari
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 13

penggunaan sumber daya genetik 3) Para pengguna untuk


dalam hal ini varietas tanaman. kepentingan pengembangan ilmu
Demikian juga pada WIPO juga dan teknologi (akademic user)
membahas pendekatan terhadap Dari aspek hukum internasional
benefit sharing. Pembagian dibidang hukum, benefit sharing
keuntungan yang adil dan merata adalah istilah teknis yang digunakan
merupakan bagian dari nilai-nilai dalam konteks akses dan penggunaan
keadilan yang perlu diperjuangkan sumber daya genetik manusia dan
untuk kepentingan masyarakat luas. non manusia, sumber daya genetik
Dengan adanya pembagian non manusia meliputi tanaman,
keuntungan atau benefit sharing hewan dan mikroorganisme . Istilah
dapat memastikan ruang bagi ini menggambarkan pertukaran
masyarakat lokal untuk terlibat antara mereka yang memberikan
dalam pengelolaan, pemanfaatan dan konpensasi atau imbalan untuk
pelestarian varietas tanaman lokal penggunaannya.
sehingga hak - hak masyarakat lokal Pada Tahun 1995, para pihak
mendapat jaminan dan perlindungan dalam CBD setuju untuk
hukum. mengecualikan sumber daya genetik
Benefit Sharing terhadap manusia dari ruang lingkupnya;
pemanfaatan sumber daya genetik “konferensi para pihak menegaskan
dan pengetahuan tradisional, terdapat kembali bahwa sumber daya genetik
para pihak yang menjadi pengguna manusia tidak termasuk dalam
terhadap sumber daya genetika dan kerangka konvensi ini” (CBD COP
pengetahuan tradisional dapat Decision II/11). Sebagai akibatnya,
dikategorikan ke dalam 3 (tiga) tidak ada kerangka kerja yang
kelompok, yaitu : mengikat secara hukum yang
1) Para pengguna untuk tujuan mengatur benefit sharing dalam
komersial (commercial users) konteks sumber daya manusia.
2) Para pengguna dari komonitas Pernyataan dari komite etika Human
masyarakat tradisional Genome Organization Project
(traditional user). mengenai benefit sharing pada tahun
14 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

2000 merekomendasikan bahwa benefit sharing untuk sumber daya


“semua umat manusia berbagi, dan genetik manusia bukan merupakan
memiliki akses kemanfaatan persyaratan hukum internasional.
penelitian genetik. Deklarasi Selain pedoman internasional
Universal tentang Genom Manusia dan hukum nasional, asosiasi daerah
dan Hak Asasi Manusia tahun 1997 telah merumuskan pedoman sukarela
dari United Nations Educational, atau model hukum. Misalnya.
Scientific dan Cultural Organization Organisasi Persatuan Afrika (OAU)
(UNESCO) menyatakan bahwa (sekarang Uni Afrika)
“manfaat dari kemajuan dibidang mengembangkan model hukum
biologi, genetika dan kedokteran, untuk meregulasi akses dan benefit
tentang genom manusia, harus sharing untuk sumber daya genetik
disediakan”. non-manusia. Berbeda dengan
Deklarasi Universal Bioetika peraturan internasional, OAU
dan Hak Asasi Manusia tahun 2005 menetapkan defenisi benefit sharaing
dari Unesco memasukkan pasal adalah pembagian apapun yang
tersendiri mengenai benefit sharing timbul dari penggunaan sumber daya
(pasal 15), yang menuntut benefit alam hayati, pengetahuan, teknologi,
sharing dari hasil penelitian ilmiah, inovasi atau praktik.
khususnya dengan negara-negara Masyarakat lokal di Indonesia
sedang berkembang. berhak untuk mendapatkan Benefit
Secara konteks hukum sharing atas pemanfaatan
internasional defenisi benefit sharing pengetahuan tradisional dan varietas
adalah tindakan memberikan tanaman lokal (SDG tanaman) yang
sebagian keuntungan/laba yang telah menghasilkan HKI yang
diperoleh dari pemanfaatan sumber memiliki nilai ekonomi. Benefit
daya genetik dan pengetahuan sharing tersebut diberikan sebagai
tradisional kepada penyedia sumber bentuk penghargaan terhadap jasa
daya. Defenisi in cukup luas untuk masyarakat lokal yang telah
mencakup sumber daya genetik melestarikan pengetahuan tradisional
manusia dan non manusia, meski dan varietas tanaman lokal
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 15

Masyarakat lokal di Indonesia lokal dengan pihak lain yang


memandang pengetahuan tradisional menggunakan pengetahuan
sebagai cultural heritage yang tradisional dan varietas tanaman
mengandung nilai magis atau sakral lokal tersebut. Benefit sharing juga
(spiritural). Masyarakat lokal sebagai dijelaskan oleh Prof Agus Sardjono
pemilik dari pengetahuan tradisional bahwa : "...Benefit sharing mestinya
dan varietas tanaman lokal karena dikembangkan....bukan dari konsep
masyarakat lokal memandang bahwa royalty sebagaimana dalam rezim
kepemilikan atas pengetahuan HKI. Meskipun hasilnya mungkin
tradisional dan varietas tanaman sama, tetapi maknanya sangat
lokal tersebut bukan di setiap berbeda. Dengan pembayaran royalty
individu namun merupakan milik berarti menempatkan pengetahuan
masyarakat secara bersama-sama tradisional sebagai komoditi".
(komunal). Hal yang dinamakan Pendapat Prof Agus Sardjono
sebagai hak kolektif (collective right) tersebut menunjukkan bahwa royalty
masyarakat. Hak komunal yang di dalam sistem HKI berbeda dengan
dimiliki oleh masyarakat di Benefit sharing. Benefit sharing
Indonesia dapat memberikan memiliki makna pembagian manfaat
motivasi kepada masyarakat lokal ekonomi sebagai kompensasi kepada
untuk tetap melanjutkan pelestarian masyarakat lokal atas tindakan
terhadap varietas tanaman lokal komersialisasi pengetahuan
tersebut. tradisional dan varietas tanaman
Benefit sharing ditinjau dari lokal oleh pihak lain.
Natural Law Theory sudah sesuai c) Perlindungan Hukum
dengan nilai moral karena Perlindungan hukum merupakan
masyarakat lokal merupakan pemilik upaya yang diatur oleh Undang-
pengetahuan tradisional dan varietas Undang guna mmencegah terjadi
loka1 tersebut. Benefit sharing juga pelanggaran Hak Kekayaan
dapat menciptakan hubungan yang Intelektual oleh orang yang tidak
saling menghargai dan berhak.
menguntungkan antara masyarakat
16 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

Tujuan perlindungan hukum yang sebenarnya dalam ilmu hukum,


terhadap Hak Kekayaan Intelektual menarik pula untuk mengurai sedikit
di maksudkan untuk memberi mengenai pengertian-pengertian
kejelasan hukum mengenai yang dapat timbul dari penggunaan
hubungan antara ciptaan atau istilah perlindungan hukum, yakni
penemuan yang merupakan hasil Perlindungan hukum bisa berarti
karya intelektual manusia dengan perlindungan yang diberikan
sipencipta atau penemu atau terhadap hukum agar tidak
pemegang hak dengan pemakai yang ditafsirkan berbeda dan tidak cederai
mempergunakan hasil karya oleh aparat penegak hukum dan juga
intelektual tersebut. Adanya bisa berarti perlindungan yang
kejelasan hukum serta pemilik hak diberikan oleh hukum terhadap
kekayaan intelektual adalah sesuatu. Perlindungan hukum juga
merupakan pengakuan hukum serta dapat menimbulkan pertanyaan yang
pemberian imbalan yang di berikan kemudian meragukan keberadaan
kepada orang atas usaha dan hasil hukum. Oleh karena hukum sejatinya
karya kreatif manusia yang telah di harus memberikan perlindungan
ciptakan atau di temukan. terhadap semua pihak sesuai dengan
Di dalam ilmu hukum status hukumnya karena setiap orang
perlindungan sering berarti memiliki kedudukan yang sama
perlindungan terhadap pihak-pihak di dihadapan hukum. Setiap aparat
dalam suatu hubungan hukum, di penegak hukum jelas wajib
mana hak yang dimiliki oleh para menegakkan hukum dan dengan
pihak apabila dilanggar oleh pihak berfungsinya aturan hukum, maka
lain, maka ada upaya hukum yang secara tidak langsung pula hukum
dapat dipaksakan sehingga haknya akan memberikan perlindungan
tersebut dapat dipenuhi. terhadap setiap hubungan hukum
Perlindungan hukum bila dijelaskan atau segala aspek dalam kehidupan
harafiah dapat menimbulkan banyak masyarakat yang diatur oleh hukum
persepsi. Sebelum kita mengurai itu sendiri.
perlindungan hukum dalam makna
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 17

Perlindungan hukum merupakan perbuatan, memperlindungi.


gambaran dari bekerjanya fungsi Perlindungan diartikan sebagai
hukum untuk mewujudkan tujuan- perbuatan memberi jaminan atau
tujuan hukum, yakni keadilan, keamanan, ketentraman,
kemanfaatan dan kepastian hukum. kesejahteraan dan kedamaian dari
Perlindungan hukum adalah suatu pelindung kepada yang dilindungi
perlindungan yang diberikan kepada atas segala bahaya atau resiko yang
subyek hukum sesuai dengan aturan mengancamnya.
hukum, baik itu yang bersifat Perlindungan hukum menurut
preventif (pencegahan) maupun pendapat Phillipus Hadjon ada dua
dalam bentuk yang bersifat represif bentuk perlindungan hukum bagi
(pemaksaan), baik yang secara rakyat yaitu: Pertama, perlindungan
tertulis maupun tidak tertulis dalam hukum Preventif artinya rakyat
rangka menegakkan peraturan diberi kesempatan mengajukan
hukum. pendapatnya sebelum keputusan
Eksistensi hukum dalam pemerintah mendapat bentuk yang
masyarakat adalah untuk definitif yang bertujuan untuk
mengintegrasikan dan mencegah terjadinya sengketa.
mengkoordinasikan kepentingan- Kedua, perlindungan hukum represif
kepentingan seluruh anggota yang bertujuan menyelesaikan
masyarakat. Pengaturan sengketa.
kepentingan-kepentingan ini Pengertian perlindungan hukum
seharusnya didasarkan pada adalah suatu perlindungan yang
keseimbangan antara memberi diberikan terhadap subyek hukum
kebebasan kepada individu dan dalam bentuk perangkat hukum baik
melindungi kepentingan masyarakat. yang bersifat preventif maupun yang
Tatanan yang diciptakan hukum baru bersifat represif, baik yang tertulis
menjadi kenyataan manakala subyek maupun tidak tertulis. Dengan kata
hukum diberi hak dan kewajiban. lain perlindungan hukum sebagai
Perlindungan diartikan sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum.,
tempat berlindung, hal atau yaitu konsep dimana hukum dapat
18 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

memberikan suatu keadilan, d) Tidak menggunakan nama orang


ketertiban, kepastian, kemanfaatan terkenal;
dan kedamaian. e) Tidak menggunakan nama alam;
d) Varietas Tanaman f) Tidak menggunakan lambang
Perlindungan varietas tanaman negara; dan/atau
yang selanjutnya disingkat, adalah g) Tidak menggunakan merek
perlindungan khusus yang diberikan dagang untuk barang dan jasa
negara yang dalam hal ini diwakili yang dihasilkan dari bahan
oleh Pemerintah dan pelaksanaannya propagasi seperti benih atau bibit,
dilakukan oleh kantor perlindungan atau bahan yang dihasilkan dari
varietas tanaman, terhadap varietas varietas lain, jasa trasportasi atau
tanaman yang dihasilkan oleh penyewaan tanaman.
pemulia tanaman melalui kegiatan Farmer’s Rights (hak petani)
pemuliaan tanaman. adalah hak yang muncul dari
Variatas tanaman lokal adalah kontribusi petani, mengingat di masa
varietas tanaman yang telah ada dan lampau, saat ini dan masa yang akan
dibudidayakan secara turun menurun datang petani merupakan kelompok
oleh petani,serta dimiliki oleh masyarakat yang telah melestarikan,
masyarakat dan dikuasai oleh negara. mengembangkan dan menjadikan
Penamaan varietas tanaman tersedianya sumber daya genetik
lokal harus memenuhi persyaratan yang di kenal saat ini, terutama yang
sebagai berikut : ada di pusat dan pusat
a) Mencerminkan identitas varietas keanekaragaman tanaman.
tanaman lokal yang Pengertian varietas secara umum
bersangkutan; pada dasarnya sama dengan varietas
b) Tidak menimbulkan kerancuan sebagaimana dijelaskan dalam
karakteristik, nilai atau identitas Undang-Undang Nomor 12 Tahun
suatu varietas tanaman lokal; 1992 tentang Sistem Budidaya
c) Tidak telah digunakan untuk Tanaman. Pengertian tersebut
nama varietas yang sudah ada; sebagai berikut : “Varietas adalah
bagian dari suatu jenis yang ditandai
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 19

oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, kombinasi genotype yang dapat


daun, bunga, buah, biji dan sifat-sifat membedakan dari suatu jenis atau
lain yang dapat dibedakan dalam species yang sama oleh sekurang-
jenis yang sama” kurangnya satu sifat yang
Berdasarkan Pasal 1 butir 1 UU menentukan dan apabila diperbanyak
PVT dikatakan bahwa Perlindungan tidak mengalami perubahan”
varietas tanaman selanjutnya Berdasarkan pengertian di atas,
disingkat PVT, adalah Perlindungan maka dapat diketahui bahwa varietas
khusus yang diberikan negara, yang tanaman yang dihasilkan harus
dalam hal ini diwakili oleh berbeda dengan varietas tanaman
Pemerintah dan pelaksanaannya yang lain yang ditandai dengan
dilakukan oleh Kantor Perlindungan perbedaan bentuk fisik sampai
Varietas Tanaman, terhadap varietas perbedaan karakteristik tanaman.
tanaman yang dihasilkan oleh Dengan ditambahkan penjelasan
pemulia tanaman melalui kegiatan tentang sifat genotype atau
pemulia tanaman. Perlindungan kombinasi genotype adalah susunan
semacam itu akan mendorong gen yang menghasilkan karakter
semangat dan kreativitas di bidang tertentu. Penilaian dilakukan baik
pemuliaan tanaman, sehingga dapat terhadap salah satu atau beberapa
dihasilkan penemuan berbagai sifat atau karakter tanaman yang
varietas unggul yang sangat bersangkutan. Yang dimaksud
diperlukan masyarakat. Sedangkan dengan varietas yang apabila
Undang-Undang Nomor 29 Tahun diperbanyak tidak mengalami
2000 Tentang Perlindungan Varietas perubahan adalah varietas tersebut
Tanaman menjelaskan bahwa : tetap stabil di dalam proses
“Varietas tanaman adalah perbanyakan benih atau propagasi
sekelompok tanaman dari suatu jenis dengan metode tertentu, misalnya
atau species yang ditandai oleh produksi benih hibrida, kultur
bentuk tanaman, pertumbuhan jaringan dan steak.
tanaman, daun, bunga, biji ekspresi Varietas Tanaman menurut Konvensi
karakteristik genotype atau UPOV 1991 tersebut adalah :
20 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

“sekelompok tanaman yang dapat bentuk tanaman, pertumbuhan


didefenisikan dengan karakteristik tanaman, daun, bunga, buah, biji dan
yang diekspresikan dari bawaan ekspresi karakteristik genotipe atau
genotip atau kombinasi dari genotipe kombinasi genotipe yang dapat
dan dapat dibedakan dari kelompok membedakan dari jenis atau species
tanaman lainnya dari taksonomi yang sama oleh sekurang-kurangnya
botanis yang sama oleh minimal satu satu sifat yang menentukan dan
karakteristik yang tampak”. apabila diperbanyak tidak mengalami
Perlindungan Varietas Tanaman perubahan. Pemuliaan tanaman
(selanjutnya disingkat PVT) adalah adalah rangkaian kegiatan penelitian
perlindungan khusus yang diberikan dan pengujian atau kegiatan
negara, yang dalam hal ini diwakili penemuan dan pengembangan suatu
oleh Pemerintah dan pelaksanaannya varietas, sesuai dengan metode baku
dilakukan oleh Kantor Perlindungan untuk menghasilkan varietas baru
Varietas Tanaman, terhadap varietas dan mempertahanakan kemurnian
tanaman yang dihasilkan oleh benih varietas yang dihasilkan.
pemulia tanaman melalui kegiatan UPOV mengatur bahwa
pemuliaan tanaman. tanaman yang memperoleh
Hak Perlindungan Varietas perlindungan (protectable of plant
Tanaman adalah hak khusus yang variety) harus memenuhi syarat :
diberikan negara kepada pemulia 1). Article 5 : Novelty (baru)
dan/ atau pemegang hak 2). Article 7 : Distinctness (berbeda)
Perlindungan Varietas Tanaman 3). Article 8 : Uniformity (seragam)
untuk menggunakan sendiri varietas 4). Article 9 : Stability (stabil)
hasil pemuliannya atau memberi 5). Article 10 : Denomination (diberi
persetujuan kepada orang atau badan nama)
hukum lain untuk menggunakannya Sejalan dengan ketentuan UPOV
selama waktu tertentu. tersebut, di Indonesia diatur dalam
Varietas Tanaman, adalah pasal 2 UU Nomor 29/2000 yang
sekelompok tanaman dari suatu jenis menentukan bahwa Varietas yang
atau species yang ditandai oleh dapat diberi PVT meliputi varietas
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 21

dari jenis atau spesies tanaman yang warna dan sifat-sifat lain yang
baru, unik, seragam, stabil dan diberi melekat pada varietas itu. Suatu
nama. Suatu varietas dianggap baru varietas dianggap stabil apabila sifat-
apabila pada saat penerimaan sifat utama atau penting pada
permohonan hak PVT, bahan varietas tersebut terbukti seragam
perbanyakan atau hasil panen dari meskipun bervariasi sebagai akibat
verietas tersebut belum pernah dari cara tanam dan lingkungan yang
diperdagangkan di Indonesia atau berbeda-beda. Sifat-sifat itu harus
sudah diperdagangkan tetapi tidak stabil untuk siklus penanam. Suatu
lebih dari setahun, atau telah varietas dianggap stabil apabila sifat-
diperdagangkan di luar negeri tidak sifatnya tidak mengalami perubahan
lebih dari empat tahun untuk setelah ditanam berulang-ulang, atau
tanaman semusim dan enam tahun untuk yang diperbanyak melalui
untuk tanaman tahunan. Unsur siklus perbanyakan khusus, tidak
pembeda menjadi sangat penting mengalami perubahan pada setiap
untuk perlindungan ini yang akhir siklus tersebut.
dianggap sebagai sesuatu yang unik Varietas yang dapat diberi PVT
yang telah ditemukan oleh pemuliaan harus diberi penamaan yang
tanaman melalui prosedur penelitian selanjutnya menjadi varietas yang
pengujian dan lain sebagainya. bersangkutan, dengan ketentuan
Suatu varietas tanaman dianggap bahwa :
unik apabila varietas tersebut dapat 1) nama varietas tersebut harus
dibedakan secara jelas dengan dapat digunakan meskipun masa
varietas lain yang keberadaannya perlindungan telah habis;
sudah diketahui secara umum pada 2) pemberian nama tidak boleh
saat penerimaaan permohonan hak menimbulkan kerancuan
PVT. Hasil produk dari varietas terhadap sifat-sifat varietas;
yang ditemukan itu mempunyai sifat 3) penamaan varietas dilakukan
keseragaman. Artinya, mulai dari oleh pemohon hak PVT dan
tenggang usia tanam menjelang didaftarkan pada kantor PVT;
panen yang sama, rasa, bau, bentuk,
22 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

4) apabila penamaan tidak sesuai adalah pemegang PVT, kecuali


dengan ketentuan butir b, maka diperjanjikan lain antara kedua pihak
kantor PVT berhak menolak dengan tidak mengurangi hak
penamaan tersebut dan meminta pemulia. Jika suatu varietas
penamaan baru; dihasilkan berdasarkan perjanjian
5) apabila nama varietas tersebut kerja, maka pihak yang memberi
telah dipergunakan untuk pekerjaan itu adalah pemegang hak
varietas lain, maka pemohon PVT, kecuali diperjanjikan lain
wajib mengganti nama varietas antara kedua pihak dengan tidak
tersebut; mengurangi hak pemulia. Jika suatu
6) nama varietas yang diajukan varietas dihasilkan berdsarkan
dapat juga diajukan sebagai pesanan, maka pihak yang memberi
merek dagang sesuai dengan pesanan itu menjadi pemegang hak
peraturan perundang-undangan PVT, kecuali diperjanjikan lain
yang berlaku. antara kedua pihak dengan tidak
Varietas yang tidak dapat diberi mengurangi hak pemulia. Pemegang
PVT adalah varietas yang hak PVT memiliki hak untuk
penggunaannya bertentangan dengan menggunakan dan memberikan
peraturan perundang-undangan yang persetujuan kepada orang atau badan
berlaku, ketertiban umum, hukum lain untuk menggunakan
kesusilaan, norma-norma agama, varietas berupa benih dan hasil panen
kesehatan dan kelestarian lingkungan yang digunakan untuk propagasi.
hidup. Ketentuan tersebut berlaku juga
Pemegang hak PVT adalah untuk :
pemulia atau orang atau badan 1) varietas turunan esensial yang
hukum, atau pihak lain yang berasal dari suatu varietas yang
menerima lebih lanjut hak PVT dari dilindungi atau varietas yang
pemegang hak PVT sebelumnya. telah terdaftar dan diberi nama;
Jika suatu varietas dihasilkan 2) varietas yang tidak dapat
berdasarkan perjanjian kerja, maka dibedakan secara jelas dari
pihak yang memberi pekerjaan itu varietas yang dilindungi.
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 23

3) Varietas yang diproduksi dengan pihak lain yang menggunakan


selalu menggunakan varietas varietas tanaman lokal tersebut.
yang dilindungi. Benefit sharing juga dibahas di
Dalam membahas masalah dalam ketentuan PP No.13 Tahun
Perjanjian Benefit Sharing Sebagai 2004. Benefit sharing diharapkan
Upaya Perlindungan Dan dapat meningkatkan kesejahteraan
Pemanfaatan Varietas Tanaman masyarakat lokal di Indonesia
Lokal, maka Perjanjian selalu sebagai pemilik komunal atas
mengacu pada pengertian perjanjian varietas tanaman lokal sekaligus juga
pada umumnya yang diatur dalam sebagai bentuk penghargaan atas
pasal 1313 KUH Perdata, berbunyi peranan masyarakat dalam
“suatu perjanjian adalah perbuatan melestarikan varietas tanaman lokal
dengan mana satu orang atau lebih sebagai SDG tanaman (plasma
mengikatkan dirinya terhadap satu nutfah).
orang lain atau lebih. Dengan adanya Secara spesifik, substansi
perjanjian benefit sharing maka perjanjian benefit sharing harus
masyarakat lokal di Indonesia berhak memastikan ruang bagi masyarakat
untuk mendapatkan pembagian lokal untuk terlibat dalam
keuntungan atas pemanfaatan pengelolaan, pemanfaatan dan
varietas tanaman lokal yang telah pelestarian varietas tanaman lokal
menghasilkan HKI dan memiliki sehingga hak - hak masyarakat lokal
nilai ekonomi. Benefit sharing mendapat jaminan dan perlindungan
tersebut diberikan sebagai bentuk hukum yang memadai berdasarkan
penghargaan terhadap jasa prinsip keadilan dan kebebasan
masyarakat lokal yang telah demi eksistensi dan kelestarian
mengelola, memanfaatkan dan varietas tanaman lokal secara
melestarikan varietas tanaman lokal. berkesinambungan untuk generasi
Benefit sharing juga dapat yang akan datang.
menciptakan hubungan yang saling
Simpulan
menghargai dan menguntungkan
a) Perjanjian Benefit Sharing
antara masyarakat lokal dengan
memiliki makna kesepakatan
24 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

bersama dalam pembagian Pemerintah/ Daerah, masyarakat


manfaat ekonomi sebagai lokal dan juga pihak ketiga.
kompensasi kepada masyarakat
Daftar Pustaka
lokal atas tindakan komersialisasi
Agus, Budi Riswandi dan Siti
varietas tanaman lokal oleh pihak Sumartiah, Masalah-
masalah HKI Kontemporer,
lain. Dan masyarakat lokal diberi
Gita Nagari, Yogyakarta,
hak untuk mengelola, 2006.
Barizah, Nurul, Intellectual Property
memanfaatkan dan melestarikan
Implications On Biological
varietas tanaman lokal yang ada. Resources ( Indonesia’s
Adoption Of International
b) Perjanjian Benefit Sharing dapat
Intellectual Property
memastikan ruang bagi Regimes And The Failure
To AdeQuately Address The
masyarakat lokal untuk terlibat
Policy Challenges In The
dalam pengelolaan, pemanfaatan Area Of Biological
Resourses), Nagara, Jakarta,
dan pelestarian varietas tanaman
2010.
lokal sehingga hak - hak Budi Maulana, Insan dkk, Kapita
Selekta Hak Kekayaan
masyarakat lokal mendapat
Intelektual I, Pusat Studi
jaminan dan perlindungan Hukum UII, Yogyakarta,
2000.
hukum.
Donald Black, The Behavior of Law,
Rekomendasi Academic Press, New York
San Francisco, London,
a) Perjanjian Benefit sharing
1976.
diharapkan dapat meningkatkan Hutchinson, Terry, Researching And
Writing In Law, Lawbook
kesejahteraan masyarakat lokal di
Co., 2010.
Indonesia dan sebagai pemilik H. OK. Saidin, Aspek Hukum
Hak Kekayaan
komunal atas varietas tanaman
Intelektual, Ed. Revisi,
lokal maka dapat diberikan hak Cet 3, Jakarta. PT. Raja
Grafindi Persada, 2003.
atas peranan masyarakat dalam
Irawan, Candra, Politik Hukum
melestarikan varietas tanaman Hak Kekayaan
Intelektual Indonesia,
lokal.
Mandar Maju, Bandung,
b) Perjanjian Benefit sharing dapat 2011.
Jened, Rahmi, Hak Kekayaan
memberi solusi bagi pihak
Intelektual
Penyalahgunaan Hak
Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 25

Eksklusif, Airlangga Salter, Michael and julie Mason,


University Press, 2010. Writing Law Dissertation,
Koesnoe, Mohammad, Dasar Pearson Education Limited,
dan Metode Ilmu hukum 2007.
Positif, Airlangga Salim dan Erlies Septiana Nurbani,
University Press, 2010. Penerapan Teori Hukum
Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Pada Penelitian Tesis Dan
Hukum, Prenada Media Disertasi, RajaGrafindo
Group, Jakarta, 2010. Persada, Jakarta, 2013.
Margono, Suyud, Aspek Hukum Setyowati, Krisnani, Pokok-Pokok
Komersialisasi Aset Peraturan Perlindungan
Intelektual, Nuansa Aulia, Varietas Tanaman,
2010. Disampaikan pada Training
____________, Hak Milik Industri of the Trainer Pengelola
(Pengaturan Dan Praktik Gugus Hak Kekayaan
diIndonesia), Ghalia Intelektual, Jakarta, 24-27
Indonesia, 2011. September 2001.
Morris, Caroline and Cian Murphy, Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan
Getting a PhD in Law, Intelektual (Intellectual
Oxford and Portland, Property Rights), PT. Raja
Oregon, 2011. Grafindo Persada, Jakarta,
Munandar, Haris dan Sally 1997.
Sitanggang, Mengenal
HAKI, Hak Kekayaan Sutedi, Adrian, Hak Atas Kekayaan
Intelektual, Essensi, 2008. Intelektual, Sinar Grafika,
Nuraini, Nina, Perlindungan Hak Jakarta, 2009.
Milik Intelektual Varietas Syukur, Muhamad dkk, Teknik
Tanaman (Guna Pemuliaan Tanaman,
Peningkatan Daya Saing Penebar Swadaya, Jakarta,
Agribisnis), Alfabeta, 2012.
Bandung, 2007. Yudha Hernoko, Agus, Hukum
Purwaningsih, Endang, Hukum Perjanjian, Asas
Bisnis, Ghalia Indonesia, Proporsionalitas Dalam
Bogor, 2010. Kontrak Komersial, Prenada
Agus Sardjono, Hak Kekayaan Media Group, Jakarta, 2013
Intelektual dan Pengetahuan Jurnal :
Tradisional, Alumni, Barizah, Nurul, Perlindungan
Bandung, 2010, h.102 Varietas Tanaman, Paten,
_________,Membumikan HKI di Sistem Budidaya Tanaman
Indonesia, cet1, Bandung, dan Ketahanan Pangan,
Nuansa Aulia, 2009. Jurnal HKI, 2009.
__________, Hak Kekayaan Michael Blakeney, Protection of
Intelektual dan Pengetahuan Plant Varieties and
Tradisonal, cet.1, Farmers’ Right, European
Bandung,Alumni, 2006. Intellectual Property
Review, vol.24, 2002.
26 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017

Peraturan Perundang-Undangan :
Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2001 Tentang Paten
Undang-Undang Republik Indonesia
No. 29 tahun 2000, tentang
Perlindungan Varietas
Tanaman.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 1992
Tentang Sistem Budidaya
Tanaman.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1994 tentang Pengesahan
United Nations Convention
on Biological Diversity
(Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang
Keanekaragaman Hayati).
Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
01/Pert/SR.120/2/2006
Tentang Syarat Penamaan
Dan Tatacara Pendaftaran
Varietas Tanaman.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomot 13 Tahun
2004 Tentang Penamaan,
Pendaftaran dan
Penggunaan Varietas Asal
untuk Pembuatan Varietas
Turunan Esensial.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomot 14 Tahun
2004 Tentang Syarat dan
Tata Cara Pengalihan
Perlindungan Varietas
Tanaman Dan Penggunaan
Varietas Yang Dilindungi
Oleh Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai