Abstract
Indonesia has a rich diversity of local varieties of crops, but the Indonesian
people have not been able to enjoy maximum economic benefits from the use of
biological resources, especially local crop varieties. The Benefit Sharing
Agreement has the meaning of a collective agreement on the sharing of economic
benefits as compensation to local communities for the commercialization of local
crop varieties by others. Benefit sharing is expected to improve the welfare of
local communities in Indonesia. Local communities are given the right to manage,
utilize and preserve local varieties of crops.
1
2 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
dari jenis atau spesies tanaman yang warna dan sifat-sifat lain yang
baru, unik, seragam, stabil dan diberi melekat pada varietas itu. Suatu
nama. Suatu varietas dianggap baru varietas dianggap stabil apabila sifat-
apabila pada saat penerimaan sifat utama atau penting pada
permohonan hak PVT, bahan varietas tersebut terbukti seragam
perbanyakan atau hasil panen dari meskipun bervariasi sebagai akibat
verietas tersebut belum pernah dari cara tanam dan lingkungan yang
diperdagangkan di Indonesia atau berbeda-beda. Sifat-sifat itu harus
sudah diperdagangkan tetapi tidak stabil untuk siklus penanam. Suatu
lebih dari setahun, atau telah varietas dianggap stabil apabila sifat-
diperdagangkan di luar negeri tidak sifatnya tidak mengalami perubahan
lebih dari empat tahun untuk setelah ditanam berulang-ulang, atau
tanaman semusim dan enam tahun untuk yang diperbanyak melalui
untuk tanaman tahunan. Unsur siklus perbanyakan khusus, tidak
pembeda menjadi sangat penting mengalami perubahan pada setiap
untuk perlindungan ini yang akhir siklus tersebut.
dianggap sebagai sesuatu yang unik Varietas yang dapat diberi PVT
yang telah ditemukan oleh pemuliaan harus diberi penamaan yang
tanaman melalui prosedur penelitian selanjutnya menjadi varietas yang
pengujian dan lain sebagainya. bersangkutan, dengan ketentuan
Suatu varietas tanaman dianggap bahwa :
unik apabila varietas tersebut dapat 1) nama varietas tersebut harus
dibedakan secara jelas dengan dapat digunakan meskipun masa
varietas lain yang keberadaannya perlindungan telah habis;
sudah diketahui secara umum pada 2) pemberian nama tidak boleh
saat penerimaaan permohonan hak menimbulkan kerancuan
PVT. Hasil produk dari varietas terhadap sifat-sifat varietas;
yang ditemukan itu mempunyai sifat 3) penamaan varietas dilakukan
keseragaman. Artinya, mulai dari oleh pemohon hak PVT dan
tenggang usia tanam menjelang didaftarkan pada kantor PVT;
panen yang sama, rasa, bau, bentuk,
22 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Peraturan Perundang-Undangan :
Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2001 Tentang Paten
Undang-Undang Republik Indonesia
No. 29 tahun 2000, tentang
Perlindungan Varietas
Tanaman.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 1992
Tentang Sistem Budidaya
Tanaman.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1994 tentang Pengesahan
United Nations Convention
on Biological Diversity
(Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang
Keanekaragaman Hayati).
Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
01/Pert/SR.120/2/2006
Tentang Syarat Penamaan
Dan Tatacara Pendaftaran
Varietas Tanaman.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomot 13 Tahun
2004 Tentang Penamaan,
Pendaftaran dan
Penggunaan Varietas Asal
untuk Pembuatan Varietas
Turunan Esensial.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomot 14 Tahun
2004 Tentang Syarat dan
Tata Cara Pengalihan
Perlindungan Varietas
Tanaman Dan Penggunaan
Varietas Yang Dilindungi
Oleh Pemerintah.