PENDAHULUAN
A. Judul Percobaan
Analisa Pengendapan
B. Tujuan Percobaan
C. Latar Belakang
Ada hubungan antara ukuran butir dan sortasi dalam batuan sedimen.
Hubungan ini terutama terjadi pada batuan sedimen berupa pasir kasar sampai
pasir sangat halus. Pasir dari berbagai macam lingkungan air menunjuk bahwa
pasir halus mempunyai sortasi yang lebih baik daripada pasir sangat halus.
Besar butir rata-rata merupakan fungsi ukuran butir dari suatu populasi sedimen
(missal pasir kasar, pasir sedang, dan pasir halus). Besar butir rata-rata dapat juga
menunjukkan kecepatan turbulen/ sedimentasi dari suatu populasi sedimen.
2. material yang bukan merupakan hasil rombakan atau hancuran padat yang
terdiri dari material yang dikeluarkan lewat semburan gunung berapi dan material
terlarut di air yang ditransportasikan dan diendapkan pada tempat akumulasi
pengendapan oleh sekresi biologis atau proses pengendapan secara kimia.
c. Gelombang
a. Ruang Pengendap
Ruang pengendap ( dengan atau tanpa pelat penghalang aliran ) pada
prinsipnya adalah suatu saluran alir gas yang melebar. Ketika memasuki ruang
tersebut, kecepatan aliran menjadi lebih kecil sehingga tahanan partikel terhadap
aliran menurun. Oleh karenanya partikelpartikel tidak lagi terbawa oleh aliran
gas sehinga akan jatuh ke bawah dan dapat dipisahkan.
Ruang pengendap terutama digunakan untuk memisahkan partikel padat atau
partikel cairan yang relatif besar dan berat dari gas buang. Pembuatan alat ini
maupun cara kerjanya sederhana.
b. Bejana Pengendap
Bejana pengendap yang bekerja secara kontinu dapat mempunyai berbagai
bentuk. Biasanya digunakan untuk pemisahan campuran cair-padat, cair-cair.
Ukuran dan bentuk harus dirancang sedemikian sehingga kecepatan aliran yang
melewatinya (kecepatan naik ke atas) lebih kecil dari pada kecepatan turunnya
fasa berat dari campuran. Artinya, semakin besar aliaran yang masuk, semakin
besar pula aliran bejana yang harus dibuat. Pada proses ini juga harus diperhatikan
agar aliran masuk tidak menimbulkan turbulensi di dalam bejana.
Masalah lain yan harus diperhatikan adalah sistem pengeluaran fasa ringan
maupun berat secara kontinu. Cairan pada umumya lebih mudah dipisahkan dari
pada padatan (Lumpur). Bejanabejana yang paling sering diguakan ialah kolam
penjernih dan decanter.
Kolam penjernih terutama digunakan untuk membersihkan air limbah rumah
tangga dan air limbah industri serta juga untuk membuat air minum dan air
keperluan industri/pabrik.
C. Penjernihan gas/padat
Penjernihan dilakukan untuk memisahkan bahanbahan padat (debu) dari gas,
yaitu jika dalam gas terdapat bahan padat yang relatif berat dengan ukuran butiran
yang cukup besar. Untuk memisahkan campuran gas/padat digunakan alatalat
berikut : ruang pengendap,siklon.
Hukum Stoke
Berbunyi :
1. Energi tertentu menghasilkan butiran yang tertentu.
2. Fosil dapat digunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan
jika: Insitu.
3. Fosil yang reworked biasanya ada isian dan oksida besinya.
A. Materi
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut;
A. Alat
1. Silinder Andreson Pipet
2. Timbangan
3. Kertas Saring
4. Pipet Volume 10 ml
5. Corong
6. Labu Pemisah
7. Erlenmeyer 250 ml
8. Oven
9. Stopwatch
B. Bahan
1. Bubuk Batu Apung
2. Bongkahan Batu Apung
B. Metoda
m 3,1795 gr
v 3 ml
Density Batu Apung (p) = = = 1,0598 gr/ml
Viskositas (air) = 0,7843 Cp
Volume Aquadest = 250 ml
Berat Bahan Batu Apung = 17,0469 gr
Temperature Air = 31C
Densitas Air (air) = 0,99533 gr/ml
Volume Sampel Uji = 3 ml
Berat Bongkahan Batu Apung = 3,1759 gr
B. Pembahasan
2. Menghitung Konsentrasi Co
Diketahui : Massa Serbuk Batu Bata (M) = 17,0469 gr
Volume Aquadest (V) = 250 ml
Ditanya : p
Maka :
M
V
Co =
17,0469 gr
250 ml
=
= 0,06818 gr/ml
= 0,06818 gr/cm3
X - X1 Y - Y1
X 2 - X1 Y1 - Y2
=
Viskositas Air :
X = 30 C Y = ?
X1 = 31 C Y1 = 0,8007 Cp
X2 = 32 C Y2 = 0,7679 Cp
X - X1 Y - Y1
X 2 - X1 Y1 - Y2
=
( 31 - 30 ) C Y - 0,8007 Cp
( 32 - 30 ) C 0,7679 CP - 0,8007 Cp
=
1 Y - 0,8007 Cp
2 - 0.0328 Cp
=
2Y 1,6014 Cp = -0,0328 Cp
2Y = -0,0328 Cp + 1,6014 Cp
2Y = 1,5684 Cp
1,5684 Cp
2
Y =
Y = 0,7843 Cp
a. Diameter Partikel untuk jarak hisap h1
h1: 9,5 cm, : 7 menit = 7 menit 60 detik = 420 detik
konversi
= 0,7843 Cp
0,01 gr/cm.s
1 Cp
= 0,7843 Cp
= 0,007743 gr/cm.s
DR.
DS.
DT.
DU.
DV.
DW.
DX.
DY.
DZ.
EA.