Disusun Oleh:
Teddy Hardiansyah
NPM. 71200517003
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini akan membahas mengenai Logam Golongan Alkali
Tanah (Golongan II A).
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Tak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Kimia Logam Ibu Dian
Nirwana Harahap, S.Pd, M.Si, atas bimbingan dan arahan yang diberikan kepada kami, dan
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah ilmu pengetahuan dan pemahaman terhadap pembaca tentang Hakikat
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Teddy Hardiansyah
NPM. 71200517003
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1 Keberadaan Unsur golongan Alkali Tanah di Alam...................................................3
A. Berilium (4Be)..............................................................................................................3
B. Magnesium (12Mg).......................................................................................................4
C. Kalsium (20Ca).............................................................................................................4
D. Stronsium (38Sr)..........................................................................................................4
E. Barium (56Ba)..............................................................................................................4
F. Radium (88Ra)..............................................................................................................4
2.2 Sifat Fisika dan Kimia Golongan Alkali Tanah..........................................................5
A. Sifat Fisika Logam Golongan Alkali Tanah................................................................5
B. Sifat Kimia Logam Golongan Alkali Tanah...............................................................6
2.3 Reaksi dengan Senyawa lain.......................................................................................7
A. Reaksi Dengan Air......................................................................................................7
B. Reaksi Dengan Oksigen Atau Udara...........................................................................7
C. Reaksi Dengan Hidrogen.............................................................................................8
D. Reaksi Dengan Nitrogen..............................................................................................8
E. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen............................................................8
F. Reaksi dengan Asam dan Basa....................................................................................8
G. Reaksi Dengan Belerang.............................................................................................8
2.4 Kegunaan dan dampak penggunaan logam golongan Alkali Tanah...........................9
A. Kegunaan Logam Alkali Tanah...................................................................................9
B. Dampak Dari Penggunaan Alkali Tanah...................................................................10
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Penulisan makalah logam golongan alakali tanah ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mempelajari keberdaaan dan ketersdiaan dari logam alkali tanah dialam
2. Mengetahu sifat kimia dan fisika dari logam alakai tanah
3. Mengetahui dan mempelajari reaksi-reaksi logam alkali tanah dengan senyawa lain
4. Mengetahui dan mempelajari kegunaan serta dampak dari penggunaan logam alakali
tanah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk
ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium
(Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti
logam.Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan
air.Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam
bebatuan di kerk bumi.Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk
menggambarkan kelompok unsur golongan IIA.
A. Berilium (4Be)
Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan
tidak ada. Sumber berilium di alam adalah batu permata beril, Be3Al2Si6O18, yang
mempunyai berbagai warna tergantung pada jumlah kelumit pengotornya. Warna biru-hijau
muda beril disebut akuamarin, hijau tua beril disebut emeral. Warna hijau disebabkan oleh
adanya ~ 2 % ion Cr(III) dalam struktur kristalnya. Tentu saja emeral tidak digunakan untuk
memproduksi logam berilium, namun sebagai gantinya digunakan kristal-kristal beril yang
tak-sempurna dan tak berwarna atau beril coklat. Berilium murni dapat diperoleh dengan
mengubah bijih beril menjadi oksidanya, BeO, kemudian oksida ini diubah menjadi klorida
atau floridanya. Pemanasan florida dengan magnesium dalam tungku pada suhu sekitar
1000°C menghasilkan logam berilium:
BeF2 (s) + Mg (l) Be (s) + MgF2 (s)
Kimia berilium sangat berbeda dengan kimia golongan alkali tanah lainnya karena
sifat ikatan kovalen mendominasi senyawaan berilium. Ukuran kation berilium yang jauh
sangat kecil dalam golongannya, menyebabkan densitas muatan yang sangat besar (1100
C/mm3) sehingga mampu mempolarisasi anion apapun di seputarnya dan ini mengakibatkan
terjadinya tumpang-tindih rapatan elektron sehingga memberikan sifat kovalen. Energi
ionisasi pertama dan ke dua berilium lebih besar daripada energi ionisasi ionisasi pertama dan
ke dua unsur alkali tanah yang lainnya karena elektron-elektron 2s2 hanya ditamengi oleh
elektron 1s2 saja. Namun, elektron 2s2 mudah dipromosikan ke orbital 2p untuk membentuk
orbital hibrida sp, sehingga berilium membentuk senyawa kovalen sederhana dengan bentuk
3
molekul linear seperti BeH2, BeCl2, dan BeBr2. Oleh karena itu tidak ditemui senyawa
kristalin atau larutan yang mengandung ion bebas Be2+.
B. Magnesium (12Mg)
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
1,9% keberadaannya. Di alam, magnesium didapatkan sebagai salah satu komponen dari
sejumlah campuran garam seperti karnalit, MgCl2.KCl.6H2O, dan dolomit, MgCO3.CaCO3.
Senyawa-senyawa ini sesungguhnya bukan sekedar campuran garam rangkap, melainkan
kristal-kristal ionik murni. Dalam kristal ini kation-kation yang berbeda ukurannya secara
berselang-seling menyokong kestabilan yang lebih besar pada kisi kristalnya dibandingkan
dengan jika hanya disokong oleh salah satu kationnya saja. Oleh karena itu, karnalit tersusun
oleh rakitan anionanion klorida yang diselang-selingi oleh kation magnesium, kalium, dan
molekul air dengan rasio 3 : 1 : 1 : 6, dalam formula KMgCl 3.6H2O. Magnesium adalah ion
paling umum ketiga yang dijumpai dalam air laut setelah natrium dan klorida, sehingga air
laut merupakan sumber paling besar untuk industri logam ini. Dari 1 km 3 air laut terdapat
kira-kira satu juta ton magnesium (~ 0,001 ppm). Dengan 108 km 3 air laut di planet bumi
kita, kebutuhan logam magnesium lebih dari cukup.
C. Kalsium (20Ca)
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan
kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa
Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].
D. Stronsium (38Sr)
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat
membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit.
E. Barium (56Ba)
Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk
senyawa : Mineral Baritin [BaSO 4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
F. Radium (88Ra)
Radium dapat ditemukan di berbagai lingkungan sekitar, seperti batu-batuan, tanah,
air (air tanah, air laut, air mineral, dan air dari sumber air panas), tanaman (tanaman darat dan
tanaman air), hewan (hewan darat dan hewan air), udara, dan manusia.
Masuknya radium dari dalam tanah ke air, dapat secara alami, yaitu berasal dari
atmosfer akibat dari kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber-sumber alam dari dalam
tanah, misalnya kegiatan penambangan, terutama tambang fosfat termasuk limbah pabrik
4
pembuatan pupuk fosfat, PLTU batubara (coal fly ash), bahan-bahan bangunan (gipsum,
semen, dan pasir). Akibat lepasan 226Ra ke lingkungan karena kegiatan manusia, menurut
Dickson diperkirakan bahwa sekitar 2,4 х 1014 Bq/tahun masuk ke dalam lapisan atmosfer.
Kadar 226Ra dalam lapisan troposfer berkurang dengan ketinggian dan kadarnya sangat rendah
di lapisan atmosfer atas. Distribusi vertikal dalam lapisan untuk lapisan stratosfer rendah
sama dengan kadar 238U, 210Pb, dan Pb (stabil), yang semua bersumber pada permukaan bumi.
Kejadian alami dan kegiatan manusia memberi kontribusi cemaran radium di lapisan
atmosfer, yang akhirnya 226
Ra dapat jatuh ke bumi bersama-sama dengan air hujan.
Kontribusi Ra di lingkungan yang berasal dari atmosfer relatif kecil, sedangkan kontribusi
226
paling besar berasal dari air buangan akibat kegiatan penambangan, terutama penambangan
batubara sampai mencapai kadar ratusan Bq/kg. Pernah dilaporkan di Rusia (1983), hasil
penggalian batubara 2,8 х 103 ton dapat menghasilkan lepasan 226
Ra total tahunan ke
lingkungan (sungai) mendekati 6 х 1012 Bq. Sehingga kemungkinan terjadinya pencemaran
lingkungan oleh 226Ra baik yang berasal dari kegiatan manusia maupun secara alami perlu
dikendalikan secara sungguh-sungguh. Jejak radionuklida Ra dari bermacam-macam
226
sumber pencemar melalui berbagai media dan masuk ke dalam tubuh manusia
2.2 Sifat Fisika dan Kimia Golongan Alkali Tanah
5
ukuran ion. Berikut ini diberikan tabel unsur-unsur yantabel unsur-unsur yang terletak
pada golongan IIA dan ciri-ciri fisiknya.
Tabel 1 Sifat Fisika Logam Golongan Alkali Tanah
6
unsur alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas
dan listrik dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam. Logam
alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil. Dari Berilium
ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua logam alkali
tanah juga mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin
kecil dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.
2.3 Reaksi dengan Senyawa lain
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua
elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga
logamsehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk
logam yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang
reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat.
Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan
bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air
unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
A. Reaksi Dengan Air
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat
lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan
Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam
alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut:
Ca (s) + 2H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
B. Reaksi Dengan Oksigen Atau Udara
Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di udara
membentuk oksida dan nitrida. Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan udara juga
dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat karena lapisan
oksida yang terbentuk melekat kuat pada permukaan logam. Dengan pemanasan, Berilium
dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang
terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam.Barium dapat membentuk
senyawa peroksida (BaO2).
2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) BaO2(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan
dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
7
4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) MgO(s) + Mg3N2 (s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
C. Reaksi Dengan Hidrogen
Adanya pemanasan menyebabkan logam allkali tanah dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk senyawa hidrogen.
Mg(s) + H2(g) MgH2(s)
D. Reaksi Dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali
Tanah. Contoh,
3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
E. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam
Halida, kecuali Berilium. Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang
buruk. Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen. Oleh karena daya
polarisasi ion Be2+2 terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan
kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh:
Ca(s) + Cl2(g) CaCl2(s)
F. Reaksi dengan Asam dan Basa
Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat (seperti HCl) membentuk
garam dan gas hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. Berilium selain
dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat.
Be(s) + 2NaOH(aq) Na2Be(OH)4(aq) + H2(g) + H2O(l)
BeO(s) + 2NaOH(aq) Na2Be(OH)4(aq) + H2O(l)
Be(OH)2(s) + Na2Be(OH)4(aq) 2NaOH(aq)
G. Reaksi Dengan Belerang
Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida.
Mg(s) + S (s) MgS(s)
8
2.4 Kegunaan dan dampak penggunaan logam golongan Alkali Tanah
9
4. Stronsium (Sr)
Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan
untuk bahan kembang api.
Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca
televisi berwarna dan komputer.
Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik
dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap
sinar X meskipun beracun.
BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang
tinggi dan warna terang.
Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
6. Radium (Ra)
Dalam dunia kedokteran, radium digunakan dalam terapi kanker dan penyakit -
penyakit lainnya.
Radium juga digunakan dalam memproduksi cat.
Radium bromida adalah senyawa radium yang paling penting dalam hal
inidigunakan sebagai sumber alpha - sinar untuk pengobatan lokal dari kanker
kecil.
Radium sulfat digunakan dalam alat uji radiografi digunakan untuk mendeteksi
kelemahan dalam logam.
Radium (biasanya dalam bentuk radium klorida) digunakan dalam obat-obatan
untuk menghasilkan gas radon yang digunakan sebagai pengobatan.
10
Berilium juga dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang yang sangat peka
terhadap bahan kimia ini.
Mempertinggi resiko terjadinya kanker dan kerusakan DNA.
2 . Magnesium (Mg)
Tidak terdapat bukti bahwa magnesium memicu keracunan sistemik meskipun
diambil melebihi kebutuhan harian.
Mengambil suplemen magnesium secara berlebih bisa memicu kelemahan otot,
lesu, dan kebingungan.
Magnesium diyakini tidak menimbulkan efek karsinogenik, mutagenik, atau
teratogenik.
Paparan uap magnesium oksida hasil pembakaran, pengelasan, atau pencairan
logam dapat menyebabkan berbagai keluhan seperti demam, menggigil, mual,
muntah & nyeri otot.
Ledakan bisa terjadi jika bubuk atau butiran magnesium tercampur dengan udara.
3 . Kalsium (Ca)
Asupan lebih dari 2,5 gram kalsium per hari tanpa kebutuhan medis dapat
mengarah pada pembentukan batu ginjal.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat, gelisah, sesak
napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak,
insomnia, kram, dan osteoporosis.
4 . Stronsium(Sr)
Stonsium radioaktif dapat menyebabkan gangguan berbagai tulang dan penyakit,
termasuk kanker tulang.
Orang bisa terpapar tingkat kecil (radioaktif) strontium dengan menghirup udara
atau debu, makan makanan, air minum, atau melalui kontak dengan tanah yang
mengandung strontium.
Strontium kromat diketahui menyebabkan kanker paru-paru.
Namun pada anak-anak, asupan strontium dalam konsentrasi tinggi dapat memicu
masalah pertumbuhan tulang.
Serapan terlalu tinggi strontium radioaktif menyebabkan anemia dan kekurangan
oksigen, dan pada konsentrasi yang sangat tinggi diketahui menyebabkan kanker
sebagai akibat dari kerusakan bahan genetik dalam sel.
5 . Barium (Ba)
11
Bahaya barium (Ba) bagi kesehatan manusia yaitu, dalam bentuk serbuk, mudah
terbakar pada temperatur ruang.
Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan
terganggunya sistem saraf.
Semua air atau asam larut senyawa barium beracun
Pada dosis rendah, barium bertindak sebagai stimulan otot, sedangkan dosis yang
lebih tinggi mempengaruhi sistem syaraf menyebabkan penyimpangan jantung,
tumor, kelemahan, kegelisahan dan kelumpuhan.
6. Radium (Ra)
Mengakibatkan efek kesehatan, seperti gigi fraktur, anemia dan katarak.
Ketika pemaparan berlangsung selama jangka waktu yang panjang radium bahkan
menyebabkan kanker dan eksposur pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dijabarkan pada bab pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan diantara lain:
1. Unsur-unsur alkali tanah terdiri dari logam Be, Mg, Ca, Sr dan Ra. –
2. Unsur-unsur golongan II A umumnya mudah ditemukan dalam tanah berupa senyawa
tak larut, sehingga dinamakan logam alkali tanah.
3. Titik leleh dan titik didih lebih tinggi, lebih keras, lebih kuat dan lebih padat.
4. Mudah bereaksi dengan air, udara, klor, dan asam.
5. Senyawaan Alkali Tanah sangatlah berperan dalam kehidupan manusia sehari baik
dalam bidang industri, lingkungan, maupun kesehatan.
6. Cara memperoleh Alkali Tanah yaitu dalam bentuk mineral-mineral penyusunnya
kemudian ada yang melalui reaksi kimia.
7. Kegunaan Alkali Tanah dalam kehidupan sehari-hari sangatlah banyak baik dalam
bidang ilmiah, lingkungan maupun kesehatan
3.2 Saran
Penulis menyadari masih bnyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka dari
itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukkan untuk membuat makalah ini menjadi
lebih baik
13
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A., dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Terjemahan: S.. Terjemahan: S.
Soharto. UI-Press, Jakarta.
Farida, I. (2012). Kimia anorganik I: prinsip dasar dan deskripsi unsur-unsur blok-s dan-p.
Leny, F.X.I. 2012. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah) . Universitas Nusa. Universitas Nusa
Cendana, Kupang.
Saito, T. 1996. Kimia Anorganik. Terjemahan: Ismunandar. Iwanami Shoten, Tokyo.
Sugiyarto, K. H., & Suyanti, R. D. (2010). Kimia anorganik logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
14