Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UNSUR-UNSUR GOLONGAN ALKALI


TANAH ( GOLONGAN II A)

Disusun oleh :
1.Wardatun Nabila
2.Nur Asmanidar
3.Rika Wani
4.Putri Safira
5.M. Miftahul Rifki
6.Reza Aliansyah

Mapel : KIMIA
Guru : Sumardani S,Pd
Kelas : XII MIPA 2

SMA NEGERI 1 SEUNAGAN


NAGAN RAYA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah S.W.T. Sang Khalik, yang masih memberikan kita kekuatan
sehingga kita masih bisa menjalankan aktivitas kita sehari-hari dan juga shalawat kepada junjungan
alam, suri tauladan kita, berkat perjuangan beliaulah kita bisa menjadi insan yang beriman dan
bertakwa.

Alhamdulillah Makalah Kimia dengan judul Unsur-Unsur Golongan Alkali Tanah (Golongan
II A) dapat diselesaikan penulis. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pelajaran kimia bab 3.
Semoga dengan selesainya tugas ini penulis dapat menambah ilmu pengetahuan tentang kimia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sumardani S,Pd sebagai guru pembimbing mata
pelajaran kimia.

Makalah ini telah disusun dengan baik dan sistematis sehingga


memudahkan pembaca untuk membacanya tetapi penulis yakin makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan perbaikan, kritik, serta
saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Jeuram, 17 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1


1.1 Latar belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan penulisan ................................................................................................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2


2.1 Kelimpahan unsur-unsur logam Alkali Tanah di alam ................................................... 2
2.2 Sifat fisik logam Alkali Tanah ........................................................................................... 3
2.3 Sifat kimia logam Alkali Tanah........................................................................................ 4
2.4 Pembuatan logam Alkali Tanah ........................................................................................ 5
2.5 Manfaat dan kegunaan logam Alkali Tanah ..................................................................... 7
2.6 Dampak logam Alkali Tanah terhadap lingkungan ......................................................... 8

BAB 3 KESIMPULAN ........................................................................................................... 10


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat
bernama unsur. Suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita
konsumsi sehari-hari merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia,
antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan
pergerakan otot adalah salah satu unsur logam golongan II A atau lazim disebut
alkali tanah yang bernama Kalsium.
Pemanfaatan unsur dan senyawa alkali tanah juga menimbulkan dampak
negatif terhadap kelangsungan hidup manusia dan sekitarnya. Misalnya, Berilium
dan garamnya merupakan bahan beracun dan berpotensi sebagai zat karsinogenik.
Untuk itu, kita harus mengenali bagaimana sifat dari masing-masing unsur dan
senyawa tersebut, sehingga dalam memanfaatkannya kita dapat menghindari
dampak negatif yang timbul akibat unsur atau senyawa tersebut.
Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan
IIA pada sistem periodik unsur, yaitu Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium,
Barium, dan Radium. Logam alkali tanah juga dapat membentuk basa, tetapi lebih
lemah dibandingkan dengan logam alkali. Logam alkali tanah sukar larut dalam
air. Unsur-unsur golongan II A umumnya mudah ditemukan dalam tanah berupa
senyawa tak larut sehingga dinamakan logam alkali tanah. Makalah ini akan
membahas beberapa kecenderungan sifat dari logam alkali tanah, dan aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari.

1.2. Tujuan Penulisan


Penulisan makalah unsur-unsur golongan alkali tanah ini bertujuan sebagai
berikut:
a. Mempelajari manfaat dan kegunaan logam alkali tanah (golongan II A)
dalam kehidupan.
b. Mengetahui reaksi-reaksi logam alkali tanah dengan senyawa lain.
c. Mempelajari cara pembuatan logam alkali tanah.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah sebab unsur-unsur


tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Logam alkali tanah umumnya
reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.

2.1 Kelimpahan unsur-unsur logam Alkali Tanah di alam

Kalsium
Terdapat dalam senyawaan seperti CaCO3 dalam kalsit, batu kapur (gamping), pualam, batu
karang, dan kulit kerang CaSO4·2H2O dalam gips atau albar dalam tulang, dan CaF2. Sebagian
besar cadangan batu kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat.

Magnesium
Terdapat sebagai garam-garam karbonat, klorida, silikat, dan sulfat. Misalnya, Magnesite MgCO3,
Dolomite (CaCO3·MgCO3), Karnalit (KCl·MgCl2·6H2O), Kainit KCl· MgSO4·3H2O, Kiserit
MgSO4·H2O, Asbes CaSiO3·3 MgSiO3, Talek (3MgO·4SiO2·H2O), dan Mikha yaitu berbagai
jenis Al-Mg-K-Silikat. Dolomit banyak ditemukan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Madura dan Papua.

2
2.2. Sifat Fisik Logam Alkali Tanah
Secara umum unsur-unsur logam alkali tanah memiliki sifat fisik sebagai berikut:
a. Berwujud padat
b. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu
ruangan. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah pada suhu ruangan
berbentuk padatan.
c. Memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api.
a) Putih cemerlang : Mg
b) Merah bata : Ca
c) Merah : Sr
d) Hijau : Ba
Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah). Jari-jari ion jauh lebih kecil daripada
jari-jari atom. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat s relatif jauh dari
nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion. Sisa elektron dengan
demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping meningkatnya biaya nuklir efektif
menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran ion.

3
Berikut ini diberikan tabel unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA dan ciri-ciri fisiknya.

2.3. Sifat Kimia Logam Alkali Tanah

Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. Fakta ini sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga energi
ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecenderungan untuk melepas elektron
membentuk senyawa ion semakin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium, yaitu
logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium membentuk
beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen.

Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah kurang
reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium
kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom
logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah
hanya satu. Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu berbeda dari logam alkali,
tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.

Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat kebasaannya
lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam maupun basa.
Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan logam yang
tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga
memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali
Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.

4
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil. Dari Berilium
ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua logam alkali tanah juga
mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya
reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.

2.4 Pembuatan logam Alkali Tanah


2.4.1. Ekstraksi Berilium (Be)
a. Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan reduksi BeF2.
Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3A12(SiO6)3] dengan Na SiF6
hingga 700 °C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF2+ Mg à MgF2 + Be

b.Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeC12 yang telah
ditambah NaCl. Karena BeC12 tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik, sehingga
ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah
Katoda: Be² + 2e → Be
Anode: 2CT→ Cl2 + 2e−

2.4.2. Ekstraksi Magnesium (Mg)


a. Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium, kita dapat mengekstraksinya dari dolomite [MgCa(CO3)2].
Karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan magnesium. Dolomite
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO lalu MgO.CaO dipanaskan dengan FeSi sehingga
menghasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi→ 2Mg + Ca₂SiO4 + Fe

b.Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan air laut.
dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H,O → Ca + 2OH-
Mg2+ + 20H→ Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCI Untuk membentuk :
MgCl2 Mg(OH)2+ 2HCI→ MgCl2 + 2H2O

5
Setelah mendapatkan lelehan MgCl, kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan
magnesium.
Katode: Mg²+ 2e→ Mg
Anode: 2C1→Cl₂+ 2e

2.4.3. Ekstraksi Kalsium (Ca)


a.Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCI agar terbentuk senyawa
CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca).
Reaksi yang terjadi :
Katode: Ca2+ + 2e → Ca
Anode: 2C1→ Cl₂+ 2e

b.Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan mereduksi
CaCl2 oleh Na.
6CaO+2A1-3 Ca + Ca3Al206 CaCl2 + 2 Na→ Ca + 2NaCl

2.4.4. Ekstraksi Strontium (Sr)


a. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan SrCl2.
Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena Senyawa selesit merupakan
sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi:
katode: Sr²+ + 2e → Sr
anode: 2C1→ Cl₂+ 2e

2.4.5. Ekstraksi Barium (Ba)


a.Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses menjadi
BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi :
Katode: Ba²+ + 2e → Ba
Anode: 2CI → Cl₂+ 2e

6
b.Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang
terjadi :
6BaO+2A13Ba + BazAl206.

2.5.Manfaat dan Kegunaan Logam Alkali Tanah


2.5.1. Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermassa lebih ringan.
Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat penting
sebagai komponen televisi.

2.5.2. Magnesium (Mg)


a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu
blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik
leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut
dan mencegah terjadinya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
d. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat
dan ringan sehingga bisa digunakan pada alat alat rumah tangga.

2.5.3. Kalsium (Ca)


a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat
tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator, dapat juga
mengeringkan gas dan mengikat karbon dioksida pada cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang
harganya relatif murah.

7
f. Kalsium Karbida (CaC2) disebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas
asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan
gigi.

2.5.4. Stronsium (Sr)


a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan
kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam
pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai
nuklir RTG (Radioisotope Thermoelectric Generator).

2.5.5. Barium (Ba)


a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X
meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan
warna terang.
c. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

2.6 Dampak logam Alkali Tanah terhadap lingkungan


1.Berilium (Be)
-Bersifat karsinogenik.
-Paparan terhadap Berilium dapat menyebabkan penyakit Beriliosis.

2.Magnesium (Mg)
Ledakan bisa terjadi jika bubuk/butiran Magnesium bercampur dengan udara.

3.Kalsium (Ca)
Asupan > 2,5 gram Kalsium per hari tanpa kebutuhan medis dapat mengarah pada pembentukan
batu ginjal.

8
4.Stronsium (Sr)
-Stronsium radioaktif dapat menyebabkan kanker tulang.
-Stronsium kromat dapat menyebabkan kanker paru-paru.
-Serapan Stronsium radioaktif terlalu tinggi dapat menyebabkan anemia, kekurangan oksigen,
bahkan kanker.

5.Barium (Ba)
-Pemakaian dalam dosis tinggi dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan penyimpangan
jantung dan tumor.
-Dalam jangka panjang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem saraf.

6.Radium (Ra)
-Pemaparan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker bahkan kematian.
-Mengakibatkan efek kesehatan seperti anemia,katarak dan gigi fraktur.

9
BAB 3
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian materi yang disampaikan di atas tentang logam alkali tanah dapat disimpulkan.
a. Logam alkali tanah memiliki sifat kimia dan fisika yang hampir sama dengan unsur satu
golongannya.
b. Logam alkali tanah dapat bereaksi dengan senyawa-senyawa lain seperti air, udara, gas
hidrogen, gas nitrogen, dll.
c. Logam Alkali dapat diperoleh dengan cara metode ekstraksi dan reduksi.
d. Logam alkali tanah memiliki banyak manfaat dan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari
dan di berbagai disiplin ilmu.

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai