Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KIMIA UNSUR ALKALI TANAH

Guru Kimia (Liana Salami, M.Pd)

Disusun oleh :

Jalalludin Mukhtafi (16)

Kelas : XII MIA 4

SMA N 11 KOTA TANGERANG

Perum Puri Jatake Indah Jalan Gatot Subroto No.KM 6,8, Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang,
Banten 15137

1
[Penulis]
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kimia membuat makalah. Pada kesempatan kali
ini penulis membuat makalah dengan judul “Unsur Alkali Tanah”.
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan unsur alkali tanah,
seperti unsur apa saja yang termasuk unsur alkali tanah, keberadaan unsur alkali tanah di
alam, dan cara pengolahan unsur alkali tanah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itulah penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
dapat membuat makalah yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Tangerang, November 2020


Penulis

Jalalludin Mukhtafi

2
[Penulis]
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Golongan Alkali Tanah...............................................................................6
2.2 Keberadaan Unsur Alkali Tanah Di Alam....................................................6
2.3 Ekstraksi Unsur Alkali Tanah.......................................................................7
2.4 Sifat Kimia dan Fisika Unsur Alkali Tanah...................................................9
2.5 Reaksi Kimia Unsur Alkali Tanah................................................................11
2.6 Aplikasi Dan Dampak Negatif Unsur Alkali Tanah.......................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................17
3.2 Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

3
[Penulis]
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Logam-logam Golongan 1 dan 2 dalam Susunan Berkala berturut-turut disebut
logam-logam alkali dan alkali tanah karena logam-logam tersebut membentuk oksida dan
hidroksida yang larut dalam air menghasilkan larutan basa. Logam-logam alkali dan alkali
tanah disebut juga logam-logam blok s karena hanya terdapat satu atau dua elektron pada
kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-
logam ini seperti energi ionisasi  (IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya elektron s ini
membentuk kation. Golongan 1 Logam Alkali yang kehilangan satu elektron s1 terluarnya
menghasilkan ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali Tanah yang kehilangan dua elektron
s2 terluarnya menghasilkan ion M 2+. Sebagai akibatnya, sebagian besar senyawa dari unsur-
unsur Golongan 1  dan 2 cenderung bersifat ionik.
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk
ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam.
Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan
istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam
bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk
menggambarkan kelompok unsur golongan IIA.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka  dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut:
1.      Apa saja yang termasuk unsur alkali tanah?
2.      Bagaimana keberadaan alkali tanah di alam?
3.      Bagaimana proses pengolahan unsur alkali tanah?
4. Bagaimana sifat kimia dan sifat fisika alkali tanah?
5. Reaksi kimia apa yang terjadi pada alkana tanah?
6. Apa kegunaan dan dampak negatif dari alkali tanah?

4
[Penulis]
1.3  Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.      Menjelaskan unsur-unsur alkali tanah
2.      Menjelaskan keberadaannya di alam
3.      Menjelaskan proses pengolahannya
4. Menjelaskan sifat kimia dan sifat unsur alkali tanah
5. Menjabarkan dan menjelaskan reaksi kimia alkali tanah
6. Menjelaskan kegunaan dan dampak negatif dari alkali tanah

1.4 Manfaat Penulisan


1 Bagi pembaca dapat menambah wawasan tentang unsur alkali tanah.
2. Bagi penulis dapat menjadi sebuah informasi agar dapat menciptakan makalah yang lebih
bermanfaat untuk bisa mengetahui unsur alkali tanah.

5
[Penulis]
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Golongan Alkali Tanah


            Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk
ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam.
Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan
istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam
bebatuan di kerak bumi.
            Tiap logam memiliki konfigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A,
setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron
pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan
senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap
untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
            Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di
udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.

2.2 Keberadaan Unsur Alkali Tanah Di Alam


Logam alkali tanah memiliki sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan
dalam bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali.

 Logam alkali tanah memiliki sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam
bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali :
1.  Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa
dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral
beril [Be3Al2(SiO6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].Sumber-sumber
Logam ini sekarang dihasilkan di AS dengan mengelektrolisis magnesium klorida yang
terfusi dari air asin, sumur, dan air laut.
2. Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak
bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi
Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2],
dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O
3. Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi.
Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3],
Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF.
6
[Penulis]
4. Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%.Di alamstrontium
dapat membentuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit
5. Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]

Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah sebab unsur-unsur tersebut
bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Logam alkali tanah umumnya
reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.

KONFIGURASI ELEKTRON

Berelium (Be)           = 1s2 2s2

Magnesium (Mg)      = 1s2 2s2 2p6 3s2

Kalsium (Ca)             = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Stronsium (Sr)          = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2

Barium (Ba)               = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2

Radium (Ra)             = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p67s2

2.3 Ekstraksi Unsur Alkali Tanah


Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah
dapat di ekstraksi dari senyawanya. Senyawa alkali tanah tersebar dalam jumlah banyak
di air laut dan mineral (batuan) dalam keadaan sebagai senyawa dengan bilangan
oksidasi +2. Batuan dan mineral yang mengandung unsur alkali tanah umumnya sebagai
senyawa karbonat, silikat atau sulfat, sebab kelarutan senyawa tersebut sangat kecil.
Berilium terdapat sebagai mineral beril (Be 3Al2(SiO3)6). Magnesium terdapat sebagai
mineral magnesit (MgCO3), dolomit (CaCO3.MgCO3) dan asbestos (CaMg3(SiO3)4. Kalsium
terdapat pada dolomit, gips (CaSO4.2H2O), dan kalsium fosfat (Ca3(PO4)2). Stonsium
terdapat sebagai mineral selestit (SrSO 4) dan barium terdapat sebagai barit (BaSO 4) dan
BaCO3. Radium merupakan unsur radioaktif alam pitchblende mengandung 0,37 gram Ra
per ton bijih. Untuk mengekstraksi logam alkali tanah kita dapat menggunakan dua cara,
yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.

a.      Ekstraksi Berillium (Be)


Berillium dibuat dengan mengelektrolisis BeCl cair yang ditambahkan NaCl
sebagai penghantar arus listrik karena berikatan kovalen.
Sumber berilium diperoleh dari batu permata beril Be 3Al2Si6O18. yang mempunyai
berbagai warna tergantung pada jumlah kelumit pengotornya. Warna biru-hijau muda
beril disebut akuamarin, hijau tua beril disebut emeral. Warna hijau disebabkan oleh
adanya 2 % ion Cr(III) dalam struktur kristalnya. Tentu saja emeral tidak digunakan untuk
produksi logam berilium, dan sebagai gantinya yaitu kristal-kristal tak sempurna dari

7
[Penulis]
beril tak berwarna atau beril coklat. Berilium murni dapat diperoleh dengan mengubah
bijih beril menjadi oksidanya, BeO, kemudian diubah menjadi flouridanya. Pemanasan
fluorida dengan magnesium dalam tungku pada ~100oC diperoleh berilium:
BeF2(s) + Mg(l) ----->Be(s) + MgF2(s)

b.      Ekstraksi Magnesium (Mg)


Magnesium dihasilkan dengan beberapa cara. Sumber yang terpenting adalah batuan
dalam dan air laut, yang mengandung 0,13% Magnesium.
1)      Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit
[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan
magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO.
dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
2)      Metode Elektrolisis
Dari logam-logam alkali tanah, magnesium yang paling banyak diproduksi. Proses
pengolahan magnesium dari air laut disebut proses Dow. “Dalam proses Dow,
magnesium di endapkan dari air laut dalam bentuk hidroksida”. ( Ralph.H Petrucci dan
Suminar. 1989: 103).
Proses pengolahan magnesium dari air laut secara proses Dow, mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
Ø  Magnesium diendapkan sebagai Mg(OH)2 dengan menambahkan Ca(OH)2 ke dalam air
laut.
Ø  Kemudian Mg(OH)2 diubah menjadi MgCl2 dengan menambahkan HCl
Ø Selanjutnya MgCl2 dikristalakan sebagai MgCl2.6H2O
Ø Untuk mendapatkan logam magnesium, harus dilakukan elektrolisis terhadap leburan
MgCl2.6H2O. Hal ini tidak mudah dilakukan langsung karena pada pemanasan
MgCl2.6H2O akan terbentuk MgO. Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan
MgCl2 yang mengalami dehidrasi sebagian ke dalam campuran leburan natrium dan
kalsium klorida. Magnesium klorida akan meleleh dan kehilangan air tetapi tidak
mengalami hidrolisis. Campuran leburan itu kemudian dielektrolisis dan magnesium
akan terbentuk di katoda.

c.       Ekstraksi Kalsium (Ca)


1)      Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO 3 dengan HCl agar terbentuk
senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl à CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium
(Ca). Reaksi yang terjadi :
2+  -
Katoda ; Ca + 2e  à Ca
-  -
Anoda ; 2Cl à Cl2 + 2e
2)      Metode Reduksi

8
[Penulis]
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan
mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na
CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl

d.      Ekstraksi Strontium (Sr)


Strontium ditemukan pada bijih strontianit (SrCO 3) dan selestit (SrO4). Strontium dapat
dibuat dengan mereduksi oksidanya dengan logam pengoksida.
1)      Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis
lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO 4]. Karena Senyawa
selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

e.       Ekstraksi Barium (Ba)


1)      Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses
menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi :
katode             ; Ba2+ +2e- à Ba
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-
2)      Metode Reduksi
3)      Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh
Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al à 3Ba + Ba3Al2O6.

2.4 Sifat Alkali Tanah

2.4.1 Sifat Fisik Logam Alkali Tanah

No Sifat-sifat Be Mg Ca Sr Ba

1. Nomor atom 4 12 20 38 56

2. Konfigurasi Elektron [He]2s2 [Ne]3s2 [Ar]4s2 [Kr]5s2 [Xe]6s2

3. Titik Cair 0C 1278 649 839 769 725

4. Titik Didih 0C 2970 1090 1484 1384 1640

5. Jari-jari logam Å 1,11 1,60 1,97 2,17

6. Jari-jari ion Å 0,31 0,65 0,99 1,13 1,35

9
[Penulis]
Energi ionisasi
[M(p)→M2+(g) + 2 e-],
7. Pertama, kJ/mol 899 738 590 590 503
Kedua, kJ/mol 1757 1451 1145 1064 965
Ketiga, kJ/mol 14848 7733 4912 4210 3430

Keelektronegatifan
8. 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9
(Skala Pauling)

9. Kekerasan (Skala Mohs) ≈5 2,0 1,5 1,8 ≈2

Tidak Tidak Jingga-


10. Warna Nyala Merah Hijau
Ada Ada Merah

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang
termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca),
Stronsium (Sr), Barium (Ba),  dan Radium (Ra). Dalam golongan alkali tanah nomor atom nya
betambah dari atas kebawah, faktor yang mempengaruhi ukuran atom adalah jumlah kulit
atom yang terisi elektron. Jelas sekali, semakin banyak kulit atom semakin banyak ruang
yang dibutuhkan atom, mengingat elektron saling tolak-menolak. Ini berarti semakin
kebawah (nomor atom makin besar) ukuran atom harus semakin besar.
 
2.4.2 Sifat  Kimia Logam Alkali Tanah
            Logam alkali tanah dapat bereaksi langsung dengan halogen dan belerang. Karena
mudah melepaskan elektron, logam golongan IIA bersifat reduktor kuat. Semua senyawa
kalsium, strontium, dan barium berikatan ionik, yang mengandung ion Ca 2+, Sr2+, atau Ba2+,
perilakunya antara beryllium dengan anggota lain dalam golongan ini yang kimiawinya
hampir sepenuhnya bersifat ionik. Ion Mg2+ mempunyai kemampuan kepolaran yang tinggi,
dan adanya kecenderungan menetapkan keperilaku nonionik. Kalsium, Sr, Ba, dan Ra
membentuk kelompok yang berkaitan secara erat, dimana sifat kimia dan fisiknya berubah
secara teratur dengan kenaikan ukuran. Semua unsur alkali tanah adalah penyumbang
elektron dengan berillium yang paling sedikit aktif dan barium yang paling kuat.
a.       Aktivitas
Ciri khas yang paling mencolok dari logam alkali tanah adalah keaktifannya yang  begitu
besar. Mengapa kebanyakan orang tak kenal baik rupa logam yang sangat umum seperti
kalsium adalah karena logam-logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai
unsur bila bersentuhan dengan udara dan air. Tak satupun dari unsure logam alkali tanah
terdapat dialam dalam keadaan unsurnya. Sumua unsure alkali tanah terdapat sebagai ion
dipositif(positif dua).

10
[Penulis]
b.      Sifat metalik
Secara kimia sifat metalik suatu unsur berkaitan dengan kecendrungannya untuk kehilangan
electron. Dalam keluarga alkali tanah ada keserupaan yang besar dalam sifat-sifat kimia.
Kalsium, stronsium, dan barium, jelas sekali serupa, tetapi magnesium dan berilium berbeda
dari ketiga unsure ini karena agak kurang aktif. Ini dapat dihubungkandenagn energy
pengionan yang lebih tinggi dari kedua unsure terakhir. Semua unsure alkali tanah adalah
penyumbang electron dengan berilium yang paling sedikit aktifdan barium yang paling aktif.

Sifat kimia unsur-unsur logam alkali tanah :  


1. Magnesium
Magnesium tidak breaksi dengan oksigen dan air pada suhu kamar, tetapi dapat bereaksi
dengan asam. Pada suhu 800o C magnesium bereaksi dengan oksigen dan memancarkan
cahaya putih terang.
2. Kalsium

Kalsium adalah unsure logam alkali tanah yang reaktif, Kalsium bereaksi dengan air dan
membentuk kalsium hidroksida dan hydrogen.
3. Stronsium

Stronsium adalah unsure logam alkali tanah yang reaktif, stronsium dapat segera teroksidasi
di udara luar dan bereaksi dengan air membentuk stronsium hidroksida dan gas hydrogen .
4. Barium

Barium adalah unsur logam alkali tanah yang sangat reaktif dan bereaksi dengan dahsyat
dengan air dan mudah rusak(berkarat) dalam udara yang basah.
5. Radium

Barium adalah unsur logam alkali tanah yang reaktif . Radium terdapat dialam dalam jumlah
sedikit dan terdapat bersama-sama dengan bijih uranium. Radiasinya sangat berbahaya
karena dapat membunuh sel-sel makhluk hidup termasuk manusia.

2.5. Reaksi Kimia Unsur Alkali Tanah


Logam alkali tanah merupakan zat pereduksi yang sangat kuat sama juga dangan
logam alkali,karena begitu mudah kehilangan elektron. Logam ini mudah bergabung dengan
unsur non logam membentuk senyawa ion seperti halida,hidrida,oksida,dan sulfida.

11
[Penulis]
Reaksi secara umum Keterangan

2M(s) + O2(g) à 2MO(s) Reaksi selain Be dan Mg tak perlu Pemanasan

M(s) + O2(g) à MO2 (s) Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, Be, Mg,


dan Ca, tidak terjadi

M(s) + X2(g) à MX2 (s) X: F, Cl, Br, dan I

M(s) + S(s) à MS (s)

M(s) + 2H2O (l) à M(OH)2 (aq) + H2 (g) Be tidak dapat, Mg perlu pemanasan

3M(s) + N2 (g) à M3N2 (s) Reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be tidak


dapat berlangsung

M(s) + 2H+(aq) à M2+(aq) + H2 (g) Reaksi cepat berlangsung

M(s) + H2 (g) à MH2 (s) Perlu pemanasan, Be dan Mg tidak dapat


berlangsung

a.   Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air


“Reaksi air dengan logam aktif akan membentuk ion hidroksida”.
(Keenan.1984:361).“Unsur-unsur golongan IIA mempunyai energi ionisasi yang lebih tinggi
dari pada golongan IA, oleh karena itu golongan IIA lebih sukar dioksidasi”. (James
E.Brady.1999:432). Oleh karena itu golongan IIA akan bereaksi dengan air tetapi reaksinya
tidak seperti golongan IA yang lebih reaktif.
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat
lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan
Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam
alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut,
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

b.      Reaksi dengan Udara atau Oksigen


“Keelektronegatifan oksigen yang tinggi yakni 3,5, menunjukkan kecendrungan yang
besar dari oksigen untuk membentuk senyawa Oksida dengan ikatan ion maupun ikatan
kovalen polar. Begitu juga apabila Oksigen bereaksi dengan logam alkali tanah akan
menghasilkan senyawa oksida”. (Keenan.1984:337)
Contoh:    2Ca +  O2   →   2CaO
Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di udara
membentuk oksida dan nitrida. Semua unsur alkali  tanah kecuali  berilium dan
magnesium,berkorosi terus-menerus dalam udara  sampai mereka seluruhnya telah diubah
menjadi oksida,hidroksida atau karbonat.
M    +   O2    à    MO2

12
[Penulis]
Berilium dan  magnesium mudah bereaksi dengan oksigen,tetapi selaput oksida yang
kuat terbentuk,cenderung melindungi logam yang terletak di sebelah bawahnya dari
serangan lebih lanjut pada suhu kamar.Bila dipanaskan ,kedua logam ini pun akan terbakar
dengan dahsyat.
Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan
logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2)
2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

c.        Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen


Semua logam akali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida.
M(s) + X2(g) → MX2(s)
Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang buruk. Hal itu menunjukkan
bahwa halida berilium bersifat kovalen. (Michael Purba,2006:88)
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam
Halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron
Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain
berikatan ion. Contoh,
Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)

d.       Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen


Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa
Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah.
Contoh:
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
(www.scribd.com)

e.        Reaksi Dengan Asam Dan Basa

13
[Penulis]
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat membentuk garam dan gas hidrogen.
Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.
M(s)  +  2HCl(aq)  →  MCl2(aq)  +  H2(g)
Be juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk Be(OH)42- dan gas H2.
Be(s)  +  2 NaOH  +  H2O   →  Na2Be(OH)4(aq)  +  H2(g)
(Michael Purba,2006:88)
Semua logam alkali tanah bereksi dengan asam kuat (seperti HCl) membentuk garam dan
gas hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke Ba
Ca(s) + 2HCl(aq)  à CaCl2(aq) + H2(g)
Be juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk Be(OH)42- dan gas H2.
Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) à Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)

2.6
2.6.1 Aplikasi Unsur Alkali Tanah
Secara spesifik aplikasi dari masing-masing unsur ialah sebagai berikut :

Berilium (Be)
1. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih
ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Zet.
2. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X, karna Berilium dapat 17 kali lebih baik
dalam  menyebarkan sinar X.( N.N Greenwood dan Earnshaw,A. 1984:120)
3. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor
nuklir(Ralph     H.petrucci.1987:108-109)
4. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat
penting sebagai komponen televisi.

Magnesium (Mg)
1. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada
lampu Blitz.
2. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki
titik leleh yang tinggi.
3. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di
mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag
4. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga
biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.

14
[Penulis]
5.  Magnesium juga digunakan sebagai bahan pereduksi dalam proses pengolahan logam
tertentu(Ralph H. Petrucci1987:109)

Kalsium (Ca)
1. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
2. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang
yang patah.
3. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan
cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas,kelembutan dan
kualitas penyerapan tinta yang baik pada kertas.(ralph H Petrucci1987:109)
4. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat
juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
5. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang
harganya relatif murah
6. Kalsium Karbida (CaC2) disebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas
asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
7. Sebagai bahan pereduksi dalam pembuatan logam lain yang kurang umum, seperti Sc, W,
Th, U, Pu, dan sebagian besar lantanoid, dari oksida atau flouridanya.
8.  Digunakan dalam pembuatan baterai, pembuatan alloy, dan dalam proses deoksidasi,
dan pelepasan gas dari logam.(Ralph H. Petrucci.1987:109)

Stronsium (Sr)
1. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk
bahan kembang api.
2. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.
3. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam
baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
Barium (Ba)
1. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X
meskipun beracun.
2. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi
dan warna terang.
3. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

2.6.2 Dampak Negatif

15
[Penulis]
Berilium
Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektivannya tergantung kepada kandungan yang
dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi
(lebih dari 1000 μg/m³), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai pneumonia
dan disebut penyakit berilium akut. Penetapan udara komunitas dan tempat kerja efektif
dalam menghindari kerusakan paru-paru yang paling akut.
Menelan berilium tidak pernah dilaporkan menyebabkan efek kepada manusia Karena
berilium diserap sangat sedikit oleh perut dan usus. Ulser dikesan pada anjing yang
mempunyai berilium pada makanannya. Berilium yang terkena kulit yang mempunyai luka
atau terkikis mungkin akan menyebabkan radang.
Pemamparan jangka masa panjang kepada berilium dapat meningkatkan risiko menghidap
penyakit kanker paru paru.
Kalsium
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,
menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia,
kram, dsb.
Stronsium
Stonsium radioaktif dapat menyebabkan gangguan berbagai tulang dan penyakit , termasuk
kanker tulang.

16
[Penulis]
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas dalam BAB II, dapat ditarik kesimpulan
bahwa Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering
juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K),
rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat
bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga
memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,
merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah
bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain.
            Unsur-unsur golongan IIA terdiri dari enam unsur, yaitu berilium (Be), magnesium
(Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Semua unsur golongan IIA
merupakan unsur logam alkali tanah. Sifat-sifat fisik ,seperti titikk cair, rapatan, dan
kekerasan , logam alkali tanah lebih besar jika dibandingkan dengan logam alkali, dalam
suatu periode. Logam alkali tanah dapat bereaksi langsung dengan halogen dan belerang.
Karena mudah melepaskan elektron, logam golongan IIA bersifat reduktor kuat. Semua
unsur alkali tanah adalah penyumbang elektron dengan berillium yang paling sedikit aktif
dan barium yang paling kuat.
Reaksi-reaksi penting yang terjadi pada logam alkali tanah di antaranya adalah
sebagai berikut : reaksi logam alkali tanah dengan air, reaksi dengan udara atau oksigen,
reaksi logam alkali tanah dengan halogen, reaksi logam alkali tanah dengan nitrogen, dan
reaksi dengan asam dan basa.
3.2 Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak
ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih
memperdalam materi mengenai Kimia Unsur. Alangkah baiknya jika mempelajari juga
unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.

DAFTAR PUSTAKA

17
[Penulis]
Boikess, Robert S; Edelson, Edward (1981). Chemical principles.
http://mychemische.blogspot.com/proses-ekstraksi-logam-alkali-tanah.html
 http://karinkapriskilatehupeiory.blogspot.com/2009/11/makalah-fisika-gaya-lorentz.html
http://gas-mulia.blogspot.com/
http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam
http://akatsukispread.wordpress.com/2011/05/24/kimia
Kirchhoff,, G.; Bunsen, R. (1861). "Chemische Analyse durch Spectralbeobachtungen". Annalen der
Physik und Chemie
Koch, E.-C. (2002). "Special Materials in Pyrotechnics, Part II: Application of Caesium and Rubidium
Compounds in Pyrotechnics".
Lake, James A. (2006). Textbook of Integrative Mental Health Care. New York:
Li, Zhimin; Wakai, Ronald T.; Walker, Thad G. (2006). "Parametric modulation of an atomic
magnetometer".
Lide, David R; Frederikse, H. P. R (1995-06). CRC handbook of chemistry and physics: a ready-
reference book of chemical and physical data.
Norton, J. J. (1973). "Lithium, cesium, and rubidium—The rare alkali metals". In Brobst, D. A., and
Pratt, W. P..
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. KIMIA 3 Berbasis Eksperimen. Solo: Platinum.
Ritter, Stephen K. (2003). "C&EN: It's Elemental: The Periodic Table – Cesium". American Chemical
Society.
Winarni. 2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII IPA. Jakarta : Satubuku.
Wise, M. A. (1995). "Trace element chemistry of lithium-rich micas from rare-element granitic
pegmatites". Mineralogy and Petrology.
www.wikipedia.org
 www.chem-is-try.org

18
[Penulis]

Anda mungkin juga menyukai