Anda di halaman 1dari 12

TATA KELOLA KEUANGAN PEMERINTAH

(Pelaksanaan APBN dan APBD)

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Sandi/1721004
Jumarni/1721002
Muthmainnah
Ardiansyah
Yusrianto

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK (STISIP)


MUHAMMADIYAH SINJAI
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Tata Kelola Keuangan Pemerintah. Dalam penyelesaian makalah ini, penulis
diharapkan mampu memahami mengenai materi tentang pelaksanaan APBN dan
APBD. Walaupun dalam penulisannya banyak mengalami kesulitan terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Meskipun makalah ini mungkin sangat jauh dari kata sempurna, dengan masih
banyaknya kekurangan , penulis sangat membutuhkan kritik maupun saran yang
membangun, dengan harapan kedepan supaya makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi dan berguna bagi kita semua.

Sinjai, Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3. Tujuan penulisan................................................................................ 2
1.4. Landasan Teori.................................................................................. 2
1.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 3
1.6. sistematika penulisan......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.  Pengertian APBN dan APBD............................................................. 4
2.2.  pelaksanaan APBN dan APBD........................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 8
3.2. saran ................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa dibaratkan
sebagai anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua
sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. APBD, adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah
daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Suatu daerah tidak
akan dapat menjalankan kegiatan pemerintahan tanpa adanya anggaran, oleh
karena itu setiap tahunnya APBD ditetapkan guna meningkatkan efektifitas dan
efisiensi perekonomian daerah berdasarkan fungsi alokasi APBD.
APBD merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. APBD adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun yang
telah disetujui oleh anggota DPRD (Dewan perwakilan Rakyat Daerah). Menurut
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, struktur APBD merupakan
satu kesatuan yang terdiri dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan
Pembiayaan Daerah. Struktur APBD tersebut diklasifikasikan menurut urusan
pemerintahan dan organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan urusan
pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. APBN atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara adalah rencana keuangan tahunan pemerintah
negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (UU APBN 2018) yang
bertujuan untuk pembagunan Indonesia.

1
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan APBN dan APBD?
2. Bagaimana pelaksanaan APBN dan APBD?
1.3.Tujuan penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah dengan judul pelaksanaan APBN dan
APBD ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis maupun
pembaca. Adapun tujuan penulisan yang lain menulis makalah ini terbagi menjadi
dua bagian,yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum dalam penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah tata kelola
keuangan pemerintah.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan APBN dan APBD
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan APBN dan APBD
1.4. Landasan teori
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa dibaratkan
sebagai anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua
sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah
suatu rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (UU No. 17 Tahun 2003 pasal 1 butir 8 tentang Keuangan
Negara).

2
1.5. Teknik pengumpulan data
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk
mengumpulkan sejumlah data. Adapun teknik yang saya gunakan dalam penulisan
makalah ini adalah pengumpulan data secara sekunder melalui media perantara yaitu
Internet.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan atau penulisan makalah ini dibagi menjadi tiga
bagian utama, yang selanjutnya dijabarkan sebagai berikut .
Bagian kesatu adalah pendahuluan. Dalam bagian ini penyusun memaparkan
beberapa Pokok permasalahan awal yang berhubungan erat dengan permasalah
utama. Pada bagian pendahuluan ini di paparkan tentang latar belakang masalah, dan
rumusan masalah, tujuan penulisan makalah,landasan teori,tekhnik pemgumpulan
data dan sistematika penulisan makalah.
Bagian Kedua yaitu pembahasan. Pada bagian ini merupakan bagaian utama
yang hendak dikaji dalam proses penyusunan makalah. Penyusun berusaha untuk
mendeskripsikan berbagai temuan yang berhasil ditemukan dari hasil pencarian
sumber/bahan.
Bagian ketiga yaitu Kesimpulan. Pada Kesempatan ini penyusun berusaha
untuk mengemukakan terhadap semua permasalahan-permasalahan yang
dikemukakan oleh penyusun dalam perumusan masalah.yang meliputi kesimpulan
dan saran.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian APBN dan APBD

2.1.1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana


keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan
PerwakilanRakyat. (Pasal 1 angka 7, UU No. 17/2003). Merujuk Pasal 12 UU
No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, APBN dalam satu tahun anggaran
meliputi:
1. Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan.
2. Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
3. Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang
akanditerima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui rekening kas umum
negara. (Pasal 12 ayat (2) UU No. 1/2004) tahun anggaran adalah periode
pelaksanaan APBN selama 12 bulan. Sejak tahun 2000, Indonesia menggunakan
tahun kalender sebagai tahun anggaran, yaitu dari tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember. Sebelumnya, tahun anggaran dimulai tanggal 1 April sampai
dengan 31 Marettahun berikutnya. Penggunaan tahun kalender sebagai tahun
anggaran ini kemudian dikukuhkan dalam UU Keuangan Negara dan UU
Perbendaharaan Negara (Pasal 4 UU No. 17/2003 dan Pasal 11 UU No. 1/2004).
Sebagaimana ditegaskan dalam Bagian Penjelasan UU No. 17/2003,
anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai
fungsi akuntabilitas, pengeluaran anggaran hendaknya
dapatdipertanggungjawabkan dengan menunjukkan hasil (result) berupa outcome
atau setidaknya output dari dibelanjakannya dana-dana publik tersebut. Sebagai
alat manajemen, sistem penganggaran selayaknya dapat membantu aktivitas
berkelanjutan untuk memperbaiki efektifitas dan efisiensi program

4
pemerintah.Sedangkan sebagai instrumen kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi
untukmewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan
pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara.
2.1.2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah suatu
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (UU No. 17 Tahun 2003 pasal 1 butir 8 tentang Keuangan Negara).Semua
Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah harus dicatat dan dikelola dalam APBD.
Penerimaan dan pengeluaran daerah tersebut adalah dalam rangka pelaksanaan tugas-
tugas desentralisasi. Sedangkan penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan
pelaksanaan Dekonsentrasi atau Tugas Pembantuan tidak dicatat dalam APBD.
APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam satu tahun anggaran.
APBD merupakan rencana pelaksanaan semua Pendapatan Daerah dan semua Belanja
Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dalam tahun anggaran tertentu.
Pemungutan semua penerimaan Daerah bertujuan untuk memenuhi target yang
ditetapkan dalam APBD. Demikian pula semua pengeluaran daerah dan ikatan yang
membebani daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dilakukan sesuai jumlah
dan sasaran yang ditetapkan dalam APBD. Karena APBD merupakan dasar pengelolaan
keuangan daerah, maka APBD menjadi dasar pula bagi kegiatan pengendalian,
pemeriksaan dan pengawasan keuangan daerah.Tahun anggaran APBD sama dengan
tahun anggaran APBN yaitu mulai 1 Januari dan berakhir tanggal 31 Desember tahun
yang bersangkutan. Sehingga pengelolaan, pengendalian, dan pengawasan keuangan
daerah dapat dilaksanakan berdasarkan kerangka waktu tersebut. APBD disusun dengan
pendekatan kinerja yaitu suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian
hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan.
Jumlah pendapatan yang dianggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur
secara rasional yang dapat tercapai untuk setiap sumber pendapatan. Pendapatan dapat
direalisasikan melebihi jumlah anggaran yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan
belanja, jumlah belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis
belanja. Jadi, realisasi belanja tidak boleh melebihi jumlah anggaran belanja yang telah
ditetapkan. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian

5
tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup. Setiap pejabat dilarang melakukan
tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak
cukup tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut.APBD terdiri dari
anggaran pendapatan dan pembiayaan, pendapatan terdiri atas Pendapatan Asli Daerah
(PAD), yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah,
dan penerimaan lain-lain. Bagian dana perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana
Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus, kemudian pendapatan yang sah seperti
dana hibah atau dana darurat. Pembiayaan yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

2.2. Pelaksanaan APBN dan APBD

Ketentuan mengenai pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan

APBN/APBD ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara yang lebih banyak menyangkut hubungan administratif antar

kementerian negara/lembaga di lingkungan pemerintah. Setelah APBN ditetapkan

dengan undang-undang, pelaksanaannya dituangkan lebih lanjut dengan keputusan

presiden sebagai pedoman bagi kementerian negara/lembaga dalam pelaksanaan

anggaran. Penuangan dalam keputusan presiden tersebut terutama menyangkut hal-hal

yang belum diperinci di dalam undang-undang APBN, antara lain: Alokasi anggaran

untuk kantor pusat dan kantor daerah kementerian negara/lembaga, Pembayaran gaji

dalam belanja pegawai, Pembayaran untuk tunggakan yang menjadi beban kementerian

negara/lembaga. Selain itu, penuangan dimaksud meliputi pula alokasi dana

perimbangan untuk provinsi/kabupaten/kota dan alokasi subsidi sesuai dengan

keperluan perusahaan/badan yang menerima. Untuk memberikan informasi mengenai

perkembangan pelaksanaan APBN, pemerintah pusat menyampaikan Laporan Realisasi

6
APBN semester pertama kepada DPR pada akhir Juli tahun anggaran yang bersangkutan

untuk dibahas bersama antara DPR dan pemerintah pusat. Informasi yang disampaikan

dalam laporan tersebut menjadi bahan evaluasi pelaksanaan APBN semester pertama

dan penyesuaian/perubahan APBN pada semester berikutnya. Laporan Realisasi APBN

semester pertama tersebut dilengkapi dengan prognosis untuk enam bulan berikutnya

Pelaksanaan APBD terdiri dari pelaksanaan anggaran pendapatan, belanja dan

pembiayaan. Kemudian setelah satu semester, Pemerintah daerah menyusun laporan

realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk 6 bulan berikutnya. Laporan

tersebut disampaikan kepada DPRD selambat-lambatnya pada akhir bulan Juli tahun

anggaran yang bersangkutan, untuk dibahas bersama antara DPRD dan pemerintah

daerah.

Penyesuaian APBD dengan perkembangan dan/atau perubahan keadaan,

dibahas bersama DPRD dengan pemerintah daerah dalam rangka penyusunan prakiraan

perubahan atas APBD tahun anggaran yang bersangkutan. Pelaksanaaan APBN dan

APBD di jelaskan pula pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang

Keuangan Negara Bab VII tentang pelaksanaan APBN dan APBD.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan

tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan

Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana

penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa dibaratkan

sebagai anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua

sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Pelaksanaan APBD terdiri dari

pelaksanaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan.

3.2 Saran

makalah yang penulis susun ini begitu belum terlalu sempurna maka penulis

mengharapkan kritikan maupun saran pada pembaca, agar makalah ini jauh lebih baik

kedepannya, karena segalah kritikan dan saran dari pembaca maka menjadi motivasi

dan pembelajaran bagi kami penulis agar makalah ini jauh lebih baik dan mendekati

kata sempurna.

           .

8
DAFTAR PUSTAKA

http://ly-kumpulanmakalah.blogspot.com/2018/01/makalah-apbn-dan-apbd.html

http://sule-epol.blogspot.com/2016/01/makalah-apbn.html

http://yathimaryathie.blogspot.com/2017/01/makalah-apbd.html

http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5750

https://www.studiobelajar.com/apbn-apbd/

https://setjen.pu.go.id/birokeuangan/index.php/pelaksanaan-apbn

Anda mungkin juga menyukai