Anda di halaman 1dari 20

“PERKEMBANGAN PEMILU

DI ERA REFORMASI”
OLEH:
KELOMPOK 7
Nurul Syalina
Nama Kelompok : (2130702088)

Alfansuriy
Irmawati
Rahmanda
(2130702076)
(2130702087)
Pada Pemilu pertama di masa reformasi ini peran demokrasi dibuka sebesar-
besarnya, dengan demikian kita kembali kepada sistem kepartaian multipartai.
Tercatat jumlah partai yang mengikuti Pemilu sebanyak 48 partai. Pada masa ini
pemilu dilaksanakan untuk memilih anggota DPR saja. Patut disyukuri bahwa
pelaksanaan Pemilu kali ini bisa berjalan dengan lancar dan tertib tanpa kendala
yang berarti. Namun dalam pemilu selanjutnya tahun 2004, Berbeda dengan
pemilu sebelumnya karena selain memilih DPR Pemilu ini juga untuk memilih
presiden atau wakil presiden dan DPD untuk pertama kalinya. Tidak sebanyak
pada pemilu 1999, partai politik peserta pemilu tahun 2004 sebanyak 24 partai
politik. Pemilu selanjutnya tahun 2004 tidak berbeda dengan pemilu tahun 2009,
namun yang berbeda adalah hanya dilakukan dalam satu kali putaran.
1. Pemilihan Umum Tahun 1999
a) Penyelenggaraan pemilu
Pemilu tahun 1999 dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dasar pembentukan KPU pertama ini adalah ketetapan MPR RI Nomor
XIV/MPR/1998 tentang Pemilihan Umum. KPU mempunyai anggota
sebanyak 48 orang dari unsur partai politik dan 5 orang wakil
pemerintah.
b) Peserta pemilu
Regulasi yang mengatur mengenai peserta pemilu 1999 adalah UU
Nomor 2 Tahun 1999 tentang partai politik dan UU Nomor 3 Tahun
1999 tentang pemilihan umum.
Persyaratan pendirian partai politik pada awal
reformasi terbilang cukup longgar, dengan
demikian masyarakat memanfaatkan hal tersebut
untuk beramai-ramai mendirikan partai politik.
Partai politik tumbuh bak jamur di musim hujan.
Hingga April 1999 Litbang Kompas mencatat
terdapat 181 partai politik, 141 diantaranya telah
disahkan oleh departemen kehakiman dan tercatat
pada berita negara. Setelah diseleksi dan
diverifikasi, dari 141 partai politik yang mendaftar
menjadi peserta pemilu hanya 48 parpol yang
dinyatakan lolos menjadi peserta pemilu 1999.

Bagaimana syarat pendirian Parpol


pada awal reformasi ?
c) Sistem Pemilu
Pemungutan suara pada Pemilu pertama di era reformasi
dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999 secara serentak di seluruh
wilayah Indonesia. Sistem pemilu 1999 sama dengan pemilu 1997,
yaitu Sistem perwakilan berimbang atau proporsional.
ketentuan yang tertuang pada undang-undang nomor 3 tahun 1999.
Penetapan perolehan kursi juga diatur dalam peraturan KPU nomor
76 yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam keputusan KPU
nomor 144 yang kemudian diganti dengan keputusan KPU 136 dan
yang terakhir adalah keputusan KPU 182. Dasar yang berubah-
ubah inilah yang menyebabkan 27 partai politik tidak mau
menandatangani hasil pemilu.
d) Pelaksanaan dan Hasil Pemilu
Publik mendesak agar pemerintah mengadakan Pemilu yang baru agar
hasil-hasil pemilu 1997 segera diganti akhirnya Pemilu pun dilaksanakan
pada 7 Juni 1999. Alasannya adalah untuk memperoleh kembali
kepercayaan dari publik dan juga dunia internasional, karena pemerintahan
dan lembaga-lembaga lain yang merupakan produk Pemilu 1997 Sudah
kehilangan kepercayaan masyarakat.
Satu hal yang secara sangat menonjol adalah Pemilu 1999 ini diikuti
oleh banyak sekali peserta. Ini sangat berbeda dengan pemilu pemilu yang
diadakan pada Orde Baru. Jelas ini adalah dampak dari adanya kebebasan
untuk mendirikan partai politik. Pemilu berlangsung dengan damai, tanpa
ada kekacauan yang berarti jika pemungutan suara berjalan lancar, tidak
demikian dengan tahap penghitungan suara dan pembagian Kursi pada
pemilu.
Partai yang tidak menandatangani hasil pemilu
1999
2. Pemilihan Umum Tahun 2004
a) Penyelenggaraan pemilu
Jika dalam pemilu sebelumnya KPU hanya bertindak selaku
penyelenggara, pada tahun 2004 terjadi perubahan dimana KPU tidak
hanya menyelenggarakan pemilu tetapi juga sekaligus bertanggung
jawab atasnya. Berbeda dengan KPU 1999 keanggotaan KPU 2004
tidak berasal dari wakil-wakil partai politik peserta pemilu dan
pemerintah melainkan perorangan yang memenuhi syarat-syarat
sebagaimana ditetapkan dalam pasal 18.
b) Peserta pemilu

Pemilu Anggota DPR Dan DPRD Tahun 2004 Diikuti


Oleh 24 Partai

Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Daerah

Pemilu Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2004


c) Sistem Pemilu
Ada perbedaan sistem yang digunakan pada Pemilu 2004 jika
dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Pemilu untuk memilih
anggota DPR dan DPRD dilaksanakan dengan Sistem perwakilan
berimbang atau proporsional dengan sistem calon daftar calon terbuka,
untuk memilih anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik
berwakil banyak. Pemilihan presiden dan wakil presiden menggunakan
sistem distrik dengan varian two round system. Pemilihan presiden dan
wakil presiden yang dilaksanakan secara langsung disahkan melalui
amandemen terhadap pasal 6 undang-undang 1945 yang terjadi pada
tahun 2001 dan 2002.
d) Pelaksanaan dan hasil pemilu
Pada tahun 2004 diadakan 3 pemilihan umum, yang pertama pemilihan
legislatif, sekaligus untuk memilih anggota DPD; kedua, pemilihan presiden dan
wakil presiden putaran pertama; ketiga, pemilihan presiden dan wakil presiden
putaran kedua
Pemilu 2004 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 5 april 2004 untuk
memilih 550 anggota DPR, 128 anggota DPD serta anggota DPRD se-indonesia
periode 2004-2009. Pemilu 2004 untuk memilih anggota DPR diikuti 24 partai
politik. Peserta pemilu tersebut hanya menghasilkan 16 partai politik yang
memperoleh fungsi di DPRD.
Pemilu anggota DPD juga dilaksanakan bersamaan dengan pemilu anggota
DPR, yaitu pada tanggal 15 april 2004. Pemilu anggota DPD tahun 2004 yang
memilih 4 wakil masing-masing dari 32 provinsi menghasilkan 128 anggota DPD.
3. Pemilihan Umum Tahun 2009
a) Penyelenggaraan pemilu
Penyelenggaraan pemilu tahun 2009 memiliki persamaan dengan pemilu tahun
2004 yaitu diselenggarakan oleh KPU, beberapa kepanitiaan bersifat sementara
yang ikut serta dalam menyelenggarakan Pemilu yaitu Panitia Pemilihan Kecamatan
(PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk tingkat desa atau kelurahan dan
Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) untuk di TPS.
b) Peserta pemilu
KPU mengikutsertakan partai-partai peserta pemilu 2004 yang tidak mendapatkan
kursi DPR menjadi peserta pemilu 2009. Pemilu anggota DPR dan DPRD tahun
2009 diikuti oleh 44 partai, 38 partai yang merupakan partai nasional dan 6 partai
merupakan partai lokal Aceh. Terdapat perbedaan antara persyaratan pencalonan
presiden dan wakil presiden pada pemilu 2009 dengan pemilu 2004, syarat parpol
untuk dapat mengajukan calon presiden dan wakil presiden adalah memiliki
sekurang-kurangnya 20% kursi legislatif atau memperoleh sedikitnya 25% dari
perolehan suara nasional dalam pemilu dpr.
c) Sistem Pemilu
Yang membedakan sistem pemilu 2009 dengan sistem pemilu 2004 adalah terletak
pada penetapan suara terbanyak yang duduk pada kursi parlemen. Pada pemilu
2009 juga terdapat ketentuan mengenai ambang batas parlemen yang dikenal
dengan parlementer threshold. Pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ini
sistem yang digunakan adalah sistem yang merupakan varian dari sistem distrik.
d) Pelaksanaan dan Hasil Pemilu
Pemilu 2009 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 9 April 2009 untuk
memilih 560 anggota DPR, 130 anggota DPD serta anggota DPRD se-indonesia
periode 2009-2014. Di ikuti oleh 38 partai nasional dan 6 partai politik lokal di
Aceh. Pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2009 dilaksanakan pada tanggal 8
Juli 2009 dan diikuti 3 Pasangan calon presiden dan wakil presiden. Pemilu
presiden dan wakil presiden tahun 2009 ini berlangsung hanya satu putaran saja
karena salah satu pasangan calon sudah memperoleh suara lebih dari 50%
4. Pemilihan Umum Tahun 2014
a) Penyelenggaraan pemilu
Organisasi penyelenggara mulai dari pusat Komisi Pemilihan Umum
(KPU), KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN,
PPSLN, KPPSLN yang perwujudannya terdiri dari perwakilan
akademisi dan tokoh-tokoh masyarakat. Pada Pemilu 2014 ini juga
pertama kali Dewan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum (DK KPU)
bertransformasi menjadi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
(DKPP) sedangkan pengawasan tetap dilakukan oleh lembaga Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu).
b) Sistem pemilu
• Pemilu DPR dan DPRD menggunakan sistem proporsional terbuka (suara terbanyak)
• Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggunakan sistem distrik berwakil banyak.
• Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden.
• Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
c) Pelaksanaan pemilu
Pada Pemilu 2014 ini juga pertama kali Dewan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum
(DK KPU) bertransformasi menjadi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
(DKPP) sedangkan pengawasan tetap dilakukan oleh lembaga Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu). Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tahun 2014
diselenggarakan pada tanggal 9 April 2014 untuk memilih 560 anggota DPR, 132
anggota, serta anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota serentak di seluruh
Indonesia periode 2014-2019.
5. Pemilihan Umum Tahun 2019
a) Penyelenggaraan pemilu
Penyelenggara mulai dari pusat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
(KPU RI), KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN,
PPSLN, KPPSLN yang keanggotaannya terdiri dari perwakilan akademisi dan
tokoh-tokoh masyarakat. Pengawasan dilakukan oleh Bawaslu dan kode etik
dilakukan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
b) Sistem pemilu
• Pemilu DPR dan DPRD menggunakan sistem proporsional terbuka (suara
terbanyak)
• Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggunakan sistem distrik berwakil banyak.
• Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden.
c) Pelaksanaan pemilu
Pemilu tahun 2019 dilakukan serentak pada 17 April 2019, Penyelenggaraan
pemilu legislatif dengan pemilu presiden secara serempak, atau lebih lazim
dikenal dengan istilah “pemilu serentak” atau “pemilu lima kotak”. Pemilu 2019,
adalah pesta demokrasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Pemilu 2019 juga
merupakan pemilu satu hari terbesar di dunia. Pemilu 2019 juga merupakan
pemilu paling kompleks di dunia. Betapa tidak, ada tiga sistem pemilu yang
digunakan pada satu hari pemungutan suara. Yaitu, sistem proporsional daftar
calon terbuka untuk memlih calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota; sistem distrik berwakil banyak untuk memilih anggota DPD;
dan sistem mayoritas dua putaran untuk memilih calon presiden dan wakil
presiden.
THANK
YOU
REFERENSI :
1. Buku “Partai politik dan Sistem Pemilihan Umum di Indonesia”
Penulis : Dr.Muhadam Labolo,M.Si & Teguh Ilham, Stp.,M.A
Penerbit : PT RajaGrafindo Persada

2. Buku “Dasar-dasar Ilmu politik “


Penulis : Prof.Miriam Budiardjo
Penerbit : PT Gramedia pustaka Utama, Jakarta

3. Buku “Pengantar Ilmu Politik”


Penulis : Efriza & Yoyoh Rohaniah
Penerbit : /intrans Publishing

Anda mungkin juga menyukai