Anda di halaman 1dari 21

TANGGUNG JAWAB PT.

GLOBAL JET EXPRESS (J&T EXPRESS


SEMARANG) TERHADAP KETERLAMBATAN, KERUSAKAN ATAU
HILANGNYA PAKET PENGIRIMAN BARANG

PENULISAN HUKUM
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
menyelesaikan Program Sarjana (S1) Ilmu Hukum

Oleh:
ANUGRAH ILYAS NUR PRASETYA
NIM 11010114130402

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
TANGGUNG JAWAB PT. GLOBAL JET EXPRESS (J&T EXPRESS
SEMARANG) TERHADAP KETERLAMBATAN, KERUSAKAN ATAU
HILANGNYA PAKET PENGIRIMAN BARANG

Anugrah Ilyas Nur Prasetya*, Rinitami Njatrijani, Herni Widanarti

Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro

Email: anugrah.ilyas@gmail.com

Abstrak

Mengikuti perkembangan dari perekonomian yang modern kebutuhan hidup manusia sangatlah
banyak, baik itu kebutuhan pokok maupun kebutuhan tambahan. Salah satu kebutuhan tambahan
adalah tentang kebutuhan jasa pengiriman barang. J&T Exspress Semarang adalah perusahaan
pengiriman layanan ekspres yang menerapkan perkembangan teknologi sebagai dasar dari
sistemnya. Selama proses pengiriman barang kadang tidak selalu berjalan dengan lancar, misalnya
kemungkinan terjadinya bencana, baik yang berasal dari alam, perbuatan manusia maupun dari
sifat barang itu sendiri. Perusahaan pengangkutan menggunakan perjanjian baku dalam melakukan
perjanjian pengangkutan. Pengangkut telah menyiapkan perjanjian pengangkutan dalam bentuk
baku dan pengirim hanya bisa menerima perjanjian tersebut tanpa kesempatan untuk bernegosiasi
mengenai isi perjanjian sehingga kedudukan para pihaknya dikatakan tidak seimbang.
Permasalahan yang lain yaitu dalam hal tanggung jawab pengangkut. Perjanjian baku dibuat oleh
pengangkut sehingga pengangkut sewenang-wenang dalam menentukan tanggung jawabnya, salah
satunya dalam hal ganti rugi. Dalam penulisan hukum ini, metode pendekatannya dilakukan
dengan metode yuridis empiris dengan spesifikasi deskriptif analitis dan analisanya dilakukan
secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perjanjian baku dalam perjanjian
pengangkutan ditentukan secara sepihak yaitu oleh pihak pengangkut sehingga kedudukan para
pihaknya tidak seimbang dan tidak ada kebebasan pengirim untuk menentukan isi perjanjian.
Tanggung jawab J&T Express Semarang terhadap barang yang hilang atau rusak yaitu dengan cara
mengganti kerugian sebesar 10 kali biaya pengiriman, kecuali jika J&T Express Semarang dapat
membuktikan secara benar dan jelas bahwa kesalahan tersebut bukan kesalahan dari J&T Express
Semarang, melainkan akibat kelalaian dan kesalahan dari pihak pengirim barang atau karena
terdapat keadaan memaksa yang mengakibatkan barang muatan tersebut tidak sampai di tangan
pihak penerima barang, hal inilah yang membebaskan J&T Express Semarang dari tuntutan yang
diajukan oleh pihak pengirim barang.

Kata Kunci : Perjanjian Baku, Tanggung Jawab, Pengiriman Barang

Abstract

Following the development of the modern world human needs are very numerous, either in basic
or additional needs. One example of additional needs is goods delivery service. J&T Express is an
express delivery company that applies technology development as the basic system. The process of
goods delivery service sometimes does not always run smoothly, such as the possibility of a
disaster, whether derived from nature, human acts or from the quality of the goods themselves.
The shipping company uses standard agreement in carrying out the shipment agreement. The
carrier has prepared a shipment agreement in its raw form and the shipper can only accept the
agreement without the opportunity to negotiate the contents of the agreement so that the position
of the parties is said to be unbalanced. The standard agreement is made by the carrier so that the
carrier is arbitrary in determining its responsibilities, one of them in the case of indemnification.
The research method in this thesis is identified as jurisdical empiric method with analytical
descriptive specification and the analysis is done qualitatively. The result of the research
concludes that the standard agreement in shipment agreement is determined unilaterally by the
carrier so that the position of the parties is unbalanced and there is no freedom of the shipper to
determine the contents of the agreement. The responsibility of J & T Express Semarang on
packages and documents lost or damaged is by compensating 10 times the cost of shipping, unless
J & T Express Semarang can prove correctly and clearly that the mistake is not the fault of J & T
Express Semarang, but due to negligence and the mistake of the shipper or because there is an
overmacht that resulted in the cargo does not reach the consignee, this is what freed J & T
Express Semarang from the demands submitted by the shipper.

Keyword : standard agreement, responsibility, shipment

I. PENDAHULUAN adalah layanan pengiriman yang


mana ketidak terjangkauannya
Mengikuti perkembangan dari kebutuhan dalam jarak dekat
perekonomian yang modern sehingga membutuhkan berbagai
kebutuhan hidup manusia sangatlah layanan untuk menunjangnya.
banyak, baik itu kebutuhan pokok
maupun kebutuhan tambahan. Salah Adapun beberapa badan usaha
satu kebutuhan tambahan adalah yang membuka jasa di bidang
tentang kebutuhan akan jasa layanan ini seperti TIKI dan JNE
pengiriman barang. Kebutuhan Express. Semakin bertambahnya
manusia dalam hal pelayanan jasa jumlah pelaku usaha dalam bidang
pengiriman saat ini sangatlah pelayanan jasa pengiriman ini
berkembang mulai dari sarana dan membuat setiap pelaku usaha
prasarana angkutan. Hal ini pun tak semakin berlomba-berlomba dalam
bisa dipungkiri, sehingga membuka memberikan pelayanan jasa yang
peluang usaha yang sangat besar bagi terbaik bagi konsumennnya sehingga
masyarakat. mereka dapat bertahan dalam bidang
usaha ini.
Perkembangan dunia
perdagangan dalam masyarakat tidak PT. Global Jet Express (J&T
dapat dilepaskan dari sarana Ekspress) adalah perusahaan
pengangkutannya. Faktor sarana pengiriman layanan ekspres yang
pengangkutan tersebut akan menerapkan perkembangan
mempengaruhi lancar tidaknya teknologi sebagai dasar dari
perdagangan. Jika sarana sistemnya. PT. Global Jet Express
pengangkutan sangat memadai, maka (J&T Ekspress) sebagai badan usaha
perdagangan pun akan berjalan yang berbadan hukum mengacu pada
dengan lancar, sedangkan jika sarana Layanan Pos Komersial yang
pengangkutannya sangat minim tertuang dalam Pasal 18 ayat (1)
sudah dapat dipastikan proses Undang-Undang Nomor 38 Tahun
perdagangan akan terhambat. 2009 tentang Pos. Pendiri PT. Global
Adapun salah satu layanan yang Jet Express merupakan mantan-CEO
sangat dibutuhkan oleh masyarakat OPPO Indonesia bernama Mr.Jet Lee
dan Pendiri OPPO Internasional pihak-pihak yang melakukan
yang bernama Mr. Tony Chen. perjanjian haruslah melakukannya
Jaringan luas yang dimiliki oleh J&T dengan itikad baik dengan tidak
Ekspress memfasilitasi layanan- mengganggu hak dan kewajiban
layanan ekspres untuk pelanggan di pihak lain. Yang dalam hal ini tidak
seluruh Indonesia. J&T Ekspress terlepas dari transaksi yang
melayani pengiriman dalam kota, dilakukan oleh J&T Ekspress cabang
antar kota, antar provinsi, dan juga Semarang dengan pengguna jasa
pelanggan e-commerce. J&T J&T Ekspress cabang Semarang
Ekspress menyediakan layanan yang dalam bertransaksi keduanya
penjemputan dengan kecepatan haruslah saling menguntungkan dan
pengiriman yang tinggi, dan pada tidak boleh ada yang merasa
saat yang sama juga mendukung dirugikan oleh salah satu pihak,
pertumbuhan bisnis e-commerce.1 karena ketika ada yang merasa
dirugikan oleh salah satu pihak hal
J&T Ekspress ini memiliki ini berarti terdapat salah satu pihak
keunggulan yang lebih yaitu dari segi yang telah melanggar hak dari pihak
pengiriman ekspres dan melayani lain. Namun realitanya dalam
pengambilan barang. J&T Ekspress penyelenggaraan jasa J&T Express
mengoptimalkan rute dan menekan cabang Semarang ini tidaklah luput
biaya transportasi untuk terjadi wanprestasi.
menyediakan efisiensi, waktu dan
keamanan servis untuk para Adapun bentuk wanprestasi
konsumen, jaringan yang luas dari yang sering terjadi dalam
J&T untuk melayani seluruh penyelenggaraan jasa J&T Express
Indonesia. Sehingga membuat para cabang Semarang seperti misalnya
konsumen lebih memilih rusaknya barang pengiriman,
menggunakan layanan jasa J&T hilangnya barang pada saat sebelum
Ekspress dalam memenuhi sampai pada penerima barang, dan
kebutuhannya, karena dianggap lebih keterlambatan pengiriman barang.
cepat sampai dan konsumen tidak Mengenai hal ini tentunya tidak lepas
perlu repot-repot menemui gerai J&T dari penyelenggaraan jasa yang
Ekspress karena pada J&T Ekspress dilakukan oleh J&T Express cabang
terdapat fasilitas penjemputan barang Semarang dalam
yang akan dikirim oleh konsumen. penyelenggaraannya pernah
mengalami keterlambatan, kerusakan
Dalam setiap transaksi tentu di pengiriman hingga hilangnya barang.
dalamnya terkandung sebuah
perikatan bagi pihak yang melakukan Dengan adanya wanprestasi
transaksi tersebut dan dalam hal ini inilah menimbulkan kerugian yang
setiap transaksi haruslah terjadi pada pengguna jasa J&T
mengandung manfaat bagi pihak- Express cabang Semarang sebagai
pihak yang membuatnya. Hal ini konsumen pengguna jasa. Apalagi
selaras dengan asas itikad baik yaitu dalam penyelenggaraan jasa J&T
Ekspress ini sangat rawan sekali
1
http://jet.co.id/about, Diakses pada 28 terjadi resiko yang tidak dinginkan
Januari 2018. yang disebabkan oleh banyak faktor
yang dapat menyebabkan konsumen II. METODE
terancam akan tidak terpenuhinya
haknya sehingga konsumen merasa Untuk mencapai tujuan dan
dirugikan. sasaran, penelitian ini menggunakan
pendekatan yuridis empiris, yaitu
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dilakukan dengan
masalah yang telah dijelaskan di sini cara meneliti bahan kepustakaan
peneliti tertarik untuk meneliti yang merupakan data sekunder dan
mengenai bagaimana tanggung oleh karena itu disebut juga dengan
jawab yang diberikan oleh PT. penelitian hukum kepustakaan.2
Global Jet Express (J&T Express Setelah dilakukan penelitian dengan
Semarang) kepada konsumen data sekunder maka kemudian
pengguna jasa yang dilanjutkan dengan mengadakan
diselenggarakannya, karena dalam penelitian terhadap data primer di
penyelenggaraan ini tidaklah luput lapangan.3
terjadi wanprestasi, dan
bagaimanakah sikap PT. Global Jet Segi yuridis yang dimaksud
Express (J&T Express Semarang) adalah, bahwa didalam meninjau dan
dalam menghadapi hal ini, dengan melihat serta menganalisa
judul “TANGGUNG JAWAB PT. permasalahannya menggunakan
GLOBAL JET EXPRESS (J&T prinsip-prinsip dan asas-asas hukum
EXPRESS SEMARANG) dalam pelaksanaan perjanjian baku
TERHADAP dalam perjanjian pengangkutan
KETERLAMBATAN, sebagaimana diatur dalam Undang-
KERUSAKAN ATAU Undang Nomor 22 tahun 2009
HILANGNYA PAKET tentang Lalu Lintas dan Angkutan
PENGIRIMAN BARANG”. Jalan. Adapun pendekatan empiris
adalah bahwa penelitian ini bertujuan
Berdasarkan uraian latar untuk memperoleh pengetahuan
belakang tersebut, maka dapat empiris tentang hubungan dan
dirumuskan permasalahan sebagai pengaruh hukum terhadap
berikut: masyarakat dan melihat pelaksanaan
peraturan tersebut dalam praktek
1. Bagaimana perjanjian pengiriman khususnya yang berkaitan dengan
barang oleh PT. Global Jet masalah penggunaan jasa
Express (J&T Ekspress) dengan pengangkutan barang pada PT
konsumen pengguna jasa Global Jet Express (J&T Express)
pengiriman barang? dengan melakukan penelitian ke
dalam masyarakat / lapangan untuk
2. Bagaimana bentuk
pertanggungjawaban PT. Global
Jet Express (J&T Ekspress) dalam 2
Ronny, Hanitijo Soemitro, 1990,
penyelenggaraan pengiriman dan Metodologi Penelitian Hukum dan
pengangkutan barang apabila Jurimetri, Jakarta, Ghalia Indonesia,
terjadi klaim keterlambatan, halaman.9.
3
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar
kerusakan atau hilangnya paket Penelitian Hukum, Jakarta, Universitas
pengiriman barang? Indonesia, halaman.7.
mengumpulkan data yang obyektif, data dalam penelitian ini karena data
yaitu merupakan data primer.4 utama yang digunakan bukan dalam
bentuk angka-angka yang dapat
Spesifikasi penelitian dilakukan dilakukan pengukuran.7 Dengan
secara deskriptif analitis, yaitu cara menganalisa data yang telah
memaparkan keadaan obyek yang terkumpul tersebut, kemudian
diteliti berdasarkan fakta-fakta dan diuraikan dan dihubungkan antara
data-data yang aktual pada saat ini.5 data yang satu dengan data yang
Karena penelitian ini dimaksudkan lainnya secara sistematis, dari
untuk memberikan data yang laporan yang sudah sistematis
seakurat mungkin tentang manusia, tersebut pada akhirnya disusun dan
keadaan, atau gejala-gejala lainnya disajikan dalam bentuk Penulisan
dengan adanya suatu hipotesa Hukum.
sehingga memberikan gambaran-
gambaran konstruktif mengenai III. HASIL DAN PEMBAHASAN
permasalahan yang diteliti.6
A. Pelaksanaan Perjanjian
Setelah data mengenai Pengiriman Barang oleh PT.
pelaksanaan perjanjian pengiriman Global Jet Express (J&T
barang oleh PT. Global Jet Express Express) Semarang
(J&T Ekspress) dengan konsumen
pengguna jasa pengiriman barang Adanya perjanjian pengangkutan
dan bentuk pertanggungjawaban PT. menimbulkan terjadinya hak dan
Global Jet Express (J&T Ekspress) kewajiban bagi para pihak.
dalam penyelenggaraan pengiriman Kewajiban dari perusahaan
dan pengangkutan barang apabila pengangkut adalah mengangkut
terjadi klaim keterlambatan, penumpang atau barang serta
kerusakan atau hilangnya paket menerbitkan dokumen pengangkutan
pengiriman barang terkumpul, dan memperoleh haknya yaitu
kemudian dianalisis dengan metode imbalan dengan memperoleh biaya
yang digunakan adalah analisis angkutan dari penumpang atau
kualitatif, yaitu suatu analisis yang pengirim barang, namun pada
diperoleh baik dari observasi, perusahaan jasa pengangkutan
wawancara, maupun studi barang memiliki kewajiban lainnya.
kepustakaan kemudian dituangkan Kewajiban tersebut ialah menjaga,
dalam bentuk uraian yang logis dan merawat, dan memelihara barang
sistematis. Analisis kualitatif yang akan diangkut dengan sebaik-
digunakan dalam metode analisis baiknya dan menyerahkan barang
yang diangkut tersebut kepada
penerima barang dengan utuh,
4
P. Joko Subagyo, 1991, Metode Penelitian lengkap, tidak terlambat, tidak rusak,
Dalam Teori dan Praktek, Jakarta, PT dan tidak cacat. Pengirim barang
Rineka Cipta, halaman.91.
5
Barda, Nawawi Arief, 1992, Instrumen berhak memperoleh pelayanan sesuai
Penelitian Bidang Sosial ,Yogyakarta, Gajah
Mada University Press, halaman.47.
6 7
Winarno Surachmad, 1982, Dasar dan Bambang, Waluyo, 2002,Penelitian Hukum
Teknik Penelitian Research Pengantar, Dalam Praktek, Jakarta, Sinar Grafika,
Bandung, Alumni, halaman.20. halaman.77-78.
tingkat pelayanan yang disepakati melaksanakan permintaan dari
dalam karcis atau dokumen penumpang maupun pengirim
pengangkutan, memperoleh barang, pengangkut bukanlah
pelayanan yang layak sesuai bawahan atau suruhan dari
kemampuan penyelenggara penumpang/pengirim barang, karena
perusahaan pengangkutan selama pengangkutan merupakan perjanjian
menunggu keberangkatan apabila bemberian kuasa.
terjadi keterlambatan atau hal-hal
lain yang merugikan, dan pengirim Perjanjian atau perikatan adalah
berhak memperoleh suatu perbuatan yang mempunyai
pengembalian/ganti rugi biaya hubungan hukum antara dua orang
angkutan apabila terjadi pembatalan atau lebih, pihak yang satu
keberangkatan sesuai dengan memberikan hubungan hukum antara
kesepakatan yang ditetapkan. dua orang atau lebih, pihak yang satu
memberikan sesuatu hak dan pihak
Dengan adanya pengangkutan lainnya berkewajiban melaksanakan
makan secara langsung juga suatu prestasi.
berpengaruh terhadap timbulnya
perlindungan hukum bagi pengirim Hubungan hukum yang
barang yang menggunakan jasa menimbulkan hak dan kewajiban
angkutan tersebut, karena jika pihak antara seseorang dengan seorang
pengangkut tidak dapat lainnya tersebut dalam praktiknya
menyelenggarakan kegiatan sudah ditentukan dijamin oleh
pengangkutan dengan selamat maka hukum atau undang-undang sebagai
akan terjadi hal-hal yang merugikan ketentuan yang berlaku dan
pengirim, yaitu barang yang dikirim mengatur hal tersebut, hal ini berarti
tidak sampai ke tempat tujuan bahwa undang-undang melindungi
(hilang/musnah) atau barang yang dalam pelaksanaan perjanjian yang
dikirim sampai ke tempat tujuan telah sama-sama mereka sepakati
tetapi dengan keadaan yang tidak dan sebagai konsekuensinya setiap
utuh/semestinya (rusak/cacat). pihak tersebut dituntut untuk dapat
Barang yang musnah bisa memenuhi hak dan kewajibannya
disebabkan karena terbakar, dibuang, masing-masing sesuai dengan
dicuri, dan lain-lain. perjanjian yang mereka buat.

Dalam perjanjian pengangkutan Berdasarkan hasil wawancara


menganut asas koordinasi, Pihak- yang telah dilakukan oleh peneliti
pihak dalam pengangkutan memiliki maka diperoleh informasi mengenai
kedudukan yang sama tinggi atau hak dan kewajiban perusahaan
sejajar. Tidak ada pihak yang pengiriman sebagai berikut:
mengatasi atau membawahi pihak
1. Hak pengangkut (J&T Express
lain, tidak seperti dalam perjanjian
Semarang)
perburuhan yang menganut asas
subordinasi dimana majikan a. Pengangkut berhak memperoleh
mempunyai kedudukan lebih tinggi keterangan yang lengkap
daripada buruh. Sekalipun
pengangkut menyediakan jasa dan
mengenai keadaan dan sifat perusahaan pengiriman (J&T
barang; Express Semarang)
b. Pengangkut berhak menolak b. Pengirim barang berhak
permintaan pengiriman barang menuntut agar barang/dokumen
terlarang atau tidak sah, yang akan dikirim oleh
misalnya barang yang mudah perusahaan pengiriman (J&T
meledak atau terbakan, obat- Express Semarang) sampai pada
obatan terlarang, perhiasan, penerima tepat pada waktunya;
alkohol dan hewan;
c. Pengirim barang berhak
c. Pengangkut berhak menerima menuntut ganti rugi jika terjadi
atau menagih biaya pengiriman kehilangan atau kerusakan pada
dan biaya-biaya lain yang barang/dokumen yang
diperlukan dalam pengiriman disebabkan oleh kesalahan atau
barang, kelalaian dari perusahaan
pengiriman (J&T Express
2. Kewajiban pengangkut (J&T Semarang) atau yang
Express Semarang) mewakilinya;
a. Pengangkut berkewajiban 2. Kewajiban
mempersiapkan barang atau Pengirim/konsumen
dokumen yang akan dikirim
dengan baik dan rapi; a. Pengirim barang berkewajiban
membungkus barang/dokumen
b. Pengangkut berkewajiban yang akan dikirim dengan baik;
mengantarkan barang atau
dokumen sampai ketempat yang b. Pengirim barang berkewajiban
dituju; memberikan keterangan
mengenai keadaan dan sifat
c. Pengangkut berkewajiban barang;
melindungi, menjaga
keselamatan barang atau c. Pengirim barang berkewajiban
dokumen yang akan dikirim agar membayar biaya angkutan dan
tidak rusak dan hilang. biaya lain yang diperlukan
dalam pengiriman barang.
Sedangkan hak dan kewajiban
pengirim/konsumen adalah sebagai PT. Global Jet Express (J&T
berikut: Express Semarang) dalam hal ini
bertindak sebagai badan usaha
1. Hak Pengirim/konsumen didasarkan pada Layanan Pos
Komersil yang mengacu pada Pasal
a. Pengirim barang berhak
18 ayat (1) Undang-Undang Nomo
meminta atau mendapatkan
38 Tahun 2009 tentang Pos.
tanda bukti pengiriman yang
Perjanjian pengangkutan di PT.
digunakan untuk penerimaan
Global Jet Express (J&T Express
atau penyerahan
Semarang) menganut asas konsensuil
barang/dokumen dari
dimana perjanjian pengangkutan
terjadi jika ada kata sepakat antara dahulu sebelum dikirimkan, hal ini
pengirim dengan pengangkut. PT. dilakukan agar isi barang yang akan
Global Jet Express (J&T Express dikirim harus sesuai dengan isi
Semarang) tidak melayani sebenarnya dari barang kiriman dan
pengiriman ke luar negeri melainkan pernyataan tersebut dinyatakan
hanya melayani pengiriman dalam secara tertulis dalam surat muatan.
negeri saja. Proses pengangkutan Apabila terdapat ketidaksesuaian
barang pada J&T Express Semarang antara isi dengan pernyataan tertulis
diawali dari penyerahan barang yang mengenai isi barang kiriman, maka
akan dikirimkan oleh pengirim pengirimlah yang akan bertanggung
kepada pengangkut. Penyerahan jawab atas hal-hal yang tidak terduga
barang kiriman kepada pengangkut yang menimpa barang kirimannya.
ini bisa dilakukan dengan dua cara,
yaitu : J&T Express Semarang
melarang pengiriman barang-barang
1. Pengirim mendatangi tempat pengiriman terhadap barang-barang
pengangkutan dan langsung di bawah ini:9
menyerahkan barang kepada
pengangkut untuk diangkut. 1. jenazah atau bagian-bagiannya;

2. Pengangkut mendatangi tempat 2. binatang hidup maupun mati;


pengirim berada untuk
3. Obat-obatan terlarang;
mengambil barang kiriman yang
akan diangkutnya 4. Senjata;
Pengirim wajib mengemas 5. Amunisi;
barang kirimannya dengan baik
untuk melindungi isi barang 6. Bahan lain yang mudah terbakar;
kirimannya selama pengangkutan.
Apabila timbul suatu kerugian yang 7. Barang seni bernilai tinggi;
disebabkan karena pengemasa yang 8. Uang;
kurang sempurna, maka kerugian
tersebut menjadi tanggung jawab 9. Logam mulia;
pengirim.8 Hal ini dikarenakan J&T
Express tidak menyediakan jasa 10. Perhiasan bernilai tinggi atau
pengemasan barang pada barang sejenisnya; dan
pengiriman.
11. Barang-barang yang dilarang
Setelah pengirim setuju untuk oleh hukum yang ditetapkan oleh
mengirimkan barangnya di J&T Negara.
Express Semarang maka pihak
J&T Express berhak namun
pengangkut akan menanyakan
tidak wajib untuk memeriksa barang
barang yang akan dikirim oleh
kiriman demi mendapatkan informasi
pengirim apakah pengirim bersedia
yang benar dan memastikan bahwa
agar barangnya bisa di cek terlebih
barang yang dikirim tidak melanggar
8
J&T Express Semarang, Syarat dan
9
Ketentuan Pengiriman. Ibid.
hukum yang berlaku. Apabila tanpa telah sepakat mengenai tarif
sepengatuhan pihak J&T Express, pengangkutan dan juga peraturan
pengirim mengirimkan barang- yang telah ditetapkan oleh
barang yang dilarang seperti yang pengangkut dalam perjanjian baku
telah disebutkan diatas, maka dengan yang dibuatnya maka perjanjian
ini pengirim dibebaskan dari seluruh pengangkutan dimulai dan proses
biaya kerusakan atau lainnya dan pengangkutan akan dilaksanakan.
atas tuntutan dari pihak manapun. Hal ini sesuai dengan Undang-
Hal ini telah sesuai dengan ketentuan Undang Nomor 22 Tahun 2009
Pasal 29 Undang-Undang Nomor 38 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Tahun 2009 tentang Pos Jalan Pasal 186 yang menyatakan
bahwa pengusaha angkutan umum
Tahap selanjutnya adalah tahap wajib mengangkut orang dan/atau
penimbangan barang untuk barang, setelah disepakatinya
mengetahui berat nyata barang. Hasil perjanjian pengangkutan dan/atau
penimbangan berat nyata barang dilakukan pembayaran biaya
akan dijadikan dasar perhitungan angkutan oleh penumpang dan/atau
untuk menentukan besarnya tarif pengirim barang.
pengangkutan yang akan dikenakan
terhadap barang tersebut. Berat yang Langkah selanjutnya akan
dipakai sebagai acuan dalam dilakukan pencatatan ke dalam surat
penagihan adalah berat asli atau berat muatan. Menurut Pasal 90 KUHD
dimensi yang memiliki nilai lebih pada pokoknya menjelaskan bahwa
besar, apabila terdapat penambahan surat angkutan merupakan surat
berat yang diakibatkan oleh adanya persetujuan yang memuat:
proses pengemasan tambahan yang
dilakukan oleh J&T Express 1. Nama barang, berat atau ukuran,
Semarang, maka yang digunakan merek dan lain-lain;
sebagai acuan dalam penagihan
2. Nama pengiriman barang, dalam
adalah berat setelah dikemas ulang.
hal ini termaksud alamat
Menurut Pasal 184 Undang- penerima;
Undang Nomor 22 Tahun 2009
3. Nama dan tempat kediaman
tentang Lalu Lintas dan Angkutan
pengangkut;
Jalan menyatakan bahwa dalam
pengangkutan barang, penetapan 4. Uang angkut atau ongkos kirim;
tarif angkutan ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara 5. Tanggal pembuatan surat
pengguna jasa dan perusahaan muatan; dan
angkutan umum, dalam Pasal 18 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 38 6. Tanda tangan pengirim atau
Tahun 2009 juga menyatakan bahwa ekspeditur, tidak terkecuali
Penyelenggara Pos dalam memuat klausula bila
melaksanakan kegiatan layanan pos dibutuhkan.
komersial berhak menentukan tarif.. Hal-hal yang dicatat dalam surat
Apabila dalam perjanjian muatan pada J&T Express yaitu:
pengangkutan tersebut pengirim
1. Nama, telepon dan alamat berwarna hijau untuk pihak penerima
pengirim; barang.11
2. Nama, telepon dan alamat Setelah barang kiriman diterima
penerima; pengangkut, maka tahap terakhir
adalah kewajiban pengangkut untuk
3. Informasi barang kiriman; melakukan pengangkutan terhadap
barang tersebut. Jadwal
4. Dimensi berat barang;
pemberangkatan pengangkutan J&T
5. Pelayanan tambahan; Express Semarang dilakukan setiap
hari tanpa harus menunggu muatan
6. Biaya pengangkutan; terisi penuh. Setelah barang sampai
di tempat tujuan, barang diambil oleh
7. Metode pembayaran; penerima di agen penerima atau
8. Tanggal dibuatnya surat muatan; dapat menunggu untuk diantarkan
sampai ke rumah penerima.
9. Tanda tangan pengirim; Pengangkut akan meminta penerima
menandatangani salinan surat muatan
10. Tanda tangan penerima. yang ada di agen penerima sebagai
bukti bahwa barang kiriman telah
Sistem pembayaran di J&T
diterima oleh penerima dengan
Express Semarang tidak harus
selamat.
dibayar lunas oleh pengirim. Sistem
pembayaran disini tergantung Setelah pengirim
permintaan dari pengirim. Pengirim menandatangani dokumen muatan
boleh membayar lunas biaya dan menyerahkan barang atau
pengiriman tetapi juga boleh dokumennya untuk dikirim melalui
membebankan biaya pengiriman J&T Express Semarang, para
tersebut kepada penerima barang pengirim/pelanggan dianggap telah
kiriman. Pengangkut tetap akan menerima dan menyetujui semua
bertanggung jawab terhadap barang syarat dan ketentuan yang ditetapkan
kiriman walaupun barang belum oleh J&T Express Semarang
dibayar lunas sesuai kesepakatan mengenai persyaratan pengangkutan
dalam perjanjian pengangkutannya.10 atau pengiriman tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun, serta
J&T Express Semarang
membebaskan J&T Express
membuat 4 (empat) salinan surat
Semarang dari segala tuntutan atau
muatan yaitu surat muatan berwarna
bentuk ganti rugi.12 Perjanjian seperti
merah untuk pihak pengangkut yang
ini disebut dengan perjanjian baku.
akan mengirim barang, surat muatan
berwarna ungu untuk pihak Perjanjian pengangkutan
pengangkut yang akan menerima menggunakan bentuk perjanjian baku
barang di tempat tujuan, surat dimana perjanjian yang didalam
muatan berwarna biru untuk pihak
pengirim barang, surat muatan 11
Rochanasari, Admin J&T Office
Semarang, Wawancara, Tanggal 22 Maret
2018.
10 12
Anjar, op.cit. J&T Express Semarang, op.cit.
pembuatannya hanya ditentukan oleh salah satu pihak saja yaitu
salah satu pihak saja yaitu pengangkut, sementara pihak yang
pengangkut, sementara pihak yang lain yaitu pengirim tidak diikutkan
lain yaitu pengirim tidak diikutkan dalam pembuatannya dan karena
dalam pembuatannya. Jadi sesuatu hal mau tidak mau pengirim
kedudukan pengangkut lebih harus memenuhi isi perjanjian
dominan daripada pengirim, karena pengangkutan tersebut yang
pengangkut mempunyai wewenang sebetulnya tidak sesuai dengan
yang lebih untuk menentukan segala keinginan pengirim.
sesuatu yang berhubungan dengan
perjanjian pengangkutan dimana B. Tanggung Jawab PT. Global Jet
bentuk dan isi perjanjian telah Express (J&T Express)
ditentukan oleh pihak pengangkut Semarang terkait
secara sepihak tanpa penyelenggaraan pengiriman
mengikutsertakan pihak pengirim. dan pengangkutan barang
apabila terjadi klaim
Asas kebebasan berkontrak dalam keterlambatan, kerusakan atau
perjanjian baku akan sulit diterapkan hilangnya paket pengiriman
karena perjanjian baku tersebut barang
dibuat secara tertulis hanya oleh
salah satu pihak saja dalam hal ini Tanggung jawab adalah keadaan
dibuat oleh pihak J&T Express wajib yang menanggung segala
Semarang dimana pihak yang lain sesuatunya bila terjadi apa-apa, boleh
(pengirim/konsumen) hanya tinggal dituntut, dipermasalahkan,
menerima isi dari perjanjian tanpa diperkarakan dan sebagainya.
dapat melakukan negosiasi untuk Sebagai pihak yang mengusahakan
merubah isinya. Apabila pihak proses pengiriman barang, PT.
pengirim tersebut tidak setuju atas isi Global Jet Express (J&T Express
dari perjanjian yang diserahkan Semarang) memiliki kewajiban
kepadanya, maka dia dapat untuk menyelenggarakan proses
membatalkan keinginannya untuk pengiriman dan menjaga
membuat perjanjian (take it or leave keselamatan atas barang-barang yang
it). Jika pihak yang menerima akan dikirim sebagaimana
(pengirim/konsumen) tidak setuju disebutkan pada Pasal 17 Undang-
maka tidak akan ada pengaruhnya Undang Nomor 38 Tahun 2009
terhadap pihak yang membuat tentang Pos.
perjanjian dan pihak yang membuat
Apabila dalam proses
perjanjian tidak akan merubah isi
pengangkutannya terjadi hal-hal di
dari perjanjian tersebut.
luar dugaan atau di luar kendali dari
Perjanjian pengangkutan pihak pengirim yang di timbulkan
dikatakan tidak sejalan dengan asas selama proses penyelenggaraan
kebebasan berkontrak karena pengiriman tersebut, maka J&T
perjanjian pengangkutan Express Semarang terikat untuk
menggunakan bentuk perjanjian baku bertanggung jawab atas segala
dimana perjanjian yang didalam kerugian dari kerugian yang timbul
pembuatannya hanya ditentukan oleh dalam proses penyelenggaraan
pengiriman yang dilakukannya, 2. Melaksanakan apa yang
sehingga jika pihak J&T Express dijanjikannya, tetapi tidak
Semarang dapat membuktikan bahwa sebagaimana yang dijanjikan;
ia tidak bersalah maka ia dapat
dibebaskan dari kewajiban untuk 3. Melakukan apa yang dijanjikan
membayar ganti kerugian yang tetapi terlambat;
dibebankan kepadanya, yang
4. Melakukan sesuatu yang menurut
dimaksud tidak bersalah adalah
perjanjian tidak boleh dilakukannya.
karena hal-hal yang terjadi di luar
kemampuannya, seperti karena Dalam pelaksanaannya J&T
adanya bencana alam atau Express Semarang telah mengatur
dikarenakan sifat dari barang-barang tentang ketentuan bentuk
yang dikirimnya. pertanggungjawaban perjanjian
pengangkutannya. Menurut syarat
Pelaksanaan perjanjian
dan ketentuan pengiriman yang
pengangkutan kadang tidaklah luput
dibuat oleh J&T Express Semarang
dari wanprestasi (kesalahan). Pihak
pada point ke-7 (tujuh) disebutkan
yang tidak melakukan apa yang
bahwa Pengirim bertanggung jawab
diperjanjikan atau ia melanggar
untuk melindungi kiriman dengan
perjanjian dengan melakukan atau
asuransi yang memadai dan
berbuat sesuatu yang tidak boleh
menanggung biaya premi yang
dilakukannya maka ia disebut telah
berlaku. Apabila pengirim atau
melakukan perbuatan wanprestasi.
konsumen ingin membeli asuransi,
Wanprestasi dapat disebabkan karena
harus melaporkan harga barang
dua hal, yaitu:
sesuai dengan harga invoice
1. Kesengajaan. pembelian barang tersebut, pengirim
atau konsumen wajib membayar
Perbuatan yang menyebabkan biaya asuransi di tempat. Bagi
wanprestasi tersebut memang telah pengirim atau konsumen yang tidak
diketahui dan dikehendaki oleh pihak membayar biaya asuransi, maka
yang melakukan wanprestasi. paket dari pengirim atau konsumen
tersebut dianggap tidak membeli
2. Kelalaian. asuransi. Biaya asuransi dihitung
0.2% dari harga barang yang
Pihak yang melakukan
dilaporkan (harga invoice). Harga
wanprestasi, melakukan suatu
yang dilaporkan tidak dapat melebihi
kesalahan tetapi perbuatan itu tidak
20.000.000/waybill. Untuk paket
dimaksudkan untuk terjadinya
yang berupa dokumen, harga barang
wanprestasi.
yang dilaporkan tidak dapat melebihi
Adapun bentuk dari wansprestasi 2.000.000/waybill.13 Ganti kerugian
terdapat empat kategori, yakni: untuk barang yang diasuransikan
adalah sesuai dengan ketentuan
1. Tidak melakukan apa yang dalam perjanjian polis asuransi yang
disanggupi akan dilakukannya; berlaku. Apabila pengirim tidak

13
J&T Express Semarang, op.cit.
membeli asuransi, maka pembayaran darurat, atau hal lain di luar
biaya penggantian atas barang kemampuan manusia. Hal ini juga
kiriman yang hilang atau rusak, diperkuat pada Pasal 468 ayat (2)
maksimal adalah 10 (sepuluh) kali dan (3) KUHD bahwa ”Si
ongkos kirim atau setinggi-tingginya pengangkut diwajibkan mengganti
sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta segala kerugian, yang disebabkan
Rupiah). Khusus untuk kiriman karena barang tersebut seluruhnya
dokumen, nilai penggantian atau sebagian tidak dapat
maksimal adalah Rp.100.000,- diserahkannya, atau karena terjadi
(Seratus Ribu Rupiah). Menurut kerusakan pada barang itu, kecuali
peneliti seharusnya pengangkut tidak apabila dibuktikannya bahwa tidak
perlu membatasi ganti rugi, karena diserahkannya barang atau kerusakan
apabila menurut Undang-Undang tadi disebabkan oleh suatu
kerugian tersebut adalah tanggung malapetaka yang selayaknya tidak
jawab pengangkut maka hal tersebut dapat dicegah maupun
tetap menjadi tanggung jawab dihindarkannya, atau cacat dari pada
pengangkut. Pengangkut tidak perlu barang tersebut, atau oleh kesalahan
membatasi ganti rugi karena telah dari si yang mengirimkannya” dan
diatur dalam Pasal 188 Undang- ”Ia bertanggung jawab atas tindakan
Undang Nomor 22 Tahun 2009 orang yang dipekerjakannya, dan
tentang Lalu Lintas dan Angkutan terhadap benda yang digunakannya
Jalan dimana pengirim berhak dalam pengangkutan itu”.
mendapatkan ganti rugi yang sesuai
dengan kerugian yang dideritanya Menurut syarat dan ketentuan
akibat kesalahan pengangkut pengiriman yang dibuat oleh J&T
Express Semarang pada point ke -11
J&T Express tidak akan (sebelas) juga disebutkan bahwa
memberikan ganti rugi kepada selain perjanjian atau syarat dan
pengirim akibat dari kejadian atau ketentuan yang tertulis pada resi ini,
hal-hal yang di luar kemampuan J&T Express tidak dapat dituntut dan
kontrol J&T Express atau kerusakan dibebani dengan perjanjian atau
akibat bencana alam (force dasar hukum lainnya kecuali dengan
majeur).14 Sebagaimana yang telah perjanjian tertulis yang disetujui oleh
diuraikan di dalam Pasal 31 ayat (1) penanggung jawab J&T Express
dan (2) Undang-Undang Nomor 38 yang berwenang.
Tahun 2009 tentang Pos bahwa
“Penyelenggara Pos wajib Menurut peneliti jika prinsip
memberikan ganti rugi atas kerugian tanggung jawab dari pihak
yang dialami oleh pengguna layanan pengangkut pengiriman barang
pos akibat kelalaian dan/atau dihubungkan dengan Pasal 468 ayat
kesalahan Penyelenggara Pos” dan (2) KUHD, maka J&T Express
“Tuntutan ganti rugi sebagaimana Semarang termasuk dalam prinsip
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku tanggung jawab atas dasar praduga
jika kehilangan atau kerusakan pengangkut selalu bertanggung
terjadi karena bencana alam, keadaan jawab (presumption of liability
principle) yaitu J&T Express
14
J&T Express Semarang, op.cit. Semarang dianggap selalu
bertanggung jawab atas setiap barang dianggap sebagai akibat dari
kerugian yang diderita oleh kesalahan atau kelalaian dari pihak
konsumen pengguna jasa pengiriman pengangkut, yang mana memberikan
barang yang timbul akibat hak kepada pengirim untuk menuntut
pengangkutan yang ganti rugi kepada pihak pengangkut
diselenggarakannya, kecuali J&T dan mewajibkan pengangkut untuk
Express Semarang dapat bertanggung jawab atas setiap
membuktikan bahwa dia tidak kerugian yang diderita oleh
bersalah. Yang dimaksud dengan pengirim. Namun, pihak J&T
”tidak bersalah” adalah tidak Express Semarang dapat menolak
melakukan kelalaian dan telah untuk bertanggung jawab apabila
mengambil tindakan yang perlu kerugian yang terjadi timbul akibat
untuk menghindari kerugian atau pengirim atau konsumen yang tidak
peristiwa yang menimbulkan memberitahukan secara jujur isi dari
kerugian itu tidak mungkin dihindari. barang yang hendak dikirim,
Beban pembuktian ada pada pihak pengirim tidak mengemas barang
J&T Express Semarang dan bukan pengiriman dengan baik dan kurang
pada pihak yang dirugikan. Pihak sempurna dan kesalahan penulisan
yang dirugikan cukup menunjukkan alamat tujuan oleh pengirim. Jika hal
adanya kerugian yang diderita dalam itu terjadi maka kerugian tersebut
pengiriman barang yang menjadi tanggung jawab pengirim.16
diselenggarakan oleh J&T Express Hal ini sesuai dengan isi Pasal 193
Semarang. Hal ini sesuai dengan ayat (4) Undang-Undang Nomor 22
Pasal 91 KUHD yang menyatakan Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
bahwa pengangkut menanggung Angkutan Jalan.
segala kerugian yang terjadi kecuali
pengangkut dapat membuktikan Berdasarkan hasil wawancara
bahwa kerugian tersebut diakibatkan kepada marketing coordinator J&T
karena cacat pada barang itu sendiri, Express Semarang cabang bulusan
keadaan yang memaksa, atau karena terdapat beberapa kasus pengiriman
kesalahan atau kealpaan si pengirim seperti alamat pengiriman barang
atau ekspeditur. yang tidak jelas dan tidak ditemukan,
dalam hal terjadi kasus seperti ini
Tanggung jawab J&T Express maka barang yang dikirimkan akan
Semarang sebagai pengangkut dikembalikan kepada pihak J&T
dimulai sejak diterimanya barang Express pengirim dan pihak J&T
yang akan diangkut sampai Express pengirim akan memberi tahu
diserahkannya barang kepada pengirim melalui nomor telepon
penerima barang.15 Hal ini sesuai yang tertara pada dokumen
dengan isi Pasal 193 ayat (3) pengiriman bahwa alamat
Undang-Undang Nomor 22 Tahun pengiriman tidak ditemukan.
2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Setiap kerugian Terdapat kasus-kasus lain yang
yang diderita pengirim, yang terjadi selama peneliti menggali
ditimbulkan dalam pengangkutan informasi melalui wawancara dengan

15 16
Anjar, op.cit. Ibid.
konsumen J&T Express Semarang, pengiriman maka biaya ganti rugi
salah satu kasus yang terjadi yaitu maksimal adalah 10 (sepuluh) kali
barang kiriman hilang. Berdasarkan ongkos kirim atau setinggi-tingginya
hasil wawancara dengan konsumen sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta
J&T Express Semarang diperoleh Rupiah). setelah harga barang
informasi bahwa konsumen ditaksir dan dinilai tidak terlalu
kehilangan barang yang dikirimkan tinggi lalu pihak J&T Express
oleh pengirim yaitu sepatu, lalu Semarang langsung mengganti biaya
konsumen diberitahu melalui telepon kerugian senilai harga barang yang
oleh pihak J&T Express Semarang rusak tersebut.19 Namun tak jarang
bahwa barang yang seharusnya konsumen merasa tidak terima atas
diterima konsumen tersebut hilang jumlah penggantian dari pihak J&T
dan akan diganti sesuai harga barang, Express Semarang.
dalam kasus ini barang yang
dikirimkan diasuransikan sehingga Adapun upaya yang dilakukan
ganti kerugian diberikan sebesar J&T Express Semarang jika
harga barang yang hilang.17 Lain konsumen meminta ganti rugi lebih
halnya dengan salah satu kasus lain atas kerugian yang dideritanya yaitu
konsumen yang merasa dirugikan dengan musyawarah. Proses ini
karena barang yang dikirimkan tidak diawali dengan pengajuan tuntutan
kunjung sampai di tempat tujuan, ganti rugi disertai bukti yang
dan setelah dilakukan pengaduan dilakukan pengirim kepada J&T
kepada pihak J&T Express Semarang Express Semarang, kemudian J&T
ternyata barang tersebut salah alamat Express Semarang akan menawarkan
yang seharusnya sampai ke alamat penyelesaian masalah melalui
penerima dan pihak J&T Express musyawarah kepada pengirim, jika
Semarang sebagai kantor cabang pengirim sepakat untuk
yang menerima ternyata pihak menyelesaikan permasalahan
pengangkut mengirimkan barang tersebut melalui musyawarah, maka
tersebut ke kantor cabang J&T J&T Express Semarang akan
Express kota lain.18 memeriksa tuntutan ganti rugi
tersebut, yang nantinya jika memang
Kasus lain yang terjadi yaitu benar terbukti J&T Express
rusaknya barang pengiriman, bahwa Semarang yang melakukan kesalahan
konsumen mengklaim adanya atau kelalaian dalam
kerusakan pada barang yang diterima penyelenggaraan pengangkutan
olehnya, barang yang rusak tersebut dokumen, maka J&T Express
tidak menggunakan asuransi Semarang akan mengajak pihak
pengiriman sehingga jika mengacu pengirim untuk mengadakan
pada ketentuan syarat dan ketentuan musyawarah dengan bernegosiasi
tentang jumlah ganti rugi yang
diberikan. Musyawarah ini dilakukan
17
Sujud Rudolf Manu, Konsumen J&T pihak J&T Express Semarang karena
Express Semarang, Wawancara, Tanggal 26
Maret 2018.
18 19
Fildzah Abharina, Konsumen J&T Andi Syahrir, Konsumen J&T Express
Express Semarang, Wawancara, Tanggal 28 Semarang, Wawancara, Tanggal 28 Maret
Maret 2018. 2018.
perusahaan menganggap 5. Pengirim membawa surat
penyelesaian tuntutan ganti rugi klaim/aduan berupa kronologis
dengan jalur musyawarah lebih kejadian bisa juga menceritakan
mudah dan tidak memerlukan waktu secara lisan, seperti kapan
yang lama. pengirim memberikan barang
pada kantor cabang J&T Express
Adapun prosedur Semarang, apa jenis barang dan
pengaduan/klaim atas kehilangan lain-lain.
atau kerusakan pada barang
pengiriman yang ditetapkan oleh 6. Pengirim membawa invoice asli
pihak J&T Express Semarang yaitu dari barang kiriman yang hilang
sebagai berikut:20 tersebut
1. Pengaduan/Klaim harus diajukan Setelah semua dokumen lengkap,
pengirim (bukan penerima) pembayaran atas klaim akan
selambat-lambatnya dalam waktu dilakukan dalam kurun waktu 3
7 (tujuh) hari terhitung sejak (tiga) hari kerja setelah
diterimanya barang tersebut investigasi/pengecekan selesai
beserta dokumen-dokumen yang dilakukan.
terkait.21
Pada kenyataannya tidak hanya
2. Pengirim datang langsung ke pengirim yang dapat mengajukan
kantor cabang J&T Express pengaduan/klaim, konsumen atau
Semarang dimana pengirim penerima juga bisa melakukan
menyerahkan barangnya pertama pengaduan/klaim untuk mendapatkan
kali untuk dikirimkan untuk ganti. Setelah pengirim memberitahu
memberitahu adanya adanya keluhan/pengaduan pada
keluhan/pengaduan. barang yang dikirimkan dan
menyerahkan persyaratan untuk
3. Pengirim membawa dokumen permintaan ganti rugi kepada J&T
angkutan asli (resi) sebagai bukti Express pengirim, J&T Express
terjadinya perjanjian pengirim melakukan pemeriksaan
pengangkutan dengan J&T dokumen angkutan serta melakukan
Express Semarang. pemeriksaan kepada staf dan kurir
pengangkutan barang yang bertugas
4. Pengirim membawa fotocopy
pada saat terjadi proses
identitas diri (KTP) sebagai bukti
pengangkutan barang tersebut.
agar dapat diketahui bahwa
Dalam hal barang yang dikirimkan
dokumen kiriman adalah benar-
hilang maka admin J&T Express
benar milik pengirim. Apabila
pengirim akan melakukan pelacakan
pengirim merupakan suatu badan
(Tracking) agar diketahui bahwa
usaha, maka perlu dibubuhi cap
barang tersebut benar-benar hilang
resmi dari perusahaan.
atau terjadi salah kirim pada alamat
tertentu. Apabila barang yang
dikirimkan terbukti hilang atau rusak
20
maka ganti kerugian untuk barang
Anjar, op.cit.
21
pengiriman yang di asuransikan akan
J&T Express Semarang, op.cit.
diganti sebesar nilai/harga dari barang sampai di tempat tujuan,
barang yang rusak atau hilang pihak pengangkut dalam hal ini J&T
tersebut. Apabila pengirim tidak Express pada daerah yang dituju
membeli asuransi, maka pembayaran akan mengecek dan langsung
biaya penggantian atas barang mengirimkan barangnya ke alamat
kiriman yang hilang atau rusak, penerima.
maksimal adalah 10 (sepuluh) kali
ongkos kirim atau setinggi-tingginya 2. Tanggung jawab J&T Express
sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta Semarang sebagai pengangkut
Rupiah). Khusus untuk kiriman dimulai sejak barang angkutan
dokumen, nilai penggantian diserahkan dalam penguasaan
maksimal adalah Rp.100.000,- pengangkut di kantor cabang J&T
(Seratus Ribu Rupiah). Express Semarang selama proses
pengangkutan berlangsung dan
IV. KESIMPULAN sampai saat proses penyerahan
kepada pihak penerima. Dengan kata
1. Pelaksanaan perjanjian pengiriman
lain tanggung jawab pengangkut
barang di J&T Express Semarang
dimulai pada saat barang angkutan
dimulai sejak pihak pengirim datang
ada di pihak penguasaan pengangkut
ke kantor cabang J&T Express
sampai barang diserahkan kepada
Semarang untuk mengirimkan
pihak penerima. J&T Express
barangnya, pengirim memberikan
Semarang sebagai pihak pengangkut
informasi yang sesuai dan sebenar-
bertanggungjawab dalam
benarnya mengenai barang yang
mengirimkan barang ketempat tujuan
hendak dikirimkan. Pelaksanaan
dengan selamat dan
perjanjian baku di J&T Express
bertanggungjawab atas kerugian
Semarang sudah tertulis dalam surat
yang terjadi sebagai akibat
muatan yang dalam pembuatan
kehilangan atau kerusakan barang
klausulanya dibuat oleh salah satu
pengiriman jika kejadian yang
pihak yaitu pihak pengangkut atau
menyebabkan kerugian itu terjadi
J&T Express Semarang, apabila
selama proses pengangkutan
pengirim setuju dengan segala syarat
berlangsung dan merupakan
dan ketentuan pengiriman yang ada
kesalahan dari pihak pengangkut.
dalam surat muatan maka pihak
Namun, pihak J&T Express
pengirim diminta untuk mengisi
Semarang dapat menolak untuk
data-data yang tertara di surat
bertanggung jawab apabila kerugian
muatan pengiriman. Setelah
yang terjadi timbul akibat pengirim
pengirim selesai mengisi surat
atau konsumen yang tidak
muatan maka pengirim melakukan
memberitahukan secara jujur isi dari
pembayaran sesuai dengan taksiran
barang yang hendak dikirim,
yang ada di surat muatan kemudian
pengirim tidak mengemas barang
pengangkut akan mengecek barang
pengiriman dengan baik dan kurang
yang akan dikirimkan sesuai dengan
sempurna dan kesalahan penulisan
persetujuan kedua belah pihak,
alamat tujuan oleh pengirim. Jika hal
setelah barang melalui tahap
itu terjadi maka kerugian tersebut
pengecekan maka akan langsung
menjadi tanggung jawab pengirim.
dikirimkan ke tempat tujuan. Setelah
Pengaduan/klaim atas kehilangan Surachmad, Winarno, 1982, Dasar
atau kerusakan pada barang dan Teknik Penelitian Research
pengiriman harus diajukan pengirim Pengantar, Bandung: Alumni.
(bukan penerima) selambat-
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) Waluyo, Bambang, 2002, Penelitian
hari terhitung sejak diterimanya Hukum Dalam Praktek, Jakarta:
barang tersebut beserta dokumen- Sinar Grafika.
dokumen yang terkait. Pembayaran
Internet
biaya ganti kerugian atas barang
kiriman yang hilang atau rusak, http://jet.co.id/about
maksimal adalah 10 (sepuluh) kali
ongkos kirim atau setinggi-tingginya
sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta
Rupiah). Khusus untuk kiriman
dokumen, nilai penggantian
maksimal adalah Rp.100.000,-
(Seratus Ribu Rupiah). Apabila
pengirim mengasuransikan barang
pengirimannya maka ganti kerugian
untuk barang yang diasuransikan
adalah sesuai dengan ketentuan
dalam perjanjian polis asuransi yang
berlaku.

V. DAFTAR PUSTAKA
Buku Literatur
Hanitijo Soemitro, Ronny, 1990,
Metodologi Penelitian Hukum
dan Jurimetri,Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Soekanto,Soerjono, 1986, Pengantar
Penelitian Hukum, Jakarta:
Universitas Indonesia.
Joko Subagyo, P., 1991, Metode
Penelitian Dalam Teori dan
Praktek, Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nawawi Arief, Barda, 1992,
Instrumen Penelitian Bidang
Sosial,Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai