PENULISAN HUKUM
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
menyelesaikan Program Sarjana (S1) Ilmu Hukum
Oleh:
ANUGRAH ILYAS NUR PRASETYA
NIM 11010114130402
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
TANGGUNG JAWAB PT. GLOBAL JET EXPRESS (J&T EXPRESS
SEMARANG) TERHADAP KETERLAMBATAN, KERUSAKAN ATAU
HILANGNYA PAKET PENGIRIMAN BARANG
Email: anugrah.ilyas@gmail.com
Abstrak
Mengikuti perkembangan dari perekonomian yang modern kebutuhan hidup manusia sangatlah
banyak, baik itu kebutuhan pokok maupun kebutuhan tambahan. Salah satu kebutuhan tambahan
adalah tentang kebutuhan jasa pengiriman barang. J&T Exspress Semarang adalah perusahaan
pengiriman layanan ekspres yang menerapkan perkembangan teknologi sebagai dasar dari
sistemnya. Selama proses pengiriman barang kadang tidak selalu berjalan dengan lancar, misalnya
kemungkinan terjadinya bencana, baik yang berasal dari alam, perbuatan manusia maupun dari
sifat barang itu sendiri. Perusahaan pengangkutan menggunakan perjanjian baku dalam melakukan
perjanjian pengangkutan. Pengangkut telah menyiapkan perjanjian pengangkutan dalam bentuk
baku dan pengirim hanya bisa menerima perjanjian tersebut tanpa kesempatan untuk bernegosiasi
mengenai isi perjanjian sehingga kedudukan para pihaknya dikatakan tidak seimbang.
Permasalahan yang lain yaitu dalam hal tanggung jawab pengangkut. Perjanjian baku dibuat oleh
pengangkut sehingga pengangkut sewenang-wenang dalam menentukan tanggung jawabnya, salah
satunya dalam hal ganti rugi. Dalam penulisan hukum ini, metode pendekatannya dilakukan
dengan metode yuridis empiris dengan spesifikasi deskriptif analitis dan analisanya dilakukan
secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perjanjian baku dalam perjanjian
pengangkutan ditentukan secara sepihak yaitu oleh pihak pengangkut sehingga kedudukan para
pihaknya tidak seimbang dan tidak ada kebebasan pengirim untuk menentukan isi perjanjian.
Tanggung jawab J&T Express Semarang terhadap barang yang hilang atau rusak yaitu dengan cara
mengganti kerugian sebesar 10 kali biaya pengiriman, kecuali jika J&T Express Semarang dapat
membuktikan secara benar dan jelas bahwa kesalahan tersebut bukan kesalahan dari J&T Express
Semarang, melainkan akibat kelalaian dan kesalahan dari pihak pengirim barang atau karena
terdapat keadaan memaksa yang mengakibatkan barang muatan tersebut tidak sampai di tangan
pihak penerima barang, hal inilah yang membebaskan J&T Express Semarang dari tuntutan yang
diajukan oleh pihak pengirim barang.
Abstract
Following the development of the modern world human needs are very numerous, either in basic
or additional needs. One example of additional needs is goods delivery service. J&T Express is an
express delivery company that applies technology development as the basic system. The process of
goods delivery service sometimes does not always run smoothly, such as the possibility of a
disaster, whether derived from nature, human acts or from the quality of the goods themselves.
The shipping company uses standard agreement in carrying out the shipment agreement. The
carrier has prepared a shipment agreement in its raw form and the shipper can only accept the
agreement without the opportunity to negotiate the contents of the agreement so that the position
of the parties is said to be unbalanced. The standard agreement is made by the carrier so that the
carrier is arbitrary in determining its responsibilities, one of them in the case of indemnification.
The research method in this thesis is identified as jurisdical empiric method with analytical
descriptive specification and the analysis is done qualitatively. The result of the research
concludes that the standard agreement in shipment agreement is determined unilaterally by the
carrier so that the position of the parties is unbalanced and there is no freedom of the shipper to
determine the contents of the agreement. The responsibility of J & T Express Semarang on
packages and documents lost or damaged is by compensating 10 times the cost of shipping, unless
J & T Express Semarang can prove correctly and clearly that the mistake is not the fault of J & T
Express Semarang, but due to negligence and the mistake of the shipper or because there is an
overmacht that resulted in the cargo does not reach the consignee, this is what freed J & T
Express Semarang from the demands submitted by the shipper.
13
J&T Express Semarang, op.cit.
membeli asuransi, maka pembayaran darurat, atau hal lain di luar
biaya penggantian atas barang kemampuan manusia. Hal ini juga
kiriman yang hilang atau rusak, diperkuat pada Pasal 468 ayat (2)
maksimal adalah 10 (sepuluh) kali dan (3) KUHD bahwa ”Si
ongkos kirim atau setinggi-tingginya pengangkut diwajibkan mengganti
sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta segala kerugian, yang disebabkan
Rupiah). Khusus untuk kiriman karena barang tersebut seluruhnya
dokumen, nilai penggantian atau sebagian tidak dapat
maksimal adalah Rp.100.000,- diserahkannya, atau karena terjadi
(Seratus Ribu Rupiah). Menurut kerusakan pada barang itu, kecuali
peneliti seharusnya pengangkut tidak apabila dibuktikannya bahwa tidak
perlu membatasi ganti rugi, karena diserahkannya barang atau kerusakan
apabila menurut Undang-Undang tadi disebabkan oleh suatu
kerugian tersebut adalah tanggung malapetaka yang selayaknya tidak
jawab pengangkut maka hal tersebut dapat dicegah maupun
tetap menjadi tanggung jawab dihindarkannya, atau cacat dari pada
pengangkut. Pengangkut tidak perlu barang tersebut, atau oleh kesalahan
membatasi ganti rugi karena telah dari si yang mengirimkannya” dan
diatur dalam Pasal 188 Undang- ”Ia bertanggung jawab atas tindakan
Undang Nomor 22 Tahun 2009 orang yang dipekerjakannya, dan
tentang Lalu Lintas dan Angkutan terhadap benda yang digunakannya
Jalan dimana pengirim berhak dalam pengangkutan itu”.
mendapatkan ganti rugi yang sesuai
dengan kerugian yang dideritanya Menurut syarat dan ketentuan
akibat kesalahan pengangkut pengiriman yang dibuat oleh J&T
Express Semarang pada point ke -11
J&T Express tidak akan (sebelas) juga disebutkan bahwa
memberikan ganti rugi kepada selain perjanjian atau syarat dan
pengirim akibat dari kejadian atau ketentuan yang tertulis pada resi ini,
hal-hal yang di luar kemampuan J&T Express tidak dapat dituntut dan
kontrol J&T Express atau kerusakan dibebani dengan perjanjian atau
akibat bencana alam (force dasar hukum lainnya kecuali dengan
majeur).14 Sebagaimana yang telah perjanjian tertulis yang disetujui oleh
diuraikan di dalam Pasal 31 ayat (1) penanggung jawab J&T Express
dan (2) Undang-Undang Nomor 38 yang berwenang.
Tahun 2009 tentang Pos bahwa
“Penyelenggara Pos wajib Menurut peneliti jika prinsip
memberikan ganti rugi atas kerugian tanggung jawab dari pihak
yang dialami oleh pengguna layanan pengangkut pengiriman barang
pos akibat kelalaian dan/atau dihubungkan dengan Pasal 468 ayat
kesalahan Penyelenggara Pos” dan (2) KUHD, maka J&T Express
“Tuntutan ganti rugi sebagaimana Semarang termasuk dalam prinsip
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku tanggung jawab atas dasar praduga
jika kehilangan atau kerusakan pengangkut selalu bertanggung
terjadi karena bencana alam, keadaan jawab (presumption of liability
principle) yaitu J&T Express
14
J&T Express Semarang, op.cit. Semarang dianggap selalu
bertanggung jawab atas setiap barang dianggap sebagai akibat dari
kerugian yang diderita oleh kesalahan atau kelalaian dari pihak
konsumen pengguna jasa pengiriman pengangkut, yang mana memberikan
barang yang timbul akibat hak kepada pengirim untuk menuntut
pengangkutan yang ganti rugi kepada pihak pengangkut
diselenggarakannya, kecuali J&T dan mewajibkan pengangkut untuk
Express Semarang dapat bertanggung jawab atas setiap
membuktikan bahwa dia tidak kerugian yang diderita oleh
bersalah. Yang dimaksud dengan pengirim. Namun, pihak J&T
”tidak bersalah” adalah tidak Express Semarang dapat menolak
melakukan kelalaian dan telah untuk bertanggung jawab apabila
mengambil tindakan yang perlu kerugian yang terjadi timbul akibat
untuk menghindari kerugian atau pengirim atau konsumen yang tidak
peristiwa yang menimbulkan memberitahukan secara jujur isi dari
kerugian itu tidak mungkin dihindari. barang yang hendak dikirim,
Beban pembuktian ada pada pihak pengirim tidak mengemas barang
J&T Express Semarang dan bukan pengiriman dengan baik dan kurang
pada pihak yang dirugikan. Pihak sempurna dan kesalahan penulisan
yang dirugikan cukup menunjukkan alamat tujuan oleh pengirim. Jika hal
adanya kerugian yang diderita dalam itu terjadi maka kerugian tersebut
pengiriman barang yang menjadi tanggung jawab pengirim.16
diselenggarakan oleh J&T Express Hal ini sesuai dengan isi Pasal 193
Semarang. Hal ini sesuai dengan ayat (4) Undang-Undang Nomor 22
Pasal 91 KUHD yang menyatakan Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
bahwa pengangkut menanggung Angkutan Jalan.
segala kerugian yang terjadi kecuali
pengangkut dapat membuktikan Berdasarkan hasil wawancara
bahwa kerugian tersebut diakibatkan kepada marketing coordinator J&T
karena cacat pada barang itu sendiri, Express Semarang cabang bulusan
keadaan yang memaksa, atau karena terdapat beberapa kasus pengiriman
kesalahan atau kealpaan si pengirim seperti alamat pengiriman barang
atau ekspeditur. yang tidak jelas dan tidak ditemukan,
dalam hal terjadi kasus seperti ini
Tanggung jawab J&T Express maka barang yang dikirimkan akan
Semarang sebagai pengangkut dikembalikan kepada pihak J&T
dimulai sejak diterimanya barang Express pengirim dan pihak J&T
yang akan diangkut sampai Express pengirim akan memberi tahu
diserahkannya barang kepada pengirim melalui nomor telepon
penerima barang.15 Hal ini sesuai yang tertara pada dokumen
dengan isi Pasal 193 ayat (3) pengiriman bahwa alamat
Undang-Undang Nomor 22 Tahun pengiriman tidak ditemukan.
2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Setiap kerugian Terdapat kasus-kasus lain yang
yang diderita pengirim, yang terjadi selama peneliti menggali
ditimbulkan dalam pengangkutan informasi melalui wawancara dengan
15 16
Anjar, op.cit. Ibid.
konsumen J&T Express Semarang, pengiriman maka biaya ganti rugi
salah satu kasus yang terjadi yaitu maksimal adalah 10 (sepuluh) kali
barang kiriman hilang. Berdasarkan ongkos kirim atau setinggi-tingginya
hasil wawancara dengan konsumen sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta
J&T Express Semarang diperoleh Rupiah). setelah harga barang
informasi bahwa konsumen ditaksir dan dinilai tidak terlalu
kehilangan barang yang dikirimkan tinggi lalu pihak J&T Express
oleh pengirim yaitu sepatu, lalu Semarang langsung mengganti biaya
konsumen diberitahu melalui telepon kerugian senilai harga barang yang
oleh pihak J&T Express Semarang rusak tersebut.19 Namun tak jarang
bahwa barang yang seharusnya konsumen merasa tidak terima atas
diterima konsumen tersebut hilang jumlah penggantian dari pihak J&T
dan akan diganti sesuai harga barang, Express Semarang.
dalam kasus ini barang yang
dikirimkan diasuransikan sehingga Adapun upaya yang dilakukan
ganti kerugian diberikan sebesar J&T Express Semarang jika
harga barang yang hilang.17 Lain konsumen meminta ganti rugi lebih
halnya dengan salah satu kasus lain atas kerugian yang dideritanya yaitu
konsumen yang merasa dirugikan dengan musyawarah. Proses ini
karena barang yang dikirimkan tidak diawali dengan pengajuan tuntutan
kunjung sampai di tempat tujuan, ganti rugi disertai bukti yang
dan setelah dilakukan pengaduan dilakukan pengirim kepada J&T
kepada pihak J&T Express Semarang Express Semarang, kemudian J&T
ternyata barang tersebut salah alamat Express Semarang akan menawarkan
yang seharusnya sampai ke alamat penyelesaian masalah melalui
penerima dan pihak J&T Express musyawarah kepada pengirim, jika
Semarang sebagai kantor cabang pengirim sepakat untuk
yang menerima ternyata pihak menyelesaikan permasalahan
pengangkut mengirimkan barang tersebut melalui musyawarah, maka
tersebut ke kantor cabang J&T J&T Express Semarang akan
Express kota lain.18 memeriksa tuntutan ganti rugi
tersebut, yang nantinya jika memang
Kasus lain yang terjadi yaitu benar terbukti J&T Express
rusaknya barang pengiriman, bahwa Semarang yang melakukan kesalahan
konsumen mengklaim adanya atau kelalaian dalam
kerusakan pada barang yang diterima penyelenggaraan pengangkutan
olehnya, barang yang rusak tersebut dokumen, maka J&T Express
tidak menggunakan asuransi Semarang akan mengajak pihak
pengiriman sehingga jika mengacu pengirim untuk mengadakan
pada ketentuan syarat dan ketentuan musyawarah dengan bernegosiasi
tentang jumlah ganti rugi yang
diberikan. Musyawarah ini dilakukan
17
Sujud Rudolf Manu, Konsumen J&T pihak J&T Express Semarang karena
Express Semarang, Wawancara, Tanggal 26
Maret 2018.
18 19
Fildzah Abharina, Konsumen J&T Andi Syahrir, Konsumen J&T Express
Express Semarang, Wawancara, Tanggal 28 Semarang, Wawancara, Tanggal 28 Maret
Maret 2018. 2018.
perusahaan menganggap 5. Pengirim membawa surat
penyelesaian tuntutan ganti rugi klaim/aduan berupa kronologis
dengan jalur musyawarah lebih kejadian bisa juga menceritakan
mudah dan tidak memerlukan waktu secara lisan, seperti kapan
yang lama. pengirim memberikan barang
pada kantor cabang J&T Express
Adapun prosedur Semarang, apa jenis barang dan
pengaduan/klaim atas kehilangan lain-lain.
atau kerusakan pada barang
pengiriman yang ditetapkan oleh 6. Pengirim membawa invoice asli
pihak J&T Express Semarang yaitu dari barang kiriman yang hilang
sebagai berikut:20 tersebut
1. Pengaduan/Klaim harus diajukan Setelah semua dokumen lengkap,
pengirim (bukan penerima) pembayaran atas klaim akan
selambat-lambatnya dalam waktu dilakukan dalam kurun waktu 3
7 (tujuh) hari terhitung sejak (tiga) hari kerja setelah
diterimanya barang tersebut investigasi/pengecekan selesai
beserta dokumen-dokumen yang dilakukan.
terkait.21
Pada kenyataannya tidak hanya
2. Pengirim datang langsung ke pengirim yang dapat mengajukan
kantor cabang J&T Express pengaduan/klaim, konsumen atau
Semarang dimana pengirim penerima juga bisa melakukan
menyerahkan barangnya pertama pengaduan/klaim untuk mendapatkan
kali untuk dikirimkan untuk ganti. Setelah pengirim memberitahu
memberitahu adanya adanya keluhan/pengaduan pada
keluhan/pengaduan. barang yang dikirimkan dan
menyerahkan persyaratan untuk
3. Pengirim membawa dokumen permintaan ganti rugi kepada J&T
angkutan asli (resi) sebagai bukti Express pengirim, J&T Express
terjadinya perjanjian pengirim melakukan pemeriksaan
pengangkutan dengan J&T dokumen angkutan serta melakukan
Express Semarang. pemeriksaan kepada staf dan kurir
pengangkutan barang yang bertugas
4. Pengirim membawa fotocopy
pada saat terjadi proses
identitas diri (KTP) sebagai bukti
pengangkutan barang tersebut.
agar dapat diketahui bahwa
Dalam hal barang yang dikirimkan
dokumen kiriman adalah benar-
hilang maka admin J&T Express
benar milik pengirim. Apabila
pengirim akan melakukan pelacakan
pengirim merupakan suatu badan
(Tracking) agar diketahui bahwa
usaha, maka perlu dibubuhi cap
barang tersebut benar-benar hilang
resmi dari perusahaan.
atau terjadi salah kirim pada alamat
tertentu. Apabila barang yang
dikirimkan terbukti hilang atau rusak
20
maka ganti kerugian untuk barang
Anjar, op.cit.
21
pengiriman yang di asuransikan akan
J&T Express Semarang, op.cit.
diganti sebesar nilai/harga dari barang sampai di tempat tujuan,
barang yang rusak atau hilang pihak pengangkut dalam hal ini J&T
tersebut. Apabila pengirim tidak Express pada daerah yang dituju
membeli asuransi, maka pembayaran akan mengecek dan langsung
biaya penggantian atas barang mengirimkan barangnya ke alamat
kiriman yang hilang atau rusak, penerima.
maksimal adalah 10 (sepuluh) kali
ongkos kirim atau setinggi-tingginya 2. Tanggung jawab J&T Express
sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta Semarang sebagai pengangkut
Rupiah). Khusus untuk kiriman dimulai sejak barang angkutan
dokumen, nilai penggantian diserahkan dalam penguasaan
maksimal adalah Rp.100.000,- pengangkut di kantor cabang J&T
(Seratus Ribu Rupiah). Express Semarang selama proses
pengangkutan berlangsung dan
IV. KESIMPULAN sampai saat proses penyerahan
kepada pihak penerima. Dengan kata
1. Pelaksanaan perjanjian pengiriman
lain tanggung jawab pengangkut
barang di J&T Express Semarang
dimulai pada saat barang angkutan
dimulai sejak pihak pengirim datang
ada di pihak penguasaan pengangkut
ke kantor cabang J&T Express
sampai barang diserahkan kepada
Semarang untuk mengirimkan
pihak penerima. J&T Express
barangnya, pengirim memberikan
Semarang sebagai pihak pengangkut
informasi yang sesuai dan sebenar-
bertanggungjawab dalam
benarnya mengenai barang yang
mengirimkan barang ketempat tujuan
hendak dikirimkan. Pelaksanaan
dengan selamat dan
perjanjian baku di J&T Express
bertanggungjawab atas kerugian
Semarang sudah tertulis dalam surat
yang terjadi sebagai akibat
muatan yang dalam pembuatan
kehilangan atau kerusakan barang
klausulanya dibuat oleh salah satu
pengiriman jika kejadian yang
pihak yaitu pihak pengangkut atau
menyebabkan kerugian itu terjadi
J&T Express Semarang, apabila
selama proses pengangkutan
pengirim setuju dengan segala syarat
berlangsung dan merupakan
dan ketentuan pengiriman yang ada
kesalahan dari pihak pengangkut.
dalam surat muatan maka pihak
Namun, pihak J&T Express
pengirim diminta untuk mengisi
Semarang dapat menolak untuk
data-data yang tertara di surat
bertanggung jawab apabila kerugian
muatan pengiriman. Setelah
yang terjadi timbul akibat pengirim
pengirim selesai mengisi surat
atau konsumen yang tidak
muatan maka pengirim melakukan
memberitahukan secara jujur isi dari
pembayaran sesuai dengan taksiran
barang yang hendak dikirim,
yang ada di surat muatan kemudian
pengirim tidak mengemas barang
pengangkut akan mengecek barang
pengiriman dengan baik dan kurang
yang akan dikirimkan sesuai dengan
sempurna dan kesalahan penulisan
persetujuan kedua belah pihak,
alamat tujuan oleh pengirim. Jika hal
setelah barang melalui tahap
itu terjadi maka kerugian tersebut
pengecekan maka akan langsung
menjadi tanggung jawab pengirim.
dikirimkan ke tempat tujuan. Setelah
Pengaduan/klaim atas kehilangan Surachmad, Winarno, 1982, Dasar
atau kerusakan pada barang dan Teknik Penelitian Research
pengiriman harus diajukan pengirim Pengantar, Bandung: Alumni.
(bukan penerima) selambat-
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) Waluyo, Bambang, 2002, Penelitian
hari terhitung sejak diterimanya Hukum Dalam Praktek, Jakarta:
barang tersebut beserta dokumen- Sinar Grafika.
dokumen yang terkait. Pembayaran
Internet
biaya ganti kerugian atas barang
kiriman yang hilang atau rusak, http://jet.co.id/about
maksimal adalah 10 (sepuluh) kali
ongkos kirim atau setinggi-tingginya
sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta
Rupiah). Khusus untuk kiriman
dokumen, nilai penggantian
maksimal adalah Rp.100.000,-
(Seratus Ribu Rupiah). Apabila
pengirim mengasuransikan barang
pengirimannya maka ganti kerugian
untuk barang yang diasuransikan
adalah sesuai dengan ketentuan
dalam perjanjian polis asuransi yang
berlaku.
V. DAFTAR PUSTAKA
Buku Literatur
Hanitijo Soemitro, Ronny, 1990,
Metodologi Penelitian Hukum
dan Jurimetri,Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Soekanto,Soerjono, 1986, Pengantar
Penelitian Hukum, Jakarta:
Universitas Indonesia.
Joko Subagyo, P., 1991, Metode
Penelitian Dalam Teori dan
Praktek, Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nawawi Arief, Barda, 1992,
Instrumen Penelitian Bidang
Sosial,Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.