P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 1
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
Tabel 4.1
Identifikasi Permasalahan Pembangunan Kabupaten Sampang sampai tahun 2020
ASPEK/BIDANG
No Permasalahan
URUSAN
A. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1) Kontraksi dan Perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak Covid-19
2) Masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia disebabkan oleh
- Daya Beli masyarakat yang semakin menurun sebagai dampak pandemi Covid-19
- Kualitas pendidikan masih rendah
- Mutu pelayanan kesehatan masih belum optimal
- Pola konsumsi masyarakat yang belum memperhatikan kebutuhan gizi seimbang
3) Meningkatnya angka kemiskinan sebagai dampak pandemi covid-19 yang terjadi sejak
Bulan Maret memberikan pengaruh terhadap tatanan kehidupan masyarakat salah
satunya adanya perubahan pola konsumsi masyarakat
4) Masih terjadi kesenjangan pendapatan yang perlu terus ditekan meskipun berkategori
cukup
5) Kontribusi sektor agribisnis yang cenderung menurun
6) Kualitas dan kuantitas layanan infrastruktur masih perlu ditingkatkan
7) Kualitas Lingkungan Hidup masih perlu ditingkatkan dan dijaga kelestariannya
8) Tata kelola pemerintahan daerah dan desa perlu terus untuk ditingkatkan
9) Harmonisasi kehidupan masyarakat yang perlu terus dijaga
B. ASPEK LAYANAN UMUM
B.1 Fokus Urusan Wajib Layanan Dasar
1) Pendidikan 1) Sarana dan prasarana pendidikan masih berpusat di
daerah perkotaan
2) Masih rendahnya angka melek huruf. Masih terdapat
penduduk yang belum membaca dan menulis huruf latin
namun bisa membaca dan menulis huruf hijaiyah sehingga
dibutuhkan kerjasama dengan pihak pondok pesantren
dan lembaga di bawah Departemen Agama dalam
menuntaskan buta aksara
3) Adanya pandemi Covid-19 megakibatkan banyak siswa
yang putus sekolah karena ikut bekerja bersama orang tua
ke luar kota
4) Upaya Percepatan Harapan Lama Sekolah belum efektif
5) Masih rendahnya Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
6) Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD
7) Sarana dan prasarana PAUD masih terbatas
8) Masih rendahnya Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
9) Masih rendahnya Angka Partisipasi Murni dan (APM) dan
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK masih rendah
10) Persentase tingkat pendidikan penduduk yang tidak
berijazah masih tinggi diatas 40 persen
11) Masih rendahnya kompetensi guru pada semua jenjang
12) Kualitas sarana dan prasarana sekolah belum merata,
memadai, dan beum memenuhi Standar Pelayanan
Minimal
13) Masih rendahnya rasio guru terhadap murid
IV - 2 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
ASPEK/BIDANG
No Permasalahan
URUSAN
3) Pekerjaan Umum dan 1) Jalan dengan kondisi yang baik perlu ditingkatkan dan
Penataan Ruang masih terdapatnya jalan kabupaten strategis dalam
kondisi rusak.
2) Kontruksi jalan yang tidak sesuai dengan kondisi tanah
3) Pertumbuhan panjang jalan lebih lambat dari
pertumbuhan jumlah kendaraan
4) Kurang optimalnya jaringan irigasi, rawa dan jaringan
kualitas pengelolaan sungai.
5) Program pengendalian banjir untuk DAS Kamoning belum
optimal
6) Perencanaan Tata Ruang baru terbentuk 1 (satu)
peraturan daerah yaitu Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Sampang Tahun 2012-2032. Sementara Rencana Detil
Tata Ruang (RDTR) untuk 14 kecamatan, baru 1 RDTR
kecamatan yaitu RDTR Kecamatan Sampang yang masih
dalam proses sedangkan sisanya sebanyak 13 RDTR akan
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 3
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
ASPEK/BIDANG
No Permasalahan
URUSAN
dilaksanakan secara bertahap pada tahun-tahun
berikutnya.
IV - 4 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
ASPEK/BIDANG
No Permasalahan
URUSAN
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 5
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
ASPEK/BIDANG
No Permasalahan
URUSAN
masih belum maksimal
3) Masih kurangnya kondisi server yang baik di Kecamatan
4) Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif masih
belum optimal
5) Belum tingginya Kepuasan Masyarakat terdapat
pelayanan Keluarga Berencana
6) Lemahnya koordinasi lintas program dalam mewujudkan
Kampung KB
7) Masih banyak usia remaja yang belum memahami
pentingnya kesehatan reproduksi
8) Pemahaman tentang Keluarga Berencana di masyarakat
belum maksimal
IV - 6 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
ASPEK/BIDANG
No Permasalahan
URUSAN
didorong agar bisa dipublikasikan tepat waktu
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 7
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
ASPEK/BIDANG
No Permasalahan
URUSAN
belum terpenuhi secara optimal
4) Pelaksanaan tera ulang sebagai sumber pendapatan
daerah tidak maksimal karena kurangnya sarana dan
prsarana serta sumber daya manusia belum tersedia
5) Masih rendahnya jejaring pasar perdagangan antar
produsen
6) Sarana prasarana perdagangan belum dikelola secara
optimal
IV - 8 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
ASPEK/BIDANG
No Permasalahan
URUSAN
kinerja ASN
4) Masih tingginya jumlah kasus pelanggaran disiplin
5) Masih terbatasnya ASN yang mengikuti diklat struktural
dan fungsional.
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 9
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
Gambar 4.1
Lima Masalah Pokok Pembangunan Kabupaten Sampang
IV - 10 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
Masih terbatasnya infrastruktur
Ketimpangan Pendapatan ekonomi daerah
Kemampuan Keuangan rendah
Tingkat pendidikan masyarakat
masih rendah
Upaya Percepatan Harapan Lama
Sekolah belum efektif
Masih rendahnya rata-rata lama
sekolah
Kualitas sarana dan prasarana
sekolah masih belum merata dan
memadai
Rasio guru terhadap murid terlalu
rendah
APM-APK SMA masih renda
Indek Pembangunan Derajat kesehatan masyarakat masih
manusia masih rendah rendah
Pembangunan Kualitas layanan kesehatan perlu
kualitas sumber ditingkatkan
2.
daya manusia yang Perbaikan gizi masyarakat perlu
masih terbatas ditingkatkan
Masih tingginya angka kematian ibu
melahirkan
Masih tingginya angka kematian bayi
Masih tingginya kasus stunting
Sarana prasarana kesehatan belum
mamadai
Pengeluaran rata-rata masyarakat
masih rendah
Rendahnya cakupan penyediaan
sarana dasar masyarakat
Masih tingginya tingkat Masih banyaknya jumlah PMKS yang
kemiskinan belum terdata dan tertangani
Masih banyaknya Rumah Tidak
Layak Huni
Perencanaan pembangunan
infrastruktur masih terbatas dan
belum komprehensif
Pembangunan tata ruang masih
belum optimal
Masih terbatasnya Kondisi jalan kabupaten strategis
pembangunan tata masih banyak yang rusak
ruang dan Konstruksi jalan yang tidak sesuai
Kuantitas dan kualitas
penyediaan dengan kondisi tanah
infrastruktur masih perlu
3 infrastruktur dasar Jaringan irigasi dan kualitas
peningkatan
berwawasan pengelolaan sungai masih perlu terus
lingkungan hidup ditingkatkan
berkelanjutan dan Masih terbatasnya sarana
mitigasi bencana perhubungan darat
Masih rendahnya pemenuhan
standart keselamatan bagi angkutan
dan Masih kurangnya rambu2
perlengkapan keselamatan jalan
Pembangunan Pencemaran air dari limbah keluarga
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 11
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
IV - 12 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
4.2 Isu Strategis
4.2.1 Identifikasi Isu-isu Strategis
Penentuan isu-isu strategis merupakan langkah utama dalam
menentukan arah kebijakan kedepan. Isu strategis merupakan kondisi yang perlu
diperhatikan berdasarkan hasil analisis kondisi internal dan eksternal sebagaimana
digambarkan dalam uraian kondisi, permasalahan, dan tantangan pembangunan
Kabupaten Sampang. Analisis isu-isu strategis didefinisikan berdasarkan berbagai
permasalahan pembangunan daerah yang sangat mendesak dan memiliki pengaruh
yang kuat terhadap keberhasilan pembangunan serta disusun berdasarkan isu
strategis yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang yang akan muncul dalam 5 (lima)
tahun mendatang, termasuk mengantisipasi berbagai ancaman.
Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal
yang menjadi fokus dan prioritas penanganan karena pengaruh yang besar,
luas, dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada lima tahun
mendatang sampai dengan berakhirnya masa perencanaan jangka menengah.
Isu-isu strategis adalah isu-isu yang jika diproritaskan penanganannya maka peluang
tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan pada sisa waktu pelaksanaan lima
tahun mendatang akan lebih besar dan lebih pasti. Jika isu strategis ini tidak
ditangani maka tujuan dan sasaran menjadi sulit tercapai dan apabila tidak
diantisipasi maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, demikian pula
sebaliknya jika tidak dimanfaatkan akan dapat menghilangkan peluang untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Penetapan isu-isu
strategis pembangunan Kabupaten Sampang berdasarkan hasil analisis terhadap
lingkungan eksternal berupa permasalahan/agenda/aspek yang menjadi isu pada
tingkat internasional, nasional dan regional yang berpengaruh luas. Disamping itu,
dilakukan juga analisis terhadap kondisi lingkungan internal berupa permasalahan
pembangunan yang dihadapi dan harus ditangani selama lima tahun mendatang.
Adapun isu pada tingkat internasional, nasional, regional, dan permasalahan internal
yang berpengaruh signifikan dapat dilihat dalam tabel berikut.
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV - 13
IV - 14 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 4.3
Identifikasi Isu-isu Strategis Daerah Kabupaten Sampang
Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
1 INTERNASIONAL Pandemi Covid-19 secara resmi dideklarasikan oleh WHO pada 9 Maret 2020. Pandemi Covid-19 merupakan
persoalan yang sedang dihadapi seluruh dunia saat ini, kasus dan korban Covid-19 yang tersebar diberbagai negara
di dunia telah menimbulkan dampak bagi aktivitas internasional. Diharapkan masyarakat internasional bekerja
sama untuk mengatasi penyebaran Covid-19. Kerja sama internasional dengan meningkatkan kolaborasi antar-
negara perlu dilakukan untuk mengusahakan pengembangan vaksin Covid-19.
Sustainable Development Goals (SDGs) dicetuskan untuk meneruskan Milenium Development Goals (MDGs) agar
lebih terarah dan berkelanjutan. SDGs diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 dan memiliki 5 pondasi utama
meliputi: manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian dan kemitraan dengan 17 target sasaran utama, yaitu
1 Tanpa Kemiskinan: Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.
2 Tanpa Kelaparan: Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta
mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.
3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan: Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong
kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.
4 Pendidikan Berkualitas: Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan
kesempatan belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
5 Kesetaraan Gender: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
6 Air Bersih dan Sanitasi: Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
orang.
7 Energi Bersih dan Terjangkau: Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya,
berkelanjutan dan modern untuk semua orang.
8 Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak: Mendukung perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk
semua orang.
9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur: Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan
industry yang inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.
Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
10 Mengurangi Kesenjangan: Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara
negara-negara di dunia.
11 Keberlanjutan Kota dan Komunitas: Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif, berkualitas,
aman, berketahanan dan bekelanjutan.
12 Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab: Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
13 Aksi Terhadap Iklim: Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
14 Kehidupan Bawah Laut: Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya
laut untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
15 Kehidupan di Darat: Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian
ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah,
memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati.
16 Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian: Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan
bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif
di seluruh tingkatan.
17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan: memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan
global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
2 NASIONAL Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai dampak Covid-19
Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar
Pengurangan kesenjangan antarwilayah melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman
Peningkatan nilai tambah ekonomi dan penciptaan lapangan kerja melalui pertanian, industri, pariwisata dan jasa
produktif lainnya
Pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air
Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu nasional dan daerah
Penanganan Covid-19 melaui Protokol Kesehatan dan didorong oleh distribusi vaksin dengan stimulus yang besar.
Masyarakat Produktif dan Aman dari Covid-19 serta pemantapan pemulihan ekonomi dan sistem kesehatan menuju
transformasi ekonomi yang inklusif .
IV - 15 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
IV - 16 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
Konsep pembangunan berbasis Smart City dengan pengintegrasian teknologi untuk menciptakan efisiensi,
memperbaiki pelayanan public dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui:
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi yang inovatif;
2. Terobosan pada sektor unggulan;
3. Terobosan dalam penyelesaian masalah;
4. Penggunaan data sebagai pengambil kebijakan atau keputusan;
5. Kolaborasi antar bidang dalam penyelenggaraan pembangunan.
Dimensi pembangunan berbasis Smart City meliputi:
1. Smart Governance, meliputi unsur pelayanan public, birokrasi dan kebijakan public;
2. Smart Branding, meliputi unsur membangun ekosistem pariwisata, daya saing bisnis dan industry kreatif serta
penataan wilayah kota;
3. Smart Economy, meliputi unsur penataan industri, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan membangun
ekosistem keuangan;
4. Smart Living, meliputi unsur pembangunan lingkungan, menjamin fasilitas dan pelayanan kesehatan serta
membangun transportasi dan logistic;
5. Smart Society, meliputi unsur membangun masyarakat yang smart, membangun system edukasi, keamanan &
keselamatan;
6. Smart Environment, meliputi unsur perlindungan sosial, tata kelola sampah dan limbah serta membangun daya
saing energy yang berkelanjutan.
3 PROVINSI JAWA TIMUR 1) Percepatan Penanganan Covid berbagai macam sinergi dan kolaborasi dengan fokus pemulihan industri,
pariwisata, investasi, reformasi sistem kesehatan, reformasi sistem perlindungan sosial, dan reformasi sistem
ketahanan bencana.
2) Ketimpangan Antar Kelompok Pendapatan dan dan Antar Wilayah
3) Kesejahteraan Sosial yang Berkeadilan
4) Pembangunan Sumber Daya Manusia Secara Utuh Berbasiskan Nilai Keagamaan dan Kebudayaan
5) Penguatan Kedaulatan Pangan Berbasis Masyarakat
6) Perluasan Akses Lapangan Pekerjaan
7) Penguatan Konektivitas Antar Wilayah
8) Tata Kelola Pemerintahan yang Partisipatif dan Inklusif
Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
9) Internalisasi Demokrasi Kewargaan dalam Ruang Publik (Public Sphere) yang Antideskriminasi
10) Infrastruktur Dasar yang Merata dan Berkualitas serta Prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Isu Strategis P-RPJMD Provinsi Jawa Timur
Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis Keagamaan dan Kebudayaan
Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Serta Kesejahteraan Masyarakat
Tata kelola Pemerintah dan Reformasi Birokrasi
Demokrasi Kewargaan
Pembangunan Infrastruktur yang Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan
4 SAMPANG Isu strategis berdasarkan kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Peningkatan dan pemeliharaan prasarana drainase, sanitasi dan air bersih.
Peningkatan kemandirian keluarga, peningkatan kualitas data penduduk dan peningkatan persebaran
penduduk yang diiringi dengan peningkatan kualitas hidupnya, serta peningkatan angka partisipasi
pendidikan dasar bagi wanita usia sekolah.
Pemeliharaan kinerja struktur perekonomian yang berdaya saing berbasis sumber daya lokal. Dan juga
pembinaan usaha sektor primer, sekunder dan tersier
Peningkatan kualitas dan kuantitas kesejahteraan perseorangan, keluarga, kelompok dan komunitas
masyarakat dan peningkatan penggalian potensi sumber kehidupan penyandang masalah kesejahteraan
sosial.
Peningkatan dan pemeliharaan kualitas sarana dan prasarana.
Peningkatan pendayagunaan kekayaan dan aset dalam pembiayaan pembangunan serta peningkatan
fasilitas kepada daerah dan masyarakat.
Isu strategis berdasarkan kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah:
Pengembangan agropolitan, industri, dan pariwisata;
Pemantapan struktur pusat pelayanan perkotaan dan pedesaan serta pengendalian perkembangan kawasan
perkotaan;
Pengembangan kelengkapan sistem sarana dan prasarana wilayah;
IV - 17 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
IV - 18 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
Pemantapan, pelestarian, dan perlindungan kawasan lindung secara berkelanjutan berbasis kearifan lokal;
Pengembangan kawasan budidaya secara bersinergis dengan agropolitan, industri berbasis pertanian, dan
pariwisata;
Pengembangan wilayah pesisir dan pulau kecil di Kabupaten secara berkelanjutan; dan
Peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara.
Isu strategis berdasarkan Kebijakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Peningkatan akses air minum layak untuk 45% penduduk berpendapatan terbawah pada tahun 2024 menjadi
100% dan sesuai target nasional 100%.
Peningkata akses sanitasi layak untuk 40% penduduk berpendapatan terbawah pada tahun 2024 menjadi
88,64% dan sesuai target TPB menjadi 100%
Penurunan persentase penduduk diatas garis kemiskinan menjadi 17,32 pada tahun 2024
Peningkatan persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan
menjadi minimal 84,4% pada tahun 2024
Peningkatan Persentase penyandang disabilitas yang miskin dan rentan yang terpenuhi hak dasarnya dan
inklusivitas menjadi 15,63%
Peningkatan presentase rumah tangga miskin dan rentan yang sumber penerangan utamanya listrik baik dari
PLN dan bukan PLN.
Peningkatan program pendampingan psikososial korban bencana sosial.
Peningkatan pendidikan layanan khusus. (SMAB=Sekolah/ Madrasah Aman Bencana) pda daerah rawan
bencana
Peningkatan Proporsi sumber daya yang dialokasikan oleh pemerintah secara langsung untuk program
pemberantasan kemiskinan.
Peningkatan Pengeluaran untuk layanan pokok (pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial) sebagai
persentase dari total belanja pemerintah.
Penurunan Prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat, berdasarkan pada Skala
Pengalaman Kerawanan Pangan.
Peningkatan kualitas konsumsi pangan yang diindikasikan oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) mencapai;
dan tingkat konsumsi ikan.
Isu Strategis berdasarkan permasalahan pokok pembangunan
Isu Strategis
No Tingkat Isu / Dinamika
Pembangunan Daerah
Percepatan pemulihan dan Peningkatan ekonomi daerah yang inklusif dan pengembangan kawasan perdesaan yang
mandiri
Peningkatan pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing
Peningkatan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan secara komprehensif berwawasan
lingkungan hidup dan mitigasi bencana
Penguatan tata kelola pemerintahan dan desa yang transparan, akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik
Peningkatan ketahanan dan harmonisasi kehidupan sosial bermasyarakat
Percepatan penanganan dan penanggulangan pandemi Covid-19 sehingga prioritas pembangunan pada upaya
stabilisasi pemulihan kondisi perekonomian, sosial masyarakat, sektor unggulan, industri berbasis sumber daya
lokal, dan sektor pariwisata.
IV - 19 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
Gambar 4.2
Isu Strategis Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang
IV - | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV -
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
IV - | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
kesejahteraan sosial ekonomi. Hal tersebut tampak dari masih tingginya angka
kemiskinan di Kabupaten Sampang. Selanjutnya juga kondisi rumah yang belum
layak huni dan kawasan kumuh masih menjadi perhatian yang harus
diselesaikan kedepannya. Belum baiknya penyediaan sarana dan prasarana
utilitas dasar bagi masyarakat berupa air bersih dan sanitasi juga harus menjadi
perhatian utama.
Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang selama lima tahun terakhir
merupakan tertinggi baik di pulau Madura maupun di tingkat Provinsi
Jawa Timur. Pada tahun 2020, dengan persentase penduduk miskin sebesar
22.78 persen, Kabupaten Sampang berada di peringkat tertinggi tingkat
kemiskinannya diikuti oleh Kabupaten Sumenep, Kabupaten bangkalan, dan
Kabupaten pamekasan. Jika di bandingkan dengan rata-rata provinsi dan
Nasional, persentase penduduk miskin Kabupaten Sampang lebih dari dua kali
lipat persentase di level provinsi (11.09) dan nasional (9.78). Masih tingginya
angka kemiskinan disamping disebabkan oleh kurangnya akses pendidikan,
kesehatan dan infrastruktur dasar juga dipengaruhi oleh masih terbatasnya
kemampuan keuangan daerah untuk membiayai program/ kegiatan
penanggulangan kemiskinan serta kurang berisnerginya program-program
pengentasan kemsikinan baik secara baik dari pusat hingga daerah serta belum
padunya program/kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan
setiap Perangkat Daerah.
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV -
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
dikatakan belum merata baik dari sisi kualitas dan kuantitas. Sebagai contoh,
penyediaan jalan dan jembatan di bagian selatan-barat yang belum memadai
seperti di wilayah Kecamatan Sreseh dan Pengarengan dapat menghambat
potensi wilayah tersebut menjadi lokasi industri kelautan, sebagai imbas positif
dari beroperasinya Jembatan Suramadu. Pada sisi lain, intensitas yang sangat
tinggi dalam pemanfaatan sumber daya alam khususnya dan penggunaan lahan
pada umumnya menimbulkan dampak negatif pada kelestarian lingkungan
hidup (perubahan iklim mikro, menyusutnya daerah serapan air, berkurangnya
sumber mata air, menurunnya kualitas air). Sehubungan dengan itu, seluruh
aktivitas dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi wilayah semestinya
mampu mengharmoniskan (trade off) antara kebutuhan memperoleh manfaat
sosial ekonomi dan terjaganya kelestarian lingkungan hidup.
Pembangunan insfrastruktur juga harus memperhatikan
lingkungan dan memperhitungkan daya dukung lingkungan. Bencana alam
yang sering terjadi adalah bencana alam banjir sering dan cenderung rutin
terjadi di Kabupaten Sampang menjadi isu yang harus segera ditangani.
Penanggulangan bencana alam banjir ditetapkan menjadi salah satu prioritas
berdasarkan kerangka pikir bahwa bencana alam banjir dapat menurunkan rasa
aman dan nyaman di kalangan masyarakat Sampang disamping menimbulkan
kerugian, baik kerugian langsung menimpa masyarakat (kerusakan/kehilangan
harta benda, anggota keluarga yang tewas, terhambatnya aktivitas sehari–hari)
maupun kerugian tidak langsung (rusaknya infrastruktur dan fasilitas umum,
terganggunya aktivitas pemerintahan, terganggunya aktivitas perekonomian).
Tidak terjaminnya rasa aman dan nyaman (khususnya masyarakat yang
daerahnya menjadi langganan bencana alam banjir) dapat menurunkan
kepercayaan masyarakat bahwa Pemerintah Kabupaten Sampang mampu
melindungi keselamatan rakyatnya. Tingkat kepercayaan yang rendah
menghambat bertumbuhkembangnya partisipasi masyarakat.
IV - | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV -
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
IV - | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
BUPATI SAMPANG,
H. SLAMET JUNAIDI
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | IV -
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
IV - | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4