Anda di halaman 1dari 6

PE ME R INTAH P R OVINS I PAPUA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


J l. S o a S iu Do k II Te lp (0 9 6 7 ) 5 3 2 4 0 2 , 5 3 3 7 1 1 , 5 3 3 9 1 2 . Fax 5 3 2 4 2 8 - 5 3 5 3 3 4 J ay apu ra

SURAT PERJANJIAN KERJA


Nomor: 050/KONTRAK-VI/ /BAPP/2020

UNTUK MELAKSANAKAN
PAKET PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERSEORANGAN TENAGA AHLI
PEKERJAAN PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN PENUYUSUNAN
REVISI RTRW PROVINSI PAPUA KEGIATAN AMANDEMEN PERDA No. 23
TAHUN 2013 TENTANG RTRW PROVINSI PAPUA

Surat Perjanjian Kerja ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut


“KONTRAK”) dibuat dan ditandatangani di Jayapura pada hari Rabu tanggal Dua
Puluh Sembilan bulan September tahun dua ribu dua puluh, berdasarkan Surat
Penetapan Calon Penyedia tanggal 27 September 2020, antara:

Nama : YOHANES WALILO, S.Sos, M.Si


NIP : 19700728 200909 1 001
Jabatan : Kepala Bappeda Provinsi Papua
Alamat : Jl. Soa Siu Dok II Bawah Komplek Kantor Gubernur, Kota
Jayapura – Papua

yang bertindak untuk dan atas nama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Papua, dengan:

Nama Peserta : NURSIA, SP., M.Si


Alamat : Dusun Ganno II Saletto Kab. Gowa

Nomor Pokok Wajib : 85.856.239.0-814.000


Pajak
Bidang Keahlian : Lingkungan

yang selanjutnya disebut ”Penyedia”

MENGINGAT BAHWA:

a) Kepala Bappeda Provinsi Papua telah meminta penyedia untuk menyediakan


Jasa Konsultansi sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini;
b) Penyedia, sebagaimana dinyatakan kepada Kepala Bappeda Provinsi Papua,
memiliki keahlian profesional, personil dan sumber daya teknis dan telah
menyetujui untuk menyediakan Jasa Konsultansi sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan dalam Kontrak ini;
c) Kepala Bappeda Provinsi Papua dan Penyedia menyatakan memiliki
kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan yang menandatangani
mempunyai kewenangan untuk mengikat pihak yang diwakili;
d) Kepala Bappeda Provinsi Papua dan Penyedia mengakui dan menyatakan
bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing
pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfimasikan semua ketentuan dalam Kontak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, Kepala Bappeda Provinsi Papua dan Penyedia
dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:

Pasal 1
TUGAS

1) Penyedia melaksanakan tugas-tugas seperti yang diatur dalam KAK


(Kerangka Acuan Kerja);
2) Penyedia dalam melaksanakan pekerjaannya diharapkan dapat melakukan
asistensi/diskusi secara berkala dan intensif sehingga dapat diperoleh
kerangka kerja, metode pendekatan, dan hasil rumusan dari pekerjaan ini.

Pasal 2
TANGGUNG JAWAB

Penyedia bertanggung jawab penuh terhadap keluaran/output (akuntabilitas


standar) pencapaian Pekerjaan dari tugas-tugas yang dilaksanakannya sebagai
Konsultan Perseorangan Tenaga Ahli pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Provinsi Papua.

Pasal 3
HAK

1) Penyedia berhak menerima imbalan kerja yang berupa “Upah/Honor” dari


Kepala Bappeda Provinsi Papua sebesar Rp 43.500.000 (Empat Puluh Tiga
Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), yang dibayarkan kepada Penyedia secara
langsung setelah dipotong pajak dan biaya administrasi lainnya jika ada.
2) Ketentuan tata cara pembayaran upah/honor ditetapkan sebagai berikut:
a. Upah/honor yang dibayarkan kepada Penyedia akan diperhitungkan sesuai
dengan jumlah lama hari bertugas;
b. Kepala Bappeda Provinsi Papua akan membayarkan upah/honor kepada
Penyedia dengan ketentuan dan dilakukan pembayaran secara LS dan
setelah membuat laporan;
c. Kepala Bappeda Provinsi Papua tidak memberikan tunjangan lain kepada
Penyedia, seperti tunjangan hari raya, tunjangan kompensasi cuti,
upah/honor Ke-13 dan lain-lain;
d. Pada saat hubungan kerja berakhir, Kepala Bappeda Provinsi Papua tidak
akan memberikan uang pesangon ataupun status kepegawaiaan kepada
Penyedia.

Pasal 4
KEWAJIBAN

1) Penyedia mempunyai kewajiban sebagai berikut:


a. Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Team
b. Melaksanakan kajian mengenai dampak yang ditimbulkan akibat adanya
pengembangan wilayah
c. Penyusun Laporan pendahuluan.
2) Penyedia berkewajiban membayar pajak penghasilan dan/ atau pajak-pajak
lain yang dipotong langsung oleh Kepala Bappeda Provinsi Papua sesuai
peraturan perundangan pajak yang berlaku.

Pasal 5
SANKSI

1) Kepala Bappeda Provinsi Papua menerbitkan surat peringatan, apabila


Penyedia melakukan perbuatan sebagai bertikut:
a. Penyedia tidak menjalankan tugas tanpa alasan yang jelas dan atau
diketahui (mangkir) serta tanpa izin selama 3 (tiga) hari kerja berturut-turut;
b. Penyedia tidak melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu, tepat sasaran
sesuai arahan Kepala Bappeda Provinsi Papua tanpa alasan yang jelas
dan diterima oleh Kepala Bappeda Provinsi Papua;
c. Penyedia tidak memenuhi standar pencapaian indikator kinerja yang
menjadi tanggung jawabnya sebagaimana disebut pada pasal 2 tanpa
penjelasan yang dapat diterima sesuai hasil penilaian yang dilakukan oleh
Penyedia;
2) Kepala Bappeda Provinsi Papua melakukan pemotongan upah/honor
sebesar 50% dari upah/honor apabila Penyedia melakukan perbuatan-
perbuatan sebagai berikut:

a. Penyedia tidak memiliki etika baik untuk memperbaiki atau mengulang


kesalahan sebagaimana disebut pasal 5 ayat 1 sehingga dikeluarkan surat
peringatan kedua;
b. Penyedia melakukan manipulasi laporan.
3) Kepala Bappeda Provinsi Papua melakukan pemutusan hubungan kerja
apabila Penyedia tidak memiliki etika baik untuk memperbaiki dan/ atau
mengulang kesalahan sebagaimana disebut pasal 5 ayat 2;
4) Kepala Bappeda Provinsi Papua langsung melakukan pemutusan hubungan
kerja kepada Penyedia dan akan diajukan kepada pihak berwajib untuk
diproses secara hukum serta Penyedia berkewajiban untuk mengganti segala
kerugian yang diakibatkan oleh perbuatannya, apabila:
 Penyedia melakukan pemindahtanganan pekerjaan kepada pihak lain
tanpa sepengetahuan dan persetujuan Kepala Bappeda Provinsi Papua.
5) Apabila Penyedia mengundurkan diri pada saat pekerjaan berjalan tanpa
alasan yang dibenarkan oleh hukum yang berlaku, maka akan dikenakan
sanksi pengambalian seluruh biaya yang dikeluarkan untuk dikembalikan ke
Kas Negara.

Pasal 6
PEMBIAYAAN

Pembiayaan perjanjian kerja ini dibebankan DPA-Perubahan BAPPEDA


Provinsi Papua Tahun Anggaran 2020, Nama Kegiatan: Amandemen Perda
No. 23 Tahun 2013 tentang RTRW Provinsi Papua Tahun 2013-2033 Tahun
Anggaran 2020, Nomor: 4.03.01.01.28.51

Pasal 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA

1) Perjanjian kerja berakhir apabila:


a. Penyedia meninggal dunia;
b. Penyedia menderita sakit tetap selama lebih dari 3 (tiga) bulan yang
berakibat tidak mungkin melaksanakan pekerjaan;
c. Penyedia mengajukan permohonan pengunduran diri kepada Kepala
Bappeda Provinsi Papua selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelumnya
dan setelah bekerja minimal 3 (tiga) minggu;
Apabila dilakukan sebelum 3 (tiga) minggu kerja, Penyedia diwajibkan
mengganti biaya pelatihan untuk disetor ke Kas Negara;
d. Penyedia menjalani pemeriksaan pihak yang berwajib sebagai tersangka,
yang menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya;
e. Penyedia melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan atau melanggar
hukum sehingga mendapat sanksi seperti yang diatur dalam Pasal 5 ayat 4
dan 5;
f. Adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan penghentian
pelaksanaan pengawasan dan pengendalian Pekerjaan di lapangan.
2) Penyedia dapat mengajukan inisiatif pemutusan perjanjian kerja apabila Kepala
Bappeda Provinsi Papua tidak melakukan atau lalai dalam memenuhi hak
Penyedia sebagaimana tercantum pada pasal 4, dan Penyedia telah
melakukan klarifikasi secara tertulis kepada Kepala Bappeda Provinsi Papua;
3) Pada saat hubungan kerja antara Kepala Bappeda Provinsi Papua dan
Penyedia berakhir, maka Penyedia tidak akan mendapatkan uang pesangon
apapun, kecuali upah/honor yang memang sudah menjadi hak Penyedia dan
belum diselesaikan oleh Kepala Bappeda Provinsi Papua.

Pasal 8
FORCE MAJEURE

Yang dimaksud dengan force majeure adalah segala keadaan atau peritstiwa
yang terjadi diluar kekuasaan kedua belah pihak, seperti gempa bumi,
pemogokan, perang, keputusan pemerintah atau instansi berwenang, yang
menyebabkan pelaksanaan perjanjian ini menjadi terlambat atau tidak dapat
dilakukan sama sekali.

Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1) Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah;
2) Apabila kedua belah pihak tidak dapat menyelesaikan secara musyawarah
perselisihan tersebut, maka kedua belah pihak sepakat untuk
menyelesaikannya melalui pengadilan;
3) Kedua belah pihak akan memilih tempat kedudukan hukum yang tetap dan
umum di Pengadilan Negeri domisili Kepala Bappeda Provinsi Papua;
4) Biaya penyelesaian perkara dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, akan ditanggung
oleh pihak yang dikalahkan oleh pengadilan.

Pasal 10
PENUTUP

1) Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dengan
tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur
dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak;
2) Surat Perjanjian Kerja ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua
belah pihak pada tanggal, bulan, dan tahun tersebut diatas, dan dibuat dalam 2
(dua) lembar asli dan bermaterai secukupnya dan 1 (satu) lembar asli tanpa
materai, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk pihak Kepala
Bappeda Provinsi Papua dan Penyedia.
DENGAN DEMIKIAN, Kepala Bappeda Provinsi Papua dan Penyedia telah
bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-unpdangan yang berlaku di Republik
Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


Kepala BAPPEDA Provinsi Papua Penyedia

YOHANES WALILO, S.Sos, M.Si NURSIA, SP., M.Si


NIP. 19750125 200909 1 001 Konsultan Perseorangan

Anda mungkin juga menyukai