1. UKM dan IKM yang terlibat dalam PBJ Pemerintah masih sangat terbatas.
3. Total nilai belanja pengadaan barang/jasa pemerintah TA 2021 yang dicadangkan utk UKM dan IKM Rp. 600 trilyun
4. Berdasarkan UU Cipta Kerja dan Perpres No. 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Perpres No. 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan seluruh Kementerian dan Lembaga wajib mencadangkan belanja pengadaannya (APBN/APBD)
sebesar minimal 40% dari total belanjanya.
5. Berdasarkan UU Perindustrian dan Perpres No. 12 Tahun 2021 belanja APBN/APBD wajib dicadangkan dan diadakan
untuk produk barang/jasa dalam negeri. Import diperbolehkan apabila kebutuhan K/L/PEMDA tidak bisa dipenuhi
produk dalam negeri.
6. Untuk menyelamatkan perekonomian bangsa akibat terdampak Covid 19 satu satunya adalah dengan beli produk
dalam negeri termasuk produk UKM dan IKM.
B. PERMASALAHAN YANG MENGHAMBAT UKM d
DAN IKM TERLIBAT DALAM PBJ PEMERINTAH
5. Belum semua UKM dan IKM melek teknologi dan belum go digital.
C. PERUBAHAN PENGATURAN YANG MENDUKUNG KEMUDAHAN
UKM DAN IKM UNTUK TERLIBAT DALAM PBJ PEMERINTAH
(Perpres No. 12 Tahun 2021)
1. Menjadi penyedia barang/jasa pemerintah dapat berbentuk perorangan atau badan usaha (tidak harus mendirikan
perusahaan).
2. Persyaratan menjadi penyedia barang/jasa pemerintah minimal menunjukan EKTP dan NPWP dan NIB
4. Adanya kewajiban KLPD untuk paket sd Rp. 15 trilyun wajib dicadangkan utk UKM dan IKM
5. Pembayaran dapat dilakukan didepan minimal COD melalui Kartu Kredit Pemerintah (KKP)
6. Diluncurkannya metoda pengadaan melalui toko daring (Tanpa tender dilakukan melalui epurchasing) dengan memanfaatkan
market place.
7. Proses catalog disederhanakan (tidak perlu melalui tender pada tahap pra catalog hanya di verifikasi izin usahanya ijin edar
produk sama TKDNnya.
8. Sistem catalog dan Toko Daring dibuat apabila SIRUPnya sejak awal dicadangkan utk PDN (UKM/IKM) tidak bisa melakukan
Epurcahsing untuk produk import, hanya bisa epurcahsing utk produk dalam negeri (UKM/IKM).
E. SKEMA UMK/IKM MASUK DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
• PLSE
• Pengadaan Langsung
• Bela Pengadaan
Langsung • Penunjukan Langsung
• Tender
Kementerian/
Lembaga/
Pemerintah Daerah 1.Supplier
2.Subkontrak
3.Distributor
Tidak langsung
Usaha Besar
*) di-launching bulan Juni 2020
APA ITU BELA PENGADAAN?
Bela Pengadaan adalah aplikasi yang dikelola oleh LKPP melalui kerja sama dengan
Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE) atau e-Marketplace.
Aplikasi ini digunakan oleh Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah untuk
Pengadaan Langsung Barang/Jasa Produk Dalam Negeri melalui Usaha Mikro dan Kecil
dengan nilai paling banyak dua ratus juta rupiah.
Usaha Mikro dan Kecil Go Digital Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM
BELA PENGADAAN
INTEGRASI
1. Mengisi formulir pendaftaran online yang dapat 2. Tim Verifikasi LKPP akan mengirimkan email
diakses melalui link https://bit.ly/VerifBELA kepada e-Marketplace/PPMSE dan selanjutnya
• Nama perusahaan/penyelenggara e-Marketplace/PPMSE mengirimkan email
• Nomor telepon balasan kepada Tim Verifikasi LKPP berupa
• Alamat email lampiran dokumen persyaratan:
• Jenis izin usaha • Izin usaha
• Nomor izin usaha • NPWP dan SPT
• Nomor NPWP
• Surat pernyataan keikutsertaan dalam Bela
• Nama domain PPMSE Pengadaan dengan meterai dan cap perusahaan
• Pernyataan bersedia mengirim softcopy dokumen
• Pernyataan kebenaran dokumen
3. Tim Verifikasi LKPP akan menghubungi kembali
e-Marketplace/PPMSE apakah dokumen
persyaratan yang dikirimkan sudah sesuai
PPMSE / E-MARKETPLACE YANG TELAH
BERGABUNG DENGAN BELA PENGADAAN
kulina
66.649 UMK
TOKO DARING NON BELA PENGADAAN
Belanja pengadaan melalui E-Purcasing melalui Toko Daring PBJ Pemerintah untuk
produk produk PDN non produk UKM dan IKM.
TERIMA KASIH