Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN

e-PROCUREMENT
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Dari Darohman
Helpdesk LPSE Provinsi Jawa Barat
Biro Pengendalian Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
081221566573
drdarohman73@gmail.com
Concern
INPRES no 1 tahun 2015
TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAN PBJP
INSTRUKSI KEDUA dan KETIGA:
Menteri/Pimpinan Lembaga/Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara/Kepala
Daerah:
1. Menyelesaikan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun
Anggaran berikutnya sebelum berakhirnya Tahun Anggaran berjalan;
2. Menyelesaikan proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah paling lambat akhir
bulan Maret Tahun Anggaran berjalan;
3. Melaksanakan seluruh Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (e-procurement);
4. Mendorong pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di masing-
masing Kementerian/Lembaga secara terkonsolidasi;
5. Mempercepat penyelesaian petunjuk teknis dalam rangka pelaksanaan tugas
Perbantuan dan Dekonsentrasi.
e-Gov Procurement
Perpres Nomor 16 Tahun 2018

BAB X
PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK

Bagian Kesatu
Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik

Pasal 69

(1) Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan secara


elektronik menggunakan sistem informasi yang terdiri atas
Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) dan sistem
pendukung.
(2) LKPP mengembangkan SPSE dan sistem pendukung.
Sistem e-Procurement Nasional
(Dikelola oleh LKPP)

Perencanaan SiRUP
Sistem Informasi
Rencana Umum Pengadaan
e-Lelang
e-Tendering Monev
e-Procurement
e-Seleksi Online
NASIONAL Pemilihan e-Kontrak PBJP
Management
e-Purchasing e-Katalog =

Lelang cepat SISMON


Inovasi
SIKaP TEPRA
Sistem Informasi
Kinerja Penyedia
e-Marketplace
Perpres Nomor 16 Tahun 2018

Pasal 70

(1) Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik dengan memanfaatkan E-


marketplace.
(2) E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa menyediakan infrastruktur teknis dan
layanan dukungan transaksi bagi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
dan Penyedia berupa:
a. Katalog Elektronik;
b. Toko Daring; dan
c. Pemilihan Penyedia.
(3) LKPP mempunyai kewenangan untuk mengembangkan, membina,
mengelola, dan mengawasi penyelenggaraan E-marketplace Pengadaan
Barang/Jasa.
(4) Dalam rangka pengembangan dan pengelolaan E-marketplace Pengadaan
Barang/Jasa, LKPP dapat bekerja sama dengan UKPBJ dan/atau Pelaku
Usaha.
(5) Dalam rangka pengembangan E-marketplace sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), LKPP menyusun dan menetapkan peta jalan pengembangan E-
Konsep e-Marketplace Pengadaan Pemerintah
Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE)
Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Pasal 71

(1) Ruang lingkup SPSE terdiri atas:


a. Perencanaan Pengadaan;
b. Persiapan Pengadaan;
c. Pemilihan Penyedia;
d. Pelaksanaan Kontrak;
e. Serah Terima Pekerjaan;
f. Pengelolaan Penyedia; dan
g. Katalog Elektronik.
(2) SPSE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki interkoneksi dengan
sistem informasi perencanaan, penganggaran, pembayaran, manajemen aset,
dan sistem informasi lain yang terkait dengan SPSE.
(3) Sistem pendukung SPSE meliputi:
a. Portal Pengadaan Nasional;
b. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa;
c. Pengelolaan advokasi dan penyelesaian permasalahan hukum;
d. Pengelolaan peran serta masyarakat;
e. Pengelolaan sumber daya pembelajaran; dan
f. Monitoring dan Evaluasi.
TANTANGAN & SOLUSI

UMUM : INTEGRATED
1. Korupsi di PBJ; PROCUREMENT
2. Industri dan Produk
dalam Negeri belum
SYSTEM :
menguasai pasar;
3. UMKM belum banyak 1. Sistem Informasi
berperan; Rencana Pengadaan
(SiRUP).
KHUSUS PBJ: 2. e-Tendering
1. Proses yang harus lebih 3. e-Catalogue/e-
efisien, cepat, Purchasing.
transparan. 4. e-Pengadaan Langsung;
2. Market correction (akses,
5. e-Swakelola
kompetisi, harga).
3. Penghematan keuangan 6. e-Contract
negara melalui PBJ. Management.
7. e-Monev.
TRANSFORMASI
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
No. Isu Paradigma Lama Paradigma Baru
1 Jumlah paket Banyak paket Jumlah paket yang lebih
pengadaan sedikit
(Konsolidasi)
2 Harga Tidak sama dengan Sama dengan harga
harga pasar pasar
3 Proses PBJ Panjang, rumit Cepat, sederhana
4 Kontrak PBJ (rata-rata) 1 tahun Dapat lebih dari 1
tahun.
5 Metoda Manual, semi Integrated Elektronik
elektronik Procurement
6 Ruang lingkup Proses pengadaan, Procurement to Pay
Kontrak Management (Procurement, Contract
Management, Payment)
Budgeting-Procurement-Payment
Integrated System
4. Penyusunan RUP Barang/Jasa
1. Maksud dan tujuan adalah pada K/L/D/I untuk Tahun
memberikan informasi Anggaran berikutnya atau
dalam waktu yang cukup Tahun Anggaran yang akan
agar penyedia dapat datang, harus diselesaikan
ikutserta dan berkompetisi pada Tahun Anggaran yang
dalam memenuhi kebutuhan berjalan.
Pemerintah.
5. Anggaran yang akan diproses
2. Pengadaan B/J dimulai dari melalui pengadaan barang/jasa
perencanaan kebutuhan. HARUS dimuat dalam SiRUP.
3. PA menyusun dan 6. Paket-paket pekerjaan yang
menetapkan Rencana tidak diumumkan di SiRUP
Umum Pengadaan serta maka tidak dapat diproses
mengumumkan secara melalui sistem e-procurement
luas sekurang-kurangnya di (e-tendering, e-catalogue/e-
website K/L/D/I. purchasing).
1. Pemahaman yang masih kurang sehingga
tidak semua paket pekerjaan diumumkan
dalam SiRUP.

2. Data yang disampaikan seringkali tidak


lengkap.

3. Pengisian SiRUP tidak dilakukan pada tahun


sebelumnya. Rata-rata pada bulan Maret
tahun anggaran bejalan untuk diproses pada
tahun anggaran berjalan.

4. Waktu pengumuman SiRUP kurang dari 24


jam.
e-TENDERING

Savings Y 2008 As of 2017

$ 4.1 M $ 143.5 B
15.4% 10.13%

Personnels
732K
(National and
sub national)
E-Tendering
Perpres Nomor 16 Tahun 2018

1. Ruang lingkup e-tendering meliputi proses pengumuman


pengadaan B/J sampai dengan pengumuman pemenang.
2. E-tendering dilaksanakan dengan menggunakan sistem
pengadaan secara elektronik (SPSE) yang diselenggarakan
oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
3. 670 LPSE pengelola SPSE yang terstandar.
4. SPSE Versi 4.2
5. Produk : e-tendering, e-lelang cepat, e-reverse auction,
VMS/SiKAP, e-contract management.
Fitur Baru SPSE 4.2
1. Lelang Konsolidasi 5. Kontes
2. Lelang Itemized  Pencatatan
3. Pengadaan Langsung  Transaksional
 Pencatatan 6. Sayembara
 Transaksional  Pencatatan
4. Penunjukan Langsung  Transaksional
 Pencatatan 7. Swakelola
 Transaksional  Pencatatan

8. Optimasi Integrasi SIKaP


Kebijakan e-Catalogue /
e-Purchasing
Jenis E-Katalog E-Katalog E-Katalog
E-Katalog NASIONAL SEKTORAL LOKAL

1. Barang/jasa 1. Barang/jasa 1. Barang/jasa


Kriteria
dibutuhkan oleh dibutuhkan oleh dibutuhkan oleh
beberapa K/L/D/I. Kementerian SKPD

2. Barang/Jasa standar atau dapat distandarkan


3. Kebutuhan barang/jasa bersifat berulang.

Proses Sekjen/Sesmen/Sekut/ Pimpinan Satuan Kerja di Pimpinan SKPD


Pra Katalog: Sekda/Pimpinan Institusi Kementerian mengajukan mengajukan surat usulan
Usulan mengajukan surat usulan surat usulan kepada kepada Kepala Daerah cq.
kepada Kepala LKPP cq. Menteri cq. Sekretaris Daerah.
Deputi Monitoring- Sekjen/Sekretaris
Evaluasi dan PSI. Kementerian

Kontrak Kepala LKPP Menteri Kepala Daerah


Katalog
Tahapan Proses
Pra Katalog
1 (surat usulan, rencana kebutuhan, kajian
pasar, kajian harga, dll)

Pemilihan
PROSES
2 Penyedia
(Lelang dan Non Lelang)

3 Kontrak Katalog
5
E-Purchasing
4 3a

E-catalog Electronic
(Tayang di E-Katalog) Data Input
Layanan Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE)
Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Pasal 73

(1) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah menyelenggarakan fungsi layanan


pengadaan secara elektronik.
(2) Fungsi layanan pengadaan secara elektronik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. pengelolaan seluruh sistem informasi Pengadaan Barang/Jasa dan
infrastrukturnya;
b. pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh sistem informasi
Pengadaan Barang/Jasa; dan
c. pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh pemangku
kepentingan.
(3) LKPP menetapkan standar layanan, kapasitas, dan keamanan informasi SPSE
dan sistem pendukung.
(4) LKPP melakukan pembinaan dan pengawasan layanan pengadaan secara
elektronik.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai fungsi layanan pengadaan secara elektronik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Kepala
Lembaga.
Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa
Perpres Nomor 16 Tahun 2018

Pasal 75

(1) Menteri/ kepala lembaga/ kepala daerah membentuk UKPBJ memiliki tugas
menyelenggarakan dukungan pengadaan barang/jasa pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
(2) Dalam rangka pelaksanaan tugas UKPBJ sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), UKPBJ memiliki fungsi:
a. pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik;
c. pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan
Barang/Jasa;
d. pelaksanaan pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh menteri/kepala
lembaga/kepala daerah.
(3) UKPBJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk struktural dan
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Fungsi pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b, dapat dilaksanakan oleh unit kerja terpisah.
Terima Kasih
Dari Darohman
Helpdesk LPSE Provinsi Jawa Barat
Biro Pengendalian Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
081221566573
drdarohman73@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai