Anda di halaman 1dari 16

OPTIMALISASI FUNGSI

PEMBENTUKAN
PERATURAN DAERAH
Peraturan Daerah Dalam Konteks Otonomi
Daerah :

Daerah memiliki kewenangan untuk membuat


kebijakan daerah untuk memberi pelayanan,
peningkatan peran serta, prakarsa, dan
pemberdayaan masyarakat, yang bertujuan pada
peningkatan kesejahteraan rakyat
Tinjauan Peraturan Daerah :
Perda dibentuk dalam rangka penyelenggaraan
otonomi daerah dan tugas pembantuan
Perda dibentuk merupakan penjabaran lebih
lanjut dari perundang-undangan yang lebih tinggi
dengan memperhatikan ciri khas masing-masing
daerah
Perda yang dibentuk dilarang bertentangan
dengan kepentingan umum dan/atau peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
TAHAPAN

Pasal 39 (1) UU No. 12/2011


PERENCANAAN PROLEGDA

PERSIAPAN Penyusunan Naskah


Akademik (Psl 44)

TEKNIK PENYUSUNAN PENYEBARLUASAN DPRD+PEMDA

PERUMUSAN PENGUNDANGAN Perda


LD & TLD

PEMBAHASAN PENGESAHAN Vide:


UU No. 12/ 2011,
Pasal 1 angka 8
Perencanaan perda dilakukan dalam propemperda yaitu:
1.Propemperda lingkungan eksekutif
2.Propemperda dilingkungan DPRD

Propemperda lingkungan eksekutif Yg membidangi hukum melakukan koordinasi


dengan perangkat daerah

Hasilnya disampaikan kepada kepala daerah


melalui sekda

Kepala daerah menyampaikan kpd


Bapemperda melalui pimpinan DPRD

Bapemperda melakukan koordinasi (diatur


Propemperda lingkungan DPRD lebih lanjut dalam peraturan DPRD)
Dasar Penguatan Fungsi Legislasi DPRD dalam
Pembentukan Peraturan Daerah

Pasal 18 ayat (6) UUD RI Tahun 1945:


“Pemerintahan Daerah berhak menetapkan
perda dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan.
Pasal 365 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat
menyatakan bahwa: DPRD kabupaten/kota
mempunyai fungsi:
a. legislasi;
b. anggaran; dan

c. pengawasan.
Pasal 366 Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2014 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat
menyatakan bahwa:
DPRD kabupaten/kota mempunyai wewenang
dan tugas membentuk peraturan daerah
kabupaten/kota bersama bupati/walikota
Pasal 149 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan menegaskan terkait
dengan fungsi DPRD sebagai berikut:

 fungsi pembentukan perda


 fungsi Anggaran; dan
 fungsi pengawasan.
Pasal 163 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan mengatur tentang Alat
kelengkapan DPRD kabupaten/kota terdiri atas:
a. pimpinan;
b. badan musyawarah;
c. komisi;
d. badan pembentukan Perda Kabupaten/Kota;
e. badan anggaran;
f. badan kehormatan; dan
g. alat kelengkapan lain yang diperlukan dan
dibentuk oleh rapat paripurna.
(sesuai dengan Pasal 375 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014)
Alat Kelengkapan DPRD berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota

Alat kelengkapan DPRD terdiri atas:


a. Pimpinan DPRD;
b. Badan musyawarah;
c. Komisi
d. Bapemperda;
e. Badan anggaran;
f. Badan kehormatan; dan
g. Alat kelengkapan lain yang diperlukan dan
dibentuk berdasarkan rapat paripurna.
Tugas dan Wewenang Badan Pembentukan Perda (PP No. 12 Tahun 2018)
 menyusun rancangan program pembentukan Perda yang memuat daftar
urut rancangan Perda berdasarkan skala prioritas pembentukan
rancangan Perda disertai alasan untuk setiap tahun anggaran di
lingkungan DPRD;
 Mengoordinasikan penyusunan program pembentukan Perda antara
DPRD dan Pemerintah Daerah;
 Menyiapkan rancangan Perda yang bersal dari DPRD yang merupakan
usulan Bapemperda berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan;
 Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi
rancangan Perda yang diajukan anggota, komisi atau gabungan komisi
sebelum rancangan Perda disampaikan kepada Pimpinan DPRD;
 Mengikuti pembahasan rancangan Perda yang diajukan oleh DPRD dan
Pemerintah Daerah;
 Memberikan pertimbangan terhadap usulan penyusunan rancangan Perda
yang diajukan oleh DPRD dan Pemerintah Daerah di luar program
pembentukan Perda
 Memberikan pertimbangan kepada pimpinan DPRD
terhadap rancangan Perda yang berasal dari
Pemerintah Daerah;
 Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi
terhadap pembahasan materi muatan rancangan Perda
melalui koordinasi dengan komisi dan/atau panitia
khusus;
 Memberikan masukan kepada pimpinan DPRD atas
rancangan Perda yang ditugaskan oleh badan
musyawarah;
 Melakukan kajian Perda; dan
 Membuat laporan kinerja pada masa akhir
keanggotaan DPRD dan menginventarisasi
permasalahan dalam pembentukan Perda sebagai
bahan bagi komisi pada masa keanggotaan berikutnya.
Penggunaan hak inisiatif dalam
pelaksanaan fungsi pembentukan
Perda oleh anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah,
merupakan wujud dari kedaulatan
Rakyat.
Poin penting dari penguatan Badan
Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda)
adalah melakukan harmonisasi dan sinkronisasi
terhadap peraturan daerah (perda) yang telah
dibuat, agar sejalan dengan UUD Negara
Republik Indonesia 1945 dan Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai