Kegiatan Belajar 1
A. DEWAN LOKAL (COUNCIL/RAAD) DAN MAYOR
Penerjemahan council menjadi DPRD dan diatur dalam undang-undang tentang
MPR,DPR,dan DPD adalah rancu karena dua alasan, yaitu 1) seolah olah DPRD adalah
DPR (badan legislatif) yang berada di Daerah dan 2) DPRD adalah rezim penyelenggaraan
urusan pemerintahan pada daerah otonom, sedangkan DPR adalah badan legislatif ( bukan
penyelenggara urusan pemerintahan) di pusat.
Raad adalah lembaga penerima urusan pemerintahan yang didesentralisasikan oleh
pemerintah pusat. Raad merupakan lembaga perwakilan dari kesatuan masyarakat hukum
setempat.
Council adalah lembaga yang berwenang membuat kebijakan daerah, menyusun
anggaran, serta melakukan pengawasan jalannya pemerintahan daerah
1
DPRD mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut
1. Membentuk perda bersama gubernur/bupati/walikota
2. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan perda tentang APBD yang
diajukan oleh gubernur/bupato/walikota
3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan APBD
4. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur kepada presiden
melalui menteri untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan
pemberhentian
5. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati/walikota kepada menteri
melalui gubernur untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan
pemberhentian
6. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap
rencana perjanjian internasional
7. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang
dilakukan oleh pemerintah daerah
8. Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban gubernur/bupati/walikota
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
9. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain atau
dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah, serta
10. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2
4. Menyatakan pendapat tentang kebijakan dan implementasi kebijakan oleh
gubernur
5. Mengajukan rancangan peraturan daerah
6. Mengajukan pertanyaan
7. Menyampaikan usul dan pendapat
8. Memilih dan dipilih
9. Membela diri
10. Imunitas
11. Protokoler
12. Keuangan dan administratif.
3
E. Larangan dan pemberhentian anggota DPRD
Anggota DPRD dilarang merangkap jabatan sebagai pejabat negara, hakim pada
peradilan, PNS, anggota TNI/Polri, pegawai pada BUMN/BUMD, serta badan lain
yang anggarannya bersumber APBN/APBD dan yang ada hubungannya dengan tugas,
wewenang, dan hak sebagai anggota DPRD.
Anggota DPRD yang melakukan pekerjaan ini harus melepaskan pekerjaan
tersebut selama menjadi anggota DPRD. Anggota DPRD juga dilarang melakukan
korupsi, kolusi,dan nepotisme
Anggota DPRD berhenti antar waktu karena meninggal dunia, mengundurkan diri
atas permintaan sendiri secara tertulis, dan diusulkan oleh partai politik yang
bersangkutan. Anggota DPRD dapat diberhentikan antarwaktu karena tidak dapat
melaksanakan tugas secar berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut
selama enam bulan, tidak memenuhi syarat sebagai anggota DPRD, dsb
4
c. Menyusun dan mengajukan rancangan perda tentang RPJPD dan rancangan perda tentang
RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD serta menyusun dan menetapkan
RKPD
d. Menyusun dan mengajukan rancangan perda tentang APBD, rancangan perda tentang
perubahan APBD, serta rancangan perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama
e. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan serta dapat menunjuk kuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
f. Mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah, serta
g. Melaksanakan tugas dan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Adapun wakil kepala daerah mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Membantu kepala daerah dalam 1) memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah, 2) mengoordinasikan kegiatan perangkat daerah dan
menindak lanjuti laporan atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, 3) memantau
dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilaksanakan oleh
perangkat daerah provinsi bagi wakil gubernur, serta 4) memantau dan mengevaluasi
penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah kabupaten/kota,
kelurahan, atau desa bagi wakil bupati/walikota
2. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala
daerah yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah
3. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota bagi
wakil kepala daerah provinsi
4. Dalam melaksanakan tugas, wakil kepala daerah bertanggung jawab kepada kepala
daerah.
Kepala daerah atau wakil kepala daerah berhenti karena
1. Meninggal dunia
2. Permintaan sendiri
3. Diberhentikan karena :
a. Berakhir masa jabatannya dan telah dilantikan pejabat yang lain
b. Tidak dapat melaksanakan tugasnya secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara
berturut-turut selama enam bulan
5
c. Dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan kepala daerah /wakil kepala daerah
d. Tidak melaksanakan kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 67 huruf b
e. Melanggar larangan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 76 ayat 1 kecuali huruf c, huruf i,dan huruf j
f. Melakukan perbuatan tercela
g. Diberi tugas dalam jabatan tertentu oleh presiden dan dilarang untuk dirangkap oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan
Kegiatan Belajar 2
Perangkat Daerah ( Committe )
Perangkat daerah adalah birokrat daerah yang berfungsi mendukung penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Perangkat daerah diisi oleh aparatur sipil negara. Sesuai dengan UU
Nomor 23/2014, perangkat daerah terdiri atas perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah
kabupaten/kota. Perangkat daerah provinsi terdiri atas hal berikut :
1. Sekretariat daerah
2. Sektretariat DPRD
3. Inspektorat
4. Dinas, dan
5. Badan
Sementara itu, perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas hal berikut:
1. Sektretariat Daerah
2. Sekretariat DPRD
3. Inspektorat
4. Dinas
5. Badan, dan
6. Kecamatan
6
A. SEKRETARIAT DAERAH
1. Sekretariat Daerah Provinsi merupakan unsur staf pemerintahan provinsi dan dipimpin oleh
seorang sekretaris daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada gubernur.
Sekretariat daerah provinsi memiliki fungsi sebagai berikut :
a) pengoordinasian perumusan kebijakan pemerintah daerah provinsi
b) penyelenggaraan administrasi pemerintahan
c) pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, dan sarana pemerintahan daerah
provinsi
d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya
2. Sekretariat Daerah Kabupaten/Provinsi merupakan unsur staf pemerintahan kabupaten/kota
dipimpin oleh seorang sekretaris daerahì yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
bupati/walikota.
B. SEKRETARIAT DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, dipimpin oleh seorang
sekretaris yang bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD, dan secara administratif dibina oleh
sekretaris daerah.
Sekretariat DPRD mempunyai fungsi berikut :
-Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan
-Menyelenggarakan administrasi keuangan
-Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan
-Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.
7
C.INSPEKTORAT DAERAH.
Inspektorat adalah perangkat daerah yang merupakan unsur pengawas atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah, baik yang berupa urusan yang didesentralisasikan maupun yang
ditugaspembantuankan.
Inspektorat daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
*perencanaan program pengawasan
*perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan, serta
*pemeriksaan,pengusutan,pengujian, dan penelitian tugas pengawasan.
D. DINAS DAERAH
1. Dinas Provinsi merupakan unsur pelaksana pemerintah provinsi dipimpin oleh seorang kepala
yang berasa di bawah dan bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris daerah. Dinas
provinsi mempunyai fungsi berikut:
*perumusan kebijakan teknis sesuai dengan ruang lingkup tugasnya
*pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum
*pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Dinas Kabupaten/kota merupakan unsur pelaksana pemerintah kabupaten/kota dipimpin oleh
seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui
sekretaris daerah. Dinas kabupaten/kota mempunyai fungsi berikut:
*perumusan kebijakan teknis sesuai dengan ruang lingkup tugasnya
*pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum
*pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dan cabang dinas dalam lingkup tugasnya.
E. BADAN
Badan dibentuk di provinsi dan kabupaten/kota. Badan adalah bagian dari perangkat daerah yang
mempunyai fungsi penunjang pelaksanaan otonomi daerah. Badan mempunyai kewenangan yang
meliputi hal berikut:
*perencanaan
*keuangan
*kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan
*penelitian dan pengembangan, dan
8
*fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
F. KECAMATAN
Kecamatan adalah wayah kerja camag sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota. Camat
adalah kepala kecamatan. Status kecamatan sesuai dengan UU Nomor 22 Tahun 1999 juncto UU
Nomor 32/2014 juncto UU Nomor 23/2014 bukan lagi sebagai wilayaj administrasi, tetapi
sebagai wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten/kota. Camat diangkat oleh
bupati atau wali kota atas usul sekretaris daeraj. Camag bertanggung jawab kepada bupati atau
wali kotam camat mempunyai tugas sbb :
1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum
2. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat
3. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
4. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan perda dan perkada
5. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum, dsb
Kegiatan Belajar 3
Instansi Vertikal di Daerah
Instansi vertikal adalah lembaga milik pusat yang ditempatkan di luar kantor pusatnya. Dalam
literatur barat, ia disebut fieldadministration. Lembaga ini pada dasarnya adalah kantor cabang
dari kementerian pusat yang dibentuk di wilayah-wilayaj negara di luar kantor pusatnya.
Lembaga ini bukan organisask milik daerah otonom. Oleh karena itu, pegawainya serta sarana
dan prasarananya dibawah tanggung jawab kementerian yang memiliki.
A.Instansi Vertikal Pada Wilayah Provinsi
Saat ini, instalasi vertikal yang ada di provinsi adalah kantor wilayah Kementerian Keuangan,
kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta kantor wilayah Kementerian
Agama. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Pertahanan dan Keamanan
tidak memiliki instansi vertikal di provinsi. Instalasi vertikal yang berada di provinsi adalah
kantor cabang kementerian pusat di provinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada materi yang bersangkutan. Namun, dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, ia harus
berkoordinasi dengan gubernur sebagai wakil pemerintahan.
9
B. Instalasi Vertikal Pada Kabupaten/Kota
Keberadaan instansi vertikal di kabupaten/kota disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan
kementerian yang bersangkutan dan penilaian pemerintah mengenai perlu tidaknya suatu wilayah
dibentuk instansi vertikal tertentu.
10