Anda di halaman 1dari 19

PENYUSUNAN PERDA

OLEH DPRD KOTA SEMARANG

OLEH :
FAJAR RINAWAN SITORUS, SH
ANGGOTA KOMISI A DPRD KOTA SEMARANG
FRAKSI PDI-P

1
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

 Adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur


penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota.
 DPRD kabupaten/kota terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan
umum yang dipilih melalui pemilihan umum
 Anggota DPRD kabupaten/kota berjumlah paling sedikit 20 (dua puluh) orang
dan paling banyak 50 (lima puluh) orang dengan masa jabatan anggota DPRD
kabupaten/kota adalah 5 (lima) tahun dan berakhir pada saat anggota DPRD
kabupaten/kota yang baru mengucapkan sumpah/janji.
 Pimpinan DPRD Kabupaten/kota bersifat kolektif (kebersamaan) dan kolegial
(kekeluargaan). Dipimpin oleh seorang Ketua DPRD dan 2 dua orang wakil
Ketua DPRD

Your Date Here

Your Footer Here 2


TUGAS DAN WEWENANG DPRD:
• Membentuk Perda bersama Walikota;
• Membahas dan memberikan persetujuan rancangan Perda mengenai APBD yang diajukan oleh
Walikota;
• Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan APBD;
• Memilih Walikota dan Wakil Walikota dalam hal terjadi kekosongan jabatan untuk meneruskan sisa
masa jabatan;
• Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Walikota kepada Menteri melalui Gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau
pemberhentian;
• Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah terhadap rencana perjanjian
internasional di Daerah;
• Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh
PemerintahDaerah;
• Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
• Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan Daerah lain atau dengan pihak
ketiga yang membebani masyarakat dan Daerah;
• Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundangundangan

3
FUNGSI DPRD
• fungsi legislasi
bertugas membentuk Peraturan Daerah yang dilakukan ketika bersama-
sama Kepala Daerah dalam hal ini ialah Bupati atau Walikota.
• fungsi Anggaran
Bersama kepala daerah menyusun serta menetapkan Anggaran
Pendapatan yang ada atau Belanja Daerah (APBD) tiap tahun ke tahun.
• fungsi pengawasan
melakukan pengawasan dalam melaksanakan undang-undang,
Peraturan Daerah serta Peraturan Kepala Daerah yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah

4
KEWAJIBAN ANGGOTA DPRD
- Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila
- MelaksanakanUndang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati
peraturan perundang – undangan
- Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
- Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan
- Memeperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat
- Mentaati Prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
- Mentaati tata tertib dan kode etik
- Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga laindalam penyelenggaraan
pemerintah daerah
- Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala
- Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat
- Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah
pemilihannya

5
HAK ANGGOTA DPRD
– Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah
– Mengajukan Pertanyaan
– Menyampaikan Usul Dan Pendapat
– Memilih dan Dipilih
– Membela Diri
– Imunitas
– Mengikuti Orientasi dan Pendalaman Tugas
– Protokoler, Keuangan dan Administratif

6
APA ITU PERDA ?
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan

• Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang


dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan
bersama Kepala Daerah (gubernur atau bupati/wali kota).
• Peraturan Daerah terdiri atas: Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota .
• Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota.
• Untuk daerah otonomi khusus seperti di Provinsi Aceh, Peraturan
Daerah dikenal dengan istilah Qanun. Sementara di Provinsi Papua,
dikenal istilah Peraturan Daerah Khusus dan Peraturan Daerah Provinsi.

7
Kenapa ada PERDA
1. Sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas
pembantuan sebagaimana diamanatkan dalam UUD NKRI Tahun 1945 dan Undang-
Undang tentang Pemerintahan Daerah.
2. Merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih
tinggi. Dalam hal ini, Peraturan Daerah tunduk pada ketentuan hierarki Peraturan
Perundang-undangan. Dengan demikian Perda tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
3. Sebagai penampung kekhususan dan keragaman daerah serta penyalur aspirasi
masyarakat di daerah, namun dalam pengaturannya tetap dalam koridor NKRI yang
berlandaskan Pancasila dan UUD NRI tahun 1945.
4. Sebagai instrumen akselarasi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan daerah.
5. untuk mengatur hidup bersama, melindungi hak dan kewajiban manusia dalam
masyarakat, menjaga keselamatan dan tata tertib masyarakat di daerah yang
bersangkutan

Your Date Here

Your Footer Here 8


JENIS-JENIS PERDA
Jenis Perda yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
antara lain:
a. Pajak Daerah;
b. Retribusi Daerah;
c. Tata Ruang Wilayah Daerah;
d. APBD;
e. Rencana Program Jangka Menengah Daerah;
f. Perangkat Daerah;
g. Pemerintahan Desa;
h. Pengaturan umum lainnya.

Your Date Here

Your Footer Here 9


Prinsip dasar penyusunan
peraturan daerah

1. Transparansi/keterbukaan
2. Partisipasi
3. Koordinasi dan keterpaduan.

Your Date Here

Your Footer Here 10


Materi Muatan Peraturan Daerah
• Materi muatan peraturan daerah merupakan materi pengaturan yang
terkandung dalam suatu peraturan daerah yang disusun sesuai dengan teknik
legal drafting atau teknik penyusunan peraturan perundang-undangan.
• berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan
tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan atau
penjabaran lebih lanjut dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih
tinggi.
• Secara umum, materi muatan peraturan daerah dikelompokan menjadi:
a. Ketentuan umum;
b. Materi pokok yang diatur;
c. Ketentuan pidana (jika memang diperlukan);
d. ketentuan peralihan (jika memang diperlukan); dan
e. ketentuan penutup.

Your Date Here

Your Footer Here 11


PROGRAM LEGISLASI DAERAH (PROLEGDA)
• adalah instrument perencanaan program pembentukan peraturan daerah
provinsi dan peraturan daerah kabupaten/kota yang disusun secara
terencana, terpadu dan sistematis. Secara operasional, prolegda memuat
daftar rancangan peraturan daerah yang disusun berdasarakan metode dan
parameter tertentu sebagai bagian integral dari sistem peraturan perundang-
undangan
• merupakan pedoman pengendali penyusunan peraturan daerah yang
mengikat lembaga yang berwenang yakni pemerintah daerah dan dewan
perwakilan rakyat daerah untuk membentuk peraturan daerah.
• Untuk itu prolegda dipandang penting untuk menjaga agar produk peraturan
perundang-undangan daerah tetap berada dalam kesatuan sistem hukum
nasional

Your Date Here

Your Footer Here 12


TAHAPAN PENYUSUNAN PERDA
A. TAHAPAN PENGAJUAN RAPERDA
- PENGAJUAN OLEH EKSEKUTIF
(PEMERINTAH)
- PENGAJUAN OLEH LEGISLATIF (DPRD)
B. TAHAPAN PEMBAHASAN
C. TAHAPAN PENGESAHAN / PENGUNDANGAN

13
PENGAJUAN RAPERDA OLEH
EKSEKUTIF (PEMERINTAH)
Proses pengajuan rancangan peraturan daerah dari kepala daerah adalah sebagai berikut.
a. Konsep rancangan peraturan daerah disusun oleh dinas atau biro yang berkaitan dengan perda
yang dibuat.
b. Konsep rancangan perda yang telah disusun diajukan kepada biro hukum untuk dilakukan
pemeriksaan secara teknis.
c. Biro hukum selanjutnya mengundang dinas atau biro yang mengajukan rancangan perda untuk
melakukan penyempurnaan konsep rancangan perda yang bersangkutan.
d. Bagian hukum menyerahkan hasil penyempurnaan rancangan perda kepada kepala daerah untuk
disetujuinya.
e. Konsep rancangan perda yang telah disetujui oleh kepala daerah berubah menjadi rancangan
peraturan daerah.
f. Rancangan peraturan daerah kemudian oleh kepala daerah disampaikan kepada ketua DPRD yang
disertai dengan surat pengantar untuk memperoleh persetujuan dari DPRD.

Your Date Here

Your Footer Here 14


PENGAJUAN RAPERDA OLEH
LEGISLATIF (DPRD)
Proses pengajuan Rancangan Peraturan Daerah oleh DPRD adalah
sebagai berikut :
a. Usulan rancangan peraturan daerah dapat diajukan oleh
sekurang-kurangnya lima anggota DPRD.
b. Usulan rancangan peraturan daerah tersebut disampaikan kepada
pimpinan DPRD untuk dibahas dalam sidang paripurna DPRD.
c. Pembahasan usulan rancangan peraturan daerah dalam sidang
paripurna DPRD dilakukan oleh anggota DPRD bersama kepala
daerah.

Your Date Here

Your Footer Here 15


TAHAPAN PEMBAHASAN PERDA
Setelah proses pengajuan tersebut di atas, akan dilakukan pembahasan rancangan peraturan daerah melalui empat
tahap sebagai berikut.
a. Tahap Pertama
Pada tahap ini dilakukan pembahasan rancangan peraturan daerah dalam sidang paripurna DPRD. Rancangan perda
yang datang dari kepala daerah, penyampainnya dilakukan oleh kepala daerah, sedang yang datang dari DPRD
penyampaiannya dilakukan oleh pimpinan gabungan komisi.
b. Tahap Kedua
Pada tahap ini adalah acara pemandangan umum. Pemandangan umum tentang rancangan perda yang datang dari
kepala daerah dilakukan oleh anggota fraksi, dan kepala daerah yang memberikan jawaban atas pemandangan umum
tersebut. Sebaliknya, untuk rancangan perda dari DPRD, pemandangan umum disampaikan oleh kepala daerah, dan
DPRD memberikan jawaban atas pendapat kepala daerah.
c. Tahap Ketiga
Pada tahap ini adalah kegiatan rapat komisi atau gabungan komisi yang dihadiri oleh kepala daerah. Tujuan dalam
kegiatan rapat ini adalah memperoleh kesepakatan tentang rancangan perda antara kepala daerah dan DPRD.
d. Tahap Keempat
Kegiatan dalam tahap keempat adalah sidang paripurna untuk mengambil keputusan dan persetujuan DPRD atas
rancangan perda.
Setelah diputuskan dan disetujui, maka rancangan perda ditetapkan dan ditanda tangani oleh kepala daerah dan DPRD.
Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman peraturan daerah pada lembaran daerah.

Your Date Here

Your Footer Here 16


PENGAWASAN PELAKSANAAN PERDA OLEH DPRD
• Fungsi pengawasan DPRD mempunyai kaitan yang erat dengan fungsi legislasi, Bentuk
pengawasan yang dilakukan oleh DPRD adalah pengawasan politik, yaitu pengawasan
yang lebih bersifat kebijakan strategis.
• bentuk pengawasan :
1. Melakukan pengawasan langsung dalam program-program di lapangan untuk
mengetahui ada tidaknya penyimpangan
2. Serap aspirasi terhadap masyarakat baik pada saat reses atau tidak
3. Evaluasi terhadap laporan pertanggung jawaban pelaksana APBD
4. Pengawasan terhadap APBD sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program-
program yang dibiayai APBD
5. Terlibat aktif dalam pembahasan RAPBD dan melakukan sinkronisasi dan korelasi
terhadap APBD tahun sebelumnya dan evaluasi hasil/capaian kinerja/program-
program dinas terkait
6. menggunakan Hak-hak yang dipunyai yaitu Hak Angket, Hak Menyatakan
Pendapat dan Hak Interpelasi kepada pemerintah.

Your Date Here

Your Footer Here 17


PARTISIPASI MASYARAKAT
• Memberikan saran, aspirasi dan masukan dalam
penyusunan Perda;
• Ikut Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda
dan Kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah;
• Saran dan partisipasi dalam disampaikan melalui :
a. email :dprdkotasemarang@semarangkota.go.id
b. website : www. dprd.semarangkota.go.id
pada kanal e-sarapan
c. Telp : (024) 3547146, 3556335, Fax. (024) 3547146

18
19

Anda mungkin juga menyukai