OLEH :
FAJAR RINAWAN SITORUS, SH
ANGGOTA KOMISI A DPRD KOTA SEMARANG
FRAKSI PDI-P
1
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)
3
FUNGSI DPRD
• fungsi legislasi
bertugas membentuk Peraturan Daerah yang dilakukan ketika bersama-
sama Kepala Daerah dalam hal ini ialah Bupati atau Walikota.
• fungsi Anggaran
Bersama kepala daerah menyusun serta menetapkan Anggaran
Pendapatan yang ada atau Belanja Daerah (APBD) tiap tahun ke tahun.
• fungsi pengawasan
melakukan pengawasan dalam melaksanakan undang-undang,
Peraturan Daerah serta Peraturan Kepala Daerah yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah
4
KEWAJIBAN ANGGOTA DPRD
- Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila
- MelaksanakanUndang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati
peraturan perundang – undangan
- Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
- Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan
- Memeperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat
- Mentaati Prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
- Mentaati tata tertib dan kode etik
- Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga laindalam penyelenggaraan
pemerintah daerah
- Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala
- Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat
- Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah
pemilihannya
5
HAK ANGGOTA DPRD
– Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah
– Mengajukan Pertanyaan
– Menyampaikan Usul Dan Pendapat
– Memilih dan Dipilih
– Membela Diri
– Imunitas
– Mengikuti Orientasi dan Pendalaman Tugas
– Protokoler, Keuangan dan Administratif
6
APA ITU PERDA ?
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan
7
Kenapa ada PERDA
1. Sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas
pembantuan sebagaimana diamanatkan dalam UUD NKRI Tahun 1945 dan Undang-
Undang tentang Pemerintahan Daerah.
2. Merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih
tinggi. Dalam hal ini, Peraturan Daerah tunduk pada ketentuan hierarki Peraturan
Perundang-undangan. Dengan demikian Perda tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
3. Sebagai penampung kekhususan dan keragaman daerah serta penyalur aspirasi
masyarakat di daerah, namun dalam pengaturannya tetap dalam koridor NKRI yang
berlandaskan Pancasila dan UUD NRI tahun 1945.
4. Sebagai instrumen akselarasi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan daerah.
5. untuk mengatur hidup bersama, melindungi hak dan kewajiban manusia dalam
masyarakat, menjaga keselamatan dan tata tertib masyarakat di daerah yang
bersangkutan
1. Transparansi/keterbukaan
2. Partisipasi
3. Koordinasi dan keterpaduan.
13
PENGAJUAN RAPERDA OLEH
EKSEKUTIF (PEMERINTAH)
Proses pengajuan rancangan peraturan daerah dari kepala daerah adalah sebagai berikut.
a. Konsep rancangan peraturan daerah disusun oleh dinas atau biro yang berkaitan dengan perda
yang dibuat.
b. Konsep rancangan perda yang telah disusun diajukan kepada biro hukum untuk dilakukan
pemeriksaan secara teknis.
c. Biro hukum selanjutnya mengundang dinas atau biro yang mengajukan rancangan perda untuk
melakukan penyempurnaan konsep rancangan perda yang bersangkutan.
d. Bagian hukum menyerahkan hasil penyempurnaan rancangan perda kepada kepala daerah untuk
disetujuinya.
e. Konsep rancangan perda yang telah disetujui oleh kepala daerah berubah menjadi rancangan
peraturan daerah.
f. Rancangan peraturan daerah kemudian oleh kepala daerah disampaikan kepada ketua DPRD yang
disertai dengan surat pengantar untuk memperoleh persetujuan dari DPRD.
18
19