Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PENDIDIKAN PANCASILA

KELOMPOK 5
Produk dan Hierarki Perundang-undangan
• Indonesia sebagai negara konstitusional memiliki
berbagai produk perundang-undangan dalam
rangka mewujudkan tujuan negara. Produk
peraturan perundang-undangan di Indonesia dibuat
sesuai hierarki atau urutan berdasarkan undang-
undang yang berlaku.
1. Produk dan Hierarki Peraturan Perundang-
undangan Peraturan perundang-undangan
• Produk dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan Peraturan perundang-undangan di Indonesia
diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan. Undang- Undang ini mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan,
pengesahan atau penetapan, dan pengundangan sebuah peraturan perundang-undangan. Dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan, masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan
dan/atau tertulis melalui Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), kunjungan kerja, sosialisasi, dan/atau
forum-forum seminar, lokakarya, atau diskusi. Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan bahwa peraturan perundang-undangan adalah
peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan. Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan menurut UU No. 12
Tahun 2011 jo. UU No. 15 Tahun 2019 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagai
berikut.
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar
tertulis dan berfungsi sebagai sumber hukum tertinggi. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis ditetapkan oleh PPKI dalam
sidang tanggal 18 Agustus 1945. Ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Jadi,
lembaga negara yang berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
adalah MPR. Dalam hal suatu undang-undang diduga bertentangan dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Tahun 1945 maka pengujiannya dilakukan oleh
Mahkamah Konstitusi. Materi muatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, meliputi jaminan hak asasi manusia bagi setiap warga negara, prinsip-prinsip
dan dasar negara, tujuan bernegara, dan lain sebagainya.
B.Ketetapan MPR
• Ketetapan MPR adalah putusan majelis yang memiliki kekuatan hukum
mengikat ke dalam dan ke luar majelis. Mengikat ke dalam berarti mengikat
kepada seluruh anggota majelis. Mengikat ke luar berarti setiap warga
negara, lembaga masyarakat, dan lembaga negara terikat oleh Ketetapan
MPR.
• Lembaga yang berwenang membentuk atau menetapkan Ketetapan MPR
adalah MPR sendiri sebagai lembaga negara yang mewakili rakyat. Setelah
amendemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
MPR yang sebelumnya berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara,
sekarang berke- dudukan sebagai lembaga tinggi negara yang setara
dengan lembaga-lembaga negara lainnya.Contoh ketetapan MPR adalah
ketetapan MPR nomor III tahun 2000 tentang sumber hukum dan tata urutan
peraturan perundang-undangan
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang
• Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. Jadi, pembentukan undang-undang merupakan
wewenang DPR dan Presiden secara bersama-sama. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang
ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa atau keadaan darurat.
• Materi muatan yang harus diatur dengan undang-undang berisi hal-hal yang pengaturan lebih lanjut
mengenai ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Materi muatan
peraturan pemerintah pengganti undang- undang sama dengan materi muatan undang-undang. Materi
muatan yang harus diatur dengan undang-undang berisi hal-hal berikut.

• 1) Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
• 2) Perintah suatu undang-undang untuk diatur dengan undang-undang.
• 3) Pengesahan perjanjian internasional tertentu.
• 4) Pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat.
D. Peraturan Pemerintah
• Peraturan pemerintah adalah peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.
Materi muat- an peraturan pemerintah adalah materi
untuk menjalankan undang-undang
sebagai- mana mestinya.
E. Peraturan Presiden
• Peraturan presiden adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
presiden. Peraturan presiden ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan
perintah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam
menyelenggarakan ke- kuasaan pemerintahan. Dibandingkan peraturan
pemerintah, peraturan presiden dapat dibuat, baik dalam rangka
melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Ketetapan MPR, UU, maupun PP. Adapun PP terbatas hanya untuk
melaksanakan UU. Materi muatan peraturan presiden adalah materi yang
diperintahkan oleh undang-undang atau materi untuk melaksanakan
peraturan pemerintah.
F. Peraturan Daerah Provinsi
• Peraturan daerah provinsi (perda provinsi) dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
dengan persetujuan bersama gubernur. Materi muatan
peraturan daerah provinsi adalah seluruh materi muatan
dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan
tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus
daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
G. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
• Peraturan daerah kabupaten/kota (perda kab/kota) dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Wali kota. Materi muatan peraturan
daerah kabupaten/kota adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah
dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
• Selain peraturan perundang-undangan di atas, Pasal 8 UU No. 12 Tahun 2011 juga mengakui jenis
perundang-undangan yang lain, yaitu peraturan yang ditetapkan oleh MPR, DPR, DPD, Mahkamah
Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri,
badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan undang-undang atau pemerintah
atas perintah undang-undang,DPRD Provinsi, gubernur, DPRD Kabupaten/Kota, bupati/wali kota,
kepala desa atau setingkat. Dengan ketentuan ini, terdapat produk perundang-undangan di luar tujuh
jenis perundang-undangan di atas, seperti peraturan DPR, peraturan menteri, peraturan kepala daerah,
dan peraturan desa. Semua produk perundang-undangan tersebut dinyatakan sah dan berlaku sebagai
pedoman pelaksanaan tata negara Indonesia.
2. Pentingnya Peraturan Perundang-undangan
• Peraturan perundang-undangan adalah berbagai
peraturan yang dibuat dan diberlakukan untuk
mewadahi dan mengatur berbagai kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
• Arti penting peraturan perundang-undangan dalam
sistem hukum nasional sebagai berikut.
A. Pedoman para Penyelenggara
• Sebagai pedoman/panduan para penyelenggara di dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, tanpa adanya peraturan
perundang-undangan para penyelenggara negara cenderung
untuk menyimpang dari amanat yang telah diberikan oleh rakyat.
Dengan adanya peraturan perundang-undangan, para
penyelenggara negara tinggal melakukan tugas sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
B. Melindungi dan Mengayomi Hak-Hak Warga Negara

• Perundang-undangan berfungsi juga melindungi dan


mengayomi hak-hak warga negara. Hak-hak warga
negara atau manusia sebenarnya sudah ada sebelum
ada peraturan, tetapi tanpa ada peraturan hak itu akan
dirampas oleh orang lain. Dengan peraturan, diharapkan
hak itu tetap ada dan terus terjaga.
C. Memberikan Rasa Keadilan Bagi Warga Negara

• Perundang-undangan dibuat untuk menciptakan


keadilan. Dengan peraturan, terdapat bukti-bukti
tertulis untuk mengatur kehidupan manusia.
D. Menjamin Kepastian Hukum Warga
Negara
• Dengan adanya peraturan perundang-undangan, ada kepastian hukum bagi warga negara untuk melakukan perbuatan karena
mengetahui antara yang benar serta ada pedoman yang jelas sehingga tidak ragu-ragu dalam melakukan dan salah perbuatan.
• Peraturan perundang-undangan sangat penting bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, seluruh
masyarakat harus menaati peraturan perundang- undangan yang berlaku. Menaati peraturan perundang-undangan berarti
melakukan tindakan di berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan ketentuan norma, kaidah, dan
peraturan yang berlaku. Adapun sikap menaati peraturan perundang-undangan dalam berbagai bidang kehidupan dapat diwujudkan
dengan hal- hal berikut.

• a. Bidang Ekonomi
• 1) Tidak menguasai kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak atau yang telah dikuasai oleh negara
2) Tidak berjualan di sembarang tempat, misalnya di trotoar.
• 3) Tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme untuk memperkaya diri, sedangkan di sisi lain merugikan orang banyak.

• b. Bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam)


• 1) Tidak membuat kerusuhan yang dapat meresahkan masyarakat.
• 2) Tidak ikut bergabung dalam organisasi terlarang.
• 3) Turut berpartisipasi dalam upaya bela negara.
LANJUTAN
C. Bidang sosial
1) Mengakui hak asasi manusia dengan tidak membedakan manusia dari segi
agama, jenis kelamin, warna kulit, dan kedudukan dalam masyarakat.
2) Membantu fakir miskin dan anak-anak telantar.

D. Bidang budaya
1) Mencintai budaya tanah air
2) Mengembangkan kebudayaan nasional
3) Bersikap selektif terhadap budaya lain yang masuk

Anda mungkin juga menyukai