1. LANDASAN FILOSOFIS.
2. LANDASAN SOSIOLOGIS
3. LANDASAN YURIDIS.
PRINSIP – PRINSIP YANG HIRARKHIS PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
.MPR berhak mengubah dan menetapkan UUD sesuai amanat pasal 3 ayat(1) tahun 1945.Tata cara perubahan
UUD ditegaskan dalam pasal 37 UUD secara singkat sebagai berikut.
a. Usul perubahan pasal diajukan oleh sekurang kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR dan
disampaikan secara tertulis memuat bagian yang di usulkan beserta alasannya
b. Sidang MPR untuk mengubah pasal dihadiri sekurang kurangnya 2/3 anggota
c . Putusan untuk mengubah disetujui oleh sekurang kurang nya 50% ditambah 1 dari anggota
MPR
d .Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan
Ditegaskan dalam pasal 6 bahwa materi muatan peraturan undang undang
harus mencerminkan asas sebagai berikut.
a.Pengayoman
b.Kemanusiaan
c.Kebangsaan
d.Kekeluargaan
e.Kenusantaraan
f.Bhineka Tunggal Ika
g.Keadilan
h.Kesamaan kedudukan
i.Ketertiban dan kepastian hukum
j.Keseimbangan,keserasian,dan keselarasan
B.Ketetapan MPR
Ketetapan MPR adalah putusan majelis yang memiliki kekuatan hukum mengikat ke dalam
dan ke luar majelis
.Mengikat kedalam berarti kepad seluruh anggota
.Mengikat keluar berarti setiap warga Negara,lembaga masyarakat dan lembaga Negara
terikat oleh ketetapan MPR.
C.UUD Dan Peraturan Pemerintah Pengganti UUD
Peraturan pemerintah pengganti UUD adalah peraturan yang ditetapkan oleh presiden
dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.Proses pembuatan UUD apabila
rancangan di usul oleh DPR sebagai berikut :
Peraturan presiden adalah peraturan perundang undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk
Proses pembentukan:
a.Pembentukan panitia antarkementrian/lembaga pemerintahan nonkementrian oleh pengusul
b.Pengharmonisan,pembulatan,dan pemantapan konsepsi rancangan perpemerintahan di
bidang hukum
c.Pengesahan dan penetapan oleh presiden
F.Peraturan Daerah Provinsi
provinsi
3.Apabila memperoleh persetujuan bersama,rancangan perda
disahkan oleh gubernur menjadi perda provinsi.
G.Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
A. Pengetahuan Hukum
Pengetahuan hukum meliputi pengetahuan tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang
hukum,seperti penganiyaan,penipuan,pengelapan.
B.Pemahaman Kaidah-kaidah hukum
pemahaman terhadap kaidah hukum ditandai dengan menghayati isi hukum yang berlaku
seperti memahami tujuan hukum yang mewujudkan ketertiban dan keamanan bersama.
C.Perilaku Hukum
perilaku hukum ditunjukan dengan perbuatan menaati aturan-aturan hukum yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat.
1.Membiasakan Perilaku Tata Tertib Berlalu
Lintas.
Tertib dalam lalu lintas bukan hanya kewajiban masyarakat perkotaan.Peraturan lalu lintas diatur
dalam Undang-Undang No.22 Tahun 2009.siswa SMP tidak dapat memiliki SIM karena untuk memiliki
SIM,minimal berusia 17 tahun.