0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 dan jenis serta hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai UU tersebut yang terdiri atas UUD 1945, TAP MPR, UU/Perppu, PP, Perpres, Perda Provinsi, dan Perda Kabupaten/Kota.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 dan jenis serta hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai UU tersebut yang terdiri atas UUD 1945, TAP MPR, UU/Perppu, PP, Perpres, Perda Provinsi, dan Perda Kabupaten/Kota.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 dan jenis serta hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai UU tersebut yang terdiri atas UUD 1945, TAP MPR, UU/Perppu, PP, Perpres, Perda Provinsi, dan Perda Kabupaten/Kota.
Memaknai Peraturan Perundang-Undangan Pengertian Peraturan Perundang-Undangan Menurut Undang-Undang nomor 12 Tahun 2011
Peraturan perundang-undangan adalah peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang- undangan .. Jenis dan hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai pasal 7 UU nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945(UUD 1945) 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat(TAP MPR) 3. Undang-undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang (UU/PERPPU) 4. Peraturan Pemerintah (PP) 5. Peraturan Presiden (Perpres) 6. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi) 7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota) Tata urutan Peraturan 1. UUD 1945 Perundangan merupakan hukum dasar dalam peraturan RI Menurut perundang undangan yang mengikat UNDANG setiap warga negara dan berisi norma dan UNDANG ketentuan yang harus ditaati dan merupakanhukum tertinggi dalam tata No.12 Tahun urutan Peraturan Perundang-undangan. 2011 sebagai berikut: • Adalah putusan majelis yang memiliki kekuatan hukum mengikat ke dalam dan keluar majelis. • Mengikat ke dalam berarti 2. Ketetapan mengikat kepada seluruh MPR anggota MPR saja. • Mengikat keluar berarti mengikat seluruh warga negara, lembaga masyarakat dan lembaga negara Udang-undang (UU) adalah peraturan perundangan yang dibentuk oleh DPRdengan persetujuan Presiden 3. Undang - Perppu adalah Peraturan Undang/Perppu Pemerintah Pengganti Undang - Undang yang ditetapkan oleh presiden dalam hal iklhwal kegentingan yang memaksa • Adalah Peraturan perundang- undangan yang ditetapkan oleh 4. Peraturan Presiden untuk melaksanakan Pemerintah Undang-Undang sebagimana (PP) mestinya. • Adalah : Peraturan perundang- undangan yag ditetapkan oleh 5. Presiden untuk menjalankan Peraturan perintah Undang-Undang yang lebih tinggi atau dalam Presiden menyelenggaraan kekuasaan (Perpres) Pemerintahan. • Adalah Peraturan perundang- 6. undangan yan dibentuk oleh Peraturan DPRDProvinsi dengan persetujuan bersama dengan Daerah Gubernur. . Provinsi • Adalah Peraturan Perundang- Peraturan undangan yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten/Kota dengan Daerah persetujuan DPRD kabupaten Kabupaten/Kota bersama dengan Bupati/Walikota /Kota Kesepakatan Dasar dalam Perubahan UUD 1945 1. Tidak mengubah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Memertegas sistem pemerintahan Presidensial 4. Penjelasan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang memuat hal-hal bersifat normatif (hukum) akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal. 5. Melakukan perubahan dengan cara adendum, artinya menambah pasal perubahan tanpa menghilangkan pasal sebelumnya. Tujuan perubahan bersifat adendum untuk kepentingan bukti sejarah. Isi Pasal 37 Ayat 1 – 5 UUD 1945 1. Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. 2. Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. 3. Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang- kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. 4. Putusan unuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Thank You