Sistem Ketatanegaraan
(Kelompok VI)
Nama Anggota Kelompok :
1. Lestari Ayu (19034010031)
2. Gertrurte Clarisa (19034010011)
3. Bella Meitha (19034010013)
4. Aurelia Anggita (19034010030)
Pengertian Sistem
Ketatanegaraan
Sistem Ketatanegaraan merupakan gabungan dari dua kata, yaitu:
“Sistem” dan “Ketatanegaraan”. Sistem berarti keseluruhan yang terdiri
dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional baik antara
bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya.
Dan Ketatanegaraan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal
dari kata "tata negara" yang artinya seperangkat prinsip dasar yang
mencakup peraturan susunan pemerintah , bentuk negara, dan
sebagainya yang menjadi dasar peraturan suatu negara.
Sistem Pemerintahan Indonesia Berdasarkan
UUD 1945 Sebelum Diamandemen.
Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945
Setelah Diamandemen
Setelah dilakukan amandemen UUD 1945, sistem
pemerintahan Indonesia tetap presidensial, tetapi yang
berbeda, jika periode sebelumnya (Orde Baru) kekuasaan
tertinggi berada di MPR, maka tidak demikian setelah
dilakukan amandemen. Kekuasaan tertinggi negara seperti
sebelum Orde Baru, berada di tangan rakyat. Sedangkan
pengambil keputusan tertinggi adalah Presiden dengan
pertimbangan DPR dan MPR. Setelah amandemen UUD
1945, ada perbaikan-perbaikan sistem pemerintahan yang
berusaha dilakukan oleh Indonesia. Untuk mengurangi
kelemahan yang ada pada sistem pemerintahan presidensial.
Beberapa pokok sistem pemerintahan indonesia
setelah dilakukan amandemen:
O Bentuk negara adalah negara kesatuan dan bentuk pemerintahan
adalah republik, dengan sistem pemerintahan presidensial.
O Presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
(eksekutif).
O Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum
(pemilu)
O Dalam menjalankan perannya sebagai eksekutif presiden dibantu oleh
menteri yang dipilih langsung oleh presiden.
O Pembuatan kebijakan dilakukan oleh DPR, DPD, dan MPR (legislatif).
O Mempertahankan pelaksanaan undang-undang dilakukan oleh
Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi
Yudisial.
Beberapa Perbaikan Yang Dilakukan
Yaitu:
O Kebijakan yang diambil oleh presiden harus
berdasarkan persetujuan dari DPR.
O Rancangan undang-undang yang dibuat oleh DPR
harus mendapatkan persetujuan dari presiden.
O DPR tetap mengawasi kerja presiden meskipun tidak
secara langsung, sehingga presiden bisa sewaktu-
waktu diberhentikan dari jabatannya oleh MPR
berdasarkan usul dari DPR.
Konsep Sistem Tatanegara Indonesia
Trias Politica
Montesquieu
Atau Pemisahan
Kekuasaan
1. Legilatif
2. Eksekutif
3. Yudikatif
Mahkamah Konstitusi
O Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji Undang - Undang terhadap Undang –
Undang Dasar.
O Memutuskan pembubaran partai politik dan perselisihan hasil pemilihan umum.
O Mahkamah Konstitusi wajib memberikan keputusan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas
dugaan adanya pelanggaran Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang – Undang Dasar.
Komisi Yudisial
Komisi Yudisial adalah lemabaga yang bertugas sebagai pengawas dalam lembaga kehakiman
sesuai Kode Etik dan Pedoman Hakim yang sudah ditetapkan Komisi Yudisial dan Mahkamah
Agung. Jika terbukti melakukan pelanggaran Komisi Yudisial akan melakukan pemeriksaan.
Kemudian Komisi Yudisial juga bertugas mengusulkan pengangkatan Hakim Agung. Hal yang
dilakukan adalah dengan melakukan pendaftaran, selanjutnya seleksi, kemudian menetapkan
calon Hakim Agung, dan mengajukan pengangkatan Hakim Agung.
Any Questions?