Anda di halaman 1dari 39

LEMBAGA LEGISLASIF DPR, MPR, & DPD

Kelompok 4 - Sealtiel(ketua) - Felicia - Alisha - Alfredo -


Richard 9.2

Invasio
n
P o la n d o f
“APA ITU LEMBAGA
LEGISLASIF?”
Lembaga legislatif adalah lembaga
atau dewan yang memiliki tugas dan wewenang
untuk membuat atau merumuskan UUD yang ada
di sebuah negara. Lembaga legislatif juga
merupakan lembaga legislator yang berarti jika
lembaga ini dijalankan oleh MPR, DPR, dan DPD.
Ketiganya memiliki tugas dan
wewenang masing-masing, yang berperan
penting dalam pelaksanaan kekuasaan serta
kedaulatan negara.
DPR
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Sebagaimana diatur dalam Pasal 20 UUD NRI Tahun 1945, DPR adalah
Lembaga negara pembuat undang-undang atau lembaga legislasif. Namun, kekuasaan
ini harus dengan persetujuan Presiden. Anggota DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilihan
umum. Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun, DPR bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun.
Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, dinyatakan
bahwa kedudukan DPR adalah KUAT.
Dewan ini tidak bisa dibubarkan oleh Presiden. DPR dapat senantiasa mengawasi
Tindakan-Tindakan presiden. Apabila DPR menganggap presiden sungguh
melanggar Haluan negara, Majelis dapat diundang untuk persidangan istimewa.
FUNGSI DPR
Fungsi DPR yang paling utama adalah
fungsi legislasi, Fungsi ini dilaksanakan
sebagai perwujudan DPR sebagai pemegang
kekuasaan dalam pembentukan Undang-
Undang. Dalam Pasal 70 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2014, dituliskan
bahwa fungsi legislasi dilaksanakan sebagai
perwujudan DPR selaku pemegang
kekuasaan membentuk undang-undang.

Fungsi Legislasi
Fungsi ini dilaksanakan oleh DPR untuk
membahas dan memberikan persetujuan atau
tidak memberikan persetujuan tentang
rancangan Undang-undang terkait APBN yang
diajukan oleh presiden. Penjelasan mengenai
fungsi DPR ini tertera dalam Pasal 69 dan 70
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014.

Fungsi Anggaran
Fungsi pengawasan DPR dilaksanakan
melalui pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang serta APBN. Penjelasan
mengenai fungsi DPR ini tertera dalam
Pasal 69 dan 70 Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2014 juga.

Fungsi Pengawasan
TUGAS DPR-RI
TUGAS DPR-RI
Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang, sebagai berikut :
1) Menyusun Program Legislasi Nasional.
2) Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU).
3) Menerima RUU yang diajukan oleh DPD.
4) Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD.
5) Menetapkan UU bersama dengan Presiden.
TUGAS DPR-RI
Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang, sebagai berikut :

1) Menyusun Program Legislasi Nasional.


2) Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU).
3) Menerima RUU yang diajukan oleh DPD.
4) Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD.
5) Menetapkan UU bersama dengan Presiden
Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang, sebagai berikut :
1) Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN.
2) Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak,
pendidikan, dan agama.
3) Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
yang disampaikan oleh BPK.
4) Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara dan perjanjian yang
berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara.
TUGAS DPR-RI
Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang, sebagai berikut :
1) Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN.
2) Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak,
pendidikan, dan agama.
3) Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
yang disampaikan oleh BPK.
4) Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara dan perjanjian yang
berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara.
Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang, sebagai berikut :

1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, dan kebijakan pemerintah.


2) Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD (terkait
pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan
daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan
agama).
TUGAS DPR-RI
Tugas dan wewenang DPR lainnya antara lain, sebagai berikut :
1) Menyerap menghimpun, menindaklanjuti aspirasi rakyat.
2) Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang ataupun membuat
perdamaian dengan Negara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial.
3) Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal pemberian amnesti dan abolisi,
mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain.
4) Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
5) Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang akan ditetapkan
menjadi hakim agung oleh Presiden.
6) Memilih 3 orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden.

Tugas DPR diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yakni UUD 1945 Pasal 20 A ayat 2, UUD NRI tahun 1945 pasal 19 ayat 1,2 dan juga 3, UUD 1945 pasal
20 A ayat 3, dan UUD 1945 Pasal 20 sampai 24 C. Melalui peran tersebut, DPR berperan dalam proses
legislasi, pengawasan, dan perwakilan dalam sistem pemerintahan Indonesia.
3 HAK ISTIMEWA
DPR
3 HAK ISTIMEWA DPR

HAK INTERPELASI
Hak interpelasi adalah instrumen
yang memberikan wewenang kepada
DPR untuk meminta penjelasan dari
pemerintah mengenai kebijakan
yang memiliki dampak penting dan
strategis serta meluas ke seluruh
aspek kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara.
3 HAK ISTIMEWA DPR

HAK ANGKET HAK INTERPELASI


Hak angket adalah salah satu hak Hak interpelasi adalah instrumen
istimewa DPR yang memungkinkan yang memberikan wewenang kepada
mereka untuk melakukan DPR untuk meminta penjelasan dari
penyelidikan terhadap pelaksanaan pemerintah mengenai kebijakan
pemerintahan negara. Hak angket yang memiliki dampak penting dan
menjadi alat penting bagi DPR strategis serta meluas ke seluruh
dalam mengawasi berbagai pejabat aspek kehidupan masyarakat,
negara. bangsa, dan negara.
3 HAK ISTIMEWA DPR

HAK MENYATAKAN HAK ANGKET HAK INTERPELASI


PENDAPAT Hak angket adalah salah satu hak Hak interpelasi adalah instrumen
Hak Menyatakan Pendapat istimewa DPR yang memungkinkan yang memberikan wewenang kepada
memberikan keleluasaan kepada mereka untuk melakukan DPR untuk meminta penjelasan dari
DPR untuk mengemukakan penyelidikan terhadap pelaksanaan pemerintah mengenai kebijakan
pendapat mereka mengenai berbagai pemerintahan negara. Hak angket yang memiliki dampak penting dan
hal, seperti kebijakan pemerintah, menjadi alat penting bagi DPR strategis serta meluas ke seluruh
peristiwa luar biasa di dalam negeri dalam mengawasi berbagai pejabat aspek kehidupan masyarakat,
maupun dunia internasional negara. bangsa, dan negara.
MPR

02

MPR
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
Potret gedung
MPR-DPR RI Diatur dalam Pasal 2 dan 3 UUD
dahulu kala. Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
keanggotaan MPR terdiri atas anggota DPR, dan
anggota DPD, “Majelis permusyawaratan Rakyat
dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang
dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih
lanjut dengan undang-undang.”
Masa jabatan anggota MPR adalah
lima tahun. Dalam menjalankan tugasnya MPR
bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di
ibu kota negara. Segala putusan MPR ditetapkan
dengan suara terbanyak (voting). MPR bukan
lagi pemegang kekuasaan tertinggi di
Indonesia setelah Amandemen UUD NRI
1945.
TUGAS &
WEWENANG
MPR
TUGAS & WEWENANG MPR
1) Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.
2) Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum, dalam Sidang
Paripurna MPR.
3) Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan
Presiden dan/ Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden
diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam Sidang Paripurna MPR
4) Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.
5) Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam
waktu enam puluh hari.
6) Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan
oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya,
sampai habis masa jabatannya selambat- lambatnya dalam waktu tiga puluh hari.
7) Menetapkan Peraturan Tata Tertib dan kode etik MPR.
HAK
&
KEWAJIBAN
ANGGOTA MPR
Ketua
MPR-RI
HAK
Hak anggota MPR sebagaimana
termuat di Pasal 10 dan 11 UU Nomor
17 Tahun 2014 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat :
1. Anggota MPR berhak mengajukan
usul pengubahan pasal UUD NRI Tahun
1945.
2. Menentukan sikap dan pilihan dalam
pengambilan keputusan.
3. Memilih dan dipilih.
4. Membela diri.
5. Imunitas.
6. Protokoler.
7. Keuangan dan administratif.
KEWAJIBA HAK
Untuk mendapatkan haknya, setiap anggota MPR harus
N
memenuhi kewajibannya. Menurut Pasal 11 UU RI
Nomor 17/2014, terdapat enam kewajiban yang harus
Hak anggota MPR sebagaimana
termuat di Pasal 10 dan 11 UU Nomor
dipenuhi setiap anggota MPR sebagaimana berikut ini: 17 Tahun 2014 tentang Majelis
1.Anggota MPR berkewajiban memegang teguh dan Permusyawaratan Rakyat :
mengamalkan Pancasila. 1. Anggota MPR berhak mengajukan
2.Melaksanakan UUD NRI Tahun 1945 dan menaati usul pengubahan pasal UUD NRI Tahun
peraturan perundang-undangan. 1945.
3. Memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI 1945 Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
2. Menentukan sikap dan pilihan dalam
Bhinneka Tunggal Ika. pengambilan keputusan.
4. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional 3. Memilih dan dipilih.
dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik 4. Membela diri.
Indonesia 5. Imunitas.
5. Mendahulukan kepentingan negara di atas 6. Protokoler.
kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan; dan 7. Keuangan dan administratif.
6. Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil
daerah.
KEDUDUKAN MPR
SEBELUM
&
SESUDAH
AMANDEMEN
Sebelum Amandemen :
1. Sebagai Lembaga Tertinggi Negara diberi kekuasaan tak terbatas (super power)
karena “kekuasaan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan
MPR adalah “penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia” yang berwenang
menetapkan UUD, GBHN, mengangkat presiden dan wakil presiden.
2. Susunan keanggotaannya terdiri dari anggota DPR dan utusan daerah serta
utusan golongan yang diangkat.

Sesudah Amandemen :
1. Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara
lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.
2. Menghilangkan supremasi kewenangannya.
3. Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.
4. Dapat Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena presiden dipilih
secara langsung melalui pemilu).
5. Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.
6. Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung melalui pemilu.
03

DPD
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
DPD merupakan Lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga
negara. DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum. Setiap
provinsi ditetapkan empat orang anggota DPD. Keanggotaan DPD diresmikan dengan keputusan
Presiden. Adapun masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun dan berakhir bersamaan pada saat
anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah. Berbeda dengan MPR & DPR, DPD memiliki lingkup
yang lebih kecil, yakni tingkat daerah.
Disisi lain, DPD berperan daam memastikan bahwa aspirasi dan kepentingan
daerah-daerah diwakili dengan baik dalam proses pembentukan kebijakan di tingkat
pusat. DPD berperan sebagai perwakilan provinsi/regional dalam mengupayakan undang-
undang yang berkaitan dengan otonomi daerah.
TUGAS DAN FUNGSI DPD
TUGAS DAN FUNGSI DPD
Tugas dan fungsi DPD terdapat pada pasal 22D UUD
NRI Tahun 1945, yaitu sebagai berikut :

1) DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR mengenai


hal yang berkaian dengan otonomi daerah, hubungan
pusat & daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan sumber
daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
TUGAS DAN FUNGSI DPD
Tugas dan fungsi DPD terdapat pada pasal 22D UUD NRI Tahun 1945, yaitu sebagai berikut :

1) DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR mengenai hal yang berkaian dengan otonomi daerah,
hubungan pusat & daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
SDA dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat
dan daerah.
2) DPD ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran, penggabungan daerah, pengelolaan SDA, serta hal-hal yang berkaitan
dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah yang diajukan oleh DPR dan pemerintah.
3) DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, penggabungan daerah, pengelolaan SDA
dan sumber daya ekonomi lainna; pelaksanaan APBN, pajak, Pendidikan, dan agama. Pengawasan
tersebut merupakan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang yang hasilnya disampaikan kepada
DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.
HAK ANGGOTA DPD
HAK ANGGOTA DPD
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD,
dan DPRD, pasal 232 hak anggota DPD-RI adalah :

• Hak bertanya
• Hak menyampaikan usul dan pendapat
• Hak memilih dan dipilih
• Hak membela diri
• Hak imunitas
• Hak protokoler
• Hak keuangan dan administratif
KEWAJIBAN ANGGOTA
DPD
KEWAJIBAN ANGGOTA DPD
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD,
pasal 233, anggota DPD-RI memiliki kewajiban :
• Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila
• Menaati tata tertib dan kode etik
• Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan Lembaga lain
• Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat
• Melaksanakan UUD NRI Tahun 1945 dan menaati peraturan perundang-
undangan
• Mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi, kelompok,
golongan, dan daerah
• Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai