Anda di halaman 1dari 9

LEMBAGA PARLEMEN INDONESIA

1. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)


MPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai
lembaga negara. Saat ini MPR bukanlah lagi merupakan lembaga tertinggi negara, melainkan
MPR merupakan lembaga yang kedudukannya sederajat dengan lembaga negara lainnya.
Maka dari itu, tidak ada lagi sebutan lembaga tinggi negara maupun lembaga tertinggi
negara.

- Tujuan dibentuknya MPR


Tujuan dari didirikan lembaga MPR ini adalah sebagai pelaksana kedaulatan rakyat
yang memiliki kewenangan untuk mengubah serta menetapkan Undang-Undang Dasar
(UUD), menjamin tegaknya kedaulatan rakyat dan supremasi konstitusi dalam
penyelenggaraan kenegaraan dan kemasyarakatan yang sesuai dengan dinamika aspirasi
masyarakat dan daerah, perkembangan politik dan ketatanegaraan yang berdasar pada nilai-
nilai Pancasila.

- Awal didirikannya MPR


MPR pada masa orde lama dikenal dengan nama Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara (MPRS) yang didirikan oleh Presiden Soekarno yang mengeluarkan Dekret
Presiden pada tanggal 5 Juli Tahun 1959. MPRS menjalankan tugas dan wewenangnya sesuai
dengan UUD 1945 sampai Lembaga MPR pun terbentuk dalam hasil Pemilihan Umum oleh
rakyat Indonesia.

- Undang-Undang yang mengatur tentang MPR


 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
 Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen menyebutkan tugas dan
wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat.

- Kedudukan MPR dalam Undang-Undang Dasar 1945


MPR merupakan Lembaga Negara Tertinggi sebelum amandemen Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagaimana diketahui dalam pasal 1 ayat (2)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum perubahan bahwa,
“Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat”. MPR sebagai pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat
mempunyai mempunyai kekuasaan yang tertinggi, dimana kekuasaan itu berpuncak pada
MPR.
Setelah amandemen terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, MPR mengalami pergeseran kedudukan dari Lembaga Tertinggi Negara
menjadi Lembaga Tinggi Negara, serta tidak lagi melaksanakan sepenuhnya kedaulatan
rakyat. Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(setelah amandemen) menyatakan, “Kedaulatan berada di tangan rakyat dandilaksanakan
sepenuhnya menurut Undang-Undang Dasar”. MPR setelah perubahan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mempunyai kedudukan yang sederajat dengan
Lembaga Tinggi Negara lainnya.

- Tugas dan wewenang MPR (Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
amandemen)
 Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar.
 Melantik presiden dan wakil presidenberdasarkan hasil pemilihan umum (PEMILU).
 Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk
memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden.
 Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya.
 Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden.
 Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya.

2. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)


DPR merupakan salah satu lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia
yang merupakan lembaga perwakilan rakyat, terdiri dari anggota partai politik peserta
pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.

- Tujuan dibentuknya DPR


Tujuan didirikan Lembaga negara DPR ini guna melaksanakan 3 (tiga) fungsi demi
menjaga ketertiban dan kedamaian rakyat Indonesia. Ketiga fungsi tersebut adalah Legislasi,
Anggaran, dan Pengawasan yang harus dijalankan dalam kerangka representasi rakyat,
dimana setiap Anggota Dewan wajib mengutamakan kepentingan rakyat yang diwakilinya
(konstituen) sehingga menjadikan mereka “Wakil Rakyat”.

- Awal didirikannya DPR


Tanggal peresmian Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) oleh Presiden pada
tanggal 29 Agustus 1945 tepatnya saat 12 (dua belas) hari setelah Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia, tanggal tersebut dijadikan dan dikenal sebagai tanggal dan hari lahirnya
DPR RI.

- Undang-Undang yang mengatur tentang DPR


 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
 Undang-Undang Dasar 1945 pasal 20A ayat (1) menyebutkan bahwa Dewan
Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan.
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 jo. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018
Pasal 71 dan 72 menyebutkan tugas dan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat.

- Kedudukan DPR dalam Undang-Undang Dasar 1945


DPR memiliki kedudukan dalam struktur ketatanegaraan UUD 1945 sebelum
dilakukan perubahan, belum ditempatkan secara proporsional sebagai lembaga perwakilan
rakyat. Keberadaan DPR ini dapat dikatakan sebagai rekan kerja presiden yang dilihat
sebagai lembaga pelengkap dalam sistem demokrasi di Indonesia.

- Tugas dan wewenang DPR (Pasal 71 dan 72 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014
jo. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018)
 Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
 Menerima RUU yang diajukan oleh DPD
 Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
 Menetapkan UU bersama dengan Presiden
 Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU
 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang disampaikan BPK
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD
 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat
 Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun
membuat perdamaian dengan negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan
anggota Komisi Yudisial.
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan
abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain
 Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
 Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang
akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden.
 Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden.
 Menyusun Program Legislasi Nasional (Polegnas)

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga negara dalam sistem
ketatanegaraan indonesia yang telah terbentuk berdasarkan amanat UUD 1945. Lembaga ini
memang memiliki fungsi yang sama seperti DPR dan anggota DPD itu sendiri merupakan
perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum.
- Tujuan didirikan DPD
Tujuan DPD ini didirikan guna sebagai pemenuhan keterwakilan aspirasi daerah
dalam tatanan pembentukan kebijakan ditingkat pusat, memperkuat ikatan antar daerah dalam
wadah NKRI serta memperteguh persatuan kebangsaan seluruh daerah, mendorong
demokrasi, pembangunan serta kemajuan di setiap daerah, dan mengoptimalkan fungsi dari
utusan daerah yang mulanya adalah bagian atau fraksi MPR.

- Awal didirikannya DPD


DPD didirikan melalui perubahan ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) pada bulan November 2001.

- Undang-Undang yang mengatur tentang DPD


 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
 Pasal 22 C ayat 1, 2, 3, 4 dan Pasal 22 D ayat 1, 2, 3, 4 Undang-Undang Dasar 1945
yang menyatakan fungsi, tugas, dan wewenang Dewan Perwakilan Daerah.

- Kedudukan DPD Dalam Undang-Undang Dasar 1945


Kedudukan DPD yang ditegaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen
IV) menjelaskan bahwa DPD memiliki kedudukan sebagai lembaga perwakilan bersama yang
mempunyai fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran.

- Tugas dan wewenang DPD (Pasal 22 D Undang-Undang Dasar 1945)


 Mengajukan, membahas, serta mengawasi pelaksanaan rancangan undang-undang
memiliki kaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi, perimbangan dalam keuangan pusat dan daerah kepada DPR.
 Memberikan pertimbangan dalam rancangan undang-undang anggaran pendapatan
dan belanja, serta RUU kaitannya dengan pajak, pendidikan, dan agama.
 Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan BPK.
 Menyampaikan hasil pengawsan terhadap pelaksanaan UU kepada DPR.
 Menyusun Program Legislasi Nasional (Polegnas).
 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap Rancangan Peraturan Daerah
(Raperda) dan Peraturan Daerah (Perda).

- Dibentuknya lembaga legislatif di Indonesia


Pada masa penjajahan Belanda, terdapat lembaga semacam lembaga parlemen
diketahui sebagai kekuasaan legislatif yang dibentuk Penjajah Belanda yang dinamakan
Volksraad. Lembaga parlemen pada saat itu berfungsi sebagai Dewan Rakyat. Sehingga pada
saat setelah hari kemerdekaan, Indonesia pun membentuk lembaga legislatif yang fungsinya
sama sebagai Dewan Rakyat.

LEMBAGA PARLEMEN AMERIKA SERIKAT

1. Kongres Amerika Serikat


Kongres Amerika merupakan badan legislatif dari Pemerintahan federal Amerika
Serikat. Sistem yang dianut adalah sistem 2 (dua) kamar atau bikameral, terdiri dari House of
Representatives (Dewan Perwakilan Rakyat) dan Senat. Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-
Undang Dasar Amerika Serikat menyatakan bahwa “Semua kekuasaan legislatif yang
diberikan di sini akan diberikan kepada Kongres Amerika Serikat, yang terdiri dari Senat dan
Dewan Perwakilan Rakyat”.

- Tujuan didirikan Kongres Amerika


Kongres didirikan pada saat terjadinya perang revolusi Amerika. Sehingga tokoh
pendiri bangsa pada zaman tersebut menyusun konstitusi baru pada tahun 1787 dan mulai
berlaku 1788. Salah satu konstitusi tersebut adalah kongres yang tujuan dibentuknya guna
mengatur perdagangan luar negeri dan antar negara bagian, memungut pajak, mendirikan
pengadilan federal di bawah Mahkamah Agung, untuk mengatur angkatan bersenjata, dan
menyatakan perang.

- Awal didirikannya Kongres Amerika


Kongres Amerika didirikan pada tanggal 4 Maret 1789, pada saat itu George
Washington menjabat sebagai Presiden pertama Amerika Serikat yang turut serta menyusun
konstitusi baru untuk Amerika Serikat, salah satunya yaitu Kongres Amerika Serikat.

- Undang-Undang yang mengatur Kongres Amerika


 Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Amerika Serikat tentang semua kekuasaan
legislatif yang diberikan di sini akan diberikan kepada Kongres Amerika Serikat.
 Pasal 1 ayat (8) Konstitusi Amerika tentang kekuasaan Kongres Amerika Serikat.

- Kedudukan Kongres Dalam Constitution of the United States (Undang-Undang Dasar


Amerika Serikat)
Konstitusi (hukum tertinggi Amerika Serikat) memberikan tanggung jawab kepada
Kongres untuk mengatur cabang eksekutif dan yudikatif, meningkatkan pendapatan,
menyatakan perang, dan membuat semua undang-undang yang diperlukan untuk
melaksanakan kekuasaan ini.

- Tugas dan kewenangan kongres (Menurut Konstitusi Amerika Pasal 1 ayat 8)


 Menetapkan dan mengumpulkan pajak, pabean, imposts, dan cukai untuk membayar
hutang, pertahanan bersama, dan kesejahteraan umum
 Meminjam uang untuk keuangan Amerika Serikat
 Mengatur perdagangan dengan luar negeri, antar negara bagian dan dengan suku
Indian
 Menetapkan peraturan Naturalisasi yang seragam dan membuat peraturan yang
seragam untuk objek kebangkrutan di seluruh Amerika Serikat
 Membuat mata uang, mencantumkan nilainya, dan menetapkan standar kandar dan
berat
 Membuat peraturan untuk regulasi angkatan darat dan udara
 Mendirikan kantor dan jalur pos
 Mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan seni, dengan melindungi hak cipta
pengarang, penulis dan penemu
 Menetapkan dan menghukum pembajakan dan tindakan pidana di laut bebas, dan
pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum internasional
 Menyediakan dan memelihara Angkatan laut
 Menyatakan perang
 Menginvestigasi dan mengawasi eksekutif

2. House of Representatives
House of Representatives merupakan Lembaga legislatif bagian dari Kongres
Amerika Serikat. House of Representatives dikatakan sebagai Dewan Perwakilan Rakyat
Amerika Serikat yang juga merupakan salah satu bagian dari dua kamar pada Kongres
Amerika Serikat.

- Tujuan didirikan House of Representatives


House of Representatives didirikan dengan tujuan untuk membentuk badan legislatif
bikameral nasional Amerika Serikat guna menciptakan sebuah "dewan perwakilan rakyat"
yang sedapat mungkin menyerupai dan mengikuti pendapat umum dan disebut sebagai
“majelis rendah”.

- Awal didirikannya House of Representatives


House of Representatives didirikan pada tahun 1789 dibarengi dengan didirikannya
Kongres Amerika Serikat.

- Undang-Undang yang mengatur House of Representatives


 Pasal 1 ayat (2) Konstitusi Amerika Serikat tentang komposisi dan kekuasaan House
of Representatives.

- Kedudukan House of Representatives Dalam Constitution of the United States


(Undang-Undang Dasar Amerika Serikat)
Sesuai dengan ketentuan Konstitusi Amerika Serikat, House of Representatives atau
Dewan Perwakilan Amerika Serikat memiliki kedudukan untuk membuat dan mengesahkan
undang-undang federal.

- Tugas dan wewenang House of Representatives


 Mengajukan pemakzulan terhadap pejabat negara
 Mengajukan rancangan undang-undang untuk peningkatan pendapatan
 Memilih langsung Presiden apabila tidak terdapat mayoritas dalam Electoral College.

3. Senat
Suatu badan deliberatif yang merupakan majelis tinggi dari badan legislatif di negara
yang menganut sistem dua kamar yaitu salah satunya adalah Amerika Serikat, senat juga
merupakan bagian dari Kongres Amerika Serikat.

- Tujuan didirikannya Senat


Senat didirikan dengan tujuan untuk membentuk badan legislatif bikameral nasional
Amerika Serikat serta memiliki beberapa kekuasaan terhadap nasihat dan persetujuan yang
unik dan eksklusif yang tidak diberikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

- Awal didirikannya Senat


Senat didirikan pada tanggal 4 Maret tahun 1789 yang dibarengi dengan pembentukan
Kongres Amerika Serikat.

- Undang-Undang yang mengatur tentang Senat


 Pasal 1 ayat (3) Konstitusi Amerika Serikat tentang komposisi dan kekuasaan Senat.

- Kedudukan Senat Dalam Constitution of the United States (Undang-Undang Dasar


Amerika Serikat)
Kedudukan Senat dalam Konstitusi Amerika Serikat yaitu dapat menyarankan dan
menyetujui penunjukan eksekutif dan yudikatif utama dan persetujuan untuk ratifikasi
perjanjian serta kedudukan Senat memiliki kekuatan untuk menyetujui, dengan suara dua
pertiga, perjanjian yang dibuat oleh cabang eksekutif..

- Tugas dan wewenang Senat


 Memilih President pro tempore apabila Wakil Presiden AS absen atau menggantikan
Presiden
 Mengajukan rancangan undang-undang kecuali untuk masalah peningkatan
pendapatan (revenue)
 Memutuskan setiap kasus pemakzulan termasuk pemakzulan Presiden dan akan
dinyatakan bersalah
 Memberikan nasihat dan persetujuan pengangkatan duta besar, konsul, Hakim
Mahkmah Agung, dan pejabat lain oleh Presiden
 Menyetujui perbuatan perjanjian melalui 2/3 anggota Senat.

LEMBAGA PARLEMEN INGGRIS

1. House of Lords
House of Lords (Dewan Bangsawan) adalah sebutan bagi majelis tinggi dalam
Parlemen Kerajaan Bersatu Britania Raya. Anggota dari House of Lords sendiri diangkat dari
kalangan bangsawan yang berdasarkan pada keturunan.

- Tujuan didirikan House of Lords


Kekuasaan parlemen pertama yang didirikan oleh Kerajaan Bersatu Britania Raya
kian berkembang secara lambat dan kondisinya dapat berkurang atau bertambah bergantung
dengan kondisi kerajaan yang sedang menguat atau melemah. Pada masa pemerintahan Raja
Edward III mulai menggunakan sistem dua kamar yang terpisah dan diharapkan sistem
Parlemen tersebut dapat berkembang dengan baik. Salah satu sistem kamar tersebut adalah
House of Lords yang terdiri dari pendeta senior dan bangsawan yang kemudian sepanjang
abad ke-15 sistem parlemen ini berkembang melebihi kekuasaan yang pernah dimiliki
sebelumnya.

- Awal didirikannya House of Lords


House of Lords didirikan pada abad ke-15 tepatnya tanggal 1 Januari 1801 saat masa
pemerintahan Raja Edward III.

- Undang-Undang yang mengatur House of Lords


Dalam pemerintahan parlemen Inggris, tidak ada undang-undang yang pasti dan juga
tidak memiliki konstitusi tertulis. Sehingga pemerintahan parlemen Inggris dilaksanakan
melalui prosedur yang didasarkan pada tradisi dan kebiasaan yang sudah lama berlangsung.

- Kedudukan House of Lords Dalam Constitution of the United Kingdom (Undang-


Undang Dasar Britania Raya)
House of Lords dalam Undang-Undang Dasar Britania Raya memiliki kedudukan
untuk membuat undang-undang, menyelidiki kebijakan publik, dan meminta
pertanggungjawaban pemerintah.

- Tugas dan wewenang House of Lords


 Lembaga independen yang melengkapi pekerjaan House of Common.
 Membagi tugas dalam pembuatan dan pembentukan undang-undang.
 Memeriksa dan menegur pekerjaan pemerintah.

2. House of Common
House of Common (adalah sebutan bagi majelis rendah dalam Parlemen Kerajaan
Bersatu Britania Raya. Anggota dari House of Common sendiri diangkat berdasarkan hasil
pemilihan umum.

- Tujuan didirikannya House of Common


Pada masa pemerintahan Raja Edward III mulai menggunakan sistem dua kamar yang
terpisah dan diharapkan sistem Parlemen tersebut dapat berkembang dengan baik. Salah satu
sistem kamar tersebut adalah House of Common yang terdiri dari wakil-wakil daerah
administrasi shire/borough yang kemudian sepanjang abad ke-15 sistem parlemen ini
berkembang melebihi kekuasaan yang pernah dimiliki sebelumnya. Asal-usul House of
Commons berasal dari paruh kedua abad ke-13, ketika pemilik tanah dan pemilik properti
lainnya di kabupaten dan kota mulai mengirim perwakilan ke Parlemen untuk menyampaikan
keluhan dan petisi kepada raja dan untuk menerima komitmen pembayaran pajak.

- Awal didirikannya House of Common


House of Common didirikan pada abad ke-15 tepatnya tanggal 1 Januari 1801 saat
masa pemerintahan Raja Edward III.

- Undang-Undang yang mengatur House of Common


Dalam pemerintahan parlemen Inggris, tidak ada undang-undang yang pasti dan juga
tidak memiliki konstitusi tertulis yang mengatur House of Common. Sehingga pemerintahan
parlemen Inggris dilaksanakan melalui prosedur yang didasarkan pada tradisi dan kebiasaan
yang sudah lama berlangsung.

- Kedudukan House of Common Dalam Constitution of the United Kingdom (Undang-


Undang Dasar Britania Raya)
House of Common dalam Undang-Undang Dasar Britania Raya memiliki kedudukan
untuk membuat undang-undang (legislasi), memeriksa pekerjaan pemerintah (pengawasan),
dan memperdebatkan isu-isu terkini, memiliki tanggung jawab untuk memberikan uang
kepada pemerintah melalui persetujuan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang menaikkan
pajak.

- Tugas dan wewenang House of Common


 Memperdebatkan isu-isu politik besar saat ini dan proposal undang-undang baru.
 Mengesahkan undang-undang dan legislasi
 Sebagian besar pekerjaan House of Commons berlangsung di komite
 Memiliki hak untuk mengenakan pajak dan memilih uang untuk atau menahannya
dari, berbagai departemen dan layanan publik.

Anda mungkin juga menyukai