Presiden Republik Indonesia, adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia.
Presiden memegang kekuasaan eksekutif pemerintah Indonesia dan merupakan Panglima
Tertinggi Tentara Nasional Indonesia. Sejak tahun 2004, presiden dan wakil presiden dipilih
secara langsung untuk masa jabatan lima tahun, dapat diperpanjang sekali dengan masa jabatan
maksimal 10 tahun. Sebelum adanya perubahan terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), Presiden dan Wakil Presiden dipilih
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam periode waktu 5 tahun dan setelahnya
dapat terpilih lagi tanpa batas.
Presiden dan Wakil Presiden Indonesia sebagai suatu lembaga kepresidenan Indonesia disusun
melalui rancangan UUD 1945 yang dibahas oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam beberapa sidangnya.[1] Pada tanggal 18 Agustus
1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang merupakan badan penerus dari
BPUPKI menetapkan pemberlakuan UUD 1945, yang dengan demikian mengesahkan lembaga
kepresidenan di Indonesia, dan memilih Soekarno sebagai presiden pertama Indonesia.
-Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
-Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR.
-Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
DPR.
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia adalah lembaga legislatif bikameral yang
merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Setelah
amandemen UUD 1945, anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD.
Sebelum Reformasi, MPR merupakan lembaga tertinggi negara. MPR bersidang sedikitnya
sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas
anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.
-Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah)
-Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan Presiden)
untuk ditetapkan menjadi UU
Mahkamah Agung Republik Indonesia /MA adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.
Mahkamah Agung menyatakan badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia/MKRI adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Agung.
-Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD
1945.
-menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK;
-menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
-menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja untuk dan atas
nama BPK;