Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MENGENAI PERATURAN DAERAH

TENTANG MENTERI DALAM NEGERI


SEBELUM PUTUSAN MAHKAMAH
KONSTITUSI NOMOR 137/PUU-XIII/2015 DAN
NOMOR 56/PUU-XIV/2016
Rifdah Ulfairotul Widaad – 1506676651
Fatimah Nur Fajriyyah – 1506676733
Linda Julaeha – 1506676935
Bunga Shabrina – 1606677635
Dion Michael Sianipar – 1506723364
Ahmad Sarinawi – 1506736373
Parusa Seno Adirespati – 1506738744
Kukuh Setiawan – 1506747585
Ladesi Henita – 1506747774
Edynisura Navire Tuahta Tarigan - 1606908754
Pengantar
• Peraturan Daerah (“Perda”) merupakan produk peraturan
perundang-undangan tingkat daerah
• Merupakan dasar bagi Daerah dalam menyelenggarakan
Otonomi Daerah sesuai dengan kondisi dan aspirasi
masyarakat serta kekhasan dari daerah tersebut serta
melaksanakan tugas pembantuan (Pasal 16 ayat 6 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945)
Pembentukan Perda
• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Perda dibentuk oleh Dewarn Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) dengan persetujuan Bersama dari Kepala Daerah.

• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004


Perda dibentuk oleh Kepala Daerah setelah mendapat
persetujuan Bersama dari DPRD.
Pembentukan Perda
• Rancangan diajukan oleh DPRD atau Kepala Daerah
• Dibahas oleh DPRD dan Kepala Daerah untuk mendapatkan
persetujuan Bersama
• Rancangan yang telah disetujui disampaikan oleh Pimpinan DPRD
kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan menjadi Perda
• Kepala Daerah menyampaikan rancangan Perda yang telah
diterima kepada Menteri untuk mendapatkan nomor Register
• Kepala Daerah menetapkan Perda dengan membubuhkan tanda
tangan dan kemudian diundangkan dalam lembaran Daerah
Materi Muatan Perda
• Penyelenggaran Otonomi Daerah dan Tugas
Pembantuan
• Penjabaran lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi
• Materi muatan local sesuai dengan ketentuan peraturan
perundan-undangan
KEMENDAGRI

What is it ?
KEMENDAGRI
Kementerian Dalam Negeri adalah kementerian yang
memiliki fungsi untuk melaksanakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan urusan dalam negeri dan otonomi
daerah. Kementrian ini juga merupakan salah satu dari tiga
kementerian (bersama kementerian luar negeri dan
kementerian pertahanan) yang disebutkan secara eksplisit
dalam UUD 1945. Kementerian Dalam Negeri berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Kementerian ini juga dipimpin oleh Menteri seperti
kementerian lainnya.
TUGAS KEMENDAGRI
Menyelenggarakan urusan di bidang pemerintahan dalam
negeri untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
FUNGSI KEMENDAGRI
1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan pemerintahan umum,
otonomi daerah, pembinaan administrasi kewilayahan, pembinaan pemerintahan desa, pembinaan
urusan pemerintahan dan pembangunan daerah, pembinaan keuangan daerah, serta kependudukan
dan pencatatan sipil, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri;
3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam
Negeri;
4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Dalam Negeri;
5. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Dalam Negeri di
daerah;
6. pengoordinasian, pembinaan dan pengawasan umum, fasilitasi, dan evaluasi atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
7. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri;
8. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pemerintahan dalam negeri;
9. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah; dan
10. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri.
Executive Review
What is it ?
Unsur
• Dilakukan oleh Lembaga yang lebih tinggi secara Hirarkis
• Dilakukan terhadap Produk Hukum yang bersifat regelling
Tujuan ? -> Koordinasi
Kewenangan Executive REVIEW ?
• Menteri Dalam Negeri
• Gubernur
Kewenangan Mendagri dalam Perda
Kewenangan Mendagri dan Gubernur
dalam membatalkan Perda
• Pasal 251 UU No. 23/2014
• Perda Provinsi – Pergub: oleh Mendagri
• Perda Kab./Kota – Perbup/wal: oleh
Gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat atau Mendagri
• Pembatalan melalui Keputusan Menteri
atau Keputusan Gubernur
• Terdapat mekanisme keberatan
Kewenangan Mendagri dan Gubernur dalam
membatalkan Perda
• Pasal 91 Ayat (1)  melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah kabupaten/kota dan Tugas Pembantuan oleh
Daerah kabupaten/kota, Presiden dibantu oleh gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat.
• Pasal 91 Ayat (2)  poin e -- melaksanakan pembinaan dan
pengawasan, gubernur mempunyai tugas di antaranya melakukan
pengawasan terhadap Perda.
• Pasal 91 Ayat (3)  poin a -- gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat mempunyai wewenang salah satunya membatalkan Perda
Kabupaten/Kota dan peraturan bupati/wali kota.
Kewenangan Mendagri dan Gubernur
dalam membatalkan Perda
• Kewenangan pembatalan Perda dicabut oleh MK (No.
137/PUU-XIII/2015 dan No. 56/PUU-XIV/2016)
• Pembatalan Perkada masih dapat dilakukan?
• DPRD = legislatif di daerah?
• Ps. 251 adalah executive review
Kewenangan Mendagri dan Gubernur dalam
membatalkan Perda
• Pasal 24A Ayat (1) UUD NRI 1945  Perda yang
bertentangan dengan undang-undang, maka lembaga
yang diberikan kewenangan untuk menguji dan
membatalkannya adalah Mahkamah Agung.
• Pasal 9 Ayat (2) Undang-Undang No. 12 tahun 2011 
Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-
Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang,
pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung

Anda mungkin juga menyukai