Kepada
Yth. Sdr. Kepala SKPD Dilingkungan
Pemerintah Kota Sawahlunto
di-
Sawahlunto
SURAT EDAR,AN
Nomor : 050/41 /BP-Swli2o15
TENTANG .
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2015
yang
1. Pengguna Anggaran agar menyusun dokumen Rencana Umum Pengadaan
pengadaan
terdiri dari kebijakan umum pengadaan' rencana penganggaran biaya
dan Kerangka Acuan Kerla (KAK).
a. PemaketanPekerjaan.
b. Cara Pelaksanaan Pengadaan.
c. PengorganisasianPengadaan.
d. Penetapan penggunaan produk dalam negeri.
pada
3. Terkait pemaketan pekerjaan dan cara pelaksanaan pengadaan, dicantumkan
Rencana Umum Pengadaan melalui aplikasi SistelTr lnformasi Rencana Umum
Pengadaan (SiRUP).
4. Pengguna Anggaran melakukan pemaketan pekerjaan dalam Rencana Umum
Pengadaan Barang/Jasa (RUP) dengan memperhatikan ketentuan :
2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah) diperuntukkan bagi Usaha
Mikro dan Usaha Kecil serta Koperasi Kecil, kecuali untuk paket pengadaan
yang menuntut kompetensi teknls yang tidak dapat dipenuhi Usaha Mikro dan
Usaha Kecil serta Koperasi Kecil.
c. Menetapkan sebanyak-banyaknya paket pengadaan barang4asa untuk Usaha
Mikro dan Usaha Kecilserta Koperasi Keciltanpa mengabaikan prinsip efisiensi,
persaingan sehat, kesatuan slstem, kualitas dan kemampuan teknis Usaha
Mikro dan Usaha Kecil serta Koperasi kecil.
d. Dalam menetapkan pemaketan pekerjaan, PA diiarang memecah paket
pengadaan barang4asa menjadi beberapa paket kecil dengan maksud untuk
menghindari pelelangan.
Dalam menetapkan pemaketan pekeraan, PA dilarang menyatukan atau
memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di bebeaapa daerah yang
menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah
masing-masing.
f. Dalam menetapkan pemaketan pekerjaan, PA dilarang menggabungkan
beberapa paket pengadaan, yang menu.ut sifat dan jenis pekerjaannya bisa
dipisahkan dan/atau besaran njlainya yang seharusnya dilakukan oleh Usaha
Mikro dan U6aha Kecil serta Koperasi Kecil.
g. Dalam menetapkan pemaketan pekerjaan, PA djlarang menentukan kriteria,
persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif danlatau dengan
pertimbangan yang tidak obyektif.
6. Dalam menetapkan keb,jakan umum tentang tata cara pengadaan barang/jasa yang
dilakukan dengan swakelola dan menggunakan penyedia barang/jasa, pA wajib
memperhatikan ketentuan tentaog pengadaan swakelola dan pengadaan
menggunakan penyedia baran94asa.
a, Untuk RUP swakelola dientrikan dari masing-masing kegiatan pada DPA dimana
untuk penghitungan total pagu dana darj masing-masing kegiatan adalah
anggaran DPA dikurangi Belanja Barang dan Jasa yang terkontrak dan Belanja
Modal yang terkontrak.
b. RUP penyedia barang/jasa dientrikan dari Belanja Barang dan Jasa yang
terkontrak dan Belanja Modal yang terkontrak kepada penyedia barang/jasa.
9. Sebelum RUP diumumkan melalui aplikasi SiRUP, Kepala SKPD selaku Pengguna
Anggaran diminta untuk menyampaikan RUP tersebut kepada Sekretaris Daerah
Kota Sawahlunto melalui Bagian Pembangunan Setdako Sawahlunto paling lambat
tanggal 12 Januari 2015 untuk dilakukan verifikasi terhadap pemaketan pengadaan.
Jadwalverifikasi RUP dengan SKPD akan ditetapkan kemudian.
10. Setiap perubahan pada RUP yang telah diumumkan baik perubahan pemaketan
pekerjaan, volume, maupun perubahan jadwal, Pengguna Anggaran melalui Admin
SiRUP waiib melakukan perubahan RUP tersebut pada aplikasi SiRUP.
11. Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Pejabat Pengadaan hanya memproses
paket pekerjaan yang telah diumumkan oleh Pengguna Anggaran melalui aplikasi
SiRUP,
12. Untuk paket pekerlaan yang mendesak terutama paket pekerjaan yang
pelaksanaannya harus dimulai pada awal tahun 2015, Pengguna Anggaran agar
segera memerintahkan PPK untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk
diproses oleh Unit Layanan Pengadaan Kota Sawahlunto alau Pejabat Pengadaan
16. KAK pekerjaan terkontrak disusun sesuai RUP pekerjaan terkontrak dan KAK
pengadaan pekerjaan swakelola disusun untuk masing-masing keglatan sesual RUp
s\,vakelola sebagaimana ketentuan pada poin 8 Surat Edaran ini.
17. KAK pekerjaan terkontrak disusun sesuaijenis pengadaan yajtu pengadaan barang,
pekerjaan konstl'uksi, jasa konsultasi dan jasa lainnya.
a. UEian kegiatan yang akan dilaksanakan, meliputi : latar belakang, maksud dan
tu.iuan, lokasi pekerjaan, produk yang dihasilkan serta tenaga dan/atau tenaga
ahli yang diperlukan.
b. Waktu pelaksanaan yang diperlukan . untuk menyelesaikan pekerjaan, dengan
memperhatikan batas akhir efektif tahun anggaran.
c. Spesifikasi teknis barang/.iasa yang akan diadakan, dengan memperhatikan
kebutuhan SKPD dan tidak mengarah pada mereldproduk tertentu, kecuali untuk
pengadaan suku cadang serta memaksimalkan penggunaan produksi dalam
negeri dan penggunaan Standar Nasional lndonesia (SNl).
d. Besarnya total perkiraan biaya pekerjaan termasuk ke,rvajiban pajak yang harus
dibebankan pada kegiatan tersebut.
Format Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pengadaan barang, pekerjaan
konstruksi, jasa konsultansi, dan jasa lainnya serta untuk pengadaan swakelola
terlampir (lampiran I s/d 12).
20. Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disusun baik KAK pekerjaan terkontrak
sesuaijenis pengadaan maupun KAK pengadaan pekerjaan swakelola, disampaikan
oleh Pengguna Anggaran kepada Walikota Sawahlunto melalui Bagian
Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Sawahlunto paling lambat tanggal '19
Januari 20'15.
,, SKPD selain dari Dinas Peke{aan Umum yang mengelola kegiatan Belania Modal
Pekerjaan Konstruksi, agar berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk
penetapan tenaga Penga\,yas yang selanjutnya diangkat dengan Surat Keputusan
(SK) dari Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran untuk pekerjaan dimaksud.
27. Seluruh proses tender tahun anggaran 2015 akan dilakukan secara eleldronik yang
difasilitasi oleh LPSE Kota Sawahlunto.
28. Biaya operasional dan honorarium untuk Unit Layanan pengadaan (ULp) dan
honorarium Pejabat Pengadaan dianggarkan pada DpA Bagian pembangunan
Sekretariat Daerah, sedangkan biaya operasional dan honorarium untuk pejabat
Pembuat Komjtmen (PPK), Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan (ppTK), pengawas,
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan maupun tim teknis lainnya djanggari(an pada
SKPD yang mengelola kegiatan pengadaan barang/jasa.
29. Untuk pengadaan barang/jasa dengan nitai sampai dengan Rp. 50.OOO.OOO,- (lima
puluhjuta rupiah) menggunakan bukti pembelian dan kuitansi.
39. Untuk kontrak pengadaan barang, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) disarankan
menggunakan kontrak harga satuan.
40. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) \.yajib mengunggah SPPBJ dan Surat Perjanjian
pada aplikasi LPSE untuk pekerjaan yang diproses melalui pelelangan. Tata cara
pengunggahan surat tersebut agar dikonsultasikan dengan LPSE Kota Sawahlunto.
41. PPK dalam menentukan jangka waktu jaminan pelaksanaan agar melebihkan
maksimal 50 hari kalender dari jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagai
antisipasi apabila terjadi keterlambatan pekerjaan sehingga penyedia tidak perlu lagi
memperpanjang jaminan pelaksanaan.
43. Camat beserta jajaran Pemerintahan Desa/Kelurahan agar ikut serta melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang berada di wjlayahnya
masing-masing.
45. PPK harus memahami syarat-syarat umum dan khusus yang terdapat dalam
kontrak, sebagai acuan dalam meflgambil keputusan terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan kontrak dengan tetap memperhatikan kualitas dan
kuantitas hasil pekerjaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
tanggung jawab penyedia barang/jasa.
46. PPK harus memastikan personil inti atau peralatan yang ditempatkan di lapangan
oleh penyedia sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen penawaran.
Penggantlan personil inti atau peralatan tidak boleh dilakukan kecuali atas
persetujuan tertulis PPK. Jika penggantian personil inti atau peralatan perlu
dllakukan, maka penyedia berkewaiiban untuk menyediakan pengganti dengan
kualifikasi yang setara atau lebih balk dari personil inti dan/atau peralatan yang
digantikan tanpa biaya tambahan apapun. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
penggantian personil inti atau peralatan oleh penyedia agar mempedomani syarat-
syarat umum dan khusus yang terdapat dalam kontrak.
47. PPK harus memahami ketentuan dilakukannya adendum kontrak, baik adendum
volume pekerjaan maupun adendum waktu pelaksanaan.
48. PPK harus memastikan penyedia tidak mensubkontrakkan pekerjaan utama kepada
penyedia lainnya, kecuali untuk pekerjaan spesialis. Apabila penyedia ingin
mensubkontrakkan pekerjaan yang bukan pekerjaan utama kepada penyedia lain,
pekerjaan tersebut sejak awal harus tertuang dalam dokumen pengadaan dan dalam
kontrak diizinkan untuk disubkontrakkan serta harus mendapatkan persetujuan
tertulis dari PPK.
50. Khusus untuk pekerjaan konstruksi, PpK pada SKPD wajib memerintahkan
Penyedia untuk melakukan pemeliharaan pekerjaan dengan ketentuan sebagai
berikut :