Anda di halaman 1dari 34

Pemberian Keterangan

Ahli
Sesi 2
Prosedur dan
Hal-Hal yang Perlu
Diperhatikan
Prosedur
Penerimaan Penugasan

Penugasan Pemberian Keterangan Ahli dilaksanakan berdasarkan


permintaan/panggilan secara tertulis dari:

Penyidik Penetapan hakim

Permintaan pihak yang bertindak


Jaksa Penuntut Umum untuk kepentingan negara dalam
perkara perdata

Agar lebih efektif surat permintaan sebaiknya ditujukan kepada instansi


Penerbitan Surat Tugas

Personil yang ditunjuk selaku Ahli wajib memenuhi kualifikasi sebagai Pemberi
Keterangan Ahli seperti

Pendidikan Buku atau jurnal yang pernah ditulis

Pengalaman Kerja Jabatan yang dipegang dalam profesi

Izin atau sertifikat Penghargaan yang pernah diterima


Penerbitan Surat Tugas

Surat tugas pemberian keterangan ahli mencantumkan nama auditor yang


ditunjuk sebagai Pemberi Keterangan Ahli secara lengkap dengan seluruh
gelar akademik dan sertifikat profesi yang dimiliki
Pelaksanaan Pemberian Keterangan Ahli

Sebelum memberikan keterangan ahli baik dalam proses penyidikan maupun


kehadiran di pengadilan, Pemberi Keterangan Ahli harus memastikan bahwa

Semua bukti/dokumen telah tersedia dan siap digunakan

Hal-hal penting semua telah didiskusikan dengan pihak peminta


keterangan ahli

Telah memiliki pemahaman yang lengkap mengenai laporan dan semua


hal-hal lain yang terkait
Pelaksanaan Pemberian Keterangan Ahli

Auditor perlu mengingat bahwa keterangan yang akan diberikan adalah keterangan
yang berkaitan dengan keahlian profesi auditornya, bukan sebagai ahli profesi
lainnya. Apabila diminta keterangan yang tidak ada kaitannya dengan lingkup
keahlian, maka wajib mengingatkan atau memberikan jawaban “tidak tahu”.
Pelaksanaan Pemberian Keterangan Ahli

Hal-hal yang dapat memelihara dan meningkatkan keahlian menjadi pemberi


keterangan ahli:

Mengikuti pendidikan dan pelatihan


berkelanjutan
Mengikuti seminar dan lokakarya spesialis

Membaca jurnal-jurnal dan publikasi profesi


Menulis pada jurnal-jurnal dan publikasi
Menjadi anggota dan berpartisipasi dalam profesi
perkumpulan-perkumpulan dan asosiasi-
asosiasi profesi Mengambil kursus komputer tingkat mahir.

Mengajar, memberikan pelatihan dan seminar


Pelaksanaan Pemberian Keterangan Ahli

Fakta yang maupun pendapat diungkapkan secara sederhana dan jelas, sehingga
setiap orang yang mendengar dapat memahaminya dan perdebatan istilah akuntansi
maupun audit dapat dihindari.
Penyusunan Laporan Hasil Pemberian
Keterangan Ahli
Setelah pemberian keterangan ahli dilaksanakan, Ahli harus segera menyusun laporan
hasil pemberian keterangan ahli yang memenuhi persyaratan pelaporan yang baik yaitu
akurat, jelas, objektif, dan relevan

Dasar Penugasan
Waktu Pelaksanaan

Tujuan Penugasan
Ringkasan Proses pemberian
keterangan ahli
Ruang Lingkup Penugasan
Penyusunan Laporan Hasil Pemberian
Keterangan Ahli

Laporan hasil pemberian keterangan ahli pada sidang pengadilan dilampiri dengan
rincian tanya jawab selama pemberian keterangan ahli yang memuat informasi
berupa tanya Jawab dengan Hakim, Jaksa Penuntut Umum, Penasihat Hukum, dan
Terdakwa.
Penyusunan Laporan Hasil Pemberian
Keterangan Ahli

Laporan hasil pemberian keterangan ahli dibuat tanpa kop surat, tanpa cap, dan
ditandatangani oleh:

Pemberi keterangan Ahli Pendamping Ahli

Koordinator Pengawasan/Inspektur Pembantu Bidang Investigasi


Hal-Hal yang Perlu
Diperhatikan
Pengujian Kepada Ahli oleh Pihak Lawan

Tujuan dari penasihat hukum lawan dalam pemeriksaan silang

Agar kesaksian ahli mendukung posisi lawan dengan memunculkan serangkaian


asumsi

Mengecilkan pentingnya kesaksian tenaga ahli yang dihadirkan

Menyerang atau menunjukan pendapat ahli itu sendiri, dengan mendiskreditkan


pendapat, laporan dan kesaksiannya
Pengujian Kepada Ahli oleh Pihak Lawan

Penting untuk tidak meremehkan keahlian pengacara lawan. Kadang pengacara lawan
akan mempermainkan pemahaman mereka pada masalah-masalah untuk membawa
tenaga ahli memasuki rasa aman.
Pengujian Kepada Ahli oleh Pihak Lawan

Pengacara lawan juga dapat berusaha untuk mengawasi psikologi dari saksi ahli
dengan:

Mengadakan kontak mata nonstop

Menanyakan pertanyaan dengan nada cepat untuk membingungkan saksi

Tidak mengijinkan ahli untuk menerangkan atau menyimpang dari pertanyaan


sebenarnya
Pengujian Kepada Ahli oleh Pihak Lawan
Penglihatan Sempit Bias

Metode-metode strategi yang


Keamanan Konfrontasi
dapat digunakan untuk
mendiskreditkan seorang ahli atau
Papan Resonansi (Sounding
Kontradiksi
untuk menurunkan derajat Board)

kepentingan kesaksiannya, yaitu:


Informasi Baru Syarat-Syarat Penugasan

Mendukung Teori Lain yang Mendiskreditkan Pemberi


Berseberangan Keterangan Ahli
Penglihatan Sempit (Myopic Vision)

Penglihatan sempit adalah teknik untuk membuat ahli mengakui bahwa dia telah
menghabiskan banyak waktunya guna menyelidiki suatu hal, kemudian si
pengacara menyoroti hal lain yang tidak begitu dikuasai atau belum banyak dikaji
oleh ahli.
Keamanan

Pendekatan ini diambil dengan tidak menyerang si ahli sehingga ahli dia terperangkap
oleh rasa aman palsu. Kemudian, pengacara lawan mungkin mendapatkan celah kecil
yang dapat dieksploitasi dengan cepat.
Kontradiksi

Pengacara lawan mungkin bisa menggunakan pertanyaan menggiring (leading


questions) yang membuat ahli terpojok dalam situasi yang berat atau kontradiktif.
Informasi Baru

Pengacara lawan dapat mengemukakan informasi baru yang mungkin tidak


diketahui ahli. Hal ini biasanya dilakukan untuk membingungkan ahli.
Mendukung Teori Lain yang Berseberangan

Pendekatan ini mengakui kualifikasi Pemberi Keterangan Ahli dan bukti yang
diajukannya. Informasi yang dipakai oleh ahli kemudian diinterpretasikan oleh
pengacara lawan dengan cara yang berbeda untuk mendukung teori alternatif.
Bias

Metode ini mempersatukan Pemberi Keterangan Ahli dan pihak yang


memintanya untuk menunjukkan bahwa kemungkinan telah terjadi kolusi dalam
penyusunan bukti yang dikemukakan sehingga timbul bias.
Konfrontasi

Metode ini menggunakan konfrontasi kata-kata untuk membuat Pemberi Keterangan


Ahli berada pada situasi di mana dia bisa kehilangan kendali emosi dan
menunjukkan kemarahan.
Papan Resonansi (Sounding Board)

Metode ini menggunakan ahli sebagai papan resonansi untuk mempertegas ingatan
hakim terhadap aspek-aspek perkara yang menguntungkan (pengacara lawan). Teknik
ini sering menggunakan kata-kata ”betul demikian?” dan ”apakah anda setuju
dengan saya?”.
Syarat-Syarat Penugasan

Teknik ini biasanya digunakan dengan memperoleh surat penunjukan yang asli dan
mempelajari syarat-syarat penugasannya. Pengacara lawan dapat menunjukkan bahwa
Pemberi Keterangan Ahli memiliki itikad untuk hanya melihat hal-hal yang
mendukung kliennya dan mengabaikan teori-teori alternatif.
Mendiskreditkan Pemberi Keterangan Ahli

Teknik ini didasarkan pada konsep pembuktian bahwa si ahli tidak layak untuk
tampil sebagai sebagai Pemberi Keterangan Ahli di pengadilan. Hal ini dilakukan
dengan menunjukkan bahwa ahli saat ini atau sebelumnya telah nyata-nyata terbukti
bias, penuh prasangka, korup, pernah dipidana karena tindak kriminal, terlihat
melakukan tindakan asusila, memberikan pernyataan-pernyataan yang tidak konsisten,
memiliki reputasi buruk kurang jujur dan/atau melebih-lebihkan kualifikasinya.
Hambatan dalam Memberikan Keterangan Ahli

Kendala Intern Kendala Ekstern


Kendala Intern
Kendala intern berasal dari pihak pemberi keterangan, seperti

Kurang persiapan
Lupa
Kurang menguasi hal-hal yang
berkaitan dengan kasus
Bias

Tidak percaya diri


Kendala Ekstern
Kendala ekstern yang dapat mempengarui proses pemberian keterangan adalah

Keterlambatan pengiriman surat


Perbedaan persepsi diantara auditor
panggilan sidang

Tidak jelasnya jadwal waktu sidang Bias

Nada pertanyaan yang bersifat


Ruang sidang yang kurang kondusif
provokatif
Sumpah Palsu dan Keterangan Palsu

Pasal 242 KUHP antara lain menyatakan bahwa barang siapa dengan sengaja
memberikan keterangan palsu di atas sumpah, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Jika keterangan palsu tersebut diberikan dalam perkara pidana dan merugikan
tersangka atau terdakwa, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan tahun.
Teknik Survival –Larry Crumbley
1. Use visual aid
2. Do not answer an ambiguous question
3. Maintenance your composure (ketenangan)
4. Be patient
5. Maintanance a careful sense of humor
6. Now your limitation
7. Do not became argumentative or defensive
8. Do not forget who is deciding the case
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai