Ahli
Sesi 2
Prosedur dan
Hal-Hal yang Perlu
Diperhatikan
Prosedur
Penerimaan Penugasan
Personil yang ditunjuk selaku Ahli wajib memenuhi kualifikasi sebagai Pemberi
Keterangan Ahli seperti
Auditor perlu mengingat bahwa keterangan yang akan diberikan adalah keterangan
yang berkaitan dengan keahlian profesi auditornya, bukan sebagai ahli profesi
lainnya. Apabila diminta keterangan yang tidak ada kaitannya dengan lingkup
keahlian, maka wajib mengingatkan atau memberikan jawaban “tidak tahu”.
Pelaksanaan Pemberian Keterangan Ahli
Fakta yang maupun pendapat diungkapkan secara sederhana dan jelas, sehingga
setiap orang yang mendengar dapat memahaminya dan perdebatan istilah akuntansi
maupun audit dapat dihindari.
Penyusunan Laporan Hasil Pemberian
Keterangan Ahli
Setelah pemberian keterangan ahli dilaksanakan, Ahli harus segera menyusun laporan
hasil pemberian keterangan ahli yang memenuhi persyaratan pelaporan yang baik yaitu
akurat, jelas, objektif, dan relevan
Dasar Penugasan
Waktu Pelaksanaan
Tujuan Penugasan
Ringkasan Proses pemberian
keterangan ahli
Ruang Lingkup Penugasan
Penyusunan Laporan Hasil Pemberian
Keterangan Ahli
Laporan hasil pemberian keterangan ahli pada sidang pengadilan dilampiri dengan
rincian tanya jawab selama pemberian keterangan ahli yang memuat informasi
berupa tanya Jawab dengan Hakim, Jaksa Penuntut Umum, Penasihat Hukum, dan
Terdakwa.
Penyusunan Laporan Hasil Pemberian
Keterangan Ahli
Laporan hasil pemberian keterangan ahli dibuat tanpa kop surat, tanpa cap, dan
ditandatangani oleh:
Penting untuk tidak meremehkan keahlian pengacara lawan. Kadang pengacara lawan
akan mempermainkan pemahaman mereka pada masalah-masalah untuk membawa
tenaga ahli memasuki rasa aman.
Pengujian Kepada Ahli oleh Pihak Lawan
Pengacara lawan juga dapat berusaha untuk mengawasi psikologi dari saksi ahli
dengan:
Penglihatan sempit adalah teknik untuk membuat ahli mengakui bahwa dia telah
menghabiskan banyak waktunya guna menyelidiki suatu hal, kemudian si
pengacara menyoroti hal lain yang tidak begitu dikuasai atau belum banyak dikaji
oleh ahli.
Keamanan
Pendekatan ini diambil dengan tidak menyerang si ahli sehingga ahli dia terperangkap
oleh rasa aman palsu. Kemudian, pengacara lawan mungkin mendapatkan celah kecil
yang dapat dieksploitasi dengan cepat.
Kontradiksi
Pendekatan ini mengakui kualifikasi Pemberi Keterangan Ahli dan bukti yang
diajukannya. Informasi yang dipakai oleh ahli kemudian diinterpretasikan oleh
pengacara lawan dengan cara yang berbeda untuk mendukung teori alternatif.
Bias
Metode ini menggunakan ahli sebagai papan resonansi untuk mempertegas ingatan
hakim terhadap aspek-aspek perkara yang menguntungkan (pengacara lawan). Teknik
ini sering menggunakan kata-kata ”betul demikian?” dan ”apakah anda setuju
dengan saya?”.
Syarat-Syarat Penugasan
Teknik ini biasanya digunakan dengan memperoleh surat penunjukan yang asli dan
mempelajari syarat-syarat penugasannya. Pengacara lawan dapat menunjukkan bahwa
Pemberi Keterangan Ahli memiliki itikad untuk hanya melihat hal-hal yang
mendukung kliennya dan mengabaikan teori-teori alternatif.
Mendiskreditkan Pemberi Keterangan Ahli
Teknik ini didasarkan pada konsep pembuktian bahwa si ahli tidak layak untuk
tampil sebagai sebagai Pemberi Keterangan Ahli di pengadilan. Hal ini dilakukan
dengan menunjukkan bahwa ahli saat ini atau sebelumnya telah nyata-nyata terbukti
bias, penuh prasangka, korup, pernah dipidana karena tindak kriminal, terlihat
melakukan tindakan asusila, memberikan pernyataan-pernyataan yang tidak konsisten,
memiliki reputasi buruk kurang jujur dan/atau melebih-lebihkan kualifikasinya.
Hambatan dalam Memberikan Keterangan Ahli
Kurang persiapan
Lupa
Kurang menguasi hal-hal yang
berkaitan dengan kasus
Bias
Pasal 242 KUHP antara lain menyatakan bahwa barang siapa dengan sengaja
memberikan keterangan palsu di atas sumpah, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Jika keterangan palsu tersebut diberikan dalam perkara pidana dan merugikan
tersangka atau terdakwa, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan tahun.
Teknik Survival –Larry Crumbley
1. Use visual aid
2. Do not answer an ambiguous question
3. Maintenance your composure (ketenangan)
4. Be patient
5. Maintanance a careful sense of humor
6. Now your limitation
7. Do not became argumentative or defensive
8. Do not forget who is deciding the case
Terima kasih