Anda di halaman 1dari 34

Pengumpu

lan dan
evaluasi
bukti
Bogor, 27 Juli 2022
TABLE OF
CONTENT
0 Konsepsi
S Bukti
10 Pengumpulan Bukti
20 Evaluasi Bukti
30 Study Case Sederhana
4
CL U
!
E
Kons
epsi
bukti
Without Evidence,
there is no case!!

blood
Segala Informasi yang digunakan
oleh auditor dalam rangka
menentukan informasi yang
diaudit sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan
AUD (Arens & Loebbeccke)
ITO
RC
OPY
HUBUNGAN BUKTI AUDIT DENGAN ALAT BUKTI
(KUHAP)

BUKTI AUDIT ALAT BUKTI (KUHAP)


Pengujian Fisik
Keterangan saksi
Bukti Konfirmasi
Bukti Dokumen Keterangan ahli

Bukti Observasi Surat


Bukti Tanya Jawab
Petunjuk
Pelaksanaan ulang
Prosedur Analisis Keterangan terdakwa.
Bukti Audit dan Alat Bukti
PROSEDUR AUDIT
Bukti Audit: KUHAP Ps 184 PERSIDANGAN
• Pemeriksaan fisik;
• Konfirmasi; Alat Bukti: Pembuktian:
• Hasil pemeriksaan (1) keterangan saksi; (Barang Bukti &
kelengkapan dokumen; (2) keterangan ahli; Alat Bukti)
• Observasi; (3) surat; • Melawan Hukum
• Keterangan lisan/tulisan (4) petunjuk dan; • Memperkaya diri
dari pihak lain atas (5) Keterangan atau korporasi
pertanyaan auditor; terdakwa. • Merugikan
• Hasil uji perhitungan dan Keuangan negara
penelusuran kembali;
dan
• Prosedur analitis.
PROSES PEMBUKTIAN (KUHAP) – INSTANSI PENYIDIK

PENYELIDIKAN PENYIDIKAN PENUNTUTAN

MENCARI MENCARI/
KETERANGAN PENGUMPULAN MENELITI HASIL
& BUKTI PENYIDIKAN
BARANG BUKTI (BERKAS
PERKARA)
BAP – SAKSI
DIDUGA LAP – AHLI
TINDAK BAP- TERSANGKA
PIDANA MENYITA SURAT/ TIDAK
CUKUP BUKTI
BARANG BUKTI CUKUP BUKTI

SERAHKAN TIDAK HENTIKAN


LIMPAHKAN
PENYIDIK CUKUP BUKTI KE PENG
CUKUP BUKTI PENUNTUTAN
NEGERI

SERAHKAN
HENTIKAN PENUNTUT UMUM
PENYIDIKAN SD
PROSES PEMBUKTIAN (KUHAP) - PERSIDANGAN

PEMERIKSAAN PUTUSAN
DI SIDANG PENGADILAN UPAYA HUKUM

KEYAKINAN
MEMERIKSA BERDASARKAN
ALAT BUKTI ALAT BUKTI - ALASAN PEMBUKTIAN
- PENERAPAN HKM
- - NOVUM

KET. SAKSI
KET. AHLI
SURAT PEMIDANAAN
KET. TERDAKWA
PETUNJUK UPAYA HKM
BIASA
BEBAS
MINIMAL 2 ALAT
BUKTI BERSESUAI
SATU DGN LAINNYA UPAYA HKM
LEPAS DARI LUAR BIASA
SEGALA
TUNT HUKUM
U E
CL
! pengum
pulan
bukti
PROSEDUR >< STANDAR
PROSEDUR AUDIT BUKTI STANDAR

PEMERIKSAAN FISIK

CUKUP
KONFIRMASI

LHAI
INSPEKSI DOKUMEN Teknik
Audit & KOMPETEN
OBSERVASI
LHAPKKN
TANYA JAWAB RELEVAN

ANALITIS

PROFESIONAL PROFESIONAL PROFESIONAL


11
Kriteria
Pengumpulan Bukti

RELEVAN KOMPETEN

CUKUP
RELEVAN

Bukti dianggap relevan jika bukti


tersebut merupakan salah satu ba-
gian dari rangkaian bukti-bukti (chain
of evidence) yang menggambarkan
suatu proses kejadian atau jika bukti
tersebut secara tidak langsung me-
nunjukkan kenyataan dilakukan atau
tidak dilakukannya suatu perbuatan.
KOMPETEN

• Bukti diproduksi oleh


pihak yang kompeten
• Bukti diperoleh dengan
cara yang sah
CUKUP

Bukti audit yang


cukup berkaitan
dengan jumlah bukti
yang dapat
dijadikan dasar
untuk menarik suatu
simpulan audit
Jenis-Jenis Bukti Audit berdasarkan
tingkatannya

● Bukti Utama (Primary evidence)


○ Bukti asli yang menunjang secara langsung suatu transaksi/
kejadian
○ Mempunyai kepastian yang paling kuat atas fakta
● Bukti sekunder (secondary evidence)
○ Lebih rendah tingkatannya dari bukti utama dan tidak disamakan
keandalannya
○ Dapat menjadi bukti bila bukti utama tidak ditemukan atau dapat
dibuktikan bahwa bukti ini merupakan cerminan dari bukti utama

● Bukti Langsung (Direct evidence)


○ Membuktikan fakta tanpa kesimpulan ataupun anggapan
○ Dikuatkan oleh pihak-pihak yang menyaksikan sendiri
○ Misalnya bukti transfer/cek yang berhubungan langsung dengan
tindak pidana
Jenis-Jenis Bukti Audit (lanjutan…)

● Bukti tidak Langsung (Circumstantial evidence)


○ Tidak langsung mengungkapkan suatu pelanggaran
○ Biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman, pengamatan yang
bertalian dengan kasus
○ Misalnya panitia penerimaan barang tidak melakukan pengecekan
terlebih dahulu dapat membuktikan bahwa ada kemungkinan
barang yang diadakan tidak sesuai dengan spek
● Bukti Statistik (statistical evidence)
○ Membantu analisis auditor dalam menguatkan suatu simpulan
atau pendapat
○ Misalnya pengeluaran pada akhir tahun lebih besar dIbanding
bulan-bulan sebelumnya menunjukkan adanya motif tertentu
JENIS BUKTI AUDIT berdasarkan bentuk
Diperoleh melalui pengamatan orang, property dan kejadian :
observasi pengamat, foto bagan, peta
Bukti Object : aset perusahaan
Fisik Substances: bahan materi , zat kimia
Traces (Jejak) : Cat, Noda, sidik jari
Impresions : Kesan seperti tanda luka, bekas ban mobil

Berasal dari eksternal maupun internal


Bukti Eksternal ; : Surat/memorandum yang diterima klien, faktur pemasok, lembar
pengemasan
Dokumen Internal : Catatan Akuntansi, salinan korespondensi, Laporan penerimaan
email dll  Internal Control ?

Berupa surat atau pernyataan sebagai jawaban atas


Bukti pertanyaan. jika memungkinkan didukung bukti
Kesaksian dokumentasi atau fisik
(Dari pihak ke 3 yg didapat karena diminta oleh auditor dan didokumentasikan (konfirmasi, bukti
lisan, spesialis).

Bukti Diperoleh dgn melakukan analisis atas data auditan, dgn


Analisis metode yg diakui (rasio, perhitungan)
Sumber Bukti

• Saksi
• Departemen/Instansi/Unit Kerja auditan
• Instansi Pemerintah terkait
• Perusahaan / Badan-badan Swasta
• Informasi elektronik
• Bukti forensik
• Alat komunikasi elektronik
• Tersangka
• Kepolisian dan badan intelijen
• Sumber informasi lain (publik)
LANGKAH – LANGKAH PENGUMPULAN BUKTI /
WAWANCARA

Step 01 Step 03

Membangun
Step 02 Step 04
circumstancial Mencari bukti
evidence melalui langsung (direct
interviu saksi yang evidence) tentang identifikasi dan
Mempergunakan
kooperatif dan pihak-pihak yang tanggapi bantahan
circumstancial
dokumen yang diduga terlibat pihak yang terlibat,
evidence untuk
tersedia dan buktikan
mengidentifikasi dan
kesengajaan melalui
beralih ke saksi
pemeriksaan subyek
internal entitas
atau sasaran
LANGKAH – LANGKAH PENGUMPULAN BUKTI /
WAWANCARA

Seal the
Case
Tahapan Pengumpulan Bukti

• Find
• Read and Interpret Document
• Determined Relevance
• Verify The Evidence
• Assemble The Evidence
• Draw Conclusions
CL U
!
E
evalu
asibu
kti
Evaluasi Bukti

• Suatu tahap dimana kegiatan pengujian


bukti dinyatakan cukup atau perlu
perluasan sebagai respon terhadap adanya
informasi tambahan sebelum membuat
simpulan atau penyusunan laporan.
● Mencakup relevansi, dapat diterima, dan
kompetensi bukti.
Hal yang perlu diantisipasi dalam melakukan
evaluasi bukti, yaitu mengenai urutan proses
kejadian (Sequence) dan kerangka waktu
kejadian (Time Frame)

(Flowchart Modus Operandi) atau dalam bentuk naratif


yang menggambarkan kronologi fakta kejadian
Flow Chart
• Menyajikan rangkaian
bukti dalam kronologi
fakta (orang dan
tindakan) dan kerangka
waktu kejadian untuk
tujuan pembuktian.

• Menandingkan antara
prosedur yang
seharusnya dengan
proses yang dijalankan

“The purpose of maintaining


a chronology is to establish
the chain of events leading
to the proof.....(FEM2012)”
Kronologi Fakta

Hal yang perlu diwaspadai auditor


0
mengenai kemungkinan adanya rekayasa
1 dokumen bukti, sehingga aspek
0 “Bilamana” yang ditunjukkan dari suatu
2 dokumen bukti tidak menggambarkan
kondisi yang sesungguhnya

Kronologi fakta harus didasarkan pada


0 0 urutan kejadian yang sesungguhnya
3 4 berdasarkan bukti-bukti yang diterima
Homic
CHRONOLOGY OF THE FACTS
ide

19: 19: 20: 20:


00 30 00 30
TTD
PENGUMUMAN PENETAPAN
EVALUASI PERJANJIAN /
LELANG PEMENANG
KONTRAK
MANFAAT BAGAN ARUS

● Sebagai referensi dalam permintaan keterangan (interview) kepada


pihak-pihak terkait;
● Sebagai bahan evaluasi bukti yang diperoleh;
● Sebagai acuan dalam menentukan bukti-bukti yang harus diperoleh;
● Sebagai acuan dalam menentukan kasus posisi;
● Sebagai bagian dalam penyusunan laporan audit investigatif.
Mengelola Bukti

(Segregate the documents)

Pisahkan dokumen dalam kategori tertentu

Make a key document file


-> info penting untuk akses cepat)

(Jika jumlah informasi yg diproses besar)

Bangun database dan kodifikasi dokumen


sejak awal

“Ingat, biasanya sulit memastikan relevansi bukti pada awal


penugasan”
Chain of Custody

Suatu dokumentasi yang mengabadikan proses


penanganan bukti dari mulai dokumen diterima
sampai dengan akhir perlakuan terhadap dokumen

Menjamin orisinalitas

Memastikan bukti tidak diganti atau diubah selama


waktu penugasan hingga bila bukti digunakan di
sidang pengadilan
PROSES PEMBUKTIAN SANGAT MENENTUKAN
BESARAN NILAI KERUGIAN NEGARA

1 Pengaduan : 3
2
Realisasi Fisik Barang
Tidak Sesuai Kontrak Proses Audit Inv : Tidak Dilakukan
Realisasi = 70 Unit Analisa Proses Lelang
Nilai Kontrak Rp 3 M
Fiktif = 30 Unit
(100 unit X Rp 30 Jt)

4
Perencanaan
5 Kerugian Negara
Proses Lelang Nilai Kontrak = Rp 3.000.000.000
Dilakukan Analisa Realisasi = 70 x Rp30 Jt = Rp 2.100.000.000
Pelaksanaan
Proses Lelang Kerugian Negara = Rp 900.000.000
Penyerahan
Ditemukan Faktur Pembelian
7
Harga Beli Rekanan
Per Unit =Rp 20 Jt Nilai Kerugian Negara
6
Proses Dik Ditemukan Nilai Kontrak = Rp 3.000.000.000
Adanya Penyimpangan Realisasi = 70 x Rp20 Jt = Rp 1.400.000.000
Kerugian Negara = Rp 1.600.000.000
Proses Lelang
KASUS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

Instansi Pemerintah Penyidik

Hasil Konfirmasi pada


Media TV = 20 Tayang
Production House , Kontrak = Rp 3,5 M
Biaya Produksi Iklan
Rp 500 Juta
Kerugian Negara- Penyidik
Biaya Penayangan TV
60 Kali @ Rp 50 Jt = Rp 3 M 20 x Rp 50 Jt = Rp 1 M
KN = 2 M (3,5 M – 1,5 M)

Penyimpangan Proses Lelang


Kerugian Negara - Lelang Formalitas
Nilai Kontrak = Rp 3.500 Jt - Biaya Produksi di Sub kan
Real Bi Tanyang = 20xRp10 Jt = Rp 200 Jt Pada Production house lain
Biaya Produksi Iklan = Rp 300 Jt Senilai Rp 300 Juta.
= Rp 500 Jt
Kerugian Negara
Biaya= Rp Real
Tayang 3.000
= Jt
20 x Rp 10 Jt = Rp 200 Jt
INDONESIA
MENANTI
PERAN SERTA
ANDA

TERIMA KASIH
ZULFITRA RAMADANA
Zulfitra.Ramadana@bpkp.go.id
zoelfitra@gmail.com
Hp. 081341772717

Anda mungkin juga menyukai