Anda di halaman 1dari 62

AKUNTANSI FORENSIK

Materi Sebelum UTS


01. Pengantar akuntansi forensik
02. Mengapa akuntansi forensik
03. Lingkup akuntansi forensik
04. Atribut akuntansi forensik
05. Standar audit investigatif
06. Tatanan kelembagaan
07. Korupsi
Materi Setelah UTS
08. Fraud 1
09. Fraud 2
10. Mencegah Fraud
11. Mendeteksi Fraud
12. Profil pelaku, korban dan perbuatan fraud
13. Komputer forensik
14. Investigatif dan audit investigatif
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mampu memahami menganalisis dan menjelaskan


penerapan disiplin ilmu akuntansi yang luas,
termasuk auditing pada masalah hukum untuk
penyelesaian hukum di dalam atau di luar
pengadilan
Fraud
( KECURANGAN)
FOSA

ACFE = Association of certified fraud examiners

COSA
FRAUD TRIANGLE
Fraud TrIangle
INVESTIGASI FRAUD
Dalam membuat perencanaan investigasi fraud, harus
dipertimbangkan metode untuk:
1.Pengumpulan data, seperti surveilance (pemantauan secara
cermat), interview, atau pernyataan tertulis.
2.Pendokumentasian bukti, pertimbangkan aturan legal tentang
dokumentasi bukti serta penggunaan bukti untuk keperluan bisnis.
3.Menentukan luas kecurangan.
4.Menentukan pola dan teknik kecurangan.
5.Evaluasi penyebab kecurangan.
6.Identifikasi pelaku kecurangan.

8
METODE INVESTIGASI
THEFT ACT INVESTIGATE METHOD
•SURVEILANCE & COPERT OPERATION
•INVIGILATION (membandingkan beberapa periode
untuk melihat ketidak wajaran)
•PHISICAL EVIDENCE

Tindakan

penyebabnya Pemanfaatannya

CONCEALMENT INVESTIGATE METHOD CONVERSION INVESTIGATE


•DOCUMENT EXAMINATON METHOD
•AUDIT •PUBLIC RECORD SEARCHES
•COMPUTER SEARHES •NET WORTH ANALYSIS
•PHYSICAL ASSET COUNT

9
DETECTING FRAUD dan INVESTIGATING

• DETECTING  INVESTIGATING
Melakukan langkah- Melakukan langkah –
langkah dengan tujuan langkah pendalaman
terhadap fraud yg
dapat menjawab
terjadi, dengan tujuan
pertanyaan “apakah dapat menjawab
fraud benar-benar pertanyaan apa, siapa,
terjadi” dimana,bilamana dan
bagaiman fraud terjadi

10
AUDIT INVESTIGASI
• INVESTIGATIVE AUDITING “INVOLVES REVIEWING FINANCIAL
DOCUMENTATION FOR A SPECIFIC PURPOSE, WHICH COULD
RELATE TO LIGITATION SUPPORT AND INSURANCE CLAIMS, AS
WELL AS CRIMINAL MATTER”

• Investigasi merupakan penerapan kecerdasan,


pertimbangan yg sehat dan pengalaman, selain juga
pemahaman thd ketentuan perundangan dan
prinsip-prinsip investigasi guna pemecahan
permasalahan yg dihadapi

11
PENDEKATAN INVESTIGASI

• Pendekatan audit investigasi didasarkan pada


penilaian yg logis thdp individu dan segala
sesuatu/benda yg terkait dng tindak
kecurangan tersebut.

12
ALUR PIKIR
AUDIT INVESTIGATIF
PENGERTIAN

KARAKTERISTIK AKSIOMA PRINSIP DAN


FRAUD AUDIT INVESTIGATIF PENDEKATAN

TAHAP-TAHAP AUDIT INVESTIGATIF


(PROSES AUDIT INVESTIGATIF)

PRA EVALUASI PELA TINDAK


PERENCANAAN PENGUMPULAN
PERENCANAAN BUKTI PORAN LANJUT
BUKTI

SUMBER ANALISA PRINSIP KETER


HIPOTESA
INFORMASI BUKTI PELA AHLI
BUKTI PORAN
AUDIT
PROGRAM REVISI
TELAAH FORMAT KERUGIAN
HIPOTESA
KEUANGAN
RENCANA SUMBER TEKNIK
KEPUTUSAN DAYA (SMEAC) PENGUMPULAN
UNSUR SUBS
PENANGANAN BUKTI
DELIK TANSI
PENUGASAN
13
PRINSIP-PRINSIP INVESTIGASI
•Investigasi adlh tindakan mencari kebenaran, dng memperhatikan keadilan,
dan berdasarkan ketentuan perundangan yg berlaku

•Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan sumber2 bukti yg dpt


mendukung fakta yg dipermasalahkan.

•Semakin kecil selang antara waktu terjadinya tindak kecurangan dng wkt utk
merespon,maka kemungkinan dpt terungkap akan semakin besar.
•Investigator mengumpulkan fakta2 sedemikian rupa hingga bukti2 yg
diperolehnya dpt memberikan simpulan sendiri.
•Bukti fisik merupakan bukti nyata yg sampai kapanpun akan selalu
mengungkapkan hal yg sama.
•Penggunanaan tenaga ahli merupakan bantuan bagi pelaksanaan investigasi,
bukan merupakan pengganti dari investigasi.

14
LANJUTAN (prinsip2 investigasi)
 Informasi yg diperoleh dari hasil wawancara dng saksi akan sangat
dipengaruhi oleh kelemahan manusia. Investigator harus selalu berusaha
utk mengkonfirmasikan setiap pernyataan dan keterangan yg diberikan
saksi.
 Jika investigator mengajukan pertanyaan yg cukup kpd sejumlah orang yg
cukup, dpt diharapkan memperoleh jawaban yg benar.
 Informasi merupakan nafas dan darahnya investigasi. Investigator harus
mempertimbangkan segala kemungkinan utk dpt memperoleh informasi.
 Pengamatan, informasi dan wawancara merupakan bagian yg penting
dalam investigasi.

15
FRAUD INVESTIGATION
PelaksanaanE
CONSTRUCT A
FORM AN CORD ALL
CASE OUTLINE
INVETIGATIVE KNOWN
HIPOTHESIS AND GATHER
FACTS ABOUT
DOCUMENTS
OPERATION

ORGANIZE SEEK
OBTAIN
AND TESTIMONIAL
DOCUMENTA
SAFEGUARD EVIDENCE
RY
THE FROM
DOCUMENT
EVIDENCE WITNESSSES
PROSES INVESTIGASI
Penelaahan
informasi awal

Perencanaan
investigasi

Pelaksanaan

Pelaporan
Tindank
lanjut
PROSES INVESTIGASI tahapan tindak lanjut ini, proses
sudah diserahkan dari tim audit
pelaksanaan dilakukan: pengumpulan kepada pimpinan organisasi dan
bukti-bukti, pengujian fisik, secara formal selanjutnya diserahkan
konfirmasi, observasi, analisa dan kepada penegak hukum.
pengujian dokumen, interview, Penyampaian laporan hasil Audit
penyempurnaan hipotesa, dan review Investigatif kepada pengguna laporan
kertas kerja diharapkan sudah memasuki pada
tahap penyidikan

Tindak
Perencanaan Pelaksanaan Laporan
lanjut

pengumpulan informasi perencanaan laporan hasil Pemeriksaan


tambahan, penyusunan dilakukan: pengujian Investigatif kurang lebih memuat:
fakta & proses kejadian, hipotesa awal, unsur-unsur melawan hukum, fakta
penetapan dan identifikasi bukti-bukti, dan proses kejadian, dampak
penghitungan tentative menentukan kerugian keuangan akibat
kerugian keuangan, tempat/sumber bukti, penyimpangan/tindakan melawan
penetapan tentative analisa hubungan bukti hukum, sebab-sebab terjadinya
penyimpangan, dan dengan pihak terkait, tindakan melawan hukum, pihak-
penyusunan hipotesa dan penyusunan pihak yang terkait dalam
awal program pemeriksaan penyimpangan/tindakan melawan
investigatif hukum yang terjadi
PERENCANAAN
INVESTIGASI
PERENCANAAN INVESTIGASI

Perencanaan Audit investigasi program


investigasi

Prosedur/
Tujuan
teknik
investigasi
investigasi
PROSES INVESTIGASI
• •
Memberhentikan managemen Melindungi nama baik perusahaan/institusi
• Memeriksa, mengumpulkan dan menilai cukup • Mengikuti/memenuhi kewajiban hukum
dan relevannya bukti • Menentukan siapa pelaku dan
• Melindungi reputasi dari karyawan yg tidak mengumpulkan bukti mengenai niatnya
bersalah • Mengumpulkan bukti untuk menindak pelaku
• Menemukan dan mengamankan bukti yang • Mengidentifikasi praktek managemen yang
relevan untuk investigasi tidak sehat
• Menemukan aset yang digelapkan dan upaya
pemulihan kerugian yg terjadi
• Memastikan bahwa semua paham ttg acuan
kerja investigasi
• Memastikan bahwa pelaku tidak bisa lolos dr
Tujuan kejahatannya
investigasi • Menyapu bersih pihak2 yg melakukan kejahatan
• Perusahaan/institusi tidak lagi menjadi sasaran
penjarahan
• Memastikan pelakunya tidak melarikan diri
• Mengumpulkan bukti yg cukup untuk
dipengadilan
• Memperoleh gambaran yg jelas tentang
kecurangan yg terjadi.
• kemungkinan invesgigasi mengalami
pengembangan lanjutan
• Investigasi sesuai dengan aturan dan standar
• Mendalami tuduhan
• Memastikan bahwa hubungan kerja tetap baik
Penyusunan program pemeriksaan
Untuk mengungkapkan

• Unsur melawan/melanggar hukum


• Meperkaya sendiri/kelompok
• Merugikan perusahaan
• Menyalah gunakan wewenang
• Alat bukti yang cukup
• Modus operandi fraud
• Pihak yang terlibat
PERENCANAAN AUDIT INVESTIGASI

 Kecukupan informasi utk menjawab pertanyaan tentang


apa, siapa,dimana,bilamana, dan bagaimana, terkait
dengan adanya dugaan penyimpangan/kecurangan.
 SMEAC sistem merupakan model perencanaan dng
pendekatan terstruktur dan dapat digunakan sebagai
kerangka kerja utk mengembangkan rencana lebih detil
sesuai keadaan.
 SMEAC merupakan akronim dari Situation, Mission,
Execution, Admistration & Logistic, Communication.

23
SITUATION

 Memuat tentang apa yg telah terjadi dan


bagaimana keadaannya saat itu.
 Dikaitkan dng Audit Investigasi, situasi disini
menggambarkan substansi
pengaduan/penyimpangan yg akan dibuktikan
melalui audit investigasi.

24
MISSION

Suatu pernyataan yg secara ringkas


mengganbarkan hasil yg diharapkan akan
dicapai dlm pelaksanaan investigasi (sebagai
upaya untuk membuktikan hipotesis).

25
HIPOTESIS
 Merupakan pernyataan sementara yg bersifat terkaan dari hubungan
antara dua atau lebih variabel.
 Suatu taksiran yg dirumuskan serta diterima utk sementara yg dpt
menerangkan kondisi2 yg diduga mengandung penyimpangan dan
digunakan sbg petunjuk utk menentukan langkah2 audit investigasi
selanjutnya.
 Disusun berdasarkan fakta2 dan data yg ada dlm surat pengaduan setelah
diolah dan dipadukan dng fakta2 dan data yg dikumpulkan pada saat
penelaahan dilakukan .
 Dari hipotesis dpt diperoleh gambaran ttg apa yg terjadi, di mana, kapan,
oleh siapa dan mengapa suatu hal terjadi. Dari gambaran tsb, investigasi
dpt diarahkan sehingga batasan dan ruanglingkup audit dpt dipersempit
(efisien).

26
LANJUTAN (hipotesis)
 Hipotesis juga dpt digunakan sbg pedoman dlm menguji
apakah antara fakta2 yg tekumpul dlm kegiatan investigasi
memiliki hubungan antara satu dng lainnya atau hanya
merupakan fakta2 yg berdiri sendiri tanpa keterkaitan.
 Dari hipotesis yg telah dikembangkan dlm tahap perencanaan,
dpt diidentifikasi dan di prediksikan hal2 yg berkaitan dng
pelanggaran yg dilakukan, ketentuan2 yg dilanggar, siapa,
kapan, bagaimana, dan dimana terjadinya pelanggaran tsb.
 Dari hipotesis tersebut selanjutnya disusun program audit
investigasi sebagai pedoman dlm pelaksanaan audit.

27
EXECUTION

Memuat komponen2 perencanaan yg


menggambarkan secara rinci peran dan
tanggungjawab setiap individu,yaitu:

• Penyusunan Program Audit Investigasi.


• Penentuan komposisi Tim Audit Investigasi.
• Jangka Waktu dan Anggaran Biaya Audit
Investigasi.

28
ADMINISTRATION AND LOGISTICS

Memuat beberapa hal antara lain uraian rinci


mengenai nama, jabatan, dan lokasi dari
semua individu yg terlibat dalam kegiatan
audit investigasi, termasuk uraian mengenai
pendelegasian, pemisahan tugas dan
wewenang

29
COMMUNICATION

 Diperlukan matrik komunikasi, yg


menguraikan sedcara rinci dari arus informasi
(siapa melapor kepada siapa), waktu
pelaporan serta kpd siapa laporan harus
dierahkan.

30
TEKNIK PEMERIKSAAN KECURANGAN
• Pengintaian • Scanning
• Inspeksi • Konfirmasi
• Observasi • Interview
• Pengujian
Prosedur/
teknik
• Analisis
investigasi • Komparasi
• Vouching
• Rekonsiliasi
• Trasir
• Rekomputasi
TEKNIK INVESTIGASI
• Tehnik audit
• Tehnik perpajakan
• Follow the money
• TPK
Prosedur/
teknik
• Pengadaan
investigasi • Computer forensics
• Interview and
interogation
• Covert opertaion
• Whistleblower
PELAKSANAAN INVESTIGASI

•INVEST
IGASI.
• INVESTIGASI.
Pertemuan pendahuluan
• Mengapa pimpinan menduga atau mencurigai adanya fraud
• Pada unit usaha/bagian mana fraud terjadi shg perlu dilakukan
investigasi
• Apa sifat/nature dari fraud tersebut
• Kapan fraud diduga atau dicurigai terjadi
• Bagaimana masalah tersebut ditemukan
• Siapa yang menemukan masalahnya
• Bagaimana fraud tersebut dilakukan (modus operandinya)
• Berapa banyak jumlah yang dijarah
• Siapa yang diduga sbg pelakunya
• Apakah investigasi pernah dilakukan pendahuluan.
• INVESTIGASI.
Pertemuan pendahuluan
• Mengapa pimpinan menduga atau mencurigai adanya fraud
• Pada unit usaha/bagian mana fraud terjadi shg perlu dilakukan
investigasi
• Apa sifat/nature dari fraud tersebut
• Kapan fraud diduga atau dicurigai terjadi
• Bagaimana masalah tersebut ditemukan
• Siapa yang menemukan masalahnya
• Bagaimana fraud tersebut dilakukan (modus operandinya)
• Berapa banyak jumlah yang dijarah
• Siapa yang diduga sbg pelakunya
• Apakah investigasi pernah dilakukan pendahuluan.
JENIS BUKTI AUDIT
• Pengujian Fisik (Physical Examination)
• Konfirmasi (Confirmation)
• Dokumentasi (Documentation)
• Observasi (Observation)
• Tanya Jawab dng Auditan (Inquires of the
Client)
• Pelaksanaan Ulang (Reperformance)
• Prosedur Aanalitis (Analytical Procedures)

36
SISTEM PEMBUKTIAN MENURUT KUHAP.

 Sistem pembuktian berdasarkan Keyakinan


Hakim.
 Sistem pembuktian berdasarkan Undang –
Undang Secara Positif
 Sistem Pembuktian berdasarkan Undang
Undang Secara Negatif

37
ALAT BUKTI
MENURUT KUHAP
Alat bukti diperlukan untuk membuktikan
adanya unsur tindak pidana. Pengertian alat
bukti yang sah menurut pasal 184 ayat (1)
KUHAP adalah :
• Keterangan saksi
• Keterangan ahli
• Surat
• Petunjuk
• Keterangan terdakwa

Copyright © 38
Pusdiklatwas BPKP
BARANG BUKTI
MENURUT KUHAP

Barang bukti adalah barang yang mempunyai kaitan


langsung dengan tindak pidana, dapat berupa :
 Alat untuk melakukan tindak pidana
 Hasil perbuatan tindak pidana
 Obyek tindak pidana

Copyright © 39
Pusdiklatwas BPKP
HUBUNGAN BUKTI AUDIT DENGAN ALAT BUKTI
HUKUM

40
METODE PENGUMPULAN BUKTI
 Membangun circumstantial case melalui interview
saksi yg kooperatif dan dokumen yg tersedia.
 Menggunakan circumstantial evidence utk
mengidentifikasi dan beralih ke saksi internal yg dpt
memberi bukti langsung ttg pihak2 yg terlibat.
 Seal and Case, identifikasi dan tanggapi bantahan
pihak terlibat dan buktikan adanya kesengajaan
pelaku kecurangan melalui pemeriksaan
(examination) subyek atau sasaran

41
TEKNIK PENGUMPULAN BUKTI

 Pengujian Fisik (Physical Examination)


 Wawancara ( Interview)
 Bukti dokumen (Document)))

42
EVALUASI BUKTI

• Perlu dilakukan analisis utk menilai kesesuaian


bukti (relevansi) dgn hipoteis yg diperlukan
sbg landasan perlu tidaknya pengembangan
bukti lebih lanjut.

• Dalam malakukan evaluasi bukti perlu menilai


kualitas bukti dan kuantitas bukti yang
diperoleh.

43
KUALITAS BUKTI

 Relevansi
 Materialitas
 Kompetensi

44
RELEVANSI
• Bukti dianggap cukup relevan jika bukti tersebut
merupakan salah satu bagian dr rangkaian bukti2 yg
menggambarkan suatu proses kejadian atau jika
bukti tsb secara tdk langsung menunjukkan
kenyataan dilakukan atau tdk dilakukannya suatu
perbuatan.

• Suatu bukti mungkin awalnya dianggap tdk relevan


namun berdasarkan pengembangan lebih lanjut
ditemui relevansi bukti tsb dlm kasus yg ditangani.

45
MATERIALITAS

• Materialitas dlm audit invest. menekankan


pada hubungan bukti thd sangkaan yg
diindikasikan dan tdk melihat besaran dr nilai
yg terkandung dlm bukti tsb, karena tdk
seluruh bukti menunjukkan nilai suatu
transaksi.

46
KOMPETENSI

Dalam audit investigasi, kompetensi suatu bukti tdk


hanya didasarkan pada proses pembuatannya, tetapi
juga proses perolehan bukti tsb oleh auditor. Bukti yg
diperoleh secara illegal, tdk diterima menurut
hukum. Disamping itu, kompetensi juga menyangkut
kewenanangan auditor utk memperoleh bukti. Bukti2
yg secara hukum bersifat rahasia, umumnya tidak
kompeten, kecuali didukung dng bukti lain yg secara
hukum dpt diterima.

47
KUANTITAS BUKTI

• Dalam audit investigasi, kuantitas bukti yg


diperoleh dianggap cukup apabila bukti tsb
dapat menggambarkan apa, siapa, dimana,
bilamana, dan bagaimana suatu kejadian /
tindak pidana dilakukan.

48
MATERI TEMUAN

• Jenis Penyimpangan
• Pengungkapan Fakta-fakta dan Proses
Kejadian (Modus Operandi)
• Penyebab dan Dampak Penyimpangan
• Pihak Yang Diduga Terlibat/Bertanggung
Jawab
• Bukti Yang Diperoleh

49
PELAKSANAAN INVESTIGASI
• INVESTIGASI dgn teknik
audit (Keuagan).
TEKNIK INVESTIGASI DENGAN
TEKNIK AUDIT KEUANGAN
Memberikan pernyataan
AUDIT LAPORAN sampling
KEUANGAN waktu terbatas
matirialitas

teknik
AUDIT
KEUNAGAN
Eksploratip
INVESTIGASI mendalam
KEUANGAN lebih sederhana
lebih ampuh
TEKNIK INVESTIGASI DENGAN
TEKNIK AUDIT

• Physical check
• confirmation
Prosedur/ • Documentation
teknik
investigasi • Analitical review
• Inquiries (tanya jawab)
• Reperformance
• Obervation
TEKNIK INVESTIGASI DENGAN
TEKNIK AUDIT

• inspeksi
• Pengujian
Prosedur/
• Komparasi
teknik • Vouching
investigasi
• Rekonsiliasi
• Trasir
• Rekomputasi
• Scanning
PELAPORAN

 Pengungkapan atas arti penting


 Kegunaan informasi dan ketepatan waktu
 Obyektifitas informasi yg disajikan
 Tingkat keyakinan penyajian
 Ringkas, sederhana namun jelas dan lengkap

54
PELAPORAN

 Pengungkapan atas arti penting


 Kegunaan informasi dan ketepatan waktu
 Obyektifitas informasi yg disajikan
 Tingkat keyakinan penyajian
 Ringkas, sederhana namun jelas dan lengkap

55
Contoh : PELAPORAN HASIL AUDIT
BAB I    : Simpulan dan Rekomendasi

BAB II : Umum
1.  Dasar Penugasan Audit
2.  Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
3.  Data Obyek/Kegiatan Yang Diaudit

BAB III  : Uraian Hasil Audit


1.  Dasar Hukum Obyek dan atau Kegiatan Yang Diaudit
2.  Materi Temuan
1).    Jenis Penyimpangan
2).    Pengungkapan Fakta-fakta dan Proses Kejadian
3).    Penyebab dan Dampak Penyimpangan
4).    Pihak Yang Diduga Terlibat/Bertanggungjawab
5).    Bukti Yang Diperoleh
3.  Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut dengan
Obyek yang Diaudit (Auditan)
4. Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik
(untuk kasus yang berindikasi TPK dan Perdata)

56
• SUBYEK
Psl. 143 KUHAP SURAT DAKWAAN • TEMPUS
Formil & Materiil • LOCUS
• MODUS

PERISTIWA KONKRIT
ALAT
DI PERSIDANGAN
BUKTI 2 AB + 1 KH

BARANG
BUKTI
FAKTA KEYAKINAN KEBENARAN
HUKUM HAKIM MATERIIL PUTUSAN
BUKTI
AUDIT

BUKTI
AKUNTANSI
SUMBER HUKUM
• Peraturan Perundangan
• Kebiasaan
• Doktrin
• Yurisprudensi
• Perjanjian
MEKANISME PENANGANAN KASUS/PERKARA

Gelar Kasus
Gelar Kasus

TIDAK
Risiko Hukum
RisikoPidana?
Hukum
Pidana?

YA

Audit Investigatif Proses Audit/Reviu/ IHKP atau


Audit Investigatif Proses Audit/Reviu/ IHKP atau
TP/TGR/PERDATA
TP/TGR/PERDATA

Gelar Perkara TIDAK


GelarIndikasi
Perkara
Indikasi
TPK Terbukti?
TPK Terbukti?

YA
LHAI LID DIK LHPKKN TUT
LHAI LID DIK LHPKKN TUT
58
POLA PENANGANAN KASUS/PERKARA
Bantuan BPKP kepada Instansi Penyidik

Permintaan tertulis
Instansi Penyidik
ke BPKP

Gelar Kasus Pemberitahuan


Memenuhi T Tdk dpt
Syarat Dipenuhi

T Y
DIK ?
Bantuan
1
Audit Investigatif
Y

Bantuan PKKN

59
POLA PENANGANAN KASUS/PERKARA
Bantuan BPKP kepada Instansi Penyidik

Proses BA/Risalah
1 Audit Investigatif Kesepakatan

QA Hasil AI T
Memenuhi
Rev Meeting
Unsur TPK
Ekpose Intern
Y
QA Hasil AI LHAI
Gelar Kasus LHAI
Penyidik

T Kecukupan PRO-JUSTICIA NON-JUSTICIA


Alat Bukti

60
MEKANISME BANTUAN PEMERIKSAAN
KOMPUTER FORENSIK

Permintaan
Dari instansi penyidik

Melakukan Ekspose/Identifikasi
Identifikasi media, bukti yg diperlukan, & keywords

Menerima Media Digital


Menerima/membantu penyidik menyita media target

Akuisisi Data
Imaging/cloning media target dengan alat/software khusus

Analisis Data
Mencari bukti dari file imaging yg terkait dengan kasus

Reporting
Melaporkan hasil akuisisi dan analisis
FRAUD TRIANGLE
Fraud TrIangle
Fraud TrIangle

Anda mungkin juga menyukai